Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Kepsek Dimutasi, Siswa SMAN KBJ Mogok Belajar

Written By Unknown on Sabtu, 28 Februari 2015 | 16.24

BANDA ACEH - Sejak Rabu 25 Februari 2015 hingga Jumat (27/2) kemarin, sebanyak 310 siswa SMAN 1 Krueng Barona Jaya (KBJ) Aceh Besar, mogok belajar. Kondisi itu dipicu oleh pemindahan Kepala SMAN 1 KBJ, Dra Delia Rawanita, ke sekolah lain sebagai guru biasa. Meski demikian, 57 staf pengajar di SMAN itu tetap melaksanakan tugasnya.

Pantauan Serambi, sebanyak 310 siswa SMAN 1 KBJ berunjuk rasa di halaman sekolah meminta Dinas Pendidikan Aceh Besar mengembalikan Dra Delia ke sekolah itu. Dari belasan spanduk yang dibawa, satu di antaranya bertuliskan "Apa jadinya pendidikan ini ke depan, kalau kepsek berprestasi saja dipindahkan jadi guru biasa".

Ketua OSIS Edi Saputra, mengatakan jika alasan pemutasian Dra Delia ke SMA lain bisa diterima oleh secara logika, mereka tidak melakukan aksi mogok itu. Tapi, mereka tidak pernah mendapat jawaban kenapa Dra Delia yang selama ini berpretasi dalam mengembangkan dan meningkatkan prestasi sekolah, dipindah ke sekolah lain sebagai guru biasa.

"Kami sulit menerima beliau dipindahkan. Selama ini sekolah kami kurang mendapat perhatian. Tapi selama ada beliau banyak prestasi yang kami raih, seperti juara teater dan prestasi lainnya. Bahkan di SMA kami ini sudah dibangun Laboratorium Seni dan Film dan ini satu-satunya di Aceh. Semua berkat kegigihan beliau," ungkap Edi.

Wakil Ketua OSIS, Riki menambahkan, selama ini Dra Delia telah menjadi panutan bagi seluruh siswa. "Kalau kami ikut even, tapi tidak menang, beliau tetap menghargai kami. Kalau ada siswa yang bajunya robek, beliau langsung membelinya dengan uang sendiri. Kalau dipikir, apa untungnya beliau. Tapi begitulah karakter kepala sekolah kami itu," kata Riki.

Sebenarnya, para siswa kelas III SMA Krueng Barona Jaya itu berencanaberunjuk rasa ke Dinas Pendidikan Aceh Besar. Tapi, karena dewan guru mencegahnya, rencana itu tak jadi dilakukan. "Bila kepsek kami tidak dikembalikan, mogok belajar akan terus kami lakukan. Kami tidak rela ada kepentingan dan politik beliau dipindahkan, sehingga prestasi sekolah kami kembali memburuk," kata siswa lainnya, Fahrul Razi.

Tak bisa mencegah
Sementara Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMAN 1 KBJ Dra Mursidah, mengatakan pihaknya tidak mampu mencegah aksi mogok belajar yang dilakukan siswa, meski sudah meminta para siswa untuk mengikuti pelajaran.


16.24 | 0 komentar | Read More

Jumlah Pasien Bertambah

DOKTER Syahrul juga menyebutkan, setelah IGD RSM yang bari diresmikan awal bulan lalu, jumlah pasien yang berobat mulai bertambah. Dalam satu malam, katanya, pasien yang masuk IGD mencapai 30 hingga 40 pasien. "Sebelumnya kalau laporan yang saya terima hanya sekitar 10 sampai 15 orang, berarti ini meningkat drastis. Mungkin juga pengaruhIGD baru. Mudah-mudahan kita selalu bisa memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat," demikian dr Syahrul.(sb)

Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |


16.24 | 0 komentar | Read More

RSM Tambah 9 Dokter Spesialis

BANDA ACEH - Rumah Sakit Meuraxa (RSM) Banda Aceh terus berupaya meningkatkan pelayanan dan sumber daya manusia yang dimiliki. Setelah IGD dengan fasilitas terbaik diresmikan beberapa waktu lalu, kini rumah sakit tipe B ini kembali meningkatkan pelayanannya dengan menambah sembilan dokter spesialis.

Informasi tersebut disampaikan Direktur RSM, Dr dr Syahrul SpS(K), kepada Serambi, Jumat (27/2). Syahrul menyebutkan, sembilan dokter itu merupakan putra-putri Aceh yang telah lulus dari universitas terkemuka di Indonesia.

Lima di antaranya merupakan lulusan spesialis Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, dua dokter lulusan FK Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Sementara dua dokter lagi jebolan FK Universitas Syaih Kuala (Unsyiah) Banda Aceh. (Lihat, dokter baru di RSM)

"Kita terus lakukan perubahan ke arah yang lebih baik, termasuk ketersediaan dokter spesialis. Kemarin kita analisis dan ternyata dokter spesialis di sini masih kurang. Kita lapor ke Ibu Wali, dan kebetulan ada dokter-dokter ini yang baru kembali ke Aceh. Jadi langsung dipanggil dan direkrut untuk memperkuat SDM di RS Meuraxa," kata dr Syahrul.

Dari sembilan dokter itu, lanjut dr Syahrul, delapan di antaranya sudah berstatus PNS, sementara satu lagi pegawai kontrak. "Sebelumnya merka dinas di beberapa puskesmas di Banda Aceh, dan baru-baru ini merekasudah menyelesaikan pendidikan spesialis di luar Aceh. Jadi, langsung kita minta kesediannya, tentu melalui prosedur Pemko Banda Aceh di bawah Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP)," sebutnya.

Kesembilan dokter ini akan mulai aktif memberi pelayanan medik spesialistik pada awal Maret mendatang. Saat ini, kata dr Syahrul, dokter spesialis tersebut sedang menyelesaikan proses administrasi surat tanda registrasi dari Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), surat izin praktik dari Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, dan surat peangktifan kembali dari BKPP Kota Banda Aceh.

"Dengan bertambahnya dokter spesialis ini, jumlah dokter spesialis di RS Meuraxa menjadi 36 orang. Namun ini belum cukup, idealnya untuk satu rumah sakit itu harus ada 70 hingga 80 dokter spesialis. Kita berharap dengan bertambahnya dokter-dokter ini, pelayanan di RS Meuraxa ini semakin baik, dan semua masyarakat puas," harap dr Syahrul.(sb)

* sembilan dokter
baru di rsm
- Dr Kurniadi Abdullah SpPD dan dr Erlinda SpPD (Spesialis Penyakit Dalam, lulusan Unsyiah)
- Dr Surya Nola SpKK dan dr Rizki Kurniawan SpKK (Spesialis Kulit, lulusan USU  Medan)
- Dr Cut Desy Yusuf SpRad (Spesialis Radiologi, lulusan UNAIR Surabaya)
- Dr Melisa Lilisari SpA (Spesialis Anak, lulusan UNAIR Surabaya)
- Dr Astuti SpS (Spesialis Saraf, lulusan UNAIR Surabaya)  
- Dr Cut Eka Putri SpRM dan dr Dena Fiyanti SpRM (Spesialis Rehab Medik, lulusan UNAIR Surabaya)

Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |


16.24 | 0 komentar | Read More

360 Pegawai DKP Bersihkan TPI Lampulo

BANDA ACEH - Sebanyak 360 pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, personal Satpol Air Polda Aceh, tim tujuh dan pedagang ikan Pelabuhan Perikanan Lampulo Baru dan masyarakat, Jumat (27/2), bergotong royong membersihkan Kompleks Tempat Penjualan dan Pelelangan Ikan (TPI) Lampulo Baru.

"Gerakan gotong royong membersihkan sampah, limbah ikan, dan kantong plastik di Pelabuhan Lampulo Baru ini membiasakan para pedagang dan masyarakat yang melakukan aktivitas di pelabuhan ini, agar selalu menjaga kebersihan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Ir Diauddin, kepada Serambi, di sele-sela gotong royong massal itu, kemarin.

Selama ini, kata Diauddin, Pelabuhan Perikanan Lampulo Baru ini hanya aktif pukul 07.00-11.00 WIB karena ramai dikunjungi pedagang ikan keliling untuk menjual ikan kepada masyarakat yang tempat tinggalnya jauh dari pelabuhan perikanan ini.

"Tapi jika pelabuhan ini, seluruh fasilitas pendukungnya sudah disiapkan, ribuan dan bahkan puluhan ribu warga Banda Aceh, Aceh Besar, dan sekitarnya akan datang ke sini untuk membeli ikan segar dari boat nelayan. Apalagi sebentar lagi akan dioperasikan pabrik es batangan dan gudang penyimpanan ikan," katanya.

Ia menambahkan, Gubernur Aceh juga meminta agar ditempatkan petugas kebersihan yang setiap saat bekerja membersihkan lokasi tersebut. Sehingga Pelabuhan Perikanan Lampulo Baru tersebut bersih, indah, dan nyaman. Untuk itu, kata Diauddin, pihaknya akan menjadikan gotong royong satu bulan sekali pada hari Jumat, menjadi agenda rutin.

Pasar ikan pindah
Selian itu, Wali Kota Banda Aceh, kata Diauddin, sudah mewacanakan pemindahan pasar ikan Peunayong ke Lampulo, karena lokasi saat inidinilai sudah sempit dan sering menyebabkan arus lalu lintas macet di kawasan itu. Pasar ikan Peunayong yang ada saat ini akan dijadikan lokasi wisata kuliner yang menyediakan makanan siap saji.(her)

Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |


16.24 | 0 komentar | Read More

Terjebak di Kolong Mobil, Mahasiswa Ini Tewas Terseret 30 Kilometer

SERAMBINEWS.COM, BANDUNG - Firman Nurhidayat (21) tewas setelah terseret mobil sejauh 30 kilometer di Cimahi, Jumat (27/2/2015) malam. Sekujur tubuh pemuda yang diketahui sebagai mahasiswa itu dipenuhi luka parah dan hampir tak bisa dikenali.

"Korban meninggal, badannya masih utuh, cuma bagian kepala korban dan mukanya juga rusak karena terseret lumayan jauh," kata Panit PJR Tol Padalenyi Inspektur Satu Otong Rustandi saat dihubungi, Sabtu (28/2/2015), dilansir Kompas.com.

Jasad korban saat itu langsung dilarikan ke RS Kawaluyaan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Otong menambahkan, berdasarkan keterangan saksi, setelah terjatuh di Jalan Kebon Kopi, awalnya korban nyangkut di bagian depan mobil. Namun, pada saat ditemukan 30 kilometer kemudian, posisi tubuh korban berada di sayap belakang mobil.

"Posisi terakhir di sayap belakang," katanya.

Firman yang beralamat di Kebon Kopi Gg. Pelita No. 55 RT 01 RW 09 Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat, itu terseret dari mulai Jalan Raya Kebon Kopi sampai ke kilometer 116.600 B, Tol Cipularang, menjelang gerbang Tol Cikamuning (baca selengkapnya: Mahasiswa Tewas Terseret Mobil Sejauh 30 Kilometer di Cimahi).

Kepala Polres Cimahi AKBP Erwin Kurniawan mengatakan peristiwa itu bermula ketika Firman yang saat itu mengendarai sepeda motor Yamaha Vega R Nopol D 6024 SJ menyalip kendaraan Honda city nopol D 1347 UI yang dikemudikan Yana (43) warga Maleber, Kota Bandung.

"Saat motor yang dikemudikan korban (Firman) mendahului mobil Honda City ada sepeda motor lain dari arah berlawanan, sempat terjadi senggol-senggolan sehingga korban jatuh ke kiri dan tertabrak mobil Honda City. Korban masuk ke kolong mobil Honda City itu," kata Erwin, hari ini.

Namun, menurut Erwin, pengendara mobil Honda City itu terus menjalankan kendaraannya dan diketahui sempat menambah kecepatannya. Mobil itu lalu mengarah kawasan Cijerah dan masuk ke Tol Pasir Koja dan berhasil diberhentikan di Tol Cipularang KM 116.600 B sebelum tol Cikamuning.


16.24 | 0 komentar | Read More

Ini Jadwal Penerbangan Lokal

BANDA ACEH - Maskapai penerbangan domestik yang melayani lalu lintas udara di Aceh kini bukan cuma PT Garuda Indonesia. Tapi sudah ada Wings Air dan Susi Air untuk penerbangan lokal.

Kemudian, mengawali tahun 2015, PT Garuda Indonesia membuka pula rute penerbangan yang menghubungkan Kuala Namu, Sumatera Utara, dengan sejumlah kabupaten/kota lainnya di Aceh.

Misalnya, Garuda mulai melayani rute penerbangan Medan-Sabang dan sebaliknya dengan frekuensi terbang tiga hari dalam seminggu. Selanjutnya, Medan-Nagan Raya empat hari dalam seminggu. "Begitu pula Lhokseumawe-Medan dengan frekuensi terbang juga empat hari dalam seminggu," jelas General Manager PT Garuda Indonesia Aceh, Nano Setiawan kepada Serambi di Banda Aceh, Kamis (26/2).

Tujuan dibukanya tiga rute baru di Aceh, menurut Nano, adalah untuk memperkuat network di area domestik, sekaligus membuka hubungan langsung dari dan ke Aceh. "Dua daerah seperti Nagan Raya dan Lhokseumawe kita ketahui adalah sentral ekonomi Aceh. Nah, dengan kita buka rute ke daerah tersebut akan memudahkan investor dan pelaku menjalankan aktivitas bisnisnya," ujar Nano. (Lihat, Jadwal dan Rute Terbang)

Khusus rute ke Sabang, kata Nano, diwujudkan karena Garuda mencoba memfasilitasi warga luar Aceh maupun wisatawan asing agar mudah mencapai destinasi wisata Sabang yang terkenal itu.

Nano berharap, kerja sama dari pemerintah untuk tiga rute penerbangan lokal ini akan terus berlanjut.

Diakuinya, pada usianya yang masih muda ini, kondisi penerbangan lokal di Aceh masih minim penumpang. Penumpang masih di bawah jumlah yang diharapkan, pencapaian baru 55 persen atau di bawah 40 penumpang. Idealnya, pesawat itu terbang dengan mengangkut 56 penumpang. "Sejauh ini baru Sabang-Medan atau sebaliknya yang menunjukkan pencapaian yang memuaskan. Pada intinya, bila ada kerja sama dari pemerintah, pasti jumlah penumpang pesawat kami nanti akan bisa maksimal," demikian Nano.


16.24 | 0 komentar | Read More

Korban Berhasil Kabur dari Sekapan Perompak

Written By Unknown on Jumat, 27 Februari 2015 | 16.24

LANGSA - Dua korban penculikan oleh perompak laut, Rabu (25/2) sore berhasil kabur dari sekapan penculiknya. Mereka diselamatkan warga di Sungai Yu, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang. Kini korban telah diamankan di Mapolres Langsa, menunggu proses pemulangan kepada pihak keluarganya.

Kedua korban adalah Ripian Handayani bin Ahmad (26), neyalan Pangkalan Susu, Tangkahan Srei, Sumatera Utara (Sumut) dan Khaidir bin Hairudin (28), nelayan asal Pangkalan Susu, Jalan Pembangunan, Desa Bras Basah, Sumut.

Kapolres Langsa, AKBP Sunarya SIK, melalui Kasat Reskrim Iptu Sutrisno, yang dihubungi Serambi, Kamis (26/2) sore, mengatakan, korban sejak Rabu (25/2) malam sudah diamankan di Mapolres Langsa. Keduanya dalam kondisi sehat.

Korban pada Rabu sekitar pukul 17.00 WIB lalu berhasil meloloskan dari dari sekapan kawanan bajak laut yang selain menguras barang berharga di dalam kapal, juga menculik korbannya. Pelaku diperkirakan lima orang.

Menurut keterangan korban, setelah mereka diculik dari boat di tengah laut pada Senin (23/2) malam, dibawa ke daratan. Korban tak tahu nama daerahnya. Waktu itu korban ditutupi mukanya dengan sebo. Sebelumnya korban sempat melihat pelaku menenteng senjata api (senpi) laras panjang.

Pada Rabu (25/3) sore, korban Khaidir dan Rapian Handayani berhasil meloloskan dari dari sekapan penculik yang lengah menjaganya. Korban waktu itu menuju perkampungan, di kawasan Sungai Yu, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang, lalu ditolong warga di sana.

"Kemudian warga melaporkan kejadian ini ke polisi. Sore itu juga kita langsung menjemput korban dan kita amankan di Mapolres Langsa," ujar Iptu Sutrisno.


16.24 | 0 komentar | Read More

Terpidana Maisir Serang Algojo Saat Dicambuk

SIGLI - Syukri Ibrahim (41), terpidana perkara maisir (judi),  menyerang algojo (eksekutor) saat berlangsung prosesi uqubat (hukuman) cambuk di halaman Masjid Al-Falah Sigli, Kamis (26/2) sekitar pukul 14.00 WIB. Karena diserang tiba-tiba, sang algojo meloncat dari panggung, lari terbirit-birit untuk menyelamatkan diri. Penonton tegang, tapi ramai juga yang tertawa geli melihat adegan itu.

Syukri yang terus mengamuk setelah menyerang, akhirnya diamankan petugas Wilayatul Hisbah dan Satuan Polisi Pamong Praja (WH dan Satpol PP) Pidie. Begitu berhasil direbahkan ke lantai panggung tempat eksekusi berlangsung, tangan Syukri pun diborgol. Warga Dayah Teungoh Tijue, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie itu kemudian dibawa ke dalam masjid untuk diperiksa kesehatannya.

Amatan Serambi, Syukri mengamuk saat cambukan keenam dari total sembilan kali cambuk. Sesuai dengan vonis majelis hakim Mahkamah Syar'iyah Sigli, Syukri dihukum sepuluh kali cambuk, dikurangi 25 hari masa kurungan, sehingga total cambuk terhadapnya hanya sembilan kali.  

Selama Syukri berada di dalam masjid, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Sigli tetap melanjutkan prosesi cambuk pakai rotan bulat itu terhadap terpidana keempat, yakni Adriansyah. Pelaku maisir ini didera empat kali dari total enam kali karena sudah dipotong masa kurungan.

Seusai Adriansyah dicambuk, jaksa memanggil kembali Syukri yang masih berada di dalam masjid. Namun, saat panggilan pertama Syukri tak langsung bergerak untuk naik ke panggung. Jaksa kemudian meminta tim kesehatan memeriksa kondisinya.

Saat panggilan ketiga oleh jaksa, barulah Syukri dibawa anggota WH naik ke panggung untuk disebat kembali. Saat menjalani sisa sebat itu, Syukri tak lagi memberikan perlawanan.

Kasi Perdata dan Tata Usaha Negara Kejari Sigli, Muhammad ABD kepada wartawan, Kamis (26/2) mengatakan, jumlah terpidana yang dicambuk di halaman Masjid Al-Falah Sigli kemarin empat orang. Mereka adalah Andi Kausar, Junaidi Maddan, dan Adriansyah yang masing-masing dihukum empat kali cambuk. Hanya Syukri Ibrahim yang diganjar dengan sembilan kali. "Jumlah cambukan para terpidana bervariasi setelah dikurangi masa kurungan," kata Muhammad.

Ditanya kenapa Syukri Ibrahim melawan saat dicambuk, Muhammad menduga, kemungkinan terpidana tak tahan saat dicambuk sampai sembilan kali, sehingga baru enam kali cambuk ia sudah memberikan perlawanan terhadap algojo.

Menurutnya, saat hendak dicambuk, terpidana tidak sedang sakit. Kemungkinan dia cuma tidak tahan saja disebat, sehingga melawan. Turut hadir pada prosesi cambuk seusai shalat Zuhur itu adalah Ketua DPRK Pidie Muhammad AR, Wakil Bupati M Iriawan SE, Kapolres AKBP Muhajir SIK MH, Dandim 0102 Letkol Inf M Mahmud Suharto Amir, dan Kajari Sigli, Rahmad Vidianto MH. (naz)

Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |


16.24 | 0 komentar | Read More

Anggota DPRA Harus Terima Kenyataan

Ketua DPRA, Tgk Muharuddin mengatakan, bukan saja usulan aspirasi sejumlah Anggota DPRA untuk pengadaan hibah baju daster, pakaian dalam wanita, handuk, kain sarung, mukena, jilbab, sajadah, dan sejumlah item lainnya yang diminta hapus Mendagri dalam

SK koreksinya terhadap RAPBA 2015. Akan tetapi, Anggota DPRA juga harus menerima kenyataan bahwa usulan tambahan tunjangan transpornya pun dilarang.

"Tambahan tunjangan transpor itu justru akan dialihkan untuk biaya tambahan perluasan Kompleks Perumahan DPRA dan tambahan bangun rumah dinas anggota dewan," ujarnya menjawab Serambi, Kamis kemarin.

Ia katakan, koreksi Mendagri itu telah ditelaah kembali oleh Badan Anggaran (Banggar) DPRA bersama Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA). "Untuk usulan program dan kegiatan dasar pengusulan dan penggunaan anggarannya masih lemah atau belum ada ketentuannya, maka kita pindahkan ke tempat lain yang telah memiliki dasar hukum yang kuat," ujarnya.

Ia contohkan, program bantuan hibah barang dan bantuan sosial (bansos), dalam usulan ternyata ada yang menjadi kewenangan kabupaten/kota. Item ini telah dipindahkan dan dimasukkan ke dalam program yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi.

Contoh lainnya, pengadaan baju daster dan pakaian dalam wanita, anggarannya dipindah untuk tambahan anggaran pemberdayaan perempuan dan anak, serta bantuan dana tanggap darurat yang masih minim Rp 25 miliar, bakal ditambah sehingga nilai totalnya minimal Rp 100 miliar.

Muharuddin beralasan, kalau nanti di Aceh terjadi bencana alam, maka dana itu bisa digunakan untuk beli baju daster, pakaian dalam wanita, pembalut, pampers anak-anak, baju koas laki, kain sarung, dan lainnya yang dibutuhkan para pengungsi korban bencana alam.


16.24 | 0 komentar | Read More

Dana Daster Rp 24 M Dihapus

* Termasuk untuk Keranda dan Rangkang

BANDA ACEH - Badan Anggaran DPRA bersama Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA) akhirnya sepakat menghapus usulan dana aspirasi sejumlah anggota DPRA sebesar Rp 24 miliar untuk pengadaan hal-hal yang remeh temeh. Misalnya, pengadaan hibah baju daster, pakaian dalam wanita (CD dan BH), handuk, kain sarung, kain batik, mukena, jilbab, sajadah, baju koko, baju kaos, teratak, kursi, dan perlengakapan tempat makanan jenis prasmanan.

Kesepakatan itu dicapai saat Banggar DPRA dan TAPA menggelar pertemuan baru-baru ini untuk menyikapi hasil koreksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) terhadap RAPBA 2015. Total nilai dari item baju, sajadah, tararak, kursi dan lainnya itu mencapai Rp 24 miliar.

"Anggarannya kemudian dialihkan untuk pemenuhan kebutuhan anggaran urusan wajib yang belum terpenuhi. Misalnya, pendidikan, pemberdayaan perempuan, serta dana tanggap darurat yang masih sedikit," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh, Prof Dr Abubakar Karim MS kepada Serambi, Kamis (26/2) di ruang kerjanya.

Menurut Abubakar Karim, usulan aspirasi anggota DPRA tentang hibah baju daster, pakaian dalam wanita, dan item lainnya itu mendapat sorotan dan kritikan tajam dari Tim Evaluasi APBD Mendagri dua pekan lalu. Saat itu, Tim Mendagri bertemu Banggar Dewan dan TAPA  di Jakarta untuk membahas hasil koreksi draf sementara Mendagri terhadap RAPBA 2015 senilai Rp 12,7 triliun yang telah disahkan DPRA pada 31 Januari 2015.

Tim Mendagri sempat mempertanyakan berapa banyak jumlah korban bencana alam atau kaum duafa di Aceh yang hendak diberi bantuan daster dan pakaian dalam wanita, kain sarung, handuk, baju koko dan lainnya. Pertanyaan itu muncul karena sejumlah item tersebut tercatat sebagai usulan aspirasi sejumlah Anggota DPRA. Angka sebesar Rp 24 miliar untuk "perkakas domestik" wanita dan item lainnya itu dinilai terlalu besar.

Lagi pula, dalam pemahaman Tim Evaluasi APBD Mendagri, total anggaran yang besar itu usulannya justru muncul dari Anggota DPRA, bukan kebutuhan riil untuk stok bencana alam yang diusul dinas teknis. Itu sebab Tim Mendagri melarangnya.


16.24 | 0 komentar | Read More

Korban Penculikan Disandera di Hutan

* Pengakuan Makwo kepada Polisi

LHOKSEUMAWE – Selama sembilan hari di tangan penculik bersenjata api (senpi), Mualidin alias Makwo (25), warga Geulumpang Sulu Barat, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, ternyata selalu disekap di kawasan hutan. Tangannya diborgol, muka ditutupi kain hitam. Siang malam ia dikawal dua pria bersenjata laras panjang. Tangannya bahkan pernah dipukul dan hanya diberi makan satu sampai dua kali sehari.

Hal ini terungkap saat penyidik Polres Lhokseumawe memintai keterangan korban, Rabu (25/2) sore di mapolres setempat. Kapolres Lhokseumawe AKBP Cahyo Hutomo, melalui Kasat Reskrim AKP Decky Hendra Wijaya, Kamis (26/2) sore menyebutkan, korban dimintai keterangan dua jam (pukul 16.00-18.00 WIB). "Untuk saat ini kita hanya memintai keterangan awal saja, mengingat kondisi korban masih trauma. Bila kondisinya sudah stabil, kita akan mintai keterangan lagi," ujar AKP Decky.

Mengutip penjelasan korban, AKP Decky Hendra menyebutkan, begitu diculik pelaku pada Minggu, 15 Februari 2015, di sebuah warung kopi di desanya, korban langsung disekap dan dinaikkan paksa ke dalam mobil Avanza warna silver.

Di dalam mobil, tangan korban langsung diborgol, sedangkan kepala dan mukanya ditutupi dengan kain hitam. Setelah beberapa jam naik mobil, korban pun diturunkan dan dikawal. Lalu dipaksa berjalan kaki menuju kawasan hutan. Lama perjalanan kaki itu sekitar empat jam.

Selama sembilan hari di tangan penculik, korban hanya tidur di atas semak belukar dalam kawasan hutan. Tangannya selalu diborgol dan wajah ditutup kain hitam. Cuma saat makan saja kain penutup wajahnya dibuka. Nah, pada saat-saat seperti inilah Makwo selalu melihat ada dua pria bersenpi laras panjang yang menjaganya.

"Tapi korban mengaku tak mengenal kedua pria tersebut. Sedangkan selama disekap, korban hanya diberi makan satu kali dan sesekali dua kali dalam sehari," ujarnya.


16.24 | 0 komentar | Read More

Dilarang Main Game, Mahasiswa Ini Nekat Bakar Diri Hingga Tewas

SERAMBINEWS.COM - Hsueh Jun Chen, mahasiswa berusia 22 tahun asal Fenyuan, Taiwan kecanduan main video game. Sampai-sampai saat dilarang ayahnya main game, dia nekat mengakhiri hidup dengan cara membakar diri.

Hsueh Jun Chen yang sedang libur kuliah menghabiskan waktu main game online di rumah. Karena bermain terlalu lama, sang ayah lalu menegur dan memintanya untuk berhenti dan segera beristirahat. Pemuda itu membantah ayahnya dan keduanya pun bertengkar

Hari berikutnya mahasiswa itu tidak kelihatan. Ayahnya lalu mencari ke luar rumah dan menemukan sang anak tak bernyawa 300 meter dari rumahnya dengan tubuh hangus terbakar. Di dekatnya ada botol bekas tempat bensin.

"Saya cuma mengatakan kalau dia seharusnya tidur daripada main karena kuliahnya akan segera mulai setelah liburan. Dia berkata akan melakukannya, dan itulah saat terakhir saya melihatnya dalam keadaan hidup," sang ayah mencoba menjelaskan kejadian.

"Ketika saya tidak melihatnya di kamar sehari kemudian, saya pergi ke garasi untuk melihat apakah dia pergi naik motornya. Sepeda motor itu masih ada di sana, tapi saya perhatikan dua kaleng bensin hilang. Itu membuat saya khawatir dan saya mulai berpikiran buruk. Saya tidak pernah mengira dia akan melakukan sesuatu yang sangat ekstrim seperti ini," jelas Liu.

Teman teman kuliah dan staf di Chienkuo University of Technology, tempat Hsueh kuliah pun merasa shock mendengar kabar tersebut.

"Saya sungguh terkejut. Dia anak yang cemerlang, sangat pintar, prestasinya selalu baik di kelas. Ini sangat menyedihkan dan sangat tidak disangka bisa terjadi," ucap Li Hong, salah satu dosennya.

On Feng, temannya juga mengekspresikan rasa terkejutnya. "Saya tahu dia suka main game, kami sering main bersama, dan saya tahu dia sering tidur sampai larut malam. Tapi saya tak bisa memahami ini," sebutnya.

Polisi mengatakan menyelidiki kasus bunuh diri itu. Menurut polisi, berkemungkinan bunuh diri juga disebabkan faktor lain, yaitu tekanan kuliah dan mencari pekerjaan selepas kuliah. Dan ketika ayahnya menyuruh berhenti main game komputer, mungkin itulah yang membuatnya tak tahan lagi. (TribunPekanbaru)


16.24 | 0 komentar | Read More

Polisi Amankan Mobil Digunakan Pelaku

Written By Unknown on Kamis, 26 Februari 2015 | 16.24

KAPOLRES Lhokseumawe, AKBP Cahyo Hutomo melalui Kasat Reskrim AKP Dexky Hendra Wijaya MM kepada Serambi menyebutkan, pihaknya sudah mendapat informasi kalau penculik sudah membebaskan sandera bernama Maulidin alias Makwo (25), warga Desa Geulumpang Sulu Barat, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara setelah mendapatkan uang tebusan Rp 50 juta.

Menurut Kapolres Lhokseumawe, saat menculik korban, pelaku menggunakan mobil rental jenis Avanza warna silver. Sekarang mobil tersebut sudah diamankan di Mapolres Lhokseumawe untuk proses penyelidikan.

"Barang bukti yang sudah diamankan selain mobil juga selongsong peluru dan peluru kets (peluru macet yang belum meledak). Sedangkan korban belum bisa dimintai keterangan karena masih trauma. Polisi akan terus menyelidiki dan memburu kelompok penculik," katanya.(jf)

Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |


16.24 | 0 komentar | Read More

Rentetan Kasus dan Aksi Polisi

Dalam catatan Serambi, di Aceh Utara kasus penculikan seperti menjadi tren dalam sebulan terakhir. Pada Selasa, 20 Januari 2015, pukul 00.30 WIB, kelompok bersenpi jenis AK-56, M-16, dan pistol FN-1 menculik Muhammad Yani (32), pemuda asal Desa Padang Sakti, Kota Lhokseumawe yang bekerja pada proyek pembangunan bendungan irigasi di Desa Alue Lhok, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara. Esoknya korban dilepas, tanpa uang tebusan.

Selanjutnya, Rabu 4 Februari 2015 sekitar pukul 00.30 WIB sekelompok pria bensenpi menculik dua sekawan, Rizal Fahmi (28), warga Desa Ampeh dan Faisal (27), warga Desa Alue, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara. Penculik meminta uang tebusan Rp 100 juta. Akhirnya, setelah empat hari disekap, Faisal yang sudah menikah dibebaskan dengan tebusan Rp 70 juta. Rizal Fahmi yang masih lajang baru dilepas sembilan hari kemudian setelah ditebus Rp 75 juta.

Yang terbaru, menimpa agen mobil bernama Maulidin alias Makwo (25).  Pascainsiden itu seorang pria sempat menghubungi keluarga Maulidin dan meminta uang tebusan Rp 500 juta. Namun, pihak keluarga korban tak mengetahui siapa pria yang menghubungi mereka dan akhirnya pada Selasa (24/2) tercapai kesepakatan antara keluarga korban dengan pelaku yang menetapkan uang tebusan Rp 50 juta. Makwo pun bebas.

Terhadap dua kasus sebelumnya--yang menimpa Muhammad Yani, Rizal Fahmi, dan Faisal--menurut Kapolres Aceh Utara, AKBP Achmadi kepada Serambi, polisi masih memburu pelakunya. Polisi sudah menangkap dua tersangka dari kelompok penculik Rizal Fahmi dan Faisal dan sudah diamankan untuk proses penyelidikan. "Keluarga korban yang diculik itu masih tertutup dengan penyidik, sehingga petugas belum bisa memintai keterangan dari mereka. Pun demikian polisi terus berupaya memburu kelompok tersebut karena sudah teridentifikasi," kata AKBP Achmadi.

Kelompok bersenpi itu selain terlibat penculikan terhadap Faisal dan Rizal Fahmi juga menculik Muhammad Yani (32). Namun, Kapolres Aceh Utara belum bisa memastikan apakah kelompok penculik di wilayah hukum Polres Aceh Utara sama dengan kelompok peculik di wilayah Polres Lhokseumawe. "Kita masih terus mengusut rentetan kasus tersebut," kata Achmadi.(jf)

Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |


16.24 | 0 komentar | Read More

Akademisi dan LSM Kritik Belanja PNS Aceh Rp 1,9 T

* Mendagri Larang Pos Anggaran TPK

BANDA ACEH - Kalangan akademisi dan LSM antikorupsi, seperti GeRAK dan MaTA, mengkritik usulan belanja operasi kantor, gaji, dan tambahan tunjangan PNS Pemerintah Aceh tahun 2015 yang nilai totalnya mencapai Rp 1,9 triliun.

Usulan belanja operasi dan gaji PNS itu, nilainya sudah jauh melebihi dana alokasi umum (DAU) yang diberikan pusat untuk Pemerintah Aceh sesenilai Rp 1,237 triliun.

Demikian dikatakan akademisi dari Unsyiah, Rustam Effendi,  Koordinator GeRAK Aceh, Askhalani, dan Tim Advokasi MaTA, Hafidh kepada Serambi secara terpisah Rabu (24/2) saat dimintai tanggapannya mengenai belanja pegawai dan tambahan penghasilan PNSD Aceh yang dianggarkan dalam APBA 2015.

Menurut Rustam Efendi, untuk memenuhi kebutuhan belanja yang kurang tersebut, Pemerintah Aceh akan mengambilnya dari realisasi penerimaan pajak kendaraan dan sumber penerimaan asli Aceh lainnya yang sah, sebesar kekurangannya, yakni Rp 713,069 miliar. Tahun ini penerimaan pajaknya ditargetkan Rp 1,8 triliun.

Jika diambil dari sumber penerimaan Dana Otsus dan Dana Bagi Hasil Migas, bisa menjadi masalah hukum. Alasannya, penggunaan Dana Otsus dan Dana Bagi Hasil Migas itu telah diatur dalam UUPA dan dilarang untuk diplot sebagai tambahan penghasilan atau tunjangan prestasi kerja (TPK) bagi PNSD.  

Rustam Efenddi mengatakan, Pemerintah Aceh tidak berlaku adil kepada rakyatnya. Alasan Rustam, karena belanja PNSD-nya telah melampui pagu DAU Rp 1,237 triliun dan hampir sama dengan belanja modalnya, Rp 2,042 triliun.


16.24 | 0 komentar | Read More

Dahsyatnya Pencemaran Merkuri di Minamata

OLEH ANGGARA DWIANA SYANANTA, mahasiswa Fakultas Hukum Unsyiah, peserta Shortcourse Human Security and Global Health di Jepang, melaporkan dari Nagasaki

LULUS seleksi oleh Pusat Studi Perdamaian dan Resolusi Konflik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) untuk shortcourse Human Security and Global Health melalui Program Peace and Human Security in Asia (PAHSA) di University of Nagasaki, Jepang, bersama kawan saya Revalyani Yusuf, sungguh sebuah kegembiraan luar biasa bagi saya.

Kami berangkat 9 Februari lalu dari Banda Aceh. Sesampai di Bandara Fukuoka, Jepang, kami disambut Prof Haruko Satoh, Koordinator Program PAHSA dan Beasiswa Jasso. Cuaca dingin sekitar 2 derajat Celcius langsung menyergap, termasuk saat kami naik bus menuju Nagasaki selama 2,5 jam. Dari stasiun bus Matsuyama-Machi kami jalan 15 menit dan tiba di New Urakami Hotel pukul 9 malam.

Esoknya, saat briefing, kami berkenalan dengan peserta dari Filipina, Singapura, Kamboja, dan Thailand. Kemudian kami menuju Nagasaki University. Dalam perjalanan ke kampus dengan suhu di -1 derajat Celcius, kami lihat suasana Nagasaki yang merupakan daerah rural di Jepang, tapi infrastrukturnya sudah sangat maju.

Kemudian kami ikuti kegiatan orientasi dan keliling kampus. Kuliah umum disampaikan Prof Brendan Howe dari Graduate School International of Studies Ewha Womens University, Korea Selatan tentang human security. Dia tegaskan betapa pentingnya konsep human security bagi masyarakat global saat ini. Menurut UNDP, konsep ini dilandaskan atas freedom from fear, freedom from wants, and freedom to live in dignity. Kuliah Prof Howe itu hanyalah salah satu kuliah umum dari serangkaian kuliah lainnya. Semua ini terasa mimpi bagi saya: ikut kuliah dalam bahasa Inggris.

Di Nagasaki, juga ada field trip. Bersama Hiroshima, Nagasaki adalah daerah yang luluh lantak karena bom atom. Maka kami pun mengunjungi Atomic Bomb Museum, Hypocenter of Atomic Bomb, dan Nagasaki National Peace Memorial Hall for the Atomic Bomb Victims. Saya bergidik saat melihat berbagai benda dan video tentang ledakan bom atom dan akibat dahsyat yang menyusul di Nagasaki.

Awalnya saya pikir ledakan dahsyatlah yang menewaskan banyak orang. Tapi petugas museum menyebutkan bahwa yang menyebabkan banyak makhluk hidup tewas adalah karena kepulan asap bom atom. Ketika bom dijatuhkan dan meledak, segera kepulan asap berbentuk jamur (nuclear mushroom cloud) mengepul dan terbawa oleh angin yang menyebabkan banyak jatuh korban.


16.24 | 0 komentar | Read More

Sandera Ditebus Rp 50 Juta

* Kasus Penculikan Agen Mobil

LHOKSUKON - Drama penyanderaan agen mobil bernama Maulidin alias Makwo (25) oleh kelompok bersenjata api (senpi) AK-47 di Aceh Utara berakhir setelah keluarga korban memenuhi tuntutan uang tebusan Rp 50 juta dari Rp 500 juta yang sempat dibanderol sebelumnya. Polisi masih memburu pelaku yang menggunakan Avanza warna silver tersebut.

Informasi yang dihimpun Serambi menyebutkan, kelompok penculik membebaskan Makwo sekitar pukul 12.30 WIB, Selasa (24/2). Korban yang merupakan warga Desa Geulumpang Sulu Barat, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara tersebut dibebaskan di kawasan Simpang Keuramat, Aceh Utara setelah sembilan hari disandera dalam hutan.

Seperti diketahui, Makwo diculik, Minggu 15 Februari 2015 sekitar pukul 22.00 WIB di sebuah warung kopi Desa Geulumpang Sulu Barat oleh kelompok bersenpi AK-47. Aksi itu diawali tembakan ke udara sebanyak empat kali. Selanjutnya korban dibawa dengan mobil Avanza warna silver ke kawasan hutan.

Pada awal-awal penyanderaan, pelaku sempat menuntut uang tebusan Rp 500 juta dari keluarga korban. Namun setelah sembilan hari, pelaku akhirnya menurunkan tarif menjadi Rp 50 juta.

Menurut informasi, pada Selasa (24/2) subuh, seorang pria yang mengaku dari kelompok penculik menghubungi Zainal Abidin, abang ipar korban. Pria tersebut meminta pihak keluarga menyediakan uang tebusan untuk pembebasan Makwo. Dalam komunikasi tersebut sempat terjadi tawar menawar hingga akhirnya pelaku menyetujui angka Rp 50 juta.

Setelah tercapai kesepakatan, Zainal Abidin berangkat ke kawasan Simpang Keuramat untuk menyerahkan uang tebusan. Namun, kelompok penculik tidak langsung memberitahukan lokasi persembunyian mereka. Pelaku mengancam akan menembak korban jika kedatangan Zainal membawa uang tebusan diketahui polisi.

"Memang benar saya yang menjemput Maulidin di kawasan Simpang Keuramat tapi saya tak tahu di kawasan desa apa dia dibebaskan, apalagi saya belum pernah ke kawasan itu, sehingga saya sempat tersesat karena tak mengetahui lokasi mereka," ujar Zainal Abidin kepada Serambi, Rabu (25/2) sore.

Menurutnya, meski sudah berada di rumah, korban masih mengalami trauma berat, sehingga pihak keluarga belum mengizinkan siapapun untuk bertemu. "Siapapun akan trauma kalau kejadian seperti itu," kata Zainal Abidin.(jf)

Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |


16.24 | 0 komentar | Read More

LSM: Usut Proyek Telantar

BANDA ACEH - Kalangan lembaga swadaya masyarakat (LSM) menyesalkan banyaknya bangunan dan proyek telantar atau yang tak fungsional di Aceh, antara lain, karena salah perencanaan. SuAK mendesak polisi dan kejaksaan mengusut proyek-proyek telantar itu, sedangkan Forum LSM Aceh meminta eksekutif menindak tegas pejabat yang melakukan tender curang dan penyimpangan sehingga banyak proyek terbengkalai.

Koordinator Badan Pekerja Solidaritas untuk Antikorupsi (SuAK) Aceh, Teuku Neta Firdaus menyatakan, jika tidak berfungsi dan ditelantarkan, berarti proyek itu mubazir. "Proyek yang tak fungsional bisa digolongkan menghambur-hamburkan uang negara. Pelakunya patut dimintai pertanggungjawaban hukum," ujar Neta Firdaus menanggapi liputan eksklusif Harian Serambi yang dimuat Senin (23/2) berjudul "Aceh Bertabur Proyek Telantar".

Menurut Neta Firdaus, banyak di antara proyek telantar itu yang hanya menguntungkan pejabat-pejabat yang bersentuhan dengan anggaran ketika proyek itu dirancang dan dikerjakan. Tapi bangunan kosong itu tak lebih akan menjadi "rumah hantu" korupsi."Proyek yang tidak berfungsi hanya menjadikan pejabat untung, rakyat buntung," ujarnya.

Menurut Neta, Bappeda Aceh, DPRA, dan dinas terkait yang terlibat dalam perencanaan proyek tersebut perlu dilidik, jangan-jangan semua proyek telantar hanya modus. Soal bermanfaat atau tidak bukan prioritas, yang penting ada proyek dan bisa dibagi untuk para "gang". "Kondisi itu masuk ke ranah korupsi jika pada waktu tertentu bangunan tersebut tetap tidak fungsional, apalagi dalam proyek itu ada indikasi markup, ketidaksesuaian bestek, dan lain-lain," kata Neta.

Oleh karena itu, SuAK mendesak Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Aceh segera melakukan audit investigatif terhadap proyek telantar yang terindikasi telah merugikan keuangan negara karena mubazir.

Anggota DPRA, menurutnya, adalah pihak yang juga harus ikut bertanggung jawab dalam karut marut soal proyek-proyek telantar atau terbengkalai di hampir seluruh Aceh. Soalnya, ketika perencanaan dan pelaksanaan proyek berlangsung, mustahil DPRA yang kerap melakukan pansus, tidak tahu.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forum LSM Aceh, Roys Vahlavi, mendesak eksekutif menindak oknum pejabat yang melakukan tender curang dan penyimpangan proyek yang kemudian menjadi proyek telantar. Ia juga meminta eksekutif melakukan restrukturisasi pejabat berdasarkan kompetensi dan profesionalitas, bukan berdasarkan kepentingan politik sesaat.


16.24 | 0 komentar | Read More

Taufiequrachman Ruki: Indriyanto Tidak Mundur

Written By Unknown on Rabu, 25 Februari 2015 | 16.24

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi Taufiequrachman Ruki membantah kabar yang menyatakan bahwa salah satu pimpinan sementara KPK, Indriyanto Seno Adji, mundur karena sakit. Ruki menegaskan bahwa Indriyanto masih tetap bisa menjalankan tugasnya sebagai pimpinan KPK, tetapi hanya perlu menjaga kesehatannya.

"Tidak ada bicara seperti itu (Indriyanto mundur), beliau hanya mengatakan saya harus me-maintain kesehatan saya," ujar Ruki di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (25/2/2015), dilansir Kompas.com.

Ruki meluruskan bahwa Indriyanto tidak dirawat di Singapura. Dia menegaskan bahwa pakar hukum pidana itu masih bisa bekerja secara normal.

"Jam 11 malam masih di kantor sama saya. Beliau katakan harus menjaga kesehatan dengan baik. Beliau merasa punya penyakit yang harus di-maintain, penyakitnya apa, tidak etis saya katakan," kata dia.

Kondisi kesehatan Indriyanto diketahui melalui sebuah testimoni di situs web Parkway Cancer Centre, situs lembaga kesehatan khusus perawatan kanker di Singapura. Dalam tulisan berjudul "From Pain to Victory" tersebut, Indriyanto mengaku tidak menyangka saat mengetahui dirinya mengidap kanker pada tahun 2010.

Saat pertama kali merasakan gejala kanker, ia batuk berkepanjangan selama satu setengah bulan. Tak lama kemudian, ia mulai merasakan sakit yang teramat sangat di mata kirinya, sisi kepala sebelah kiri, dan bahu sebelah kiri dan belakang. Saat itu Indriyanto bahkan kehilangan suaranya.

Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan di beberapa rumah sakit dan sejumlah dokter, baru diketahui bahwa ia mengidap kanker. Setelah menjalani kemoterapi pada Desember 2010, sakit yang dirasakannya di bagian mata, kepala, dan bahu pun menghilang.


16.24 | 0 komentar | Read More

Kabareskrim Akan Turuti Permintaan Bambang Widjojanto

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA — Kepala Bareskrim Polri Komjen Budi Waseso tidak mempersoalkan ketidakhadiran Bambang Widjojanto dalam panggilan pemeriksaan, Selasa (24/2/2015). Dia akan menuruti permintaan Bambang untuk menjawab surat yang dilayangkan.

"Saya tidak menganggap (menolak diperiksa). Ya, kita akan jawab dululah secara tertulis, apa yang menjadi pertanyaan beliau," ujar Budi di kompleks Bareskrim Mabes Polri, Rabu (25/2/2015).

Budi mengatakan, pihaknya tengah menunggu hasil penyelidikan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) apakah proses penyelidikan, penyidikan, hingga proses penangkapan Bambang Widjojanto sesuai dengan hukum berlaku atau tidak. Setelah itu, dia baru akan memberikan surat balasan ke Bambang.

"Nanti (isi surat balasan itu) biar Propam yang menilai bagaimananya," ujar Budi, seperti dilansir Kompas.com.

Budi tidak dapat memastikan kapan surat itu selesai dan dikirimkan ke pihak Bambang. Namun, surat panggilan ketiga untuk diperiksa pada Jumat (27/2/2015) telah dikirimkan ke kediaman Bambang.

Bambang menolak untuk diperiksa karena beberapa alasan. Bambang menuangkan alasannya di dalam surat yang diserahkan kepada Wakil Kepala Polri Komjen Badrodin Haiti dan Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Tipid Eksus) Brigjen (Pol) Kamil Razak.

Pertama, Bambang mempermasalahkan belum diterimanya berita acara pemeriksaan (BAP) dari penyidik. Poin kedua, Bambang memprotes mengapa pasal sangkaan terhadap dirinya bertambah. (Baca: Ini Isi Surat Bambang Widjojanto kepada Wakapolri dan Bareskrim)

Poin ketiga, Bambang memprotes penulisan statusnya di dalam surat panggilan pertama hingga ketiga. Penyidik menulis Bambang sebagai mantan Wakil KPK. Padahal, statusnya kini pimpinan nonaktif KPK.
Bambang tidak bakal memenuhi panggilan jika penyidik Bareskrim belum menjawab surat tersebut.


16.24 | 0 komentar | Read More

Raja Salman Bagikan Bonus Fantastis untuk Rakyat Saudi

SERAMBINEWS.COM - Rakyat Arab Saudi berdukacita ketika baru-baru ini Raja Abdullah meninggal. Namun, kedukaan itu tampaknya tidak bertahan lama dengan naiknya raja baru, Raja Salman, akhir bulan lalu.

Seperti telah menjadi kebiasaan bagi seorang raja baru, Raja Salman mengumumkan bahwa dia akan memberi bonus raja. Besarnya bonus memperlihatkan dia berbeda dibandingkan pendahulunya.

Setelah ditakhtakan tahun 2005, Raja Abdullah mengumumkan kenaikan gaji pegawai negeri 15 persen. Dia juga memberi bonus satu bulan gaji tahun 2011 setelah kembali dari perawatan medis di luar negeri.

Kini, bonus raja yang diberikan Raja Salman tidak lagi dalam persentase kenaikan gaji. Raja Salman akhir Januari mengumumkan bahwa dia akan memberikan bonus sebesar dua bulan gaji bagi pegawai dan mahasiswa.

Situs The New York Times melaporkan bahwa banyak rakyat Saudi yang mengungkapkan sukacita lewat media sosial, mengucapkan terima kasih kepada raja itu dengan tagar #dua_gaji dalam bahasa Arab dan memasang gambar lelucon. Salah satunya memperlihatkan langit biru yang dipenuhi pesawat lepas landas dengan penjelasan "bandara Saudi setelah dua kali gaji".

Beberapa hari lalu, NBC News memberitakan, bonus dua kali gaji itu menimbulkan lonjakan pembelian emas dan perhiasan. Menurut para pembeli dan penjual di pasar emas dan perhiasan Riyadh, penerima bonus berlomba-lomba membelanjakan hadiah sang raja.

"Ada lebih banyak orang dibandingkan jumlah pembeli yang bisa kami layani. Bonus raja baru saja datang dan semua orang merasa menjadi kaya raya," kata Ali bin Ali (32), pemilik toko perhiasan Al Safwa. Menurut dia, penjualan di tokonya melonjak tiga kali lipat sejak raja mengumumkan bonus itu, akhir bulan lalu.


16.24 | 0 komentar | Read More

Ahok: Saya yang Masuk Penjara atau Anggota DPRD DKI

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama masih menunggu DPRD DKI menggunakan hak angket untuk membuat perhitungan siapa yang akan berada di balik jeruji besi dalam kisruh APBD DKI Jakarta Tahun anggaran 2015.

"Saya tunggu angket dulu, kan belum angket nih. Suruh angket dulu dong, biar saya juga angketin dia juga, kan seru kan, sama-sama angketin kan seru begitu loh. Kita tinggal hitung-hitungan saja, apa saya masuk penjara atau anggota DPRD masuk penjara," kata pria yang kerap disapa Ahok itu di Balai Kota, Rabu (26/2/2015), dilansir Kompas.com.

Dia menganggap bagus bila harus masuk penjara secara berjamaah. Mantan Bupati Belitung Timur ini, saat menjadi anggota DPRD dan DPR RI, sering mendenger kalimat dari oknum DPRD berbicara tentang masuk penjara berjamaah.

"Tidak apa-apa masuk penjara, yang penting berjamaah, rame-rame, katanya. Kalau sendiri-sendiri jangan, makanya mesti kompak, katanya begitu," ucap Basuki.

Basuki tidak mempermasalahkan apa yang dilakukan DPRD DKI Jakarta terhadap dirinya. Basuki punya keyakinan, bila dia menerima anggaran Rp 12,1 triliun, tidak akan ada anggota DPRD DKI yang teriak.

"Saya jamin tidak akan ada masalah dengan DPRD kalau saya menerima Rp 12,1 triliun dimasukin ke dalam anggaran. Tidak ada masalah, yang jadi masalah tiap kelurahan di Jakarta Barat, beli UPS memakai anggaran Rp 4,2 miliar. Malu-maluin saja kan," ujarnya.

Ia mengilustrasikan, di rumahnya saja yang besar membeli genset tidak sampai seharga Rp 100 juta. Bahkan, saat listrik mati, genset langsung menyala secara otomatis.


16.24 | 0 komentar | Read More

ISIS Rilis Video Pelatihan Militer Anak-anak

SERAMBINEWS.COM — Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali merilis video propaganda ke dunia maya. Kali ini bukan video pemenggalan, melainkan video yang berisi kamp pelatihan militer untuk anak-anak.

Video terbaru itu menunjukkan puluhan anak menghadiri sebuah kamp pelatihan bernama Al Faruq di kota Raqqa, Suriah.

Seperti dilansir Kompas.com, video berdurasi sembilan menit dan diunggah pada Senin (23/2/2015) itu memperlihatkan puluhan anak mengenakan pakaian kamuflase khas militer. Mereka berdiri dalam formasi rapi, mendengarkan komando seorang anggota ISIS.

Dihiasi musik tradisional Arab, video itu menyorot baris demi baris anak-anak yang mengenakan seragam militer dan bandana hitam yang memuat lambang kemiliteran ISIS. Sebagian dari mereka terlihat mengikuti instruksi saat berolahraga, dan sebagian lainnya terlihat memegang bendera.

Meski secara internasional menggunakan anak-anak dalam perang adalah sebuah kejahatan, ISIS secara terang-terangan menampilkan rekrutmen anak-anak untuk dilatih dengan ilmu perang dan menggunakan senjata.

Sejumlah foto yang diunggah ke dunia maya menampilkan anak-anak membawa senjata, dan bahkan membawa kepala para tahanan ISIS yang dipenggal.

ISIS bahkan dikabarkan merekrut anak-anak di bawah usia 15 tahun untuk cuci otak. Mereka dilatih menggunakan senjata api, bahkan diajari cara memenggal manusia dengan menggunakan boneka.

"ISIS mengajari anak-anak itu menggunakan AK-47. Mereka menggunakan boneka untuk menunjukkan cara memenggal kepala orang. Mereka kemudian memaksa anak-anak menyaksikan pemenggalan, dan terkadang memaksa anak-anak itu menenteng kepala yang sudah dipenggal," ujar seorang pejabat Irak kepada NBC News.


16.24 | 0 komentar | Read More

Kenakan Baju 'Palu Arit', Putri Indonesia 2015 Dianggap Terlalu Berani

SERAMBINEWS.COM - Anindya Kusuma Putri menyadari reaksi keras yang ditunjukkan masyarakat Indonesia terhadap dirinya lantaran menggunakan baju berlambang palu dan arit. Foto yang diunggah sejak tahun 2013 lalu ini mendapat komentar pedas sejak ia terpilih sebagai Putri Indonesia 2015.

"Baru setelah jadi Putri Indonesia ada yang kasih komen kayak gini (menghujat). Saya memakai baju lambang palu arit hanya sekadar menghormati teman-teman saya dari Vietnam. Itu aja," jelas Anindya saat ditemui tabloidnova.com di Grand Mustika Ratu, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (24/2).

Wanita asal Jawa Tengah ini mengaku sengaja mengupload foto tersebut tanpa bermaksud menimbulkan pro dan kontra.

"Saya pikir teman-teman sosmed saya dari internasional lebih banyak. Enggak mikir followers membludak setelah jadi Putri Indonesia," paparnya.

Anindya juga dinilai terlalu berani mengenakan baju tersebut. "Waktu saya pakai baju itu, teman juga ada yang komentar. Berani banget pakai ini. Aku bilang enggak apa-apa kok, khusus untuk menyambut teman-teman saya yang datang dari Vietnam," ucapnya.


16.24 | 0 komentar | Read More

Daftar Proyek Terbengkalai

Written By Unknown on Senin, 23 Februari 2015 | 16.24

Terbengkalai, ditelantarakan, tak sepenuhnya tuntas, penggunaan di luar peruntukan, atau tak maksimal pemanfaatannya, adalah kondisi riil sebagian proyek di Aceh yang pembangunannya menggunakan uang publik. Lantaran terbatasnya space, Serambi hanya merangkum sebagian kecil saja proyek tersebut, seperti terlihat dalam tabel berikut ini:

Bireuen
* Satu unit pabrik pengolahan pakan ternak bantuan Jepang tahun 2000 di Gle Kuprai Gandapura hingga kini tidak difungsikan untuk  menghasilkan pakan ternak. Selain bantuan Jepang, Pemkab Bireuen waktu itu juga mengucurkan bantuan tambahan Rp 100 juta pada  tahun 2002, Rp 100 juta pada tahun 2004, kemudian bantuan mesin tahun 2013 yang dananya bersumber dari APBA.

* Pabrik inti keramik Juli, bantuan Pertamina tahun 2003 senilai Rp 1,2  miliar. Saat ini kondisinya terbengkalai.

* Pabrik Biodiesel di Desa Beunyot Juli. Pabrik tersebut dibangun tahun 2010 dengan dana Mensos RI Rp 1,5 miliar ditambah bantuan Otsus 2010 Rp 2,7 miliar, kemudian APBA 2012 Rp 300 juta. Pabrik ini  sebetulnya mampu mengolah 20.000 butir kelapa per hari. Tapi tak difungsikan.

* Gedung pasar grosir Bireuen sebagai bagian dari paket bantuan tsunami. Gedung ini dibangun tahun 2007 oleh BRR NAD-Nias. Nilai bangunannya Rp 7 miliar. Diserahkan ke Pemkab Bireuen tahun 2009. Pernah ditempati sementara sebagai pasar grosir. Kemudian disewakan kepada Pante Perak Group tahun 2013. Setahun kemudian Pante Perak angkat kaki, gedung itu kosong hingga kini.

* Mesin press sabut kelapa bantuan Pertamina tahun 2011 lalu senilai Rp 800 juta belum difungsikan. Mesin tersebut terletak di pinggir jalan kawasan Desa Paya Meuneng, Peusangan.

* Pabrik susu kedelai di Peudada yang dibangun dengan dana APBA tahun 2006 Rp 6 miliar, hingga kemarin belum difungsikan.


16.24 | 0 komentar | Read More

Gedung Megah di Tengah Hutan

SETELAH menyusuri jalan setapak sekitar 500 meter, atap gedung yang megah pun terlihat. Namanya gedung Rintisan Sekolah Bertaraf  Internasional (RSBI). Letaknya di belakang permukiman penduduk Desa Ketapang Indah, Singkil Utara, Aceh Singkil.  

Butuh waktu sekitar 45 menit bagi wartawan Serambi 'merayap' untuk  mencapai gedung berstandar internasional ini, karena harus menyingkirkan rumput dan tanaman liar di sisi kiri-kanan jalan yang durinya tajam-tajam. Sedangkan kendaraan harus ditinggal jauh di perumahan warga. Kawanan burung langsung beterbangan menyambut  Serambi saat mendekati bangunan bikinan tahun 2009 itu pada Sabtu (21/2) pagi.

Dari jalan raya Singkil-Rimo, bangunan ini sejatinya tak jauh letaknya. Mungkin tak sampai satu kilometer. Namun, semak belukar diselingi onak duri menyesaki jalan setapak, sehingga perlu usaha ekstra untuk menerobos ke sana.

Di kompleks RSBI, pohon liar menjulang tampak menutup bangunan yang terdiri atas empat ruang belajar, kantor, mushala serta rumah dinas guru. Sebagian kaca jendela sudah pacah. Di antara bangunan di kompleks ini, rumah dinas gurulah yang sangat tertutup, karena ilalang dan pohon-pohon liar tumbuh setinggi bangunan itu sendiri.

Bertahun-tahun proyek yang bernilai sekira Rp 6 miliar ini dibiarkan mubazir. Entah apa sebabnya. Ironisnya, di sisi lain, ternyata masih ada sekolah di Aceh Singkil yang kekurangan ruang belajar.

Berdasarkan catatan Serambi, pada tahun 2014 saja, sedikitnya ada enam sekolah dasar (SD) yang harus berbagi ruang belajar. Satu ruangan disekat untuk dua rombongan belajar. Yang lebih ironis lagi, ada murid yang masih belajar di bawah pohon sawit, yakni murid Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Simpang Kanan. "Sudah hampir setahun ini siswa belajar di bawah pohon sawit. Kadang di ruang kepala sekolah dan guru, karena kekurangan kelas," kata Kepala MIS Simpang Kanan, Restu Saputra.

Bukan cuma ini. Ada beberapa proyek lain yang dibiarkan terbengkalai di Bumi Syekh Abdurrauf ini. Bangunan bernilai belasan miliar rupiah  yang belum termanfaatkan, antara lain, gedung Islamic Center di kawasan Lae Petal, Kecamatan Suro yang dibangun sejak tahun 2009. Proyek multiyears (bertahun jamak) ini merupakan mimpi Bupati Aceh Singkil yang pertama, Makmursyah Putra sebelum meninggal. Dalam sebuah kesempatan, dia pernah berucap bahwa pusat kajian Islam ini  harus berfungsi sebelum dia mengakhiri masa tugas memimpin Bumi Sekata Sepekat ini. Sayang, harapannya belum kesampaian, bahkan  bertahun-tahun kemudian setelah ia meninggal pada 15 Oktober 2011.


16.24 | 0 komentar | Read More

Aceh Bertabur Proyek Terbengkalai

Di berbagai kabupaten/kota di Aceh, proyek-proyek terbengkalai, ditelantarkan, atau tidak difungsikan, bertaburan jumlahnya. Ada yang bernilai puluhan juta, ada pula yang mencapai puluhan miliar rupiah. Serambi hanya mengulas sebagian kecil saja dari proyek yang sudah menghabiskan banyak dana publik itu, namun ditelantarkan, dalam laporan eksklusif berikut ini.

ACEH mengalami peningkatan penerimaan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Sumber dana Aceh yang besar itu akan terus meningkat dari waktu ke waktu. Sejak tahun 1999, penerimaan daerah yang dikelola pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Aceh meningkat tajam. Jika plafon APBA tahun 2010 sebesar Rp 7,64 triliun, kini di tahun 2015 meningkat drastis hingga Rp 12,7 triliun. Faktor pendukung lonjakan ini, antara lain, pemberlakuan Otonomi Khusus (Otsus) mulai tahun 2002 dan peningkatan Dana Alokasi Umum (DAU) yang luar biasa di tahun 2006.

Namun, keberkahan rezeki ini tidak berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan rakyat. Lihat saja, angka kemiskinan rata-rata di Aceh masih di atas angka rata-rata nasional.  

Dengan uang yang berlimpah, sejumlah kepala daerah malah berlomba-lomba membuat proyek prestisius dengan anggaran puluhan miliar rupiah.  Namun, ide-ide besar itu sering gagal dalam tahap implementasi. Ada beragam penyebab proyek terbengkalai atau tak difungsikan, antara lain, karena tidak rampung lantaran kehabisan dana, timbul permasalahan hukum, pemilihan lokasi yang tidak tepat, hingga keengganan para pejabat baru melanjutkan program pejabat lama.

Sejatinya, proyek-proyek tersebut dibangun tanpa perencanaan yang matang. Kebijakan sering berubah ketika berganti pucuk pimpinan daerah. Ada bahkan proyek yang anggarannya menghabiskan hampir Rp 50 miliar, tapi dibiarkan saja terbengkalai.

Di Aceh Singkil, malah ada gedung sekolah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang dibiarkan lapuk di tengah hutan. Konon, sebabnya sederhana saja, lantaran status RSBI tak dibolehkan lagi dalam menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan keputusan Mahkamah Konstitusi. MK memang memutuskan bahwa penggolongan kasta dalam sekolah seperti SBI, RSBI, dan Sekolah Reguler, sebagai bentuk diskriminatif dan bertentangan dengan Konstitusi RI.

Pengamatan Serambi, gedung itu berdiri megah di tengah hutan belukar yang mengelilinginya. Bertahun-tahun dibiarkan tanpa dimanfaatkan meski pembangunannya sendiri sudah tuntas.


16.24 | 0 komentar | Read More

Dua Kuburan Digali untuk WN Australia Terpidana Mati

* Cara Korban Tsunami Protes PM Abbott

MEULABOH – Korban tsunami yang tergabung dalam Gerakan Pejuang Rumah Tsunami (GPRS) Aceh Barat, Minggu (22/2) sekitar pukul 15.00 WIB, menggali dua buah kuburan di Pantai Suak Ujong Kalak, Meulaboh. Liang lahat itu mereka maksudkan sebagai tempat untuk dikebumikan dua narapidana berkewarganegaraan Australia, Myuran Sukumara dan Andrew Chan yang akan dieksekusi mati di Indonesia karena terlibat narkoba.

Penggalian dua kuburan itu, kata Koordinator GPRS, Edi Candra, sebagai bentuk protes lanjutan yang dilancarkan korban tsunami Aceh Barat terkait pernyataan Tony Abbott. Sebagaimana diketahui, Perdana Menteri (PM) Autralia itu mengaitkan bantuan kemanusiaan dari negaranya dengan dua gembong narkoba asal Australia yang dia harapkan tidak dieksekusi mati di Indonesia karena negara kanguru itu sudah berjasa membantu korban tsunami di Aceh.

Berdasarkan pantauan Serambi, Minggu (22/2) kemarin, penggalian dua kuburan itu dilakukan oleh belasan korban tsunami, anggota GPRS Aceh Barat. Selain melakukan penggalian, GPRS juga membawa sejumlah kartun bertuliskan protes terhadap PM Abbott yang setelah sepuluh tahun berlalu masih saja mengungkit-ungkit bantuan yang pernah mereka berikan kepada korban tsunami Aceh 26 Desember 2004.

"Kami minta Presiden Jokowi segera tembak mati saja dua warga Australia yang menyelundupkan heroin ke Indonesia itu. Kami sudah siapkan dua kuburan untuk mereka di Meulaboh," kata Edi.

Penggalian makam itu, ulas Edi, juga sebagai bentuk balas budi masyarakat Aceh Barat kepada Australia karena bantuan yang pernah disalurkan masyarakat dan Pemerintah Australia untuk korban tsunami Aceh dulunya ternyata tidak ikhlas. "Masyarakat Aceh yang merupakan korban tsunami sangat terpukul terhadap pernyataan PM Australia tersebut. Atas dasar itulah, dua kuburan ini kami siapkan sehingga ke depan diharapkan PM Australia tidak asal mengeluarkan pernyataan yang menyinggung perasaan masyarakat Aceh," ujarnya.

Menurut Koordinator GPRS Aceh Barat, penggalangan dana melalui lelang batu giok yang dimulai sejak Sabtu (21/2) hingga Minggu kemarin pun masih terus berlanjut. Kegiatan ini dilakukan korban tsunami dengan membuka posko penggalangan dana di Kafe Endatukupi, Meulaboh.


16.24 | 0 komentar | Read More

Mendagri SK-kan Hasil Koreksi APBA 2015

* Item yang Dikritisi Sangat Luas

BANDA ACEH – Surat Keputusan (SK) hasil koreksi Mendagri terhadap APBA 2015 senilai Rp 12,7 triliun yang disahkan DPRA pada 31 Januari 2015, telah diserahkan Kemendagri kepada Pemerintah Aceh dan DPRA pada hari Jumat (20/2) lalu. Sangat luas item yang dikoreksi Kemendagri.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Aceh, Prof Dr Abubakar Karim selaku Juru Bicara Tim Angagran Pemerintah Aceh (TAPA) yang dimintai konfirmasinya, Minggu (22/2) kemarin mengenai hasil koreksi tersebut mengatakan, koreksi yang dilakukan Mendagri itu, sangat meluas. Tidak hanya sebatas usulan pagu dana hibah barang dan bansos, tapi biaya operasi dan rutin kantor eksekutif dan legislatif pun banyak yang dicoret, dipangkas sampai pada nilai yang rasional. Bahkan ada yang anggarannya dilarang.  

Anggaran operasi kantor yang diminta Kemendagri dirasionalkan, kata Abubabar, antara lain, pagu perjalanan dinas luar Aceh dan luar negeri,  honorarium PNS maupun pegawai non-PNS, dan pemberian tunjangan kerja yang tak tepat sasaran. Termasuk tambahan belanja rutin dan operasi untuk anggota DPRA sebesar Rp 8 miliar dan bantun Wali Nanggroe kepada masyarakat, juga diminta Mendagri dipangkas habis. Alasannya, pada pos anggaran bansos itu sudah disediakan pada pos bansos Gubernur dan Wagub, sehingga Wali Nanggroe tak perlu lagi memberi bantuan kepada masyarakat.

Wakil Ketua I DPRA, Drs Sulaiman Abda MSi yang dimintai Serambi  tanggapannya mengenai hasil koreksi Mendagri itu mengatakan, DPRA ikut aturan saja, termasuk usulan aspirasi dan belanja operasi tambahan anggota DPRA.

"SK hasil koreksi Mendagri terhadap APBA 2015 yang kita sahkan itu telah diterima Ketua DPRA dan Gubernur Aceh. Hari ini, Badan Anggaran DPRA bersama TAPA akan melakukan pertemuan untuk menyikapi hasil koreksi Mendagri tersebut," kata Sulaiman Abda.

Menurutnya, Mendagri beri waktu dua minggu untuk memperbaikinya. Koreksi yang diberikan Mendagri, sebut Sulaiman Abda, ada beberapa tingkatan. Pertama, dilarang untuk dianggarkan karena melanggar atau belum sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku.


16.24 | 0 komentar | Read More

VIDEO Aksi #KoinUntukAustralia di Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Belasan mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Aceh, Senin (23/02/2015) berunjukrassa di depan Masjid Raya Banda Aceh.

Mereka memprotes pernyataan Perdana Menteri Australia, Tony Abbot, atas bantuan Tsunami Aceh yang dikait-kaitkan dengan rencana eksekusi mati dua warga negara Australia di Indonesia.

Mahasiswa juga mengklaim bahwa rakyat Aceh siap mengumpulkan #KoinUntukAustralia jika kemudian terpidana narkoba "Bali Nine" batal di eksekusi, dan menuntut Abbot meminta maaf.

Disisi lain, KAMMI menyatakan bahwa rakyat Aceh tidak pernah bermusuhan dengan warga negara Australia, dan menyebutnya sebagai sahabat karena bantuan mereka terhadap pembangunan kembali Aceh pasca Tsunami. Video lainnya klik Serambiontv

activate javascript

activate javascript


16.24 | 0 komentar | Read More

Aksi Kumpul Koin Untuk Australia Digelar di HI

Written By Unknown on Minggu, 22 Februari 2015 | 16.24

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Koalisi Pro Indonesia melakukan aksi pengumpulan koin untuk Australia di car free day, Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (22/2/2015) pagi. Sebuah spanduk biru digelar di pinggir jalan untuk mengumpulkan koin-koin dari warga.

Koordinator Koalisi Pro Indonesia Andi Sinulingga mengatakan, aksi ini merupakan respon dari pernyataan Perdana Menteri Australia Tonny Abbot beberapa waktu lalu. Abbot meminta Indonesia mengingat bantuan yang diberikan negaranya kala Aceh dilanda tsunami.

"Ini untuk menunjukkan kepada mereka bahwa yang butuh Australia bukan hanya Indonesia. Tapi dia juga butuh kita. Banyak warga kita yang dihukum mati di negara lain. Tapi kita enggak pake ngancem," ujar Andi di Bundaran HI, Minggu.

Andi juga mengatakan, aksi ini merupakan kelanjutan dari aksi yang dilakukan sejumlah mahasiswa di Aceh. Uang koin yang berhasil dikumpulkan nantinya akan diserahkan kepada Kedutaan Besar Australia.

Andi mengatakan, koin itu akan digunakan untuk mengganti bantuan yang pernah diberikan Australia untuk Indonesia.

Sebelumnya, Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Rabu (18/2/2015), mendesak Indonesia untuk mengingat kontribusi besar Canberra dalam bantuan setelah tsunami dahsyat tahun 2004. Ia meminta Indonesia membayar kemurahan hati itu dengan membatalkan eksekusi dua warganya yang divonis mati dalam kasus perdagangan narkoba di Bali.

Indonesia telah menegaskan bahwa Andrew Chan (31 tahun) dan Myuran Sukumaran (33 tahun), pemimpin kelompok perdagangan narkoba yang disebut Bali Nine, akan berada di antara kelompok narapidana berikutnya yang akan menghadapi regu tembak. Namun, pihak Indonesia masih tutup mulut tentang kapan eksekusi akan berlangsung dan narapidana asing mana saja yang akan bergabung dengan dua warga Australia itu.


16.24 | 0 komentar | Read More

Koin untuk Australia Dilakukan hingga Tony Abbott Minta Maaf

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA — Koordinator Koalisi Pro Indonesia Andi Sinulingga mengatakan, aksi pengumpulan koin untuk Indonesia dilakukan hingga Perdana Menteri Australia Tony Abbott meminta maaf langsung kepada warga Indonesia.

"Sampai Tony Abbott minta maaf langsung, bukan diwakili oleh kemenlu-nya ya," ujar Andi di Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (22/2/2015).

Andi mengatakan, ucapan Abbott yang meminta Indonesia mengingat bantuan kala Aceh dilanda tsunami menimbulkan kekecewaan di banyak kalangan, bahkan bagi politisi dan warga Australia sendiri. Mengingat hal itu, Andi mengatakan, Abbott sebaiknya meminta maaf.

"Saya kira hubungan Indonesia dan Australia itu hubungan mutualisme. Saya yakin Australia malah enggak berani kayak gini dengan negara lain," ujar Andi.

Aksi ini merupakan kelanjutan dari aksi yang dilakukan sejumlah mahasiswa di Aceh. Uang koin yang berhasil dikumpulkan akan diserahkan kepada Kedutaan Besar Australia. Andi mengatakan, koin itu akan digunakan untuk mengganti bantuan yang pernah diberikan Australia untuk Indonesia.

Sebelumnya, Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Rabu (18/2/2015), mendesak Indonesia untuk mengingat kontribusi besar Canberra dalam bantuan setelah tsunami dahsyat tahun 2004 dan membayar kemurahan hati itu dengan membatalkan eksekusi dua warganya yang divonis mati dalam kasus perdagangan narkoba di Bali.

Indonesia telah menegaskan bahwa Andrew Chan (31 tahun) dan Myuran Sukumaran (33 tahun), pemimpin kelompok perdagangan narkoba yang disebut Bali Nine, akan berada di antara kelompok narapidana berikutnya yang akan menghadapi regu tembak. Namun, pihak Indonesia masih tutup mulut tentang kapan eksekusi akan berlangsung dan narapidana asing mana saja yang akan bergabung dengan dua warga Australia itu.


16.24 | 0 komentar | Read More

Sebenarnya Apa Isi Rokok Elektronik?

SERAMBINEWS.COM - Popularitas rokok elektronik makin berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Embel-embel 'elektrik' sebenarnya tak mengurangi bahaya rokok jenis ini bagi kesehatan.

The New England Journal of Medicine baru-baru ini mempublikasikan bahwa rokok elektronik melepaskan formaldehida. Zat tersebut bisa menjadi penyebab kanker (karsinogen) ketika dipanaskan dengan baterai yang diatur pada tegangan tinggi.

Pada 28 Januari, Departemen Kesehatan Masyarakat California, AS, merilis sebuah laporan yang menyatakan rokok elektronik merupakan ancaman bagi kesehatan dan menyerukan regulasi terhadapnya.

Apa saja isinya?

Sulit menjawab pertanyaan tentang apa saja isi dari rokok elektronik. Belum ada badan negara yang mengawasi industri rokok ini. Itu berarti, belum ada standar yang ditetapkan.

Label yang tertera pun tak menjabarkan bahan-bahannya secara akurat, bahkan satu merk akan berbeda dengan merk lainnya.

Hasil dari penelitian Food and Drug Administration (FDA) AS terhadap 18 rokok elektrik berbeda, menemukan adanya racun dan zat karsinogenik pada beberapa merk. Semua rokok elektronik umumnya dilabeli 'tanpa nikotin', walau nyatanya mengandung nikotin.


16.24 | 0 komentar | Read More

Obesitas Mengancam Produktivitas Kerja

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Masalah obesitas atau kegemukan di Indonesia belum dianggap masalah serius. Padahal, peningkatan jumlah orang dengan obesitas bisa menurunkan produktivitas kerja masyarakat.

Peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perkembangan teknologi membuat jumlah orang yang kegemukan bertambah. Menurut data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, prevalensi obesitas mencapai 26,6 persen.

"Ini masalah serius, tetapi Indonesia belum melakukan apa-apa mencegah obesitas," kata Fasli Jalal, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang juga ahli gizi masyarakat, dalam diskusi yang digelar Institut Gizi Indonesia (IGI), Jumat (20/2), di Jakarta.

Kemajuan teknologi membuat industri pengolahan pangan memproduksi banyak makanan padat energi yang mengandung gula, garam, dan lemak berlebih. Gaya hidup modern dan maraknya iklan produk makanan itu memicu masyarakat mengonsumsi makanan padat energi.

Selain itu, kemudahan akses transportasi membuat masyarakat cenderung malas jalan kaki. Porsi makan berlebih dan minim aktivitas fisik juga mengganggu sistem metabolisme tubuh. Itu meningkatkan risiko hipertensi, diabetes melitus, serangan jantung, kanker, dan stroke.

Untuk itu, perlu ada penanganan obesitas melalui edukasi gizi dan regulasi pembatasan kadar gula, garam, dan lemak yang dikonsumsi. "Yang sulit adalah pengaturan pola makan masyarakat. Kini, masyarakat lebih sering membeli makanan. Kalau tak hati-hati mengatur komposisinya, masyarakat akan terjebak pada gizi tak imbang," katanya.

Indonesia bisa mencontoh cara Meksiko yang sukses menurunkan jumlah orang gemuk. Caranya, menaikkan cukai produk makanan industri, memberi label pada makanan ramah gizi, dan mengontrol iklan produk makanan. "Itu terbukti lebih efektif daripada pendidikan gizi di mana pun. Dalam tiga tahun, di Meksiko terjadi penurunan konsumsi makanan cepat saji," ujarnya.


16.24 | 0 komentar | Read More

Rebutan Baju dengan Kakak, Anak 7 Tahun Tewas Dipukuli Ayahnya

SERAMBINEWS.COM, MALANG - Deni (32), warga Jalan Lowokdoro, Gang III, RT 06 RW 04 Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, nekat memukul anak kandungnya sendiri hingga tewas. Penyebabnya sepele, hanya karena korban bertengkar dengan kakaknya rebutan baju yang didapat dari tantenya, yang baru datang dari Yogyakarta.

Deni bersama Wati (37), istrinya, dikaruniai dua anak, yaitu Dina Marselina (8) dan Kasih Ramadhani (7). Deni dan Wati sudah cerai setahun lalu. Wati sendiri kini pulang ke kampung halamannya di Sulawesi. Kedua anaknya tinggal bersama Deni di Malang.

Pemukulan dilakukan Deni pada pukul 11.00 WIB, Sabtu (21/2/2015), di rumah adik kandungnya, Nur Aini, di Dusun Duwek RT 02 RW 04, Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

"Saat saya pulang dari sawah, diberitahu oleh adik saya (Nur Aini), kalau kedua anak saya nakal dan bertengkar terus. Rebutan baju yang dia (Nur Aini) kasih ke anak saya, katanya oleh-oleh dari Yogya," katanya.

Oleh-oleh baju dari Nur Aini tersebut ada dua warna berbeda. Untuk warna biru diberikan untuk Dina Marselina. Sedangkan warna pink diberikan untuk Kasih Ramadhani.

"Tapi adiknya (kasih) maunya warna biru, tidak mau warna pink. Akhirnya direbut dari kakaknya. Saat itu keduanya bertengkar," kata Deni, ditemui awak media usai diperiksa di Mapolres Malang, Minggu (22/2/2015).

Mendengar kedua anaknya terus bertengkar masalah baju, Deni memarahi kedua anaknya dan memukul Kasih Ramadhani, menggunakan bambu seukuran 1,5 meter. "Karena adiknya yang nakal," katanya.


16.24 | 0 komentar | Read More

Pogba Dua Kali Lipat Lebih Mahal ketimbang Ronaldo

SERAMBINEWS.COM, TURIN - Gelandang Juventus, Paul Pogba, tercatat sebagai pemain dengan nilai pasar tertinggi di Serie-A pada musim ini. Menurut Transfermarkt, nilai pasar Pogba mencapai 44 juta pounds.

Setelah Pogba, pemain Juventus lain, yakni Arturo Vidal menempati posisi kedua dengan nilai pasar sebesar 36,96 juta pounds. Duo Napoli, Gonzalo Higuain dan Marek Hamsik, menduduki urutan berikutnya dengan nilai pasar masing-masing 35,20 juta pounds dan 26,40 juta pounds.

Yang menarik, Pogba paling muda ketimbang di antara ketiga pemain tersebut. Usia Pogba kini baru menginjak 21 tahun. Dua tahun lalu, nilai pasar Pogba masih berada di angka 3,1 juta pounds saat baru pindah dari Manchester United ke Juventus.

Pada usia sekarang, Pogba ternyata lebih mahal dua kali lipat ketimbang Cristiano Ronaldo. Ketika berusia 21 tahun dan masih bermain untuk Manchester United, Ronaldo hanya memiliki nilai pasar sebesar 22 juta pounds. Sementara saat ini, Ronaldo bernilai 105,6 juta pounds pada usia 30 tahun.

Namun, Pogba tidak bisa menyangi nilai pasar Lionel Messi saat sang pemain berusia 21 tahun. Messi bisa menembus nilai pasar 48,2 juta pounds pada usia seperti Pogba sekarang. Selama enam tahun, nilai pasar Messi melonjak tinggi dan kini menyentuh di angka sama seperti Ronaldo, yakni 105,6 juta pounds.


16.24 | 0 komentar | Read More

Nitizen Aceh Galang Kumpul Koin

Written By Unknown on Sabtu, 21 Februari 2015 | 16.24

* Kembalikan Bantuan Tsunami Australia
* KAMMI Aceh Buka Posko

BANDA ACEH - Gerakan kumpulkan koin untuk Australia mulai dibincangkan di sosial media sejak Jumat (20/2/2015) pagi tadi. Para netizen geram dengan pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang meminta Indonesia mempertimbangkan hukuman mati bagi dua warga negara itu.

Afla Nadya warga Kota Banda Aceh di akun twitternya @aflandya mengunduh foto 'Koin Untuk Australia' dengan lingkaran uang recehan. #KoinuntukAustralia, ini mendapat respons dari para pengguna sosial media lain.

Sebelumnya, akun @MAdamrah juga memposting koin untuk Australia kemudian diretweet dan banyak model gambar koin dan foto Abbott yang dibuat para netizen. Ada yang menulis di secarik kertas dan menempelkannya berdekatan dengan uang recehan.

Dari pantauan Serambi, warga Kota Banda Aceh juga mulai mengubah tampilan foto mereka pada display pictures, di blackberry messengernya (BBM) dengan foto 'Koin UntukAustralia'.

Didik Ardiansyah, warga Banda Aceh lainnya juga mengirim pesan ke redaksi Serambi, ia mengajak warga kumpulkan uang recehan untuk mengembalikan bantuan tsunami yang pernah diberikan Australia kepada Aceh. "Apa hubungannya bantu Aceh dengan bandar narkoba, kurang ajar tu si ...," tulis Didik dengan nada geram.

Selain itu, rata-rata warga di Aceh juga mengubah tampilan gambarnya dan mengajak semua orang mengkampanyekan 'balikin uang Australia!!'


16.24 | 0 komentar | Read More

"Australia Jangan Memberi kalau Tidak Ikhlas"

SERAMBINEWS.COM, BANDUNG - Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, ikut mengomentari pernyataan kurang terpuji Perdana Menteri Australia, Tony Abbott yang mengungkit-ungkit pemberian bantuan tsaat bencana Tsunami menerjang wilayah Aceh 10 tahun lalu itu, seperti dilansir Kompas.com.

Menurut Emil--sapaan akrab Ridwan Kamil, pernyataan Abbott sangat menyinggung perasaan warga Aceh dan warga Indonesia secara keseluruhan. "Kalau memberi harus ikhlas, kalau tidak ikhlas jangan memberi. Kalau Australia mengungkit-ungkit pemberian ke Aceh itu menyakiti hati orang Aceh," kata Emil di Balai Kota Bandung, Sabtu (21/2/2015).

Selain itu, Emil yang juga ikut merancang desain museum peringatan tsunami di Aceh menilai, sejak pertama bantuan yang diberikan oleh Australia seolah-olah memang ada kepentingan sejak awal.

"Seolah-olah dulu membantunya karena ada maunya. Mending enggak usah ngasih bantuan," ujarnya.

Seperti diberitakan Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Rabu (18/2/2015), mendesak Indonesia untuk mengingat kontribusi besar negaranya dalam bantuan setelah tsunami dahsyat tahun 2004 dan membayar kemurahan hati itu dengan membatalkan eksekusi dua warganya yang divonis mati dalam kasus perdagangan narkoba di Bali.

Namun Abbott kemudian mengklarifikasi pernyataannya pada Kamis (19/2/2015). Menurut dia, pernyataannya itu ia maksudkan untuk menggarisbawahi "betapa dalamnya hubungan persahabatan antara Australia dan Indonesia".


16.24 | 0 komentar | Read More

Irwandi Yusuf Tantang Penggagas Kumpol Koin

MANTAN Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, menantang penggagas gerakan #KoinuntukAustralia untuk dapat mengumpulkan koin uang recehan senilai Rp 13 triliun. Ia pun menilai gerakan kembalikan bantuan dari Australia hanyalahaksi emosional saja.

"Saya tantang penggagasnya, ayo kumpulkan Rp 13 triliun. Jangan hanya omong saja," seru Irwandi Yusuf yang juga pendiri Partai Nasional Aceh (PNA) ini.

Meski demikian, ia juga menegaskan tidak ada toleransi terhadap pelaku kejahatan narkoba. "Tidak ada toleransi terhadap narkoba," tulis Irwandi di fanspagee facebook Serambinews.com.

Komentar Irwandi mendapatkan banyak respons tanda menyukai apa yang ditulisnya. Sementara ada juga membalas pernyataan Irwandi, "Beutoiii.. Jempol buat bang wandi." seperti ditulis oleh Tgk Sagai.(ari) 

Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |


16.24 | 0 komentar | Read More

Panglima Laot Larang Penggunaan Pukat Trawl

BANDA ACEH - Adat laut Aceh ternyata juga melarang penggunaan pukat trawl. Hal ini diungkapkan Panglima Laot Aceh, Bustamam, pada acara pertemuan Komisi I DPRA, Sapol Air Polda Aceh, TNI AL, di Gedung Serbaguna DPRA, Rabu (18/2).

Meski dilarang dalam hukum adat, tetapi Panglima Laot mengaku tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak memiliki kewenangan melakukan ekskusi secara hukum negara. "Setiap ada penangkapan oleh nelayan tradisional, pelakunya kami serahkan kepada aparat penegak hukum," imbuh Bustamam.

Dalam hukum adat laut, dijelaskan, pukat trawl dilarang karena dapat mengancam kelestarian sumber daya ikan. Pemakaian pukat ini juga mengancam tangkapan ikan nelayan tradisional di pesisir pantai karena ikan banyak yang terjaring di lepas pantai.

"Jadi kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan melarang penggunaan pukat tersebut sudah tepat. Panglima Laot sangat mendukungnya," imbuhnya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Ir Diauddin, menambahkan, sejak diberlakukannya larangan penggunaan pukat trawl, nelayan tradisional kembali bersemangat melaut. "Kalau dulu hasil tangkapan ikan mereka sangat minim, sekarang cukup banyak. Sekali melaut mereka bisa bawa pulanguang Rp 2 juta sampai Rp 3 juta," kata Diauddin.

Menurut kepala dinas, boat pukat trawl yang berada di kawasan Aceh Timur dan sekitarnya, sebagian besar merupakan milik tauke ikan bermodal besar yang berada di luar Aceh. Jadi tidak terlalu sulit rasanya untuk mengganti pukat trawl dengan jaring yang dibolehkan.

Ia juga mengimbau semua pemilik boat untuk mengganti jaring pukat trawl dengan non trawl. "Apabila tetap menggunakan pukat trawl, maka jangan salahkan pihak dinas kalau nanti ditangkap Satpol Air dan TNL AL," pungkasnya.


16.24 | 0 komentar | Read More

Aceh Segera Keluarkan Regulasi Soal Kontes

* 'Wakil' Aceh di Kontes PI Akan Dipanggil

BANDA ACEH - Pemerintah Aceh segera mengeluarkanregulasi yang mengatur secara tegas tentang keterwakilan atas nama Aceh di ajang kontes atau lomba secara nasional. Karena selama ini sekelompok orang terkesan mencatut nama Aceh untuk hal hal yang justru melukai perasaan orang Aceh.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Prof DR Syahrizal Abbas, kepada radio Serambi FM, dalam acara Bedah Editorial Serambi Indonesia, Jumat (20/2) kemarin. Menurut Syahrizal, regulasi itu akan disegerakan realisasinya tanpa perlu menunggu Qanun karena butuh proses panjang. Akan tetapi bisa dikeluarkan dalam bentuk Peraturan Gubernur atau Edaran Gubernur. "Kami akan segera duduk dengan instansi terkait, seperti Dinas Pariwisata, MPU Aceh, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (BP3A) Aceh serta Biro Humas Aceh, untuk membicarakan serta menggodok draft dari regulasi tersebut," kata Syahrizal Abbas.

Ditambahkan, nantinya keterwakilan Aceh di ajang nasional itu, benar benar sebagai wujud dari representasi Aceh. Mereka akan mewakili entitas Aceh, terutama dalam hal penegakan Syariat Islam di Aceh. Dengan kata lain, kontes yang diikuti sesuai dengan ruh Aceh yang bersyariat. "Khusus peserta Putri Indonesia yang mencatut nama Aceh, jelas jelas tak menggunakan pakaian yang sesuai Syariah. Keterwakilan itu tak mencerminkan kesyariatan Aceh, karena tak bisa diklaim sebagai representasi dari Aceh," ujar Kadis SI itu.

 Minta klarifikasi
Sementara Kabid Promosi Dinas Pariwisata Aceh, Ramadhani yang dihubungi secara terpisah, mengatakan, pihak Pemerintah Aceh melalui Dinas Pariwisata telah mengirimkan surat protes kepada pelaksana Kontes Putri Indonesia 2015. Selain itu juga segera mengirimkan surat permintaan klarifikasi atas kebijakanlembaga tersebut mencatut nama Aceh di ajang pamer aurat secara nasional itu.

Lebih jauh dari itu, pihak Dinas Pariwisata Aceh juga akan memanggil Yejskia Ayunda Sembiring untuk dimintai penjelasannya tentang keberaniannya mencatut nama Aceh untuk ikut Putri Indonesia 2015. "Kita benar benar prihatin dan kegiatan itu melanggar norma dan adat Aceh," ujar Ramadhani.

Sementara itu Koordinator Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam  (KWPSI) Aceh, Arif Ramdhan M.Ag didampingi Sekjen KWPSI Drs Muhammad Saman yang dimintai pendapatnya secara terpisah mengatakan, kebijakan mencatut nama Aceh di ajang kontes Putri Indonesia adalah bentuk nyata dari pelecehan pihak luar terhadap pelaksanaan Syariat Islam di Aceh. "Ini bisa dikatagorikan dengan perlawanan secara terbuka. Oleh karenanya segenap elemen terkait di Pemerintah Aceh harus peka menanggapinya. Jika tidak hal ini akan terus terulang, seperti tahun tahun sebelumnya," kata Arif.

Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh meminta Pemerintah Aceh mengambil sikap tegas dan serius dalam menangani masalah dugaan pencatutan nama Aceh oleh Jeyskia Ayunda Sembiring yang mewakili Aceh dalam kontestan Putri Indonesia 2015.

"Ini tidak bisa dibiarkan, karena hal yang sama berlangsung setiap tahun. Mencatut nama Aceh tidak patut dilakukan. Karena itu kita minta Pemerintah Aceh agar membuat aturan tentang seseorang boleh menjadi perwakilan Aceh dalam even-even nasional maupun internasional," kata Ketua IKAT Aceh M Fadhil Rahmi Lc.(nur/mz)

Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |


16.24 | 0 komentar | Read More

Jaksa Masih Tunggu Izin Mendagri

* Untuk Periksa Dua Anggota DPRA yang Jadi Tersangka

LHOKSEUMAWE - Kejaksaan Negeri (Kejari) Lhokseumawe hingga Jumat (20/2) belum bisa memeriksa dua dari empat tersangka kasus dugaan korupsi dana investasi Rp 5 miliar pada Perusahaan Daerah Pembangunan Lhoksemawe (PDPL) bersumber dari APBK 2013. Pasalnya, izin pemeriksaan untuk dua tersangka AB dan MI yang berstatus anggota DPRA itu belum turun dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Padahal, jaksa sudah mengajukan izin tersebut pada awal Oktober 2014.

"Sedangkan untuk dua tersangka lainnya yaitu MF dan Zf sudah dua kali kita periksa yaitu pada 15 Januari dan 5 Februari lalu," ujar Kajari Lhokseumawe, Mukhlis MH kepada Serambi,kemarin. Tapi, menurutnya, jika nanti penyidik masih membutuhkan keterangan kedua tersangka tersebut, mereka akan dipanggil lagi.

Dikatakan, pihaknya juga masih menunggu hasil audit kerugian negara dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Aceh. Ditanya apa upaya pihaknya jika sampai Maret mendatang izin pemeriksaan kedua anggota DPRA itu belum turun, Kajari menyatakan pihaknya akan menyampaikan hal tersebut ke pimpinan untuk dapat menentukan langkah selanjutnya. "Tersangkanya sampai sekarang masih empat orang, tapi penyidik masih mengembangkan kasus itu," pungkas Kajari.(jf)

Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |


16.24 | 0 komentar | Read More

Kronologi Penunjukan Johan Budi dan 53 Panggilan Tak Terjawab

Written By Unknown on Kamis, 19 Februari 2015 | 16.24

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi mengaku tidak menyangka saat mengetahui dirinya ditunjuk sebagai pelaksana tugas pimpinan KPK. Ia mengatakan, pada hari Presiden Joko Widodo mengumumkan pengangkatan pimpinan sementara KPK, ia mendapati 53 panggilan tak terjawab di telepon genggamnya. Berikut kronologinya.

Rabu (18/2/2015) siang, sekitar pukul 13.00 WIB, Johan terbangun karena menyadari telepon genggamnya tak hentinya bergetar, tanda seseorang menghubunginya. Akhirnya, pada panggilan kesekian kalinya, Johan menjawab sambungan telepon tersebut.

"Saya dihubungi ajudan Presiden sekitar pukul 1 siang (13.00), menyampaikan bahwa Pak JK (Wakil Presiden Jusuf Kalla) ingin bicara," ujar Johan saat ditemui di ruangannya, Kamis (19/2/2015) dini hari, seperti dilansir Kompas.com.

Setelah itu, kata Johan, ajudan itu menyerahkan telepon kepada Kalla dan berbicara langsung dengannya. Ia mengatakan, saat itu pembicaraan antara ia dan Kalla terjadi cukup singkat.

"Pak JK bilang, 'Nih Pak Johan dari pagi dikontak tidak bisa. Saya bilang, 'Maaf Pak, pukul 5 (pagi) dari kantor, pukul 6 baru tidur. Ada apa Pak?'" kata Johan menirukan perbincangannya.

Kalla, lanjut Johan, menanyakan kesediaannya menjadi pimpinan sementara KPK. Johan mengaku kaget diajukan pertanyaan seperti itu. Ia sama sekali tidak menyangka dan terkejut ditunjuk jadi plt pimpinan KPK. "Saya bilang, 'Untuk lembaga ini, saya siap Pak,'" kata dia.

Setelah sambungan telepon diputus, Johan langsung mengecek telepon genggamnya dan terkejut begitu mendapati 53 panggilan tak terjawab dari banyak orang serta sejumlah pesan singkat dari ajudan Presiden dan pegawai kantor KPK. Ia mengatakan, salah satu panggilan tak terjawab berasal dari Menteri Sekretaris Negara Pratikno.


16.24 | 0 komentar | Read More

Jokowi Terlambat Ambil Keputusan

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai terlambat langkah Presiden Joko Widodo dalam mengambil keputusan terkait pergantian kepala Polri. Pasalnya, DPR akan memasuki masa reses mulai Kamis (19/2/2015), dan akan kembali aktif pada Maret mendatang.

Dengan demikian, DPR tak bisa langsung memproses pencalonan Komisaris Jenderal Badrodin Haiti yang dipilih Jokowi untuk menggantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri.

"Kalau kita melihat perkembangan terakhir, ini terlambat," kata Fadli Zon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (18/2/2015).

Sebenarnya, lanjut Fadli, DPR bisa saja bekerja di tengah masa reses. Namun, hal itu hanya dilakukan jika ada sesuatu hal yang mendesak. Pasalnya, tidak mudah untuk melakukan rapat ataupun uji kelayakan dan kepatutan di tengah masa reses. Sejumlah anggota juga sudah kembali ke daerah pemilihan masing-masing.

"Sejauh ini, kita melihat belum ada yang mendesak (memproses di masa reses)," ujar politisi Partai Gerindra itu.

Terkait substansi pembatalan pelantikan Budi sebagai Kapolri, Fadli Zon mengaku akan mengkajinya lebih dulu. Dia hanya menyarankan Jokowi agar bisa menjelaskan kepada rakyat mengenai alasan pembatalan itu.


16.24 | 0 komentar | Read More

Obama: Perang Melawan ISIS Bukan Berarti Perang Melawan Islam

SERAMBINEWS.COM - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengatakan kepada konferensi tentang ektremisme dengan kekerasan bahwa mereka bukan berperang dengan Islam, tetapi dengan teroris yang menyelewengkan Islam.

Sebagaimana dilansir Kompas.com, Obama mengatakan dunia harus mengkonfrontasi ideologi yang diputar balik seperti yang dipakai kelompok-kelompok seperti Negara Islam (ISIS) untuk mengilhami dilakukannya tindak kekerasan dan meradikalisasi kaum muda.

Obama mengakui bahwa keluhan yang dirasakan oleh para pemuda harus ditangani agar dapat menolak usaha-usaha pemikat yang dilakukan kelompok-kelompok ekstremis.

Perwakilan dari lebih dari 60 negara hadir di pertemuan yang dilangsungkan di Gedung Putih, Rabu 18 Februari, setelah adanya serangan-serangan Islamis di Denmark, Prancis dan Australia.

Acara yang pada mulanya direncanakan untuk tahun lalu ini akan berfokus pada tanggapan lokal untuk mencegah radikalisasi.

Obama telah meminta Kongres untuk secara resmi memberi wewenang untuk adanya kekuatan militer melawan kelompok yang menamakan diri ISIS di Irak dan Suriah.

Koalisi internasional yang dipimpin AS sudah melakukan serangan udara terhadap kelompok itu sejak tahun lalu.

Pemerintah Washington Serikat juga merasa prihatin akan tumbuhnya keterlibatan kelompok ekstremis di Libya dan Afrika Barat, serta juga adanya warga Amerika dan Eropa yang bergabung dengan ISIS.


16.24 | 0 komentar | Read More

Lion Air "Delay" Sejak Kemarin, Penumpang Serang Ruang Duty Manager

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Penumpang Lion Air yang sejak kemarin belum diterbangkan semakin kesal setelah melihat ruang Duty Manager maskapai tersebut kosong. Para penumpang pun mengubrak-abrik meja dan kursi di ruangan tersebut.

"Lion payah banget. Duty Manager tidak ada, ruangannya kosong, meja kursinya dibalikkan oleh penumpang yang marah karena tidak ada kejelasan," ujar salah satu penumpang, Asiwardi Gandhi, dilansir Kompas.com, Jakarta, Kamis (19/2/2015).

Selain membalikkan meja dan kursi di ruang Duty Manager Lion Air, para penumpang, kata dia, juga mematikan listrik di loket tiket Lion Air. "Penjualan tiket juga dihentikan oleh massa penumpang yang marah. Listrik dimatikan, praktis komputer untuk ticketing mati," kata dia.

Sebelumnya, penumpang pesawat Lion Air JT 24 tujuan Denpasar dibiarkan telantar di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang. Bahkan, karena tak ada kejelasan dari pihak Lion Air, penumpang pun emosi.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sudah menelepon langsung manajemen Lion Air. Dia meminta Lion Air bertanggung jawab atas terjadinya masalah di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Namun, hingga saat ini, pihak Lion Air belum memberikan penjelasan kepada penumpang dan media terkait kekacauan yang terjadi.


16.24 | 0 komentar | Read More

Calon Pimpinan KPK Usulan SBY Ditolak, Demokrat Protes Jokowi

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Fraksi Partai Demokrat menyesalkan langkah Presiden Joko Widodo yang tidak memilih dua nama usulan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi pimpinan sementara Komisi Pemberantasan Korupsi. Apalagi, dua nama tersebut, yakni Robby Arya Brata dan Busyro Muqqodas telah menjalani serangkaian tes mulai dari pansel KPK hingga uji kepatutan dan kelayakan di DPR.

Sebagaimana dilansir Kompas.com, Jokowi memilih tiga nama lainnya yakni mantan Ketua KPK Taufiequrrachman Ruki, ahli hukum pidana Universitas Indonesia Indriyanto Seno Adji, dan mantan Deputi Pencegahan KPK Johan Budi. Mereka dipilih untuk mengisi satu kursi pimpinan yang kosong, dan mengganti dua pimpinan KPK Abraham Samad dan Bambang Widjojanto yang harus diberhentikan sementara karena ditetapkan oleh tersangka oleh kepolisian.

"Akan lebih bijak apabila Presiden Jokowi mempertimbangkan dua nama yang sudah diusulkan oleh Presiden SBY dan telah selesai dilakukan uji kelayakan dan kepatutan oleh DPR dalam kaitan pengisian kekosongan pimpinan KPK," kata Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Didik Mukrianto saat dihubungi, Kamis (19/2/2015).

Kendati demikian, Didik tetap mengapresiasi langkah Jokowi yang tetap menjaga KPK dari ambang kehancuran. Dengan langkah itu, dia meyakini pemeberantasan korupsi di Indonesia bisa terus ditegakkan.

"Walaupun keputusan tersebut agak terlambat, paling tidak memberikan kepastian ditengah spekulasi, perbedaan pendapat dan dinamika yang berkembang selama ini," ujar Didik.

Dengan keputusan ini, Didik berharap KPK dan Polri bisa saling bersinergi untuk bersama-sama melakukan penegakah hukum di Indonesia.

Selain menunjuk pimpinan baru KPK, Jokowi dalam jumpa pers kemarin juga membatalkan pelantikan Komjen Budi Gunawan, meskipun penetapannya sebagai tersangka oleh KPK sudah dibatalkan oleh praperadilan. Jokowi mengusulkan Komjen Badrodin Haiti sebagai Kapolri baru.


16.24 | 0 komentar | Read More

Tak Sesuai Syariah, ISIS Bakar Peralatan Musik di Gurun Pasir Libya

SERAMBINEWS.COM - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Libya merilis sejumlah foto yang memperlihatkan sederet orang bersenjata tengah membakar berbagai jenis alat musik, seperti dilansir Kompas.com.

Dalam foto yang dirilisi itu sekelompok orang bertopeng dan bersenjata menyaksikan beberapa buah drum dibakar di satu tempat di gurun pasir Libya. Diduga kuat peralatan musik itu disita polisi syariah ISIS dan dibakar di dekat kota pelabuhan Derna, Libya timur.

"Hesbah (polisi syariah) menyita peralatan musik yang tidak Islami ini di wilayah Warqa (Derna). Benda-benda ini dibakar karena tak sesuai dengan hukum Islam," demikian bunyi keterangan yanng dirilis bersama foto-foto pembakaran itu.

Bukan kali ini saja ISIS membakar alat-alat musik karena dianggap tak sesuai ajaran Islam. Awal tahun ini, polisi syariah ISIS menghukum cambuk seorang musisi Suriah dan menghancurkan sebuah keyboard karena dianggap tidak Islami.

Musisi Suriah itu kemudian dihukum dengan cara dipukul menggunakan tongkat kayu di pinggung dan kakinya di sebuah lapangan dan disaksikan warga setempat.

Di Libya, ISIS menguasai empat kota besar di sepanjang pesisir negeri itu dan bergabung dengan kelompok-kelompok milisi yang ikut menggulingkan diktator Moammar Khadaffy.


16.24 | 0 komentar | Read More

Wagub Dukung Pengedar Narkoba Dihukum Mati

Written By Unknown on Selasa, 17 Februari 2015 | 16.24

LHOKSEUMAWE – Wakil Gubernur (Wagub) Aceh, H Muzakir Manaf yang akrab disapa Mualem, mendukung penuh pemberlakuan hukuman mati bagi para produsen, penjual, dan pengedar narkoba, termasuk di Aceh.

Tindakan tegas itu, menurutnya, sebagai upaya agar peredaran narkoba khususnya di Aceh jangan sampai merajalela. "Paling tepat, yang paling menjanjikan, saya rasa sudah jelas, sudah pasti, adalah melakukan eksekusi penembakan terhadap mereka," ujar Muzakir Manaf seusai menghadiri maulid akbar yang diselenggarakan Pemko Lhokseumawe di halaman Masjid Agung Islamic Center, Senin (16/2).

Pernyataan itu diutarakan Muzakir Manaf menanggapi hukuman tembak mati yang mulai diberlakukan pemerintah pusat terhadap para pelaku narkoba kelas kakap. "Hukuman tembak mati layak untuk pada pembekal, pengedar, dan pembuat narkoba," tegas Muzakir Manaf.

Di sisi lain, Muzakir Manaf juga menyinggung agar masyarakat Aceh mewaspadai soal pendangkalan akidah yang kian merajalela. Menghentikan upaya pendangkalan akidah itu, menurutnya, menjadi tanggung jawab semua pihak, bukan cuma ulama dan umara.

Terpisah di Banda Aceh, Gubernur Zaini Abdullah menyerukan kepada aparatur keamanan, mulai Polri, TNI, dan Badan Narkotika Provinsi (BNP) Aceh untuk memutus dan memusnahkan jaringan pemasok dan produksi narkoba di Aceh.

"Kita tak boleh lalai lagi, melainkan harus selalu waspada karena ancaman besar yang akan merusak anak bangsa dan generasi Aceh sudah berada di depan mata kita semua," kata Zaini Abdullah menjawab Serambi, Senin (16/2) sore, di pendapa gubernur.

Zaini mengatakan, untuk mengatasi ancaman besar yang akan merusak generasai Aceh ke depan itu, ia bersama sejumlah Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKP)A telah melakukan rapat khusus di Kantor Gubernur Aceh, Senin (16/2) pagi. Rapat dengan SKPA itu, sebagai upaya penegakan hukum bagi penyelundup, produsen, maupun penyalur bahan narkoba di Aceh. Ia juga minta SKPA yang memiliki tugas dan fungsi perlindungan anak, pendidikan, dan kesehatan untuk membuat program terobosan demi mencegah anak dan pemuda/pemudi Aceh jangan sampai terjerumus ke dalam dunia sabu-sabu, ekstasi, dan sejenisnya.


16.24 | 0 komentar | Read More

Anggota Dewan Pijay Berkelahi

MEUREUDU - Dua anggota DPRK Pidie Jaya (Pijay), Syarbaini SE (PA) dan Nazaruddin Ismail SPdI (PPP) terlibat adu jotos di Kantor Bupati Pijay, Senin (16/2) pagi. Insiden memalukan itu disebut-sebut akan berlanjut ke ranah hukum.

Menurut informasi yang dihimpun Serambi, insiden adu jotos yang melibatkan dua anggota DPRK Pijay dipicu oleh pemberitaan di salah satu media lokal yang mengangkat pernyataan Syarbaini terkait kekecewaan para juara MTQ mengenai bonus ongkos naik haji.

Insiden itu sendiri terjadi menjelang berlangsungnya rapat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pijay di Gedung Cot Trieng I. Syarbaini adalah Ketua Harian KONI Pijay.

Saat menjelang rapat itulah, Nazaruddin muncul menemui Syarbaini untuk meluruskan pemberitaan yang tersiar di salah satu media lokal. Kedua anggota DPRK dari dapil yang sama dan sama-sama duduk di Komisi A itu sempat perang mulut dan selanjutnya mereka sama-sama menuju ke ruang kerja Kepala Bagian Kesejateraan Sosial (Kabagkessos) Setdakab Pijay untuk meluruskan persoalan yang diributkan.

Tak dilaporkan apakah keduanya sempat menemui Kabagkessos atau tidak. Tetapi perang mulut semakin panas sehingga berujung pada adu jotos. Syarbaini yang berpostur tinggi dan lebih tegap secara leluasa mendaratkan bogem ke bagian tubuh Nazaruddin. Akibatnya, Nazaruddin yang akrab disapa Ustaz Am mengalami luka robek pada bagian bibir atas sebelah kiri serta luka memar pada bagian kepala kiri dan pipi.

Perkelahian yang dilaporkan sempat berlangsung sekitar dua menit itu terhenti karena teriakan staf dan pegawai wanita di ruang Kabag Kessos. Mereka secepatnya melerai dan Nazaruddin yang mengalami luka robek dan memar langsung dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU Meureudu.

Nazaruddin Ismail yang dimintai tanggapannya memastikan akan membawa ke jalur hukum kasus yang menurutnya adalah bentuk penganiayaan terhadap dirinya. "Saya tetap membawa kasus ini ke jalur hukum," tandas politisi PPP tersebut.

Terhadap sikap Nazaruddin yang akan membawa kasus itu ke ranah hukum, Syarbaini mengatakan siap menghadapinya. Namun, menurut politisi Partai Aceh tersebut, perkelahian itu bukan dalam kapasitas anggota DPRK Pijay namun antara orang tua/wali peserta MTQ dengan Nazaruddin Ismail selaku Sekretaris Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Pidie Jaya. "Saya siap ke mana saja, apakah ke ranah hukum atau ke ranah perdamaian. Saya siap menghadapi dan siap bertanggung jawab," kata Syarbaini.(c43)

Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |


16.24 | 0 komentar | Read More

Sebabkan 2 Pasien Meninggal, Obat Anestesi Ini Ditarik dari Peredaran

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Roy Sparingga telah menginstruksikan untuk melarang peredaran obat anestesi Buvanest Spinal.

Obat produksi PT Kalbe Farma tersebut diduga menjadi penyebab meninggalnya dua pasien Rumah Sakit (RS) Siloam Karawaci, Tangerang, pada 12 Februari lalu.

"Sudah diinstruksikan untuk menghentikan produksi, membekukan izin edar khusus untuk obat yang satu itu," kata Roy dilansir Kompas.com, Selasa (17/2/2015). Roy menuturkan, larangan tersebut telah dikeluarkan oleh BPOM sejak Minggu (15/2/2015).

BPOM telah menurunkan tim investigasi yang khusus menyelidiki penyebab meninggalnya dua pasien tersebut. Kedua pasien yang belum diketahui identitasnya itu awalnya akan menjalani operasi caesar dan urologi.

Kepala Hubungan Masyarakat RS Siloam Heppi Nurfianto mengungkapkan, setelah dua pasien itu diberi obat bius, ada gejala yang tidak biasa.

"Pasien kontradiksi, gatal-gatal, sampai kejang, kemudian meninggal. Pasien obgyn, bayinya selamat," kata Heppi.

Roy bersama Heppi dan Kementerian Kesehatan serta Kalbe berjanji akan memberikan keterangan lebih lanjut dalam waktu dekat.


16.24 | 0 komentar | Read More

Lurah Susan Bongkar Warung di Depan Rumah Ibunda Megawati

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Lurah Gondangdia Susan Jasmine Zulkifli menghentikan rombongannya di depan sebuah rumah di Jalan Sumatera, Gondangdia, Selasa (17/2/2015). Ketika itu, terdapat satu kursi panjang dan nampan berisi lauk pauk.

Seorang perempuan keluar dari rumah tersebut sambil membawa nampan lainnya. Dia tercengang melihat rombongan satpol PP yang sudah berada di depan rumah. Kemudian, dia pun membawa nampan tersebut masuk kembali ke dalam rumah.

Tidak ada yang tersisa di depan rumah tersebut kecuali kursi panjang tadi. Nampaknya, wanita itu baru saja ingin membuka warung nasinya. Anggota satpol PP itu hanya bisa mengangkut kursi panjang itu, dan membongkar atap terpal yang ada di atas kursi.

"Ini rumah ibunya, Ibu Megawati. Cuma sekarang yang tinggal di sini hanya yang jaga saja. Itu yang jualan yang jagain rumah ini," ujar Farida, seorang warga yang tinggal di samping rumah itu, seperti dilansir Kompas.com.

"Iya Bu, cuma kan peraturannya tidak boleh berjualan di trotoar karena mengganggu," ujar Lurah Susan. "Benar Bu, lebih bagus seperti ini. Lebih tertib. Soalnya susah dibongkar," ujar Farida. "Enggak apa-apa, Bu. Kalau enggak bisa dibongkar, kami yang bongkar," ujar Susan.

Setelah membongkar, anggota satpol PP pun membawa kursi tersebut ke atas mobil pikap. Barang-barang tersebut bercampur dengan gerobak milik PKL lainnya. Kemudian, rombongan Lurah Susan melanjutkan perjalanan mencari PKL liar lagi.

Susan mengatakan, upaya penertiban yang ia lakukan hari ini bukan berarti melarang orang untuk berjualan, melainkan sebagai upaya mengembalikan fungsi fasilitas umum. Fungsi trotoar dikembalikan untuk pejalan kaki, dan fungsi saluran air dikembalikan sebagai tempat air mengalir.

Para PKL yang berjualan di depan rumah diperkenankan berjualan, asalkan di dalam rumah dan tidak menggunakan fasilitas umum.


16.24 | 0 komentar | Read More

Gubernur Imbau Warga Segera Daftar ke BPJS

* Komisi VI DPRA Panggil Pihak Terkait

BANDA ACEH – Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah, dalam pekan ini akan mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada para bupati/wali kota di seluruh Aceh. Surat edaran itu berisi permintaan kepada bupati/wali kota untuk melakukan upaya maksimal agar warga segera mendaftarkan diri ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.  

Informasi itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr M Yani  MKes kepada Serambi, Senin (16/2) sore, menanggapi liputan eksklusif Serambi yang dipublikasi Sabtu (14/2) berjudul 600.000 Warga Aceh Belum Daftar BPJS. Mereka terancam tak bisa dilayani berobat gratis.

"Surat edaran yang ditujukan kepada para bupati itu berisi seruan maksimal agar mereka yang belum mendaftar ke BPJS mau mendaftarkan diri segera," kata M Yani.

Selama ini, kata Yani, masih ada sekitar 600.000-an warga yang belum mendaftarkan diri dengan berbagai alasan. Itu sebabnya dibutuhkan upaya-upaya percepatan. Jika berlarut-larut, kata dia, BPJS pasti tidak mau. Soalnya, Pemerintah Aceh tidak sendiri melaksanakan program jaminan kesehatan ini, melainkan bekerja sama dengan BPJS, sehingga berbagai prosedur yang telah dibuat bersama harus diikuti.   "Pokoknya kita akan usahakan secara maksimal. Kita minta pada khutbah Jumat pun informasi mengenai ini disampaikan. Kalau khutbah Jumat pun tidak dihiraukan, ka abeh cara," kata M Yani.

Terkait adanya sebagaian warga yang masih kesulitan mengikuti prosedur pembuatan kartu BPJS saat sakit, Yani meminta bantuan  rumah sakit. Selama ini, rumah sakit belum berperan optimal membantu warga mengurus berbagai prosedur yang dibutuhkan pasien agar dapat pelayanan gratis.

"Pihak rumah sakit harus membantu warga yang sakit untuk mengurus berbagai surat yang dibutuhkan agar terlayani dalam program Jaminan Kesehatan Nasional ini," kata Yani.


16.24 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger