Selasa, 15 Januari 2013 14:56 WIB
HERI SAMHUDI ZAKARIA, Penerima Beasiswa Eiffel Pemerintah Prancis, asal Darul Makmur, Nagan Raya, melaporkan dari Prancis
SIAPA yang tidak tahu Menara Eiffel? Hampir semua orang barangkali tak asing lagi dengan menara ini, monumen termegah di dunia yang terletak di jantung Kota Paris, ibu kota Prancis.
Menara Eiffel mulai dibangun tahun 1887, selesai tahun 1889. Menara yang tepatnya berada di Champ de Mars ini dirancang oleh Gustave Eiffel. Namanya kemudian diabadikan sebagai nama menara tertinggi di Prancis ini.
Dari hasil penelitian baru-baru ini, menara Eiffel dinobatkan sebagai monumen bersejarah termahal di dunia dengan nilai mencapai 344 miliar poundsterling. Tak ayal lagi, setiap orang yang berkunjung ke Paris, rasanya belum sah mengunjungi kota kiblat mode dunia ini jika tidak mengunjungi Menara Eiffel.
Jika di Aceh, kita ibaratkan seseorang belum sah mengunjungi negeri Tanoh Rincong sebelum mengunjungi Baiturrahman, masjid raya yang arsitekturnya menakjubkan.
Pesona Eiffel dapat dinikmati siang maupun malam. Tapi suasana malam di seputar Eiffel justru lebih hidup karena bermandikan cahaya lampu listrik yang warna-warni.
Karena ingin menimkati suasana malam di Eiffel, beberapa malam lalu saya bersama dua orang teman berjalan kaki di sepanjang Champs-Elycees, kawasan paling eksklusif di Kota Paris.
Di kawasan ini, selain terdapat Menara Eiffel, juga dapat kita jumpai pusat merek-merek ternama di dunia seperti Mont Blanc, Gucci, Prada, YSL, Louis Vitton, dan berbagai merek terkenal lainnya yang tak mungkin saya sebutkan satu per satu. Kawasan ini menjadi primadona bagi artis-artis kelas dunia yang mengunjungi Paris.
Ada berbagai kegiatan yang dilakukan orang jika tiba di objek menarik ini. Mulai dari berjalan kaki mengelilingi menara, bersenda gurau, bernyanyi bersama, atau sekadar "cuci mata". Jepretan kamera pun tidak henti-hentinya menyala ke arah dengan latar belakang menara yang dipenuhi lampu yang begitu indah.
Bagi Anda yang hobi berlayar pun, bisa memuaskan hobi di sekitar sini. Dengan hanya merogoh kocek 12 euro, Anda bisa berlayar dengan kapal yang telah disulap seperti keude kupi menyusuri Sungai Seine yang berada tepat di depan Menara Eiffel.
Malam ketika kami berkunjung itu cuaca di seputaran Kota Paris tak begitu cerah. Tak lama kami berada di dekat Eiffel tiba-tiba turun hujan gerimis. Sebagian besar pengunjung langsung mengeluarkan payung yang telah mereka persiapkan untuk mengantisipasi turunnya hujan. Suhu malam itu pun tergolong dingin, hanya 9 derajat Celcius. Maklum saja, saat ini Prancis dan negara-negara Eropa lainnya sedang berada pada musim dingin.
Gerimis dan cuaca dingin tidak mengurungkan semangat dan antusiasme para pengunjung menikmati pesona Eiffel. Eiffel benar-benar menjadi magnet bagi pengunjung yang datang dari berbagai pelosok dunia, termasuk pada detik-detik pergantian tahun 2012 ke 2013, setelah jagat raya ini sempat dihebohkan isu kiamat versi suku Maya pada Desember lalu.
Saya masih ingat malam itu, tepat pukul 00.00, guyuran gerimis dan dinginnya cuaca yang mendera pengunjung terbayar lunas ketika kedip-kedipan lampu yang melingkari Menara Eiffel mulai menyala disertai warna-warni kembang api dan letusan petasan. Inilah sepenggal cerita tentang Eiffel dari negeri Napoleon Bonaparte yang masyhur ke mancanegara. [email penulis: samhudi_heri@yahoo.com]
* Bila Anda punya informasi menarik, kirimkan naskah dan fotonya serta identitas Anda ke email: redaksi@serambinews.com
Anda sedang membaca artikel tentang
Malam di Menara Eiffel
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2013/01/malam-di-menara-eiffel.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Malam di Menara Eiffel
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar