* Berbagai Sebab Mulai Terungkap
* Batas Pengisian 2 Minggu LagiBANDA ACEH - Masa pengisian data pada Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) tinggal dua minggu lagi (berakhir 8 Februari 2013). Namun, hingga Jumat (25/1) kemarin, masih 286 dari 794 kepala sekolah (kepsek) SLTA di Aceh belum juga mendaftarkan sekolah dan siswanya di PDSS, sebagai syarat mutlak bagi siswa kelas 3 untuk bisa ikut Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun ini.
"Data terbaru yang kita peroleh per 25 Januari sore dari Dirjen Dikti ternyata masih 36,02 persen lagi dari 794 kepala SLTA se-Aceh yang belum menginput data sekolah dan siswanya di PDSS. Kami harap seluruh kepala SLTA memanfaatkan sisa waktu pengisian hingga 8 Februari. Setelah itu, tak akan dilayani lagi," kata Ketua Panitia Lokal SNMPTN Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Prof Dr Darusman MSc menjawab Serambi, Jumat (25/1) malam.
Dia mengaku agak gembira, karena persentase sekolah di Aceh yang sudah mengisi PDSS terus bertambah, yakni mencapai 63,98 persen.
Adapun sekolah yang sudah mengisi PDSS di Aceh terdiri atas 311 SMA, 110 SMA, dan 87 SMK. Bandingkan dengan data per 21 Januari, saat itu jumlah yang mendaftar baru 235 SMA, 88 MA, dan 69 SMK. "Angka ini menggembirakan. Namun, kita tetap saja khawatir, karena jumlah sekolah yang belum mengisi PDSS masih di atas 35 persen," kata Prof Darusman yang juga Pembantu Rektor IV Unsyiah.
Sebagaimana diberitakan Serambi Senin (21/1) lalu, masih 402 lagi (50,63 persen) dari 794 kepsek SLTA di Aceh yang belum mengisi PDSS. Tapi kini, persentase yang belum mengisi tinggal 36,02 persen lagi. Darusman mengaku belum tahu mengapa begitu banyak kepsek yang belum mengisi PDSS, meski Unsyiah bersama Universitas Malikussaleh (Unimal) Aceh Utara sudah optimal melakukan sosialisasi SNMPTN yang di dalamnya termasuk tata cara pengisian PDSS.
Berbagai sebab
Penelusuran wartawan Serambi di sejumlah kabupaten/kota se-Aceh dalam lima hari terakhir berhasil mengungkap berbagai sebab mengapa kepsek belum juga mengisi PDSS, meski batas deadline-nya sudah semakin dekat. Di antara penyebab itu adalah terjadinya gangguan jaringan internet dalam waktu lama di daerah tertentu, sehingga pengisian data secara online gagal dilakukan.
"Website untuk menginput data sekolah dan siswa ke dalam PDSS tak bisa dibuka. Sudah berkali-kali diusahakan, tapi tetap tak bisa diakses, sehingga sampai sekarang data sekolah dan siswa kami belum kami daftarkan di PDSS," kata Kepala SMAN Seribu Bukit yang dijuluki SMA Unggul Gayo Lues, M Amin SPd, kepada Serambi, Selasa lalu.
Selain itu, banyak pula sekolah yang lebih memprioritaskan pengisian profil sekolah daripada menginput data rapor siswa dari semester I-V di PDSS. Apalagi ada sekolah yang masih menunggu nilai siswa semester terakhir untuk diinput di PDSS.
Tapi yang mengagetkan, ada sekolah yang justru tidak begitu paham dengan kewajiban mengisi PDSS, karena tak diundang saat sosialisasi SNMPTN dan tata cara pengisian PDSS dilakukan pihak Unsyiah di Darussalam, Banda Aceh, 28 Desember 2012 lalu. Kejadian ini menimpa SMAN 2 Kota Sabang. Lebih ironisnya lagi, SMAN 2 Sabang malah tidak terdaftar di laman (website) Kemendikbud RI.
Harus proaktif
Komisi E DPR Aceh meminta Dinas Pendidikan Aceh proaktif mendorong seluruh kepala SLTA di Aceh agar segera mengisi PDSS sebagai syarat mutlak bagi siswa kelas 3 untuk bisa ikut SNMPTN tahun ini.
"Dinas Pendidikan Aceh dan kabupaten/kota harus menyurati kepala-kepala SLTA supaya tidak lalai dari keharusan mendaftarkan sekolah dan siswa pada PDSS sebelum waktunya habis," kata anggota Komisi E DPRA, Tgk Makhyaruddin Yusuf kepada Serambi di Banda Aceh.
"Jangan sampai, urusan sepele seperti pendaftaran sekolah di PDSS tidak tuntas, karena akan sangat merugikan para siswa," tukasnya.
Di Aceh Besar, Majelis Pendidikan Daerah (MPD) setempat malah tergerak untuk mengundang seluruh kepala SLTA di kabupaten itu untuk ikut sosialisasi SNMPTN kembali. Sosialisasi itu dipusatkan di SMP 1 Bungcala, Kuta Baro, Aceh Besar, pagi ini. "Semoga setelah sosialisasi tambahan ini tidak ada lagi kepsek di Aceh Besar yang lalai mengisi data PDSS," ujar Ketua Tim Sosialisasi SNMPTN Unsyiah, Ir Cut Aida Fitri Bachrum kemarin sore. (dik/gun/sar/c40)
Sudah tak Terdafar,
tak Pula Diundang
BUKAN tak ingin Nurcahya SPd bisa sesegera mungkin mengisi data sekolah dan siswanya ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) yang dikelola secara online oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. "Kami ingin bisa cepat menginput data tersebut. Tapi kendalanya, saat sosialisasi SNMPTN kami tidak dipanggil, sehingga pelatihan untuk operator pengisi data PDSS pun lamban," ungkap Nurcahya, Kepala SMAN 2 Kota Sabang, menjawab Serambi, Selasa (22/1) lalu.
Malah menurutnya, SMA negeri yang dipimpinnya itu tidak terdata di website/laman PDSS. "Akhirnya kami koordinasikan ke Dinas Pendidikan Sabang. Sekarang sedang kita upayakan dan tunggu hasilnya," ujar Nurcahya.
Selain tak terdaftar di laman PDSS, kepala sekolah itu tidak pula terundang saat Tim Unsyiah melakukan sosialisasi SMPTN di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, 22 Desember tahun lalu. Itu sebab mengapa sampai kemarin SMAN 2 Sabang belum mengisi PDSS, meski batas waktunya berakhir 8 Februari mendatang.
SMKN Sabang lebih beruntung. Menurut Kepseknya, Fakhri, sekolah itu diundang saat sosialisasi SNMPTN 2013 dilakukan Unsyiah akhir tahun lalu. Namun, belum seluruhnya data sekolah dan siswa diinput ke PDSS. SMKN ini sudah beberapa kali gagal masuk ke laman PDSS, karena syarat sertifikasi sekolah belum akurat. "Alhasil, kami sedang menunggu bukti scan sertifikasi sekolah dari Banda Aceh," kata Fakhri.
Lain lagi kendala di SMAN 1 Sabang. Menurut Kepseknya, Dra Djamilah Iryani, data sekolah sudah ada, tapi data siswa masih menunggu nilai siswa akhir semester ini.
Sedangkan Kepsek SMAN 1 Pining, Gayo Lues, Ali Nurdin SPd, mengaku, profil dan data sekolah sudah didaftarkan ke laman PDSS, tapi data siswa dan nilai siswa belum seluruhnya dimasukkan. "Kami terkendala jaringan internet yang sangat sulit dibuka. Malah, di sekolah kami dan masyarakat Kecamatan Pining pada umumnya sama sekali belum masuk jaringan Telkomsel," ujar Ali. Ia gambarkan, jarak Pining dengan Blangkejeren sekitar 42 km, menghabiskan waktu dua jam lebih bila ditempuh naik sepeda motor.
Kendala jaringan internet juga dialami SMAN Seribu Bukit di Gayo Lues. "Sudah berkali-kali diusahakan untuk membuka website tersebut, tetapi belum juga bisa, sehingga sampai sekarang belum kami masukkan data sekolah dan siswa," kata Kepala SMAN Seribu Bukit, M Amin SPd, kepada Serambi, Selasa (22/1).
Hal yang sama terjadi di SMAN 1 Calang, Aceh Jaya. Proses entry terkendala jaringan internet. Selain itu, data yang ada terkesan lamban diinput ke PDSS, justru karena tenaga IT yang cekatan mengentri data kurang. Hal yang sama juga dialami SMAN 3 Banda Aceh.
Namun, di tengah gangguan jaringan internet, ada juga SMA di Aceh Jaya, yakni SMAN 1 Jaya (Lamno), yang sudah merampungkan pengisian PDSS. "Baik data sekolah maupun siswa serta nilai rapor mereka semuanya sudah kami masukkan ke PDSS," ungkap Wakil Sekolah Bidang Kurikulum, Furqan.
Kepala Sekolah MAN 1 Banda Aceh, Drs Ridwan Ali MPd, juga mengaku pihaknya tidak menghadapi kendala besar dalam hal ini. "Semua data siswa yang diperlukan untuk kami isi ke PDSS," ujarnya.
Di Pidie, jauh lebih maju lagi. Dari 49 SMA/MA/SMK di kabupaten itu, semuanya sudah terdaftar di PDSS. Hal itu diketahui setelah Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Pidie, Drs H M Jamil TA, sudah mengecek ke semua kepsek pada Selasa (22/1) lalu.
"Alhamdulillah, sejauh ini di Pidie belum ada kendala. Kalau ada sekolah yang terkendala internet karena lokasi sekolahnya di pinggiran, kepsek langsung berinisiatif mencari solusi internet di tempat lain. Yang penting, mendaftar di PDSS jangan terlambat. Jangan sampai siswa rugi gara-gara kelalaian pihak sekolah," ujarnya. (gun/aya/c40/s/(c45)