Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

26 KK Korban Tsunami Masih di Barak

Written By Unknown on Kamis, 31 Januari 2013 | 16.24

Kamis, 31 Januari 2013 14:26 WIB

* Anggota DPRK Minta Pemerintah Tanggap

BANDA ACEH - Anggota DPRK Banda Aceh Surya Mutiara mendesak Pemerintah Provinsi menanggulangi para pengungsi korban tsunami yang hingga saat ini masih tinggal di barak pengungsian Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh.

"Pemerintah tidak boleh menutup mata dengan kondisi seperti ini. Harus dicarikan solusi secepatnya. Apalagi masa rehab dan rekon sudah berakhir. Mestinya korban tsunami sudah mendapatkan rumah bantuan yang layak. Bagaimana mereka bisa mencari nafkah dengan baik jika tempat tinggal saja sagat tidak layak," ujar anggota DPRK Banda Aceh Surya Mutiara dalam kunjungannya ke barak pengungsian Ulee Lheue, Rabu (30/1).

Menurut Surya sebelumnya para korban tsunami sebanyak 26 KK ini pernah tinggal di rumah bantuan di Aceh Besar. Tapi kemudian terjadi masalah dengan masyarakat gampong setempat sehingga mereka kembali pulang ke barak Ulee Lheue.

"Sebelum tsunami mereka punya rumah dan tanah sendiri, tapi sekarang tanah tempat tinggal mereka sudah menjadi laut," ujar anggota dewan dari Fraksi PKS ini.

Surya menyebutkan pihaknya berharap pemerintah propinsi dapat mengambil langkah kongkret sehingga korban tsunami tersebut mendapatkan rumah bantuan. Dia juga meminta Pemko membentuk tim khusus untuk memverifikasi dan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi karena anggaran Pemko terbatas.

"Apalagi info yang kami dapatkan di kawasan Aceh Besar masih ada rumah bantuan Arab Saudi yang belum ditempati. Mungkin Pemprov bisa mengakomodasi rumah tersebut kepada korban tsunami yang masih ada di barak Ulee Lheue dan Punge Jurong," ungkapnya. (sar)


16.24 | 1 komentar | Read More

KPAID Aceh tak Punya Dana

Kamis, 31 Januari 2013 14:40 WIB

* Kantor di Tanah Wakaf

BANDA ACEH - Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Aceh mengeluh tidak adanya alokasi dana dari pemerintah untuk membiayai operasional dan advokasi terhadap anak-anak Aceh.

"Kami selama ini berjalan tanpa ada dukungan dana sedikit pun dari pemerintah daerah. Kami berjuang untuk menghindari anak Aceh dari pendangkalan akidah," ujar Anwar Yusuf Ajad pada seminar dengan Ormas Islam di Asrama Haji, Banda Aceh, Rabu (30/1).

Anwar mengaku mendapat banyak laporan tentang kekerasan dan kasus trafiking terhadap anak Aceh. Namun untuk melakukan advokasi dinilai sulit karena tidak ada dana.

"Saya menggugah anggota dewan dan pemerintah Aceh untuk memperhatikan kami," pintanya.

Dia sebutkan kehadiran KPAID merupakan amanah yang meminta pada setiap daerah ada lembaga perlindungan anak. Anggota KPAID direkrut dan di tes oleh DPRA dan dibentuk melalui Pergub.

"Sejak Bulan April 2012 kami dilantik tak mendapat bantuan sepeser pun. Tidak ada bantuan dari APBA untuk kami. Bangunan kantor dari papan dan batang rumbia di tanah wakaf di Desa Lambhuk Jalan T Nyak Makam, bahkan untuk bayar rekening listrik tak ada ada dana," katanya.

Menurut Anwar, saat ini masyarakat kesulitan melaporkan kasus yang menimpa anak. Karenanya, kata dia, bagi warga yang ingin melapor agar datang ke kantor di belakang Bengkel Sehat, Desa Lambhuk, Banda Aceh atau ke nomor 085372861980.

"Saya sudah menghadap Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf untuk mencari jalan keluar. Respon dari Wagub sangat baik terhadap kegiatan KPAID," ujar Anwar Yusuf.(swa) 


16.24 | 0 komentar | Read More

Harga Beras dan Ikan Naik

Kamis, 31 Januari 2013 15:03 WIB

BANDA ACEH - Harga sejumlah bahan kebutuhan pokok, terutama beras dan ikan, sejak sepekan terakhir mengalami kenaikan. Kenaikan juga terjadi pada sejumlah kebutuhan pokok lainnya yang dijual di Pasar Kampung Baru dan Pasar Peunayong, Banda Aceh, kemarin.    

Menurut seorang pedagang beras grosir di pasar Kampung Baru Banda Aceh Abdul Wahab, harga beras dari semua merek beras naik rata-rata Rp 3.000 dari harga biasa.

"Harga gabah naik, otomatis harga beras juga ikut naik. Apalagi saat ini bukan musim panen," katanya kepada Serambi, Rabu (30/1).

Menurutnya, harga beras akan kembali stabil pada Maret, dan juga akan stabil kalau pemerintah kota Banda Aceh mengadakan pasar murah. "Biasanya Bulog mengadakan operasi pasar atau pasar murah. Namun, tahun ini pemerintah belum melaksanakan pasar murah seperti tahun-tahun lalu," ujarnya.

Abdul Wahab juga menjelaskan, beras Yusima yang biasanya Rp 137.000/sak isi 15 Kg menjadi Rp 140.000, beras Tangse dari Rp 130.000 menjadi 133.000, dan beras Walet/Sekar Sari dari Rp 117.000 menjadi Rp 120.000. "Ini harga di toko grosir, mugkin kalau eceran harganya akan naik lagi," tambahnya.

Sementara itu, harga telur dan minyak goreng juga mengalami kenaikan. Telur biasanya dijual Rp 28.000/lempeng menjadi Rp 33.000/lempeng. Minyak makan yang sebelumnya Rp 8.000/Kg naik menjadi Rp 10.000/Kg. Begitu juga dengan harga cabai merah yang bisanya Rp 12.000/Kg menjadi Rp 22.000/Kg, sementara tomat dari Rp 5.000/Kg menjadi Rp 10.000/Kg.

Harga ikan yang dipantau Serambi, di Pasar Peunayong, Banda Aceh, kemarin, juga mengalami kenaikan. Ikan tongkol besar biasanya Rp 35.000 per ekor, dalam sepekan ini dijual Rp 50.000 per ekor. Ikan Dencis dari Rp 20.000/Kg naik hingga Rp 25.000/Kg. "Naiknya harga ikan ini mungkin disebabkan cuaca buruk dan angin kencang yang terjadi akhir-akhir ini," kata seorang pedagang ikan di Pasar Peunayong, kemarin.(r)


16.24 | 0 komentar | Read More

SDN 1 Blang Mangat Kekurangan Mobiler

Kamis, 31 Januari 2013 15:05 WIB

LHOKSUKON - SDN 1 Blang Mangat, Lhokseumawe yang berlokasi di Desa Keude Punteut, kecamatan setempat hingga kini masih kekurangan mobiler seperti meja dan kursi. Akibatnya, 170 murid kelas lima dan enam SD itu harus belajar di lantai sejak dua tahun lalu. Amatan Serambi, Rabu (30/1), murid SD itu duduk di lantai keramik tanpa tikar dan menggunakan meja osin untuk belajar. Tidak ada kursi dan meja seperti sekolah lain.

"Ruangan kelas itu mulai kami gunakan Oktober 2010. Tahun 2011 dan 2012 kami telah usulkan meja dan kursi ke Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Lhokseumawe. Namun, sampai sekarang belum ada realisasinya," ujar Kepala SDN 1 Blang Mangat, Nurhabsyah, kemarin.

Ia berharap Pemko Lhokseumawe membantu pengadaan kursi dan meja untuk enam ruang belajar tersebut. "Selama ini, jika murid lelah dan pinggangnya sakit karena tak ada kursi kami izinkan belajar sambil tiduran. Karena, beginilah kondisi sekolah ini," jelas Nurhabsyah.

Pelaksana tugas (Plt) Kadisdikpora Lhokseumawe, Drs A Majid menyebutkan dirinya akan mengecek kondisi belajar di sekolah tersebut. "Saya akan lihat pengadaan mobiler tahun ini, jika memang sangat mendesak kita akan berikan dulu untuk sekolah tersebut," pungkas A Majid.(c46)


16.24 | 0 komentar | Read More

Aset Sitaan dari Mantan BUD Bireuen Dilelang

Kamis, 31 Januari 2013 15:24 WIB

BIREUEN - Pejabat Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Lhokseumawe, Rabu (30/1) melelang aset milik Muslim Syamaun, mantan Bendahara Umum Daerah (BUD) Bireuen yang tersangkut kasus dugaan penggelapan pajak PPh dan PPN sebesar Rp 51,3 miliar.

Pelelangan itu digelar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bireuen. Aset yang dilelang itu adalah satu mobil Toyota Kijang Innova BL 521 Z dan satu sepeda motor merk Honda tipe GL 200 R BL 6635 Z.

Dari 18 peserta yang ikut lelang, pemenangnya adalah M Nasir Thaib dari Pidie. Ia mampu menawarkan harga tertinggi untuk kedua aset tersebut yaitu Rp 167 juta. "Uang dari hasil lelang tersebut akan disetorkan ke kas negara," ujar Pejabat Lelang KPKNL Lhokseumawe, Azhari.

Kepala seksi penagihan KPP Pratama Bireuen, Marzuki menambahkan, barang sitaan milik Muslim Syamaun yang belum dilelang adalah satu rumah tipe 70 di Kompleks Palem Mas I/28 Jalan Pinang Baris, Kecamatan Medan Sunggal, Sumatera Utara, dua petak sawah di Desa Geudong-Geudong, dan dua petak sawah di Desa Meunasah Dayah, Kota Juang Bireuen.

"Pajak yang diduga dilakukan Muslim mencapai 51.302.850.705 rupiah, yang sudah dilunasinya 1.587.462.016 rupiah. Sehingga sisa utang Muslim yang harus dibayar untuk negara mencapai 49.715.388.692 rupiah," sebut Marzuki. Muslim Syamaun yang pernah ditahan karena terlibat kasus pajak, kini menjabat sebagai Kepala Bagian Umum Setdakab Bireuen.(c38)


16.24 | 0 komentar | Read More

Kuala Dangkal, Dua Boat Rusak

Kamis, 31 Januari 2013 15:33 WIB

LHOKSEUMAWE - Dua boat nelayan asal Desa Ujong Blang, Kecamatan Banda Sakti Lhokseumawe, Selasa (29/1) sore rusak akibat terkena batu saat masuk ke Kuala Mamplan di desa setempat, karena sudah dangkal dan sempit. Bahkan selama ini ratusan nelayan di kawasan itu kesulitan untuk melaut. Kedua boat itu adalah milik Usman Abdullah dan Toni.

"Saya dan empat warga lain yang ikut melaut bersama dengan boat tersebut, hari ini (kemarin-red) tidak bisa melaut lagi karena boat kami rusak parah terkena batu ketika kami masuk ke kuala kemarin," kata Usman kepada Serambi, Rabu (30/1).

Disebutkan, jumlah nelayan di kawasan Ujong Blang dan sekitarnya yang memanfaatkan kuala itu untuk melaut mencapai ratusan orang dengan boat mencapai 500-an unit. "Untuk bisa melaut, nelayan harus menunggu air pasang. Sebab, jika air surut boat tak bisa melintasi mulut kuala yang sudah dangkal itu," ujarnya.

Menurutnya, warga sudah pernah menyampaikan masalah itu ke Pemko Lhokseumawe supaya segera mengeruk dan memperlebar kuala tersebut agar memudahkan nelayan untuk melaut. "Karena itu, kami berharap dalam tahun 2013, kuala tersebut segera dikeruk dan diperlebar," harap Usman.

Sekdako Lhokseumawe, Dasni Yuzar SH, kemarin mengatakan, pemko sudah mengusulkan anggaran Rp 1 miliar untuk pengerukan Kuala Mamplan ke provinsi. "Kita menunggu kapan APBA 2013 disahkan, dan kita berharap usulan itu bisa tertampung, sehingga bisa kita mengeruk dan melebarkan kuala tersebut," katanya.(c37)


16.24 | 0 komentar | Read More

Ratusan TNI Donor Darah di Kantor Serambi

Written By Unknown on Rabu, 30 Januari 2013 | 16.24

Rabu, 30 Januari 2013 11:21 WIB

SERAMBINEWS.COM/ MUHAMMAD HADI

Porsenil TNI se-Garnizun Banda Aceh, melakukan donor darah di Kantor Harian Serambi Indonesia, Meunasah Manyang, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Rabu (30/1/2013). Kegiatan itu sebagai rangkaian memperingati HUT ke-24 Serambi Indonesia ( 9 Februari 1989 -- 9 Februari 2013)

Laporan Muhammad Hadi | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH

- Sebanyak 350 porsenil  TNI Garnizun Banda Aceh, Kodam IM, melakukan donor darah di Kantor Harian Serambi Indonesia, Meunasah Manyang, Aceh Besar, Rabu (30/1/2013).

Kegiatan donor itu sebagai rangkaian memperingati HUT ke-24 Serambi Indonesia (9 Februari 1989-- 9 Februari 2013).

Waasops Kasdam IM, Letkol Inf Terry Tresna Purnama,  mengaku kehadiran personil TNI sebagai partisipasi membantu meringankan beban masyarakat.  Darah di Aceh atau Banda Aceh sangat dibutuhkan karena memang masih minim.

"Semoga semua darah yang kita sumbangkan bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan darah, insya Allah kami siap membantu," ujar  perwira TNI itu.(*)


16.24 | 0 komentar | Read More

Bawaslu Pusat Terus Upayakan Solusi untuk Aceh

Rabu, 30 Januari 2013 13:49 WIB

* Lima Nama Usulan DPRA belum Direspon

BANDA ACEH - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pusat masih menjajaki lahirnya solusi terbaik terkait pembentukan Bawaslu Provinsi Aceh untuk Penyelenggaraan Pemilu Legislatif dan Presiden 2014.

Anggota Bawaslu Pusat, Nelson Simanjuntak yang dikonfirmasi Serambi dari Banda Aceh, Selasa (29/1) mengatakan, pembentukan Bawaslu Aceh hingga kini masih menemui kendala karena terjadinya perbedaan dasar hukum. "Sampai saat ini masih terus diupayakan adanya win-win solution. Sejauh ini masih ada perbedaan pandangan dan pendapat terkait dasar hukum yang dijadikan landasan pembentukan Bawaslu di Aceh," ujarnya.

Disebutkan, sebelumnya Bawaslu Pusat bersama DPRA dan jajaran Pemerintah Aceh sudah duduk bersama yang difasilitasi Komisi II DPR RI. Namun sampai saat ini kedua belah pihak belum menyimpulkan satu kesepakatan. Nelson mengatakan DPRA masih berprinsip pembentukan Bawaslu Aceh dibentuk lewat UUPA. Sedangkan Bawaslu berprinsip pembentukan Bawaslu Aceh berdasarkan UU Nomor 15 tahun 2011.

Menurut Neslon pembentukan Bawaslu Aceh dibentuk melalui UU Nomor 15 tahun 2011 tentang penyelenggaraan Pemilu karena Bawaslu bertugas untuk mengawasi jalannya Pemilu Legislatif dan Presiden, bukan Pilkada.

"Sementara DPRA berprinsip jika pembentukan Bawaslu dibentuk melalui UUPA. Padahal yang dimaksud dalam UUPA itu adalah Bawaslu untuk Pilkada, bukan untuk Pemilu Legislatif dan Presiden," ujarnya.

Nelson menjelaskan hingga saat ini Bawaslu belum dapat memberi jawaban atas lima nama calon anggota Bawaslu Aceh yang diusulkan DPRA. Sebab, pembentukan Bawaslu untuk Pileg 2014 dan Pemilihan Presiden ini menyangkut pejabat negara yang dibiayai dengan anggaran APBN.

Sementara Bawaslu Pusat juga sudah merekrut lima nama hasil seleksi tim independen di Aceh, namun kelima nama tersebut tak kunjung dilantik karena dipersoalkan DPRA. "Jadi harus ada payung hukum yang jelas kalau Bawaslu menerima usulan lima anggota dari DPRA. Kita tidak ingin nanti Bawaslu juga digugat," sebutnya.(sar)


16.24 | 0 komentar | Read More

Nasib Raqan Jinayah Kembali Mengambang

Rabu, 30 Januari 2013 15:04 WIB

BANDA ACEH- Peluang Rancangan Qanun (Raqan) Jinayah dan Hukum Acara Jinayah untuk menjadi Raqan prioritas DPRA tahun 2013 kembali mengambang. Disebut-sebut ada upaya yang ingin mengganjal raqan tersebut agar tidak masuk dalam prioritas dewan pada tahun 2013 ini.

Sumber Serambi di Badan Legislasi (Baleg) mengaku sangat sulit meyakinkan mayoritas anggota baleg terhadap pentingnya dua qanun tersebut. Ia menyatakan butuh desakan dari luar parlemen terutama Ormas dan OKP Islam agar qanun ini menjadi prioritas program legislasi Aceh.

Terkait hal ini, Ketua Baleg Abdullah Saleh yang dikonfirmasi Serambi secara diplomatis mengatakan, dinamika di Baleg berkembang sangat cepat. Namun politisi Partai Aceh ini memastikan bahwa ia dan anggota Baleg akan terus berjuang agar Qanun Jinayah dan Hukum Acara Jinayah masuk dalam Program Legislasi Aceh (Prolega) 2013.

Anggota Baleg dari Fraksi PPP/PKS, Ghufran Zainal Abidin menjelaskan, sampai saat ini Baleg masih membahas raqan prioritas legislasi 2013. "Jadi belum selesai pembahasannya, hanya saja butuh waktu lama dan belum final termasuk Raqan Jinayah dan Hukum Acara Jinayah masih dalam pembahasan di baleg," katanya.

Ditanya peluang Raqan Jinaya, Ghufran mengatakan, kemungkinan terbaik dan terburuk bisa saja terjadi. "Jadi segala kemungkinan masih bisa terjadi," kata dia.

Menurut Ghufran, pembahasan, karena masih dalam pembahasan jadi belum bisa disimpulkan apakah terganjal atau tidak ke Prolega. "Beda beda pendapat dalam diskusi kan biasa," katanya.

Ditanya berapa raqan yang sudah masuk dalam prioritas baleg 2013, Ghufran mengatakan belum ada. "Belum ada yang final, semuanya masih dalam draf raqan," ujarnya.

Beberapa waktu lalu, Serambi memberitakan bahwa empat fraksi di DPRA masing-masing Fraksi Partai Aceh, Fraksi Demokrat, Fraksi Golkar, dan Fraksi PPP/PKS sepakat menjadikan Raqan Jinayah dan Hukum Acara Jinayah prioritas DPRA tahun 2013.(swa)


16.24 | 0 komentar | Read More

Ombudsman Desak DPRA Percepat Sahkan RAPBA

Rabu, 30 Januari 2013 15:15 WIB

BANDA ACEH - Ombudsman RI Perwakilan Aceh mendesak DPRA mempercepat pengesahan RAPBA 2013 demi terwujudnya peningkatan pelayanan publik dan roda perekonomian masyarakat yang berbasis APBA. Ombudsman RI juga mendukung penuh Pakta Integritas Zona Bebas Korupsi yang dicanangkan Gubernur Aceh belum lama ini.

Desakan agar DPRA mempercepat pengesahan RAPBA disampaikan Ombudsman RI (ORI) Perwakilan Aceh dalam pernyataan tertulis yang dibagi-bagikan kepada wartawan pada acara penandatanganan MoU ORI Perwakilan Aceh dengan Komisi Informasi Aceh (KIA) tentang peningkatan partisipasi keterbukaan informasi publik dan pengawasan pelayanan publik di Kantor Ombudsman, Lamgugob, Selasa (29/1).

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Ketua KIA, Afrizal Tjoetra MSi dan Ketua Ombudsman RI Perwakilan Aceh, Dr Taqwaddin Husein.

MoU tersebut dilakukan untuk dapat saling mendukung antara KIA dan Ombudsman yang keduanya memiliki fungsi sebagai pengawasan kepentingan publik agar masyarakat mendapatkan pelayanan publik sebaik mungkin.

"Ombudsman menerima laporan-laporan dari masyarakat yang tidak mendapatkan pelayanan publik dengan baik, seperti tidak dilayani, urusannya dipersulit maupun diperas," kata Taqwaddin didampingi Afrizal kepada Serambi.

Menurut Taqwaddin, dengan adanya UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) telah membawa dampak yang baik dengan melibatkan komponen masyarakat untuk terlibat aktif dalam mendapatkan informasi publik yang bertujuan agar masayarakat mendapatkan hak-hak publiknya serta lembaga publik juga dapat melayani masyarakat dengan sebaik mungkin.

Fungsi Ombudsman, lanjut Taqwaddin adalah sebagai lembaga negara yang berwenang mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik, yang diselenggarkan oleh penyelenggara negara dan pemerintah termasuk BUMN, BUMD, BHMN serta badan swasta yang bertugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN dan APBA.

ORI Aceh diresmikan 8 Oktober 2012 dan telah menindaklanjuti setiap laporan yang masuk, baik datang langsung, melalui surat, e-mail maupun inisiatif Ombudsman untuk melakukan penelusuran.(m)


16.24 | 0 komentar | Read More

Perusahaan Korea akan Renovasi Gedung TDRMC

Rabu, 30 Januari 2013 15:16 WIB

* Langkah Awal Pembangunan Taman Iptek

BANDA ACEH - Perusahaan Korea PT E&H Utama bekerja sama dengan Pemerintah Aceh dan Unsyiah akan membangun Taman Iptek dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di Aceh. Rencana ini dimulai dengan merenovasi Gedung Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Unsyiah yang direncanakan selesai dalam lima bulan ke depan oleh Aceh-Korea Force Team.

Gedung TDRMC ini dipilih karena dianggap sesuai dengan bidang-bidang yang akan dikembangkan dalam kerja sama ini. Bidang-bidang tersebut antara lain pendidikan, teknologi informasi, kedokteran, green energy, konstruksi, ekonomi, pertanian, dan kelautan.

Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng, dalam sambutannya pada acara Groundbreaking Ceremony of Aceh-Korea Corridor di Gedung TDMRC, Selasa (29/1) menyampaikan terima kasih kepada komite dan seluruh pihak yang terkait dalam rencana pembangunan Taman Iptek ini. "Ini merupakan babak baru informasi teknologi dan pengetahuan," kata Samsul. Ia juga mengharapkan agar semua pihak pelaksana rencana dapat serius dalam menangani perjanjian yang telah disepakati bersama pada 27 Desember 2012.

Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten II Setda Aceh, Said Mustafa, menyatakan sangat senang dengan terjalinnya kerja sama ini karena banyak manfaat yang dapat diperoleh oleh masyarakat Aceh terutama dalam bidang pendidikan, komunikasi, dan teknologi informasi. Pemerintah Aceh akan membantu segala keperluan yang dibutuhkan oleh PT E&H Utama  sebagai bentuk dukungan pada kerja sama ini.

Diwawancarai Serambi seusai acara, Presiden Direktur PT E&H Utama, Shim Kyung Hee, mengatakan kalau pihaknya akan serius dalam menangani dan membangun semua rencana yang telah ditandatangani bersama Pemerintah Aceh dan Unsyiah. "Ini semua untuk mempercepat pembangunan Aceh. Kami berharap kepada Pemerintah Aceh agar dapat memberikan semua keperluan yang kami butuhkan dan juga tentunya dukungan dari semua pihak agar rencana ini dapat terlaksana dengan lancar," kata Shim.(s)


16.24 | 0 komentar | Read More

Bocah Subulussalam Menderita Gizi Buruk

Rabu, 30 Januari 2013 16:15 WIB

SUBULUSSALAM -  Satria Geoviani bocah laki-laki berusia satu tahun penduduk Jalan Raja Asal, Desa Subulussalam Utara, Kota Subulussalam diduga mengidap gizi buruk. Tubuh bocah anak pasangan Dahlan (28) dengan  Karmila (27) itu miskin ini semakin ceking, seperti tinggal kulit dengan perut membusung.

"Sudah dua bulan inilah dia menderita sakit gak bisa bangun dan bicara," kata Karmila, ibu kandung Satria kepada Serambi yang berkunjung ke kediamannya, Selasa (29/1) kemarin.

Ketika disambangi ke rumahnya, bocah malang itu tampak tergolek di tempat tidurnya. Tak ada senyum di wajah Satria kecuali tatapan kosong dari bola matanya yang berkaca-kaca. Bocah ini seperti ingin berteriak, tapi tak keluar suara kecuali sebatas erangan karena menahan sakit. Menurut ibunya, Satria mulai terserang penyakit sejak berusia sepuluh bulan. Awalnya, bocah miskin itu mengalami step padahal suhu badannya saat itu tidak panas.

Seiring waktu penyakit yang diderita Satria tak kunjung sembuh meski berbagai upaya dilakukan kedua orangtuanya termasuk pengobatan alternatif dan ruqyah. Bahkan menurut Karmila, sudah puluhan dukun yang datang untuk mengobati penyakit putra keduanya itu namun tak ada perubahan yang berarti. Malah, saat ini, akibat penyakit yang diidap Satria membuat tubuhnya kurus dengan perut membesar.

"Waktu kambuh kemarin itu, badannya ini seperti ikan lele digarami lah, bagaimana ikan lele kena garam begitulah tubuhnya gak menentu," ujar Karmila.

Berat badan Satria tampak sangat ringan. Padahal saat lahir, bobot tubuh Satria menurut Karmila mencapai 3,5 kilogram bahkan sebelum sakit berat tubuh sang anak mencapai sebelas kilogram. Namun sekarang, jangankan untuk berjalan, duduk saja Satria tidak mampu. Bahkan, untuk mengangkat kepalanya saja tidak kuat. Satria tampak cukup lemah.

Sementara jemarinya tetap mengepal, tangan dan kaki menegang tinggal kulit pembalut tulang. Padahal, anak seusia Satria sejatinya sibuk dengan dunianya yaitu bermain-main bersama teman sebayanya atau bercanda ria bersama kedua orangtuanya. Namun semua itu hanya mimpi bagi Satria karena penyakit yang dideritanya membuat tubuh mungil harus terkapar pembaringan.

Karmila yang didampingi ibunya Aisyah (50)  menambahkan, beberapa waktu lalu sempat memboyong buah hatinya itu ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Subulussalam. Namun di RSIA, penyakit sang anak tidak juga ada perubahan. Obat yang diberikan, menurut Karmila hanya penenang itupun sudah tidak mempan bagi putranya. Sehingga pihak rumah sakit menyarankan agar membawa ke Medan, Sumatera Utara.

"Ada tiga hari tiga malam kami di Rumah Sakit Ibu dan Anak, tapi tidak ada perubahan, yang dikasih obat penenang dan setelah itu disuruh bawa ke Medan, terakhir kami disuruh bawa ke Medan karena di RSIA tidak sanggup lagi," ujar Karmila.

Keluarga ini mengaku ingin anaknya dapat diobati, namun akibat keterbatasan biaya, keinginan tersebut tidak mampu dilakukan. Betapa tidak, pekerjaan Dahlan yang merupakan ayah kandung Satria hanya serabutan. Sedangkan Karmila hanyalah ibu rumah tangga. Apalagi, selain Satria, keluarga ini harus menghidupi seorang lagi anaknya yang masih kecil.

"Kalau dukun sudah lebih dua puluh yang datang, bukan lagi kami cari, orang yang bawakan, karena orang kasihan sama anak saya ini, tapi sampai sekarang sakitnya tidak juga sembuh, badannya tambah kurus," pungkas Karmila.(kh)


16.24 | 0 komentar | Read More

Pendaftaran Caleg DPRA Mulai 9-15 April

Written By Unknown on Minggu, 27 Januari 2013 | 16.24

Minggu, 27 Januari 2013 12:19 WIB

* Penetapan Dapil Pekan Depan

BANDA ACEH - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh akan menerima pendaftaran calon anggota legislatif (caleg) untuk Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) pada 9-15 April 2013. KIP berharap partai politik (parpol) peserta pemilu 2014 bersiap dan dapat segera menuntaskan proses rekrutmen caleg.

"Sedangkan pendaftaran caleg DPRK jadwalnya akan ditetapkan nanti oleh KIP Aceh," kata Ketua KIP Aceh, Abd Salam Poroh kepada Serambi, Jumat (25/1).

Dijelaskan, berdasarkan data jumlah penduduk Aceh yang diserahkan Gubernur ke KIP sebanyak 5.015.235 jiwa, maka kursi DPRA yang akan diperebutkan dalam Pemilu 2014 sebanyak 81 kursi. "Artinya Aceh dalam pemilu legislatif tahun depan terjadi penambahan sebanyak 12 kursi dari 69 kursi DPRA yang ada sekarang," katanya.

Menyangkut penetapan daerah pemilihan (dapil) untuk DPRA, Abd Salam Poroh menyatakan pihaknya belum menerima keputusan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat. "Penetapan dapil itu kewenangan KPU," katanya.

Abd Salam Poroh mengakui kalau draf tentang pembagian dapil itu sudah ada di KPU Pusat, tetapi itu belum bisa dipublikasikan dulu. "Karena dalam menetapkan dapil itu, KPU harus berkonsultasi dulu dengan DPR RI. Kita tidak tahu konsultasi yang dilakukan KPU dengan DPR RI beberapa hari lalu ada terjadi perubahan atau tidak," katanya.

Berdasarkan informasi yang diterima, kata Abd Salam Poroh, kemungkinan penetapan Dapil sudah diputuskan pekan depan. "Kalau tidak meleset seeperti info yang saya terima. Kemungkinan pekan depan soal dapil itu sudah final." tandasnya.  Abd Salam Poroh juga menyatakan, kemungkinan terjadi perubahan dapil untuk DPRA. Namun ia belum bisa memastikan dapil mana yang akan terjadi perubahan. "Sedangkan dapil untuk DPR RI, kemungkinan besar tidak terjadi perubahan," katanya.(sup)


16.24 | 0 komentar | Read More

Rumah Gok Sin Terbakar

Minggu, 27 Januari 2013 14:04 WIB

SERAMBINEWS.COM/ DEDE ROSADI

Satu unit rumah yang juga sebagai bengkel milik keluarga Gok Sin (75), Minggu (27/1) dinihari sekitar pukul 03.30 WIB terbakar.

Laporan Dede Rosadi | Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Satu unit rumah yang juga sebagai bengkel milik keluarga Gok Sin (75), Minggu (27/1) dinihari sekitar pukul 03.30 WIB terbakar.

Rumah kontruksi kayu di Simpang Empat Jalan Iskandar Muda Rimo, Kecamatan Gunung Meriah, Singkil itu  rata dengan tanah. Petugas pemadam kebakaran dari Pos Pemadam Rimo yang hanya berjarak 50 meter dari lokasi kejadian tdak mampu memadamkan api

Api begitu cepat menjalar karena selain kontruksi rumah dari kayu juga bagian depan rumah terdapat premium, oli, compresor serta barang-barang mudah terbakar. Tidak ada korban jiwa, kecuali seluruh isi rumah termasuk dua unit sepeda motor tidak bisa diselamatkan.

Peristiwa kebakaran itu turut menghanguskan sebuah travo listrik milik PLN di daerah itu. Akibatnya listrik sampai tengah hari masih padam.(*)


16.24 | 0 komentar | Read More

NGO HAM: Vonis Ayah Banta Terlalu Ringan

Minggu, 27 Januari 2013 14:17 WIB

BANDA ACEH - Vonis masing-masing 18 tahun penjara untuk Fikram bin Hasbi alias Ayah Banta dan Kamaruddin alias Mayor yang dijatuhkan Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat dinilai oleh Koalisi NGO HAM Aceh terlalu ringan dan mengabaikan rasa keadilan dan perlindungan hak asasi manusia bagi korban dan keluaraga korban.

Menanggapi putusan Majelis Hakim PN Jakarta Pusat yang dibacakan pada persidangan Rabu 23 Januari 2013 tersebut, Koalisi NGO HAM Aceh mengirim surat ke Mahkamah Agung RI, Kejagung, dan Komisi Yudisial RI.

Direktur Eksekutif NGO HAM Aceh, Zulfikar Muhammad dalam siaran pers-nya yang diterima Serambi, Sabtu (26/1) menyebutkan, dengan putusan masing-masing 18 tahun penjara untuk Ayah Banta dan Mayor mengindikasikan majelis hakim masih belum bersungguh-sungguh ikut dalam maksud negara dalam memberantas terorisme dan peredaran senjata api di Indonesia.

"Hakim PN Jakarta Pusat di samping telah memberi putusan yang sangat jauh berbeda dibanding tuntutan jaksa yang menuntut terdakwa seumur hidup, hakim juga dinilai belum bersungguh-sungguh ikut dalam maksud negara dalam memberantas terorisme dan peredaran senjata api di Indonesia," tulis Zulfikar.

Koalisi NGO HAM Aceh juga menilai Hakim PN Jakarta Pusat telah mengabaikan rasa keadilan dan perlindungan hak asasi manusia bagi korban dan keluarga korban yang ditembak hingga mengakibatkan terenggutnya nyawa orang lain yang tidak bersalah. "Para terpidana juga telah menimbulkan keresahan masyarakat dan menimbulkan banyak korban jiwa," tandas pernyataan itu sambil merinci 'jejak' kejahatan yang dilakukan para terpidana.

Koalisi NGO HAM Aceh berharap Mahkamah Agung mengevaluasi hakim-hakim Pengadilan Jakarta Pusat pada perkara tersebut, berharap kepada Jaksa Agung dapat mengajukan banding atas putusan yang sangat tidak manusiawi itu. Sedangkan kepada Komisi Yudisial diharapkan memberi catatan khusus kurang terpuji atas putusan hakim-hakim pada perkara itu.

Seperti diberitakan, Majelis Hakim PN Jakarta Pusat menjatuhkan vonis masing-masing 18 tahun penjara terhadap Fikram bin Hasbi alias Ayah Banta dan Kamaruddin alias Mayor dalam perkara serangkaian penembakan di Aceh pada tahun 2011 dan 2012. Sedangkan Jamaluddin alias Dugok dijatuhi hukuman pidana 15 tahun penjara.

Majelis hakim yang diketuai Achmad Rosyidin yang mengadili perkara tersebut, Rabu 23 Januari 2013 mengatakan, para terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan telah melanggar serta memenuhi unsur-unsur perbuatan dalam tindak pidana terorisme.(rel/nas)


16.24 | 0 komentar | Read More

Yapeda Dirikan SMK Kesehatan di Lhokseumawe

Minggu, 27 Januari 2013 14:42 WIB

LHOKSEUMAWE - Yayasan Pendidikan Darussalam (Yapeda) Lhokseumawe telah mendapat izin operasional dari Dinas Pendidikan Aceh untuk membuka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan di Lhokseumawe. Izin operasional itu dikeluarkan dinas pendidikan tersebut pada 23 Januari 2013.

Ketua Yapeda DR H Ahmad Arsy MMPd kepada Serambi kemarin menyebutkan, pemko telah memberikan rekomendasi untuk membuka SMK Kesehatan Lhokseumawe pada 2007. Disebutkan, kompetensi keahlian yang dibuka adalah keperawatan dan juga Farmasi. "Penerimaan siswa baru akan kita laksanakan pada awal Mei 2013, kita juga memberikan kesempatan bagi pelajar yang tidak mampu untuk melanjutkan ke SMK Kesehatan, tapi mereka harus memiliki prestasi," katanya.(c37)


16.24 | 0 komentar | Read More

Polisi Periksa Rekanan Proyek Jalan PT Mifa

Minggu, 27 Januari 2013 14:44 WIB

MEULABOH - Pihak Polres Aceh Barat terus mendalami kasus dugaan penyerobotan lahan di Desa Bukit Jaya, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat. Selain sudah memintai keterangan saksi korban (warga Bukit Jaya), pihak polisi juga sudah memintai keterangan sebagai saksi pejabat Dinas Transmigrasi, BPN Aceh Barat, serta rekanan PT Wirataco yang mengerjakan jalan milik PT Mifa Bersaudara.

Informasi yang diperoleh Serambi, Jumat (25/1) menyebutkan, penyidik Polres sudah memintai keterangan warga dan aparat Desa Bukit Jaya, serta mantan aparat Desa Buloh. Selain itu, penyidik juga sudah memintai keterangan pejabat dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta BPN Aceh Barat, termasuk rekanan yang mengerjakan jalan milik PT Mifa tersebut, PT Wirataco.

Sementara pemeriksaan pihak PT Mifa direncanakan dilakukan pekan depan. Lahan yang dibeli oleh PT Mifa yang kini bermasalah itu seluas 13,75 hektare dengan rincian jalan sepanjang 2.75o meter dan lebar jalan 50 meter.

Kapolres Aceh Barat, AKBP Faisal Rivai Sik melalui Kasat Reskrim, Iptu M Ryan Citra Yudha dikonfirmasi Jumat (25/1) mengatakan, kasus dugaan penyerobotan itu masih didalami pihak  penyidik Polres dengan memintai keterangan baik pelapor dan aparat desa, serta pihak dinas dan BPN. Bahkan pihak penyidik juga sudah memintai keterangan dari PT Wirataco selaku saksi. "Masih dalam pemeriksaan," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan warga Desa Bukit Jaya, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat menyampaikan protes terhadap penyerobotan lahan oleh oknum warga dari Desa Buloh tetangga desa mereka. Lahan yang diserobot itu dijual di antaranya kepada PT Mifa Bersaudara sebagai lahan melintasi tambang.

Warga Bukit Jaya selaku pemilik tanah melaporkan kasus itu ke Polres. Kecuali itu, beberapa hari kemudian, pihak Pemkab mematok kembali lahan yang disengketakan bahwa menyatakan lahan tersebut adalah lahan wilayah Bukit Jaya yang merupakan daerah transmigasi.(riz)


16.24 | 0 komentar | Read More

Kajari: Penyidikan Kasus Forklift Tuntas

Minggu, 27 Januari 2013 15:36 WIB

MEULABOH - Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Meulaboh, Aceh Barat, H Mara Ongku Nasution SH mengungkapkan, penyelidikan kasus dugaan korupsi sewa alat berat milik Pemkab Aceh Barat jenis Forklift dan sewa gudang kini sudah tuntas di Dinas Perhubungan Pariwisata dan Telekomunikasi Pemkab setempat.

"Untuk penyidikan sudah tuntas dan segera kita ekpose," ujar Kajari menjawab Serambi, Jumat (25/1).

Mara Ongku Nasution mengungkapkan, untuk calon tersangka sudah dikantongi oleh pihak penyidik kejaksaan setelah kasus itu ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan. Namun ia mengaku sebelum penetapan tersangka akan dilakukan ekposes sebab dalam proses pengusutan kini sedikit ada perubahan yakni harus dilakukan pemeriksaan hingga tuntas dulu dan baru dilakukan penetapan tersangka.

Ia belum bersedia menyebutkan nama calon tersangka akan tetapi ketika sudah ditetapkan yang direncanakan pekan depan baru akan diumumkan. Namun ketika disinggung berapa orang yang bakal jadi tersangka, Kajari menyatakan bisa saja dua orang. "Nanti Senin kita lakukan ekpose dan kita sampaikan," ujarnya.

Terkait kasus tambang, Kajari Meulaboh Mara Ongku Nasution mengaku bahwa untuk pengusutan kasus dugaan korupsi dana tambang pada Dinas Pertambangan Perindustrian Perdagangan dan Koperasi masih terus didalami. Sedangkan kasus ini saat ini masih dalam tahap penyelidikan dan dalam waktu dekat akan ditingkatkan ke penyidikan. "Banyak saksi yang sudah kita mintai keterangan baik dari pihak dinas dan pihak perusahaan," ujar Kajari.

Ia mengatakan, pemeriksaan dilakukan termasuk Kadis pertambangan, Zulkarnain dan sudah dilayangkan pemanggilan pertama dan belum menghadiri dan segera akan dilayangkan pemanggilan tahap selanjutnya.(riz)


16.24 | 0 komentar | Read More

Bayi tanpa Batok Kepala Meninggal

Written By Unknown on Sabtu, 26 Januari 2013 | 16.24

Sabtu, 26 Januari 2013 15:29 WIB

BANDA ACEH - Setelah bertahan hidup selama 20 hari terhitung kelahirannya pada 3 Januari 2013, bayi tanpa batok kepala (anensefali) asal Simeulue meninggal dunia, menjelang subuh, 23 Januari 2013 sekitar pukul 04.00 WIB. Anak dari pasangan Hamdani-Yusmalinda, warga Labuan Jaya, Kecamatan Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue tersebut mengembuskan napas terakhir di Ruang NICU RSU Zainoel Abidin, Banda Aceh.

Pihak keluarga dan sumber-sumber medis di RSU Zainoel Abidin membenarkan bayi laki-laki tanpa batok kepala asal Simeulue tersebut meninggal dunia menjelang subuh, Rabu 23 Januari 2013.

Dokter Dora Darussalam yang menangani bayi tersebut ketika ditemui Serambi di Ruang NICU RSU Zainoel Abidin, sekitar pukul 11.00 WIB, Jumat (26/1) juga membenarkan bayi itu sudah meninggal. Namun, ketika ditanyakan bagaimana kondisi bayi itu menjelang meninggal, dr Dora tidak bersedia memberi keterangan. "Untuk apa lagi, sudah selesai, lagi pula saya sudah memberikan keterangan ke TVRI," ujarnya.

Ketika Serambi meminta izin mewawancarai Kepala Ruang NICU, lagi-lagi dr Dora tak mengizinkan. "Untuk apa lagi, bayi itu sudah meninggal," pungkasnya.

Sumber-sumber medis di RSU Zainoel Abidin mengungkapkan, bayi anensefali ini sempat kejang-kejang sebelum akhirnya meninggal dunia sekitar pukul 04.00 WIB, Rabu (23/1). "Banyak pihak yang bersimpati dengan kasus bayi tersebut. Bahkan pada Selasa sore atau sehari sebelum meninggal, PMI menyalurkan bantuan uang untuk keluarga bayi itu. Namun Allah berkehendak lain," ujar sumber yang tak mau ditulis namanya.

Seperti diketahui, bayi yang belum sempat diberi nama itu lahir melalui proses persalinan normal dibantu bidan Ayu Maiba Lestari Amd Keb, di Puskesmas Teupah Selatan, Kamis 3 Januari 2013.

Setelah proses persalinan, bayi dengan kelainan bawaan itu bersama ibunya yang mengalami pendarahan hebat dirujuk oleh pihak Puskesmas Teupah Selatan ke RSUD Simeulue yang berjarak sekitar satu jam perjalanan darat. Namun, RSUD Simeulue akhirnya merujuk bayi dengan kasus anensefali itu ke RSUZA Banda Aceh untuk penanganan lebih lanjut. Beberapa hari kemudian, Direktur RSUD Simeulue membawa ibu bayi itu untuk melihat anaknya yang sedang dirawat di RSU Zainoel Abidin Banda Aceh.(r)


16.24 | 0 komentar | Read More

Masih 286 Kepsek belum Isi PDSS


* Berbagai Sebab Mulai Terungkap
* Batas Pengisian 2 Minggu Lagi

BANDA ACEH - Masa pengisian data pada Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) tinggal dua minggu lagi (berakhir 8 Februari 2013). Namun, hingga Jumat (25/1) kemarin, masih 286 dari 794 kepala sekolah (kepsek) SLTA di Aceh belum juga mendaftarkan sekolah dan siswanya di PDSS, sebagai syarat mutlak bagi siswa kelas 3 untuk bisa ikut Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun ini.

"Data terbaru yang kita peroleh per 25 Januari sore dari Dirjen Dikti ternyata masih 36,02 persen lagi dari 794 kepala SLTA se-Aceh yang belum menginput data sekolah dan siswanya di PDSS. Kami harap seluruh kepala SLTA memanfaatkan sisa waktu pengisian hingga 8 Februari. Setelah itu, tak akan dilayani lagi," kata Ketua Panitia Lokal SNMPTN Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Prof Dr Darusman MSc menjawab Serambi, Jumat (25/1) malam.

Dia mengaku agak gembira, karena persentase sekolah di Aceh yang sudah mengisi PDSS terus bertambah, yakni mencapai 63,98 persen.

Adapun sekolah yang sudah mengisi PDSS di Aceh terdiri atas 311 SMA, 110 SMA, dan 87 SMK. Bandingkan dengan data per 21 Januari, saat itu jumlah yang mendaftar baru 235 SMA, 88 MA, dan 69 SMK. "Angka ini menggembirakan. Namun, kita tetap saja khawatir, karena jumlah sekolah yang belum mengisi PDSS masih di atas 35 persen," kata Prof Darusman yang juga Pembantu Rektor IV Unsyiah.

Sebagaimana diberitakan Serambi Senin (21/1) lalu, masih 402 lagi (50,63 persen) dari 794 kepsek SLTA di Aceh yang belum mengisi PDSS. Tapi kini, persentase yang belum mengisi tinggal 36,02 persen lagi. Darusman mengaku belum tahu mengapa begitu banyak kepsek yang belum mengisi PDSS, meski Unsyiah bersama Universitas Malikussaleh (Unimal) Aceh Utara sudah optimal melakukan sosialisasi SNMPTN yang di dalamnya termasuk tata cara pengisian PDSS.

 Berbagai sebab
Penelusuran wartawan Serambi di sejumlah kabupaten/kota se-Aceh dalam lima hari terakhir berhasil mengungkap berbagai sebab mengapa kepsek belum juga mengisi PDSS, meski batas deadline-nya sudah semakin dekat. Di antara penyebab itu adalah terjadinya gangguan jaringan internet dalam waktu lama di daerah tertentu, sehingga pengisian data secara online gagal dilakukan.

"Website untuk menginput data sekolah dan siswa ke dalam PDSS tak bisa dibuka. Sudah berkali-kali diusahakan, tapi tetap tak bisa diakses, sehingga sampai sekarang data sekolah dan siswa kami belum kami daftarkan di PDSS," kata Kepala SMAN Seribu Bukit yang dijuluki SMA Unggul Gayo Lues, M Amin SPd, kepada Serambi, Selasa lalu.

Selain itu, banyak pula sekolah yang lebih memprioritaskan pengisian profil sekolah daripada menginput data rapor siswa dari semester I-V di PDSS. Apalagi ada sekolah yang masih menunggu nilai siswa semester terakhir untuk diinput di PDSS.

Tapi yang mengagetkan, ada sekolah yang justru tidak begitu paham dengan kewajiban mengisi PDSS, karena tak diundang saat sosialisasi SNMPTN dan tata cara pengisian PDSS dilakukan pihak Unsyiah di Darussalam, Banda Aceh, 28 Desember 2012 lalu. Kejadian ini menimpa SMAN 2 Kota Sabang. Lebih ironisnya lagi, SMAN 2 Sabang malah tidak terdaftar di laman (website) Kemendikbud RI.

 Harus proaktif
Komisi E DPR Aceh meminta Dinas Pendidikan Aceh proaktif mendorong seluruh kepala SLTA di Aceh agar segera mengisi PDSS sebagai syarat mutlak bagi siswa kelas 3 untuk bisa ikut SNMPTN tahun ini.

"Dinas Pendidikan Aceh dan kabupaten/kota harus menyurati kepala-kepala SLTA supaya tidak lalai dari keharusan mendaftarkan sekolah dan siswa pada PDSS sebelum waktunya habis," kata anggota Komisi E DPRA, Tgk Makhyaruddin Yusuf kepada Serambi di Banda Aceh.

"Jangan sampai, urusan sepele seperti pendaftaran sekolah di PDSS tidak tuntas, karena akan sangat merugikan para siswa," tukasnya.

Di Aceh Besar, Majelis Pendidikan Daerah (MPD) setempat malah tergerak untuk mengundang seluruh kepala SLTA di kabupaten itu untuk ikut sosialisasi SNMPTN kembali. Sosialisasi itu dipusatkan di SMP 1 Bungcala, Kuta Baro, Aceh Besar, pagi ini. "Semoga setelah sosialisasi tambahan ini tidak ada lagi kepsek di Aceh Besar yang lalai mengisi data PDSS," ujar Ketua Tim Sosialisasi SNMPTN Unsyiah, Ir Cut Aida Fitri Bachrum kemarin sore. (dik/gun/sar/c40)

Sudah tak Terdafar,
tak Pula Diundang

BUKAN tak ingin Nurcahya SPd bisa sesegera mungkin mengisi data sekolah dan siswanya ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) yang dikelola secara online oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. "Kami ingin bisa cepat menginput data tersebut. Tapi kendalanya, saat sosialisasi SNMPTN kami tidak dipanggil, sehingga pelatihan untuk operator pengisi data PDSS pun lamban," ungkap Nurcahya, Kepala SMAN 2 Kota Sabang, menjawab Serambi, Selasa (22/1) lalu.

Malah menurutnya, SMA negeri yang dipimpinnya itu tidak terdata di website/laman PDSS. "Akhirnya kami koordinasikan ke Dinas Pendidikan Sabang. Sekarang sedang kita upayakan dan tunggu hasilnya," ujar Nurcahya.

Selain tak terdaftar di laman PDSS, kepala sekolah itu tidak pula terundang saat Tim Unsyiah melakukan sosialisasi SMPTN di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, 22 Desember tahun lalu. Itu sebab mengapa sampai kemarin SMAN 2 Sabang belum mengisi PDSS, meski batas waktunya berakhir 8 Februari mendatang.

SMKN Sabang lebih beruntung. Menurut Kepseknya, Fakhri, sekolah itu diundang saat sosialisasi SNMPTN 2013 dilakukan Unsyiah akhir tahun lalu. Namun, belum seluruhnya data sekolah dan siswa diinput ke PDSS. SMKN ini sudah beberapa kali gagal masuk ke laman PDSS, karena syarat sertifikasi sekolah belum akurat. "Alhasil, kami sedang menunggu bukti scan sertifikasi sekolah dari Banda Aceh," kata Fakhri.

Lain lagi kendala di SMAN 1 Sabang. Menurut Kepseknya, Dra Djamilah Iryani, data sekolah sudah ada, tapi data siswa masih menunggu nilai siswa akhir semester ini.

Sedangkan Kepsek SMAN 1 Pining, Gayo Lues, Ali Nurdin SPd, mengaku, profil dan data sekolah sudah didaftarkan ke laman PDSS, tapi data siswa dan nilai siswa belum seluruhnya dimasukkan. "Kami terkendala jaringan internet yang sangat sulit dibuka. Malah, di sekolah kami dan masyarakat Kecamatan Pining pada umumnya sama sekali belum masuk jaringan Telkomsel," ujar Ali. Ia gambarkan, jarak Pining dengan Blangkejeren sekitar 42 km, menghabiskan waktu dua jam lebih bila ditempuh naik sepeda motor.

Kendala jaringan internet juga dialami SMAN Seribu Bukit di Gayo Lues. "Sudah berkali-kali diusahakan untuk membuka website tersebut, tetapi belum juga bisa, sehingga sampai sekarang belum kami masukkan data sekolah dan siswa," kata Kepala SMAN Seribu Bukit, M Amin SPd, kepada Serambi, Selasa (22/1).

Hal yang sama terjadi di SMAN 1 Calang, Aceh Jaya. Proses entry terkendala jaringan internet. Selain itu, data yang ada terkesan lamban diinput ke PDSS, justru karena tenaga IT yang cekatan mengentri data kurang. Hal yang sama juga dialami SMAN 3 Banda Aceh.

Namun, di tengah gangguan jaringan internet, ada juga SMA di Aceh Jaya, yakni SMAN 1 Jaya (Lamno), yang sudah merampungkan pengisian PDSS. "Baik data sekolah maupun siswa serta nilai rapor mereka semuanya sudah kami masukkan ke PDSS," ungkap Wakil Sekolah Bidang Kurikulum, Furqan.

Kepala Sekolah MAN 1 Banda Aceh, Drs Ridwan Ali MPd, juga mengaku pihaknya tidak menghadapi kendala besar dalam hal ini. "Semua data siswa yang diperlukan untuk kami isi ke PDSS," ujarnya.

Di Pidie, jauh lebih maju lagi. Dari 49 SMA/MA/SMK di kabupaten itu, semuanya  sudah terdaftar di PDSS. Hal itu diketahui setelah Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Pidie, Drs H M Jamil TA, sudah mengecek ke semua kepsek pada  Selasa (22/1) lalu.

"Alhamdulillah, sejauh ini di Pidie belum ada kendala. Kalau ada sekolah yang terkendala internet karena lokasi sekolahnya di pinggiran, kepsek langsung berinisiatif mencari solusi internet di tempat lain. Yang penting, mendaftar di PDSS jangan terlambat. Jangan sampai siswa rugi gara-gara kelalaian pihak sekolah," ujarnya. (gun/aya/c40/s/(c45)


16.24 | 0 komentar | Read More

Hari Ini Warga Aceh Selatan Pilih Bupati

TAPAKTUAN - Sebanyak 147.862 pemilih yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) yang tersebar dalam 18 kecamatan, pagi ini, Sabtu (26/1) menuju ke 395 tempat pemungutan suara (TPS) untuk memilih bupati/wakil bupati Aceh Selatan periode 2013-2018. Kapolda Aceh, Irjen Pol Drs Herman Effendi bersama Ketua Bawaslu Pusat, DR Muhammad memantau langsung pilkada di negeri penghasil pala tersebut.

Seperti diketahui, Pilkada Aceh Selatan diikuti enam pasangan cabup/cawabup, yaitu nomor urut 1, Hasmar Yulia SPd/Mudasir SKom (Gempar), nomor urut 2 Muhammad Saleh P SPdi/Ir H Ridwan A Rachman MMT (SAMAN), nomor urut 3 HT Sama Indra SH/Kamarsyah SSos MM (SAKA), nomor urut 4 Drs H T Darisman/Khaidir Amin SE (DK), nomor urut 5 Muhammad Natsir/Zulkifli (Wapang), dan nomor urut 6 Wahyu M Waly Putra SH/Irwan SE MSi (Wali).

Berdasarkan berita acara hasil rapat pleno KIP Nomor 19/BA/KIP/XII/2012 yang diperoleh Serambi beberapa waktu lalu dirincikan, jumlah DPT di Kecamatan Labuhan Haji Barat 11.345, Labuhan Haji 8.796, Labuhan Haji Timur 7.047, Meukek 14.493, Sawang 10.420, Samadua 11.167, Tapaktuan 15.091, Pasie Raja 11.003, Kluet Utara 16.656, Kluet Tengah 4.636, Kluet Timur 6.272, Kluet Selatan 8.739, Bakongan 3.512, Kota Bahagia 4.044, Bakongan Timur 3.696, Trumon 2.811, Trumon Tengah 3.613, dan Trumon Timur 4.521.

Sedangkan TPS tersebar di 18 kecamatan dengan rincian di Labuhan Haji Barat 29 TPS, Labuhan Haji 25 TPS, Labuhan Haji Timur 17, Meukek 35 TPS, Sawang 28 TPS, Samadua 33 TPS, Tapaktuan 36 TPS, Pasie Raja 29 TPS, Kluet Utara 38 TPS, Kluet Tengah 14 TPS, Kluet Timur 15 TPS, Kluet Selatan 25 TPS, Bakongan 9 TPS, Kota Bahagia 14 TPS, Bakongan Timur 11 TPS, Trumon 13 TPS, Trumon Tengah 11 TPS, dan Trumon Timur 13 TPS.

 Hati nurani
Ketua KIP Aceh, Abd Salam Poroh kepada Serambi di Banda Aceh, Jumat (25/1) berharap masyarakat Aceh Selatan dapat menggunakan hal pilih sesuai hati nurani masing-masing. "Saya berharap partisipasi masyarakat dalam pilkada ini lebih banyak, sehingga nantinya pemimpin yang terpilih memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi," kata Salam Poroh.

Salam Poroh menampik isu yang mengatakan Pilkada Aceh Selatan akan ditunda. "Tidak ada penundaan. Kita sudah perintahkan KIP Aceh Selatan tetap melaksanakan pemungutan suara hari Sabtu 26 Januari 2013. Kita juga sudah tugaskan tiga Komisioner KIP Aceh untuk memantau langsung pemungutan suara yang akan berlangsung secara serentak," kata Poroh. Ketiga Komisioner KIP Aceh yang ditugaskan ke Aceh Selatan masing-masing Akmal Abzal, Robby Sahputra, dan Yarwin Adi Darma.

 Dipantau Kapolda
Kapolda Aceh, Irjen Pol Drs Herman Effendi tiba di Tapaktuan, ibu kota Aceh Selatan pada Kamis (24/1) malam. Sedangkan Jumat kemarin, Ketua Bawaslu Pusat juga tiba di Tapaktuan.

Pada Jumat kemarin Kapolda Aceh didampingi Kapolres Aceh Selatan, AKBP Sigit Sujatmiko SH SIK beserta pejabat/pamen Polda Aceh berkunjung ke Kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Selatan. Kapolda dan rombongan disambut Ketua KIP Aceh Selatan, Lian Azwin bersama tiga komisioner, Jasmiadi Jakfar Msi, Irwandi SP MP, dan Suhaimi Salihin SAg serta Sekretaris KIP Aceh Selatan, Tahta Amarullah SSTP.

"Pengamanan untuk Pilkada Aceh Selatan sudah siap. Saya sudah cek pergeseran personel pengamanan dan distribusi logistik juga sudah dilaksanakan dengan baik," kata Kapolda Aceh kepada wartawan di Media Center KIP Aceh Selatan.

Mengenai penempatan personel polisi, menurut Kapolda Aceh disesuaikan dengan kondisi lapangan. Artinya, pengaman dari Polri di 395 TPS disesuaikan dengan lokasi TPS. Ada yang dua orang satu TPS dan satu personel untuk dua TPS.

Seorang Komisioner KIP Aceh Selatan, Suhaimi Salihin SAg mengatakan, kehadiran Kapolda Aceh di Kantor KIP Aceh Selatan selain meninjau kesiapan pilkada juga mendorong KIP dan jajarannya agar tetap bersemangat melaksanakan tugas.

Pantauan Serambi, Jumat (25/1) malam, masyarakat Aceh Selatan larut dalam suasana gembira layaknya menyambut pesta. Di hampir setiap pos jaga maupun pos pemenangan masing-masing cabup/cawabup disibukkan kegiatan masa-masak, seperti gulai kambing dan gulai bebek. "Insya Allah pesta demokrasi Aceh Selatan berlangsung sukses," kata seorang warga Aceh Selatan.(tz/sup/nas)


16.24 | 0 komentar | Read More

Gempa Susulan Cemaskan Warga Geumpang dan Mane

Sabtu, 26 Januari 2013 15:24 WIB


* Tak Berani Tidur di Rumah
* Sekolah Terhenti

SIGLI - Trauma gempa darat berkekuatan 6 skala Richter (SR) yang mengguncang kawasan Geumpang dan Mane, Kabupaten Pidie, Selasa (22/1) subuh masih menghantui masyarakat setempat. Apalagi hingga hari ke-4 pascagempa tersebut masih saja terjadi gempa-gempa susulan sehingga masyarakat belum berani tidur di rumah.

Hingga Jumat kemarin, korban gempa masih bertahan di tenda pengungsian di SD Simpang Turui Mane, Masjid Mane, dan Kantor Camat Mane. "Kalau siang warga tidak ada di tenda karena mereka pulang ke rumah dan bekerja sebagai petani. Saat malam tiba masyarakat pulang ke tenda untuk tidur bersama keluarga," kata Sekcam Mane, T Razali, menjawab Serambi, Jumat (25/1).

Menurut Razali, korban gempa di Kecamatan Mane yang rumahnya hancur sekitar 86 unit. Mereka telah diberikan tenda keluarga ukuran 3x3 meter bantuan Dinas Sosial Aceh dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie. "Tenda dipasang di rumah masing-masing," kata Razali.

Menurut Razali, pada Jumat kemarin stok logistik (sembako) di gudang untuk korban gempa di Kecamatan Mane mulai menipis. Kebutuhan mendesak lainnya meliputi selimut dan perlengkapan dapur. "Selimut sangat diperlukan bagi warga di tenda pengungsian. Apalagi sekarang sedang musim hujan. Tanpa selimut, warga juga rentan terserang penyakit akibat nyamuk, terutama malaria," ujar Razali.

Kepala BPBD Pidie, Apriadi SSos mengatakan, saat ini pengungsi di Mane mencapai 55 kepala keluarga (KK) atau 162 jiwa. Mereka tersebar di tiga titik pengunsian dan selebihnya tinggal di tenda rumah masing-masing. Sedangkan

di Kecamatan Geumpang, yang mengungsi berjumlah 26 KK atau 132 jiwa. Pengungsi di Geumpang semuanya tinggal di tenda yang dipasang di rumah mereka.

Apriadi mengatakan, pemasangan tenda keluarga merupakan langkah awal untuk warga yang rumahnya rusak berat. "Kami mohon Gubernur Aceh melalui BPBA membantu huntara konstruksi kayu untuk korban yang rumahnya rumah berat," katanya.

 Sekolah terhenti
Hingga, Jumat (25/1), proses belajar mengajar di SMP 3 Alue Landong, Kecamatan Mane, Pidie, masih terhenti karena ruang belajar masih dalam kondisi rusak. "Lima Ruang Kegiatan Belajar SMP 3 Aluen Landong semuanya rusak berat. Kami perlu tenda untuk proses belajar mengajar, khususnya bagi siswa kelas VI yang telah mendekati UN," kata Kepala SMP 3 Alue Landong, Razali didampingi Wakil Kepala, Bakhtiar kepada Serambi, kemarin.

Di SMP 1 Mane, seperti pengakuan seorang guru, Hadisah SPd, proses belajar mengajar sudah aktif pada hari kedua pascagempa. "Saat ini siswa belajar di tenda bantuan TNI yang dipasang di halaman sekolah. Tidak semua siswa hadir karena sebagian mereka masih trauma," kata Hadisah.

Siswa SMP 1 Mane 160 orang dengan 16 tenaga pengajar. Sekolah ini memiliki enam ruang belajar, satu ruang TU bergabung dengan kepala sekolah, satu aula, satu ruang lab IPA, satu ruang pustaka, dan beberapa ruang lainnya. "Totalnya 13 ruangan. Kami berharap pemerintah cepat membangun sekolah yang baru," kata Hadisah.          

Amatan Serambi dan keterangan dari sejumlah sumber, penyebab amruknya bangunan sekolah di Mane karena konstruksi bangunan diduga tak sesuai spek teknis. Misalnya, besi yang digunakan untuk tulang beton tidak sesuai atau kecil-kecil, bahkan ada yang tidak menggunakan besi. "Ke depan kita minta adanya pengawasan yang ketat agar rekanan tidak bekerja asal-asalan," kata Anggota DPR-RI asal Aceh, Nasir Djamil saat meninjau korban gempa di Mane dan Geumpang, Jumat (25/1).(naz/c43)


16.24 | 0 komentar | Read More

Pesona Pasar Malam Bukit Peringgi

KALAU singgah di Pasar Malam Bukit Peringgi, Pulau Pinang, pada Sabtu malam, bisa jadi Anda bergumam wow. Sebab, kawasan pariwisata pasar malam terkenal di Penang ini, dipadati wisatawan lokal dan domestik. Mobil dan sepeda motor hilir mudik memadati jalan, mengisi malam. Jajan, belanja oleh-oleh, dan jalan-jalan.

Tapi pada malam-malam biasa, seperti saat ketibaan kami, Senin (21/1) malam lalu, lalu lintasnya tidak sepi, tak juga ramai. "Nyan katrok u Saree (Nah, sudah tiba di Saree -red)," kelakar salah seorang peserta Program Lawatan Suaikenal (Fam Trip) Tourism Malaysia-Firefly (21-23/1). Barangkali, yang dia maksudkan adalah keramaian dan barisan kedai yang mirip kawasan Saree, Lembah Seulawah, Aceh Besar.

Perbandingan itu memang tidak tepat, karena kawasan Pasar Malam Bukit Peringgi lebih luas dan tidak mendaki. Tampak lampu-lampu hotel yang semarak, becak dayung berhias kembang plastik plus lampu warna-warni yang bersinar tajam (tarif becak 10-15 RM), dan lalu lalangnya para keluarga dengan anak-anak mereka, pria wanita yang rata-rata bule, serta pasangan-pasangan asal Arab yang satu dua perempuannya mengenakan cadar. Ada juga turunan India berkulit putih.  

Menyaksikan itu semua, sangat terasa aroma wisatanya. Menyatu menjadi sebuah landscape yang "memanjakan" mata tertentu.  Sepanjang jalan satu kilometer berjajar kios 2x3 meter yang memajang berbagai produk. Mulai dari pakaian, sandal, sepatu, hiasan ruang tamu, lukisan, aksesori, jam tangan, sampai pernak-pernik kecil buatan tangan dan mesin, siap memancing selera belanja.

Menariknya, tidak memasang harga mal pula, malah berlaku sistem tawar-menawar. Bisa jadi setengah harga, bahkan di bawah setengah harga. "Pandai-pandainya pembelilah. Tak perlu malu menawar. Di Bukit Peringgi ini memang sudah begitu kalau belanja, murahlah," kata guide tour rombongan kami, Md Rosli bin Saaid.

Harga-harga di Pasar Malam Bukit Peringgi dimulai dari 10 RM untuk barang pernak-pernik, hingga ratusan ringgit, seperti harga sebuah lukisan atau produk-produk ukiran kayu, tas-tas wanita bermerek (tapi bukan original, hanya Kw 1).

Amatan Serambi, hampir satu jam, yang dipilih wisatawan Barat dan Arab, kebanyakan pernak-pernik etnik. Mungkin karena itu tidak ditemukan di negara mereka. Tak sedikit di antara mereka juga singgah ke counter  barang dagangan Cina dan India. Terdengarlah taransaksi dalam bahasa Inggris nan cas cis cus.  Namun, yang wisatawan Indonesia, janganlah bimbang soal bahasa. Melayu ada Inggris pun oke. Menurut Rosli, wisatawan dari Eropa dan Arablah yang paling banyak datang ke Bukit Peringgi. Selebihnya dari Singapura dan negara Asia lainnya.

Ada taste pariwisata di Pasar Malam Bukit Peringgi, kawasan tepi pantai Penang itu. Pedagang kaki limanya proaktif menjemput bola dan tak cemberut kalau tak jadi beli. Itu agaknya yang membuat pembelanja nyaman.  "Di sini memang murah dan enak belanjanya, Bu. Ini kan pasar tradisional," kata salah seorang wisatawan asal Aceh, Desi.

Kehadiran pedagang kaki lima dan hotel berbitang lima, misalnya, Seri Sayang Hotel dan Hard Rock Hotel, adalah warna malam Bukit Peringgi. Sepertinya Pemerintah Malaysia sengaja tidak menyandingkan mal dengan hotel bintang lima, tetapi tetap mengadopsi  nilai tradisi, dengan deru angin laut yang tak jauh di belakang pasar. "Para pelancong, saya kira, lebih suka datang ke Penang daripada Malaysia, karena Penang lebih alami. Ya, lihat saja Pasar Malam Bukit Peringgi yang hanya dibuka malam hari. Pasar malam seperti ini hanya ada di Bukit Peringgi. Kawasan pantai lain di Penang, tidak ada," kata Rosli yang nyaris lancar bahasa dan logat Indonesianya.

Manakala pukul 24.00, Pasar Malam Bukit Peringgi pun ditutup. Kalau wisatawan lokal kemungkinan langsung pulang ke rumah masing-masing, ya? Apalagi dari Penang Road (masih termasuk kawasan Kota Penang), Pasar Malam Bukit Peringgi ini jaraknya kurang dari 30 menit perjalanan pada kondisi lalu lintas lancar. Tapi ke mana wisatawan asing melanjutkan separuh malam lagi? "Ada yang balek ke hotel, ada yang ke pinggir laut sampai pagi, atau sekadar lewat lalu kembali," ungkap Roslan. Iya ya, Penang kan kota pelancongan internasional.  Tak heran Pasar Malam Bukit Peringgi ini telah masuk dalam Shopping Packages Penang. Nah, kalaupun bukan pasar malam, tapi apa mungkin ya, kita bangun pasar sore di pantai Sabang atau pantai Ulee Lheue, Banda Aceh, misalnya? (nani hs)


16.24 | 0 komentar | Read More

30 Dosen Nagan Raya "Digembleng" di Medan

Sabtu, 26 Januari 2013 16:15 WIB

Laporan Rahmad Wiguna | Medan

SERAMBINEWS.COM, MEDAN - Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pelita Nusantara, Nagan Raya menggelar pelatihan bagi 30 dosennya selama tiga hari di Hotel Grand Kanaya, Jalan Darussalam, Medan Petisah, Sabtu (26/1/2013).

Pelatihan yang dibuka anggota DPR RI Said Mustafa itu diharapkan mampu meningkatkan fungsi tri dharma perguruan tinggi untuk memajukan sumber daya manusia di Nagan Raya.

"Saya sangat berharap dosen dari Nagan Raya bisa menjadi profesor, dan mampu mengaplikasikan ilmunya untuk kemajuan Nagan Raya. Saya harap ini menjadi obsesi kita bersama," kata Said yang juga Ketua Yayasan STIA Pelita Nusantara, ketika membuka pelatihan itu, Sabtu (26/1/2013) sore.

Ketua Sekolah STIA Pelita Nusantara, Edi Wanda menambahkan tujuan pelatihan itu untuk memperdalam fungsi dosen agar mengabdikan disiplin ilmunya kepada masyarakat. Untuk memaksimalkan potensi itu, pihaknya menggandeng Kopertis I Sumut-Aceh untuk mengutus profesornya sebagai pemateri. (Rahmad Wiguna)


16.24 | 0 komentar | Read More

Logistik Pilkada Didistribusikan

Written By Unknown on Jumat, 25 Januari 2013 | 16.24

Jumat, 25 Januari 2013 11:24 WIB

TAPAKTUAN - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Aceh Selatan, Kamis (24/1) mendistribusikan surat suara Pilkada Bupati/Wakil Bupati Aceh Selatan 2013. Pemungutan suaran dijadwalkan berlangsung, Sabtu (26/1) besok.

Distribusi logistik pilkada ini dilepas secara simbolis oleh Bupati Aceh Selatan, Tgk Husin Yusuf, di halaman kantor KIP Aceh Selatan, Kamis siang. Turut hadir, Ketua DPRK Aceh Selatan, Safiron, Kapolres Aceh Selatan, AKBP Sigit Jatmiko SH SIP beserta wakilnya, Dandim 0107/Aceh Selatan Letkol Inf Saripuddin SIP, Komandan Bataliyon Infanteri (Danyonif) 115/ML Mayor (Inf) Suhartono, Komandan Brimob Detasemen C Pelopor Polda Aceh Kompol Asnawi, serta Komisioner KIP Aceh Selatan, Suhaimi Salhinin dan Irwandi SP MP.

Dalam sambutannya, Bupati Husin Yusuf berharap pendistribusian logistik berjalan lancar. Selain itu, Bupati Husin Yusuf juga berharap kepada Kapolres Aceh Selatan agar memberdayakan seluruh personel Polisi dan Polmas untuk mewujudkan pilkada aman dan damai.

"Karena pilkada ini bisa terwujud bila kemanan terjamin. Selain itu, menyangkut dengan perhitungan suara kami harapkan semua pihak berperan dalam pengawasannya, sehingga Pilkada Aceh Selatan ini benar-benar terbebas dari kecurangan," ujarnya.

Sementara itu, Komisioner KIP Aceh Selatan, Suhaimi Salihin mewakili Ketua KIP Aceh Selatan berharap supaya logistik yang mulai disistribusikan Kamis kemarin itu benar-benar aman sampai ke tujuan. "Logistik pilkada yang dikirim ini berupa surat suara, alat coblos, tinta, kotak suara, plano dan logistik lainnya," jelas Suhaimi Salihin.

Sekretaris KIP Aceh Selatan, Tahta Amrullah menjelaskan, jumlah kotak suara yang didistribusikan sebanyak 395 kotak sesuai jumlah TPS di 18 kecamatan, dengan asumsi 1 kotak suara untuk satu TPS. Semua logistik yang mulai disistribusikan itu dimasukkan dalam kotak suara dengan kondisi terkunci serta disegel. "Dari 395 kota suara itu ada penambahan 18 kotak untuk PPK di 18 kecamatan," jelas Tahta Amrullah.

Pantauan Serambi, truk pengangkut logistik pilkada itu dikawal ketat oleh bersonel polisi bersenjata lengkap. Hal itu dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses pendistribusian ligistik tersebut. Sebelum didistribusikan ke seluruh TPS, logistik pilkada tersebut diinapkan satu malam di kantor BPK baru kemudian didistribusikan ke titik lokasi.(tz)

347 Personel Amankan TPS
SELAIN mengawal distribusi logistik pilkada di KIP Aceh Selatan, kemarin pihak Polres Aceh Selatan juga menggelar apel penggeseran pasukan yang bertugas mengamankan 395 TPS di 248 desa di 18 kecamatan. Apel penggeseran pasukan yang berlangsung di Halaman Mapolres Aceh Selatan itu dipimpin langsung oleh Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Aceh, Kombes Drs Surya Darma mewakili Kapolda Aceh, Irjen Pol Drs Herman Efendi.

Kapolda Aceh dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Karo Ops Polda Aceh meminta ke-347 personel Polres Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya (Abdya) agar mengenali betul area tugas. "Laksanakan tugas dengan baik, tegas namun humanis. Personel yang bertugas juga kami imbau untuk senantiasa berpegang teguh terhadap komitmen netralitas. Sebab aparat adalah pelindung, pengayom, dan pelayan bagi masyarakat, yang justru kita tidak menyikapi persoalan di lapangan secara under-estimate," ujarnya.

Dalam kesempatan yang turut dihadiri Kapolres Aceh Selatan, AKBP Sigit Jatmiko SH SIK itu, Kombes Pol Drs Surya Darma juga mengimbau kepada masyarakat supaya jangan pertaruhkan keluarga, masa depan bangsa dan negara ini hanya untuk kepentingan sesaat. "Ciptakan suasana konduksif demi kesuksesan pilkada. Tingkatkan penjagaan dan kesiagaan, evaluasi dan kontrol terus menerus selama pelaksanaan pengamanan ini berlangsung," pungkasnya.

Apel penggeseran pasukan pengamanan TPS turut itu dihadiri Bupati Aceh Selatan Tgk Husin Yusuf, Dandim 0107/Aceh Selatan Letkol InfSaripuddin SIP, Ketua DPRK Safiron, dan perwira mengengah lainnya yang bertugas di kabupaten Aceh Selatan.(tz)


16.24 | 0 komentar | Read More

Jokowi Sulit Atasi Banjir karena APBD Belum Diketok

Jumat, 25 Januari 2013 14:13 WIB

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku masih terkendala melakukan sejumlah program mengatasi banjir. Salah satunya, perbaikan tanggul di pesisir Pantai Utara Jakarta.

"Duitnya dari mana? APBD belum diketok. Kesulitan saya ada di situ. Kalau uang seribu dua ribu saya punya. Tapi ini menyangkut uang triliunan," ujar Jokowi kepada wartawan termasuk Tribunnews.com di Balai Kota, Jakarta, Jumat (25/1/2013).

Mantan Wali Kota Solo menuturkan, perbaikan tanggul yang rusak di ruas sekitar 8 kilometer, tidak semuanya akan diperbaiki.

"Enggak semuanya. Kan memang harus di-sheet pile. Ini kan dalam proses," ucap Jokowi.

Selain dana, Jokowi juga masih terkendala hujan yang intensitasnya masih tinggi.

"Tunggu hujannya agak reda dulu, baru bisa masuk," cetusnya. (*)


16.24 | 0 komentar | Read More

Hanura Pelajari Track Record Caleg

Jumat, 25 Januari 2013 14:21 WIB

BANDA ACEH - Dewan Pimpinan Daerah Partai Hati Nurani (Hanura) Aceh mulai mempelajari latar belakang (track record) calon anggota legislatif untuk DPR/RI, DPRA, dan DPRK yang akan diusung pada pemilu legislatif tahun 2014.

Hal itu disampaikan oleh Ketua DPD Hanura Aceh H Syafruddin Budiman, dan Sekretaris Mukhlis Mukhtar saat pertemuan dengan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Hanura Nagan Raya Muslim AS, Koordinator Wilayah Hanura Barat Selatan Tarmizi Ilyas, dan kader Hanura di Sekretariat Hanura Aceh, Rabu (23/1).

Strategi untuk meraih kursi terbanyak pada pemilu legislatif pada tahun 2014 menjadi bahasan utama dalam pertemuan sekitar satu jam tersebut. "Kita harus mengedepankan pendekatan bermartabat dengan masyarakat," ujar Syafruddin Budiman.

Syafruddin Budiman menjelaskan, Hanura butuh caleg yang latar belakangnya tidak tersangkut masalah hukum dan korupsi karena partai ini secara nasional memang bersih dan kadernya di DPR/RI tidak ada yang tersangkut korupsi. Selain itu, kader Hanura di parlemen tidak ikut-ikutan dalam penggarongan sumber daya alam.    "Latar belakang caleg yang tidak tersangkut masalah hukum dan bersih dari korupsi menjadi pijakan utama Hanura Aceh," ujar Syafruddin Budiman.(swa)


16.24 | 0 komentar | Read More

PKPU Aceh Salurkan Bantuan ke Manee

Jumat, 25 Januari 2013 15:10 WIB

BANDA ACEH - PKPU Aceh, Rabu (23/1) menyalurkan bantuan untuk korban gempa di Manee, Kecamatan Manee, Kabupaten Pidie. Bantuan diserahkan oleh relawan PKPU kepada Camat Manee, T Azhari yang selanjutnya diteruskan kepada korban bencana.

Seperti diketahui, pada Selasa (22/1) sejumlah kawasan Aceh diguncang gempa 6 SR yang berpusat di sekitar Manee-Geumpang. Gempa darat itu menyebabkan seorang warga Manee meninggal dunia, puluhan luka-luka, dan banyak bangunan serta fasilitas publik lainnya rusak. Empati dari berbagai pihak mengalir.

Kabid Penghimpunan PKPU Aceh, Alan Budi Kusuma melaporkan, pihaknya juga ikut menyalurkan bantuan ke Manee yang diplotkan untuk 96 kepala keluarga dan 144 anak-anak. Rincian bantuan meliputi beras 12 karung, telur 10 papan, air mineral 10 dus, susu cair 2 dus, susu kotak 4 dus, biskuit 5 kotak, dan kue 7 dus.(rel/nas)


16.24 | 0 komentar | Read More

Wabup Singkil Larang Buang Puntung Rokok Sembarangan

Jumat, 25 Januari 2013 15:38 WIB

SINGKIL - Wakil Bupati (Wabup) Aceh Singkil, Dulmusrid, Rabu (23/1) melakukan inpeksi mendadak (Sidak) ke ruangan kepala bagian di lingkup Setdakab setempat. Dalam sidak Dulmusrid menegur staf yang membuang puntung rokok sembarangan, sehingga mengotori ruangan.  

Sidak Wabup didampingi Asisten I Azmi, Asisten II Momod Suhara, Asisten III Syamsul Bahri dan Kepala Satpol PP. "Jangan buang puntung rokok sembarangan. Jaga kebersiahan ruangan. Masing-masing kepala bagian awasi anak buahnya," tegas Dulmusrid.

Kebag Humas dan Protokol Deny Oskandar mengatakan, dalam sidak itu Wabub juga meminta seluruh pegawai mematuhi aturan kerja yang telah ditentukan. Kepala Bagian (Kabag) harus memberi conto disiplin kepada stafnya. Jangan ada yang berkeliaran pada saat jam kerja. "Pegawai tidak boleh berkeliaran pada jam kerja. Patuhi aturan yang telah ditentukan," tukasnya.    

Dalam Sidak itu, diketahui sekitar 15 persen pegawai di lingkup setdakab tidak hadir, dengan alasan izin dan dinas luar. Sementara itu, kendati sidak acap dilakukan, namun tingkat kepatuhan terhadap atasan dan disiplin kerja PNS di Aceh Singkil, masih jauh dari harapan. Umpamanya pada jam kerja kerap nongkrong di warung kopi. Gawatnya lagi ada oknum PNS tidak masuk kerja, tapi masih lolos dari sanksi.

"Yang sering kena marah malah yang hadir ikut apel. Sementara yang bolos tenang-tenang saja," keluh seorang PNS.(c39)


16.24 | 0 komentar | Read More

Mahasiswa Minta Dokter di Kuala Baru Diberi Insentif

Jumat, 25 Januari 2013 15:43 WIB

SINGKIL - Mahasiswa yang tergabung dalam forum mahasiswa pemuda Aceh Singkil pesisir, mendesak Pemkab setempat memberi tambahan insentif kepada tenaga medis yang bertugas di Kecamatan Kuala Baru. Mereka juga meminta dokter PNS menempati rumah dinas di wilayah tugasnya.

Sakyudin ketua forum mahasiswa pemuda Aceh Singkil pesisir, pada Serambi, Kamis (24/1) mengatakan, rencana Kepala Dinas Kesehatan Aceh Singkil Edy Widodo memberikan intensif kepada dokter dan tenaga medis yang ditempatkan di Pulau Banyak dan Pualau Banyak Barat. Sebaiknya juga dilakukan, terhadap pegawai serupa di Kuala Baru, karena sama-sama merupakan daerah terpencil.

Menurut Sakyudin, selama ini dokter dan PNS kerap minta pindah dari Kuala Baru. Rumah dinas yang telah disediakan pemerintahpun tidak ditempati, sehingga rusak.

"Menanggapi pernyataan Kepala Dinas Kesehatan yang mengatakan berencana memberikan insentif pada dokter PNS dan tenaga medis yang ditempatkan di Pulau Banyak dan Pulau Banyak Barat. Tidak terlepas Kuala Baru berikan juga insentif khusus, agar betah, tidak mita pindah," ujar Sakyudin.

Sakyudin menambahkan, rumah dinas dokter telah dibangun di tiga kecamatan tersebut. Akan tetapi dokter masih tetap tidak mau tinggal di wilayah tugas daerah terpencil. Padahal warga sangat membutuhkan kehadiran dokter selama 24 jam di daearahnya. Karenanya pemberian insentif, secepatnya dilaksanakan agar tidak ada lagi alasan dokter minta pindah.

Sebagaimana telah diberitakan, dua kecamatan terpencil di Kabupaten Aceh Singkil, yaitu Kecamatan Pulau Banyak dan Pulau Banyak Barat, tidak memiliki dokter. Warga yang membutuhkan pertolongan darurat hanya diobati manteri dan perawat dengan kemampuan terbatas di Puskesmas setempat. Kalaupun mau dirujuk ke rumah sakit umum waktu tempuh enam jam perjalan mengarungi laut.     

Kepala Dinas Kesehatan Aceh Singkil, Edy Widodo, menyatakan, berencana memberikan insentif khusus pada dokter PNS dan tenaga medis yang ditempatkan di Pulau Banyak dan Pulau Banyak Barat, agar betah tidak minta pindah. "Ya di Pulau tidak ada dokter, karena dokter PPT, tidak mau diperpanjang. Perlu memberikan insentif supaya dokter dan PNS betah," kata Edy.(c39)


16.24 | 0 komentar | Read More

20 Rumah dan Satu Menasah Terbakar

Written By Unknown on Kamis, 24 Januari 2013 | 16.24

Rabu, 23 Januari 2013 16:32 WIB

Laporan: Mahyadi | Bener Meriah

SERAMBINEWS.COM, REDELONG – Sebanyak 20 rumah warga dan satu unit menasah, hangus terbakar di Kampung Gelampang Wih Tenang Uken, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah, Selasa (22/1/2013) malam.

Kejadian  pukul 22.30 WIB itu, tidak adakorban jiwa. Namun rumah yang terbuat dari papanitu rata dengan tanah. Termasuk satu unit menasah yang rusak berat.

"Ketika kejadian, kami sedang ada rapat di Masjid. Begitu dengar ada teriakan kebakaran, kami langsung menuju lokasi. Tetapi waktu kami sudah di lokasi, ada tiga rumah yang sudah terbakar," kata Sekdes Kampung Gelampang Wih Tenang Uken, Adami kepada Serambines.com, Rabu (23/1/2012.

Baru sekitar satu jam setelah kejadian, mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi. Sampai saat ini belum diketahui sumber api. Polisi yang turun ke lokasi memasang polce line untuk penyelelidikan.

Bupati Bener Meriah, Ir H Ruslan Abdul Gani, melakukan peninjau lokasi kebakaran dan memberikan bantuan masa panilk kepada para korban. (*)


16.24 | 0 komentar | Read More

Hujan Lebat Disertai Petir Mengguyur Wilayah Aceh

Rabu, 23 Januari 2013 16:41 WIB

Laporan: Asnawi Ismail | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH -  Diperkirakan hujan lebat disertai petir selama 24 jam ke depan, akan mengguyur wilayah Utara, Barat, Tengah dan Tenggara Aceh.

Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Blang Bintang Aceh Besar, memperingatkan agar warga  mewaspai kemungkinan terburuk, seperti  banjir dan tanah longsor yang sewaktu-waktu mengancam kawasan tersebut.

BMKG juga menginformasikan, 23 kabupaten/kota di Aceh, dengan suhu 19 - 32 derajat selsius dan kelembaban 63 - 99 persen, masih terus diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.

Prakiraan cuaca ini, berlaku mulai tanggal 23  Januari 2013 Pukul 07.00 WIB -  24 Januari 2013 Pukul 07.00 WIB. Berlaku mulai tanggal 23 Januari 2013 Pukul 07.00 WIB Sampai dengan tanggal 24 Januari 2013 Pukul 07.00 WIB. (*)


16.24 | 0 komentar | Read More

Menyeludup Ganja, Anggota TNI AU Ditangkap di Medan

Rabu, 23 Januari 2013 17:09 WIB

Laporan: Rasidan | Gayo Lues

SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN -  Anggota TNI AU, berinsial Pratu HM, yang sebelumnya masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Gayo Lues (Galus) terkait penyeludupan ganja 451 Kg, berhasil diciduk petugas Pos Perbatasan rumah Bundar, Kecamatan Putri Betung, Kabupaten Galus, pada Sabtu (19/1), saat ini diserahkan ke POM Banda Aceh.

Kapolres Galus, AKBP Drs Sofyan Tanjung didampingi Kasat Narkoba Ipda Agam S, yang dikonfirmasi Serambinews.com, Rabu (23/1) membenarkannya, dan tersangka ditangkap di kawasan Medan Sumatera Utara oleh satuannya sendiri TNI AU.

Tersangka yang bertugas di Medan  itu, ditangkap oleh satuannya (Tim Auri) TNI AU,  setelah kasus penyeludupan ganja itu dikembangkan Polres Galus berkerjasama dengan Poldasu Medan.

Ipda Agam S mengatakan, dalam kasus penyeludupan ganja, sebelumnya Polisi telah mengamankan dua tersangka masing-masing Agus Salim (38) warga Lawe Baleng, Mardinding, Kabupaten Tanah Karo dan FS (30) warga Aceh. 

Polisi juga mengamankan dua unit mobil jenis  kijang inova hitam BA 608 HM, dan mobil Avanza putih BK 1279 YL, serta ganja kering sebanyak 451 Kg sebagai barang bukti.(*)


16.24 | 0 komentar | Read More

KWPSI Gelar Pengajian dan Maulid

Kamis, 24 Januari 2013 00:25 WIB

Laporan Zainal Arifin M Nur | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) melaksanakan pengajian sekaligus peringatan hari kalahiran (maulid) Nabi Besar Muhammad SAW, di Rumoh Aceh Kopi Luwak, Jeulingke, Banda Aceh, Rabu (23/1/2013) malam. Pengajian yang diikuti kalangan wartawan dan unsur lainnya ini, diisi dengan ceramah tentang sejarah kelahiran dan perjuangan Rasulullah SAW, oleh Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Kota Banda Aceh, Tgk Mulyadi Nurdin Lc, MH.

Koordinator KWPSI Yuswardi Mustafa menyebutkan, pengajian dan peringatan maulid ini terlaksana atas kerja sama KWPSI dengan pihak Rumoh Aceh Kopi Luwak, Ikadi Banda Aceh, dan Lembaga Rumoh Manuskrip (Ruman) Aceh. Yuswardi berharap, pengajian dan peringatan maulid malam ini akan menjadi awal dari agenda pengajian rutin yang akan dilaksanakan oleh KWPSI.

"Insya Allah, KWPSI akan melaksanakan pengajian rutin. Ini sebagai usaha kami untuk memperdalam ajaran Islam, sekaligus sebagai upaya menjalankan perintah Allah yang meminta kita untuk menjaga diri dan keluarga dari api neraka," kata Yuswardi.

Unsur KWPSI Zainal Arifin M Nur menyebutkan, misi KWPSI untuk mengadakan agenda pengajian rutin mendapat sambutan dari pihak Rumoh Aceh, Ikadi Banda Aceh, dan Lembaga Ruman Aceh. Pasalnya, pengajian mingguan yang dilaksanakan oleh tiga lembaga ini telah vakum sejak Ramadhan 1433 atau Juli 2012 lalu.

"Saya pikir kita tinggal bekerja sama dengan pihak Rumoh Aceh, Ikadi, dan Lembaga Ruman Aceh untuk melanjutkan kembali pengajian ini, sehingga akan kajiannya akan lebih mendalam," ujar Zainal.

Amatan Serambinews.com, selain diikuti para pengurus inti KWPSI, pengajian dan maulid Nabi Muhammad SAW ini dihadiri oleh Direktur Dayah Baitul Arqam Sibreh, H Zul Anshary Lc, Ketua Lembaga Rumoh Manuskrip Aceh, Tarmizi A Hamid, dan unsur lainnya.

Tgk Mulyadi Nurdin dalam ceramahnya mengulas panjang lebar tentang sejarah kelahiran dan perjuangan Rasulullah SAW dalam membawa dan membumikan ajaran Islam di jazirah Arab. Tgk Mulyadi juga menceritakan tentang sejarah peringatan maulid Nabi Muhammad yang digagas oleh pejuang Islam Shalahuddin Al Ayyubi, pada abad ke-12 Masehi.

Pengajian berlangsung menarik karena dilanjutkan dengan diskusi. Peserta pengajian cukup antusias bertanya tentang sejarah Nabi Muhammad, terutama mengenai mukjizat dan sejarah serta tujuan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Peserta pengajian yang berjumlah 20 orang juga mendapatkan buku "Shalahuddin Al-Ayyubi Sang Pembebas Al-Aqsa" yang dibagikan gratis oleh penerbit Yayasan Al-Mukarramah Banda Aceh.(*)

16.24 | 0 komentar | Read More

SBY Ajak Masyarakat Tetap Jaga Kerukunan Saat Pemilu 2014 digelar

Kamis, 24 Januari 2013 10:19 WIB

TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA

Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, memberikan keterangan pers tantang pertemuan tanggal 9 Oktober 2008, di istana negara, Jakarta, Rabu (15/8/2012). Dalam kesempatan tersebut SBY menegaskan bahwa pertemuan tanggal 9 Oktober 2008 sama sekali tidak membahas soal bail out Bank Century. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

SERAMBINEWS.COM JAKARTA-- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut DiDzikir Akbar Majelis Rasulullah SAW dan doa untuk bangsa serta maulid akbar nabi Muhammad SAW 1433 H, Kamis (24/1/2013) pagi di halaman Monumen Nasional (Monas), Jakarta.

Dalam sambutannya, Presiden mengingatkan bahwa pesta demokrasi lima tahunan, 2014 mendatang akan digelar. Presiden meminta semua masyarakat Indonesia termasuk keluarga besar Majelis Rasulullah SAW untuk ikut mensukseskan Pemilu mendatang.

Namun, Presiden meminta kepada semua masyarakat Indonesia untuk tetap menjaga kerukunan dan menjaga keamanan dan ketertiban saat pesta demokrasi itu diselenggarakan.

"Tetaplah menjaga kerukunan, jangan mau dipecah belah," pesan SBY.

SBY mengingatkan dalam kehidupan ini kalah atau menang adalah hal yang biasa dan harus diterima dengan lapang dada. Begitu pula nanti saat pemilu digelar, tidak ada kekerasan atau tindakan yang memecah belah terjadi sebagai dampak luapan kekalahan.

Lebih lanjut Presiden juga mengingatkan akan bencana yang terjadi akhir-akhir ini di dunia, termasuk di tanah air.

Presiden mendorong agar masyarakat saling bergandengan tangan dan membantu masyarakat yang terkena bencana. Seperti yang terjadi di Jakarta yakni banjir.

"Terhadap itu semua pemerintah tentu akan bekerja dan membantu. Bagi  rakyat Indonesia yang memiliki  kemampuan, kelebihan untuk membantu masyarakat kita yang terkena bencana," ajak Presiden.


16.24 | 0 komentar | Read More

Garuda Indonesia Tahun ini Bakal Rekrut 1.100 Karyawan Baru

Kamis, 24 Januari 2013 10:22 WIB

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA -  Adanya  Ekspansi usaha i Garuda  Indonesia  setiap tahun , menjadikan   maskapai  penerbangan  berplat merah itu   membutuhkan banyak karyawan. Tahun ini  PT  Garuda  Indonesia  Tbk  bakal merekrut 1.100 karyawan.

Menurut  Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum Garuda Indonesia, Heriyanto Agung Putra,  1.100 karyawan yang bakal direkrut  meliputi 200 awak penerbang atau pilot, 800 awak kabin dan sebanyak 100 pegawai pendukung.

Kebutuhan tersebut, jelasnya, guna  mendukung ekspansi Garuda yang terus berkembang. "Saat ini kita sedang melatih 1.000 orang untuk dipersiapkan menjadi pegawai Garuda," ujarnya di Jakarta, Rabu (23/1/2012).

Selain itu, jelasnya, Garuda juga terus melengkapi infrastruktur dan fasilitas pelatihan untuk krunya.  GITC (Garuda Indonesia Training Centre) dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan layanan masyarakat.

"Selain mencetak tenaga handal, Garuda juga mempunyai program mencetak future leader (pemimpin masa depan). Untuk program ini, kita bekerjasama dengan sejumlah pihak BUMN-BUMN," ujarnya.            

Fasilitas di GITC juga sempat mendapat pujian Sekretaris Jenderal International Civil Aviation Organization (ICAO), Raymond Benjamin saat mengunjungi fasilitas tersebut. Dengan infrastruktur yang ada itu, Raymond berharap GITC bisa mendukung kinerja Garuda dengan membuat SDM yang berkualitas.


16.24 | 0 komentar | Read More

Gubernur Minta Pemkab Wujudkan Kenyamanan Investasi

Written By Unknown on Rabu, 23 Januari 2013 | 16.24

Rabu, 23 Januari 2013 14:05 WIB

BANDA ACEH - Gubernur Aceh dr H Zaini Abdullah meminta jajaran pemerintah kabupaten/kota di Aceh untuk mewujudkan kenyamanan bagi para penanam modal (investor) di Aceh.

"Pengembangan investasi merupakan salah satu misi Pemerintah Aceh untuk memajukan denyut nadi ekonomi di daerah, dan kehadiran investor merupakan sebuah keniscayaan.Karena itu, upaya memfasilitasi kenyamanan investor mutlak harus ditingkatkan," kata Gubernur dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Aceh T Setia Budi, saat membuka Rapat Perencanaan Penanaman Modal se-Aceh, di Hotel Hermes Palace Banda Aceh, Selasa (22/1).

Kegiatan ini dihadiri perwakilan 23 kabupaten/kota se-Aceh, terdiri dari Sekda, Kepala Bappeda, dan perangkat daerah di bidang penanaman modal kabupaten/kota. Di samping itu juga dihadiri instansi terkait lingkup Pemerintah Aceh.

Gubernur menambahkan, untuk meningkatkan daya tarik dan  kenyamanan  investor di Aceh, harus disusun sistem dan strategi perencanaan penanaman modal yang akurat. Sejalan dengani itu, berbagai kendala investasi di Aceh harus ditangani dengan cepat sehingga investor merasa nyaman berinvestasi di Aceh.

Terkait dengan strategi menggaet investor, Gubernur menyatakan ada lima poin penting yang perlu diperhatikan. Pertama, perlunya disusun rencana strategis untuk menghadirkan citra positif (rebranding image) Aceh sebagai tempat investasi yang aman dan nyaman.

Kedua, perlunya tersedia roadmap (peta panduan) Business Plan dan Action Plan pengembangan investasi Aceh tahun 2012 - 2017. Ketiga, terciptanya sistem perencanaan penanaman modal secara komprehensif dan serasi antara pemkab/kota dengan Pemerintah Aceh dan  Pemerintah Pusat.

Keempat, meningkatkan lagi peran Pemerintah Aceh  dalam membangun  kerjasama dengan pihak internasional sebagaimana amanat Perpres No 11 Tahun 2010 tentang Kerjasama Pemerintah Aceh dengan Lembaga atau Badan di Luar Negeri. Kelima, tersedianya sistem informasi yang kuat sehingga bisa  dihadirkan prastudi kelayakan sebagai media promosi.

"Kelima poin itu harus dilaksanakan secara komprehensif dengan merujuk kepada Pergub Aceh Nomor 70 Tahun 2012 tentang RPJM Aceh 2012-2017 dan Pergub Aceh Nomor 71 Tahun 2012 tentang Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) Aceh," ungkap Sekda Setia Budi.

Pihak Badan Investasi dan Promosi Aceh dalam rilisnya kepada Serambi kemarin menyebutkan, kegiatan Perencanaan Penanaman Modal se-Aceh itu menghadirkan keynote speech Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Ir Tambah P Hutapea MCP. Dengan narasumber lima direktur BKPM, serta paparan Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh Ir Iskandar MSc tentang Renstra Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2012-2017.(rel/nal)


16.24 | 0 komentar | Read More

APBA Terlambat, Daya Beli Masyarakat Turun

Rabu, 23 Januari 2013 14:22 WIB

* Pengangguran Kian Mengancam

BANDA ACEH - Pakar Ekonomi Universitas Syiah Kuala Dr Iskandar Madjid SE MM mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Aceh lambat. Bahkan Pemerintah Aceh dinilai belum melakukan satu upaya maksimal dan terarah guna merangsang geliat perekonomi di Aceh meningkat.

"Pertumbuhan ekonomi sekarang masih slow down (lambat). Salah satu indikartornya kurangnya pemberdayaan usaha ekonomi kecil, dan penyediaan infrastruktur seperti pasar," ujar Iskandar seusai menjadi pemateri pada diskusi publik "Pemaparan Hasil Analisa Keuangan Publik Aceh" di 3in1 Coffee Shop, Selasa (22/1).

Hadir juga pemateri lainnya Wakil Ketua DPRA Amir Helmi. Menurut Iskandar lambatnya laju pertumbuhan ekonomi ini juga dipicu karena terlambatnya pengesahan APBA yang hingga kini masih dalam pembahasan dewan.

Kondisi ini menyebabkan perputaran uang di tengah masyarakat menjadi kecil, yang berdampak pada tingkat daya beli masyarakat juga melemah. Sebaliknya, kata dia, bila semakin cepat APBA disahkan maka akan semakin besar peluang perputaran uang di tengah masyarakat, yang berarti juga akan mendongkrak daya beli.

Menurut Iskandar tingkat pertumbuhan ekonomi di Aceh saat ini berkisar pada posisi 6,5 persen, yang berarti ada peningkatan dari tahun sebelumnya. "Namun persentase tersebut hanya berupa angka, dan sulit untuk diterjemahkan dalam bentuk realisasi kongkret di lapangan," tegas Direktur UKM-Center Fakultas Ekonomi Unsyiah ini.

Dia sebutkan semestinya yang perlu dilakukan pemerintah saat ini adalah membuka seluasnya lapangan kerja dan sektor wirausaha sehingga akan membuka ruang bagi pertumbuhan ekonomi di Aceh.

Iskandar juga menyebutkan tingkat pengangguran di Aceh yang semakin hari semakin bertambah juga menjadi satu ancaman. Kondisi ini diperparah lagi di tengah pemerintah kesulitan membuka peluang kerja.

"Jumlah pengangguran yang semakin meningkat ini akan menjadi efek sosial. Ketika mereka tidak terserap di sektor lapangan pekerjaan maka ini akan menjadi masalah," tegasnya.

Menurutnya pengangguran tidak hanya dilihat dari mereka dengan tingkat pendidikan rendah. Namun di sisi lain, tingkat pengangguran dari kalangan terdidik atau pengangguran intelektual juga terus bertambah.

"Perguruan Tinggi setiap tahunnya meluluskan mahasiswa, dan mereka yang tidak terserap dalam dunia kerja, akan menjadi pengangguran intelektual," sebutnya.(sar)


16.24 | 0 komentar | Read More

Stake Holder Diminta Kemas Paket Wisata

Rabu, 23 Januari 2013 14:36 WIB

BANDA ACEH - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh meminta stake holder yang bergerak di sektor kepariwisataan untuk saling membantu mengembangkan dan mengemas paket-paket tour yang bisa dijual kepada wisatawan nusantara dan turis manca negara.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Adami Umar MPd mengatakan, potensi wisata Aceh sebenarnya cukup banyak yang bisa dijual. "Hanya saja, selama ini kita masih kekurangan penjual paket wisata yang handal. Karena itu, ke depan, pelaku pariwisata harus saling berkoordinasi dan melakukan konsolidasi. Kami menginginkan kebersamaan di kalangan pelaku pariwisata dan mensinergikan event-event wisata yang akan dilaksanakan di Aceh," katanya.

Sebab, tambah Adami Umar, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh tidak bisa berjalan sendiri menjual produk wisata Tanah Rencong tanpa dukungan mitra, dan instansi lain yang terkait serta partispasi masyarakat yang berada di daerah-daerah obyek wisata.

Pertemuan yang berlangsung di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Selasa (22/1) kemarin dipandu Ketua PHRI Aceh, Teuku Bachrumsyah dan dihadiri sejumlah asosiasi pelaku pariwisata seperti Asita, ASPPI, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), pengusaha transportasi, pengusaha perhotelan, pengusaha travel, pengelola obyek wisata, di antaranya dari Pulau Banyak Kabupaten Aceh Singkil.

Dalam pertemuan tersebut juga dibahas berbagai hal untuk kemajuan pariwisata Aceh, di antaranya menyangkut rate hotel, transportasi berupa bus pariwisata yang masih minim, layanan rumah makan yang terjangkau turis, dan cenderamata.(sir)


16.24 | 0 komentar | Read More

Pemuda Perumnas Pertanyakan Sikap Dishub Aceh Besar

Rabu, 23 Januari 2013 14:58 WIB

* Terkait Pengalihan Pengelolaan Parkir Sepihak

BANDA ACEH - Pemuda Dusun Perumnas Utara, Gampong Lambheu, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, mempertanyakan sikap Dishubkomintel Aceh Besar yang mengalihkan pengelolaan parkir secara sepihak, dan tanpa dikoordinasi dengan pengelola parkir yang telah terikat perjanjian sebelumnya.

Penyataan itu disampaikan Koordinator Parkir Pemuda Dusun Perumnas Desa Lambheu, Richie Ricardo, kepada Serambi, Senin (21/1), ditujukan kepada Kepala Dishubkomintel Aceh Besar, Jamal Bintang.

Menurut Richie, berdasarkan surat perjanjian pengelolaan parkir pertama yang dikeluarkan Dishubkomintel Aceh Besar, Tanggal 10 Desember 2012, jelas disebutkan, pengelolaan pengutipan retribusi parkir di Dusun Perumnas Utara Desa Lambheu, dipercayakan pada Pemuda Dusun Perumnas Gampong Lambheu. Namun, belakangan keluar surat perjanjian lain dari Dishubkominfo Aceh Besar, bertanggal sama, yakni 10 Desember 2012, bahwa pengelolaan parkir di Dusun Perumnas Utara Gampong Lambheu, dialihkan ke pihak lain. "Pengalihan ini tidak pernah dikoordinasikan," sebut Richie.

Ia menduga proses pengalihan pengelolaan parkir di Dusun Perumnas Utara Desa Lambheu, ke pihak lainnya itu sarat intervensi. Karena sebut Richie, selama dipercayakan menjadi Koordinator Parkir Pemuda Dusun Perumnas Desa Lambheu, mereka banyak mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kabupaten Aceh Besar. "Kami tidak merasa pernah melakukan kesalahan, dan PAD selalu kami bayarkan setiap bulan ke Pemkab Aceh Besar, sejak lahan parkir ini kami kelola yakni Februari 2010 lalu," sebut Richie yang berharap bisa beraudiensi langsung dengan Bupati Aceh Besar menyikapi persoalan tersebut.

"Harapan kami pak Bupati tidak mendengar sebelah pihak saja, yang menyebutkan kami tidak pernah membayar PAD dan lahan parkir yang kami kelola sering bermasalah. Bukti penyetoran kami ke kas daerah Aceh Besar, semua jelas dan ada bukti penyetorannya. Untuk diketahui bahwa pengelolaan lahan parkir di Dusun Perumnas Utara Lambheu ini kami yang rintis dari awal. Ini gagasan kami dalam mengatasi pengangguran. Begitu lahan parkir ini mekar dan menjanjikan, banyak pihak yang meliriknya," paparnya.

Sementara, Kadishubkomintel Aceh Besar, Drs M Jamal Bintang mengakui bahwa pengalihan pengelola lahan parkir itu disetujui pihaknya. Namun, dirinya tidak bisa memberikan penjelasan pemutusan perjanjian sepihak yang melanggar hukum itu. Malah, ia menyuruh pengelola yang lama untuk berbagi dengan pengelola yang baru ditetapkan itu. "Mungkin semuanya bisa dibicarakan oleh kedua pihak, dan kami tidak mengharapkan ada persoalan yang timbul dari hal tersebut," kata M Jamal Bintang.(mir)


16.24 | 0 komentar | Read More

Kepala BPTP: Aceh Butuh 10.831 Ton Benih Padi

Rabu, 23 Januari 2013 15:02 WIB

BANDA ACEH - Menghadapi Musim Taman tahun 2013, petani Aceh membutuhkan benih padi sebanyak 10.831 ton guna mencukupi 433.241 hektare lahan produktif yang tersebar di 23 kabupaten/kota.

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh, Ir T Iskandar MSi, Selasa (22/1) mengatakan, dilihat dari trend kebutuhan benih padi pada tahun-tahun sebelumnya, dan penambahan jumlah lahan produktif di seluruh Aceh. Lebih lima puluh persen lahan di Aceh, katanya, sudah menggunakan bibit Ceherang dengan umur tanam 116 hingga 120 hari. Bibit Ceherang tersebut sudah digunakan oleh para petani di Aceh sejak 10 tahun lalu, dan banyak memiliki keunggulan, diantaranya tahan berbagai penyakit dan hama.

Dikatakan T Iskandar, sejak beberapa tahun  terakkhir, BPTP Aceh sudah mulai memperkenalkan benih unggulnya untuk menggantikan secara pelan-pelan bibit Ceherang tersebut. Benih yang diperkanalkan yakni Inpari 10, Inpari 13, Cibogo, Cigelis dan varietas Mekongga. Akhir tahun 2012, katanya, BPTP Aceh meluncurkan varietas baru bibit Inpari 20 yang merupakan pengembangan dari varietas Ceherang.

Varietas Inpari 20 mampu berproduksi delapan hingga sembilan ton padi per hektare. Pada tahun ke-10, varietas Ceherang yang dahulunya tahan hama dan penyakit, mulai terserang wereng dan penyakit lainnya, sehingga perlu diganti dengan bibit alternatif  lain. "Secara berangsur-angsur,  BPTP Aceh  akan mengganti Ceherang dengan Inpari  20 dan varietas lainnya,"  ujar T Iskandar yang didampingi Koordinator Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) BPTP Aceh, Ramlan SP.

Kebutuhan 10.831 ton benih pada musim tanam tahun ini tersebar pada seluruh Aceh, hampir merata pada 23 kabupaten/kota, Kabupaten Aceh Utara yang memiliki lahan persawahan 62.397 hektare sawah produktif membutuhkan 1.560 ton benih padi. hampir sama dengan kabupaten/kota lainnya, yakni menggunakan benih Ceherang, disusul Aceh Timur dengan luas lahan 47.294 hektare mebutuhkan benih padi 1.182 ton bebit padi, Aceh Besar  44.364 hektare dengan  kebutuah benih 1.109 ton dan Kabupaten Pidie dengan luas lahan 43.675 hektare butuh 1.091 ton bibit.(min)


16.24 | 0 komentar | Read More

Hotel Dharma Deli Lirik Pasar Aceh

Rabu, 23 Januari 2013 15:41 WIB

BANDA ACEH - Hotel Inna Dharma Deli, Medan, Sumatera Utara Utara, mulai melirik pasar Aceh. Salah satunya dengan memberikan harga khusus, yang hanya berlaku untuk warga Aceh.

Dalam pers rilis yang diterima Serambi, Selasa (22/1), disebutkan bahwa harga khusus yang diberikan adalah Rp 350.000 per malam untuk kelas deluxe dan Rp 300.000 per malam untuk kelas standar.

"Harga khusus ini berlaku sampai dengan 31 Maret 2013," tulis pers rilis tersebut.

Harga itu sudah termasuk sarapan pagi, koran lokal, dan pajak pelayanan. Selain itu, hotel yang berlokasi di Jln Balai Balai Kota No 2, Kota Medan, ini, juga menggratiskan akses WiFi dan kolam renang.(yos)


16.24 | 0 komentar | Read More

Korban Luka Akibat Gempa 14 Orang

Written By Unknown on Selasa, 22 Januari 2013 | 16.24

Selasa, 22 Januari 2013 14:57 WIB

Laporan  Muhammmad  Nazar | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Korban yang menderita luka-luka akibat gempa di Kecamatan Geumpang, Pidi, untuk sementara 14 orang, meninggal dunia  satu orang bernama Tuti Wardani Agussalim 11 warga Gampong Mane, Kecamatan Mane. Korban mengalami luka-luka akibat tertimpa runtuhan rumah  saat terjadi gempa. Sebanyak lima orang luka berat, dan sembilan luka ringan.

Berikut Nama-nama korban yang luka berat:

1. Ainsyah (35 P) warga Gampong Pulo Loih, Kecamatan Gempang

2.  Ita Darmi (35P) warga Gampong Pulo Loih Kecamatan Geumpang

3. Samsah , warga Gampong Pulo Loih, Kecamatan Gempang

4. M Nazir (4,5 Bln) warga Cot Manggo Mane

5. Suno (27P),  warga Pulo Loh, Kecamatan Geumpang

Adapun luka ringan yaitu:

1. Nasrin (30) warga Gampong Trucut, Kecamatan Mane. 

2. Rahil (3) wargaGampong Pulo loih Kecamatan Gempang. 

3. Arapa ( 27) warga Gampong Pulo loih Geumpang 

4. Syarifah Ahmat (61) warga Gampong Leupu Mane

5. Mukial( 8) warga Gampong Pulo Loih Geumpang

6. Iklima (27 ) warga Gampong Keune Geumpang

7. Ibrahim Nafis (12) warga Gampong Blang Dalam Mane

8. Natul Ilmi, (13) warga Gampong Blang Dalam Mane

9. Arsa Rahayu (10) warga  Blang Dalam Mane.


16.24 | 0 komentar | Read More

Korban Gempa Dirawat di Puskesmas Geumpang

Selasa, 22 Januari 2013 15:06 WIB

Laporan Nur Nihayati | Pidie

SERAMBINEWS COM SIGLI - Sebanyak 14 korban luka-luka yang tertimpa banguna rumah saat terjadi gempa pukul 5.22 WIB, Selasa (22/1), masih dirawat di Puskesmas Geumpang, Pidie.

Sedangkan empat orang di antaranya dirujuk ke RSU SIgli, karena mengalami luka berat.

.
Kepala Puskesmas Geumpang, dr Fira menyebut,  ada 15 korban, 11 orang di antaranya luka ringan. Satu pasien luka ringan adalah bayi 4,5 bulan bernama M Nazir. Selanjutnya empat korban dirujuk ke RSU Sigli karena luka berat.(*)


16.24 | 2 komentar | Read More

Siswa Lhokseumawe Lolos ke Jambore Jepang

Selasa, 22 Januari 2013 15:09 WIB

LHOKSEUMAWE - Syarifah Nabilla Zatalini (16), siswi Kelas 2 IPA SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe merupakan satu-satunya anggota pramuka asal kota itu yang lolos seleksi untuk ikut Asia Pacific Jambore Jepang, Agustus mendatang.

"Empat anggota pramuka Lhokseumawe, dua putra an dua putri pada 23 sampai 26 Desember 2012 mengikuti seleksi di Kota Jantho, Aceh Besar. Dalam seleksi yang diikuti utusan dari seluruh Aceh itu, dari Lhokseumawe hanya saya yang lolos dan masuk ke tim putri Aceh yang akan berangkat ke Jambore di Jepang," jelas Syarifah, kepada Serambi, Senin (21/1).

Menurut Syarifah, dirinya nanti akan bergabung dengan 17 anggota tim pramuka Aceh lainnya yang berangkat ke even tersebut. Tim Aceh, sebutnya, terdiri dari sembilan peserta putra dan sembilan putri.

"Saya sangat bersyukur dan gembira bisa lolos ke jambore di Jepang. Karena sejak aktif di pramuka tahun 2008, baru kali ini bisa lolos ke luar negeri," ungkapnya.

Ditanya persiapan yang dilakukannya, Syarifah mengatakan, hal terpenting adalah menjaga kesehatan serta memperdalam pengetahuan tentang Aceh dan Indonesia. "Orang tua saya juga sangat mendukung saya untuk berangkat ke sana," ujar Syarifah.(bah)


16.24 | 0 komentar | Read More

Mengaku Diteror, Warga Alue Awe Lapor Polisi

Selasa, 22 Januari 2013 15:11 WIB

LHOKSEUMAWE - Sayuti Achmad, warga Kompleks Mutiara Alue Awe, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, mengaku diteror bunuh oleh orang yang belum diketahui identitasnya pada Kamis dan Jumat pekan lalu.

Pada 18 Januari 2013, ia melaporkan kasus itu ke Polres Lhokseumawe dengan nomor laporan TBL/25/I/2013/Aceh/Res Lsmw.

"Sejauh ini saya belum berani menyimpulkan motif dari teror itu. Satu hari kemudian, saya juga melaporkan masalah ini ke PWI Aceh dan Pusat, serta media tempat saya bekerja," ungkap wartawan koran terbitan Sumatera Utara dan Bendahara Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Aceh Utara ini kepada Serambi, kemarin.

Disebutkan, satu dari sejumlah SMS teror yang diterimanya pada Kamis (17/1) pukul 12.27 WIB berbunyi, "Kau jaga keluarga kau semuanya ya babi, jangan habis nanti satu-satu dan jaga-jaga kepala kau anjing ya kalau gak tembus peluru boleh kau suka-suka, babi kau sayuti. Kali ini tamat riwayatmu."

Kapolres Lhokseumawe AKP Kukuh Santoso, melalui Kasat Reskrim APK Supriadi, membenarkan pihaknya telah menerima laporan dari Sayuti Achmad beberapa hari lalu. "Sekarang, kita terus sidik kasus ini untuk mengetahui pelaku dan motif teror itu," ujar Kapolres.(bah)


16.24 | 0 komentar | Read More

Eks Karyawan PDKS Ambil-alih Mes

Selasa, 22 Januari 2013 15:26 WIB

Laporan Sari Muliyasno | Simeulue

SERAMBINEWS.COM, SINABANG - Sebanyak 70-an eks karyawan Perusahaan Daerah Kabupaten Simeulue (PDKS), Selasa (22/1/2013), mengambil- alih Mes karyawan yang kini ditempati karyawan PT Kasama Ganda,  sebagai mitra baru Pemkab Simeulue yang  mengkelola PDKS.

Pantauan Serambinews.com, para eks karyawan PDKS itu mengambil-alih Mes dengan cara menyegel pintu. tidak ditemukan berada di mes terbesut. Hanya seorang penjaga Mes yang berada di bangunan permanen tersebut.

Koordinator eks karyawan PDKS, Farid, mengatakan mereka mengambil-alih Mes tersebut untuk digunakan sebagai posko eks karyawan. Selama ini karyawan tidak memiliki posko yang bisa dimanfaatkan oleh karyawan yang kini non aktif, sebab kantor pusat PDKS yang dulu sudah ditempati oleh salah satu instansi pemerintah.

"Mes ini akan dijadikan posko eks karyawan, dan kami minta karyawan yang diduga menempati mes ini dari pihak ke tiga yang bermitra dengan Pemkab Simeulue supaya mengkosongkannya, lantaran sampai saat ini persoalan antara Pemkab Simeulue dengan eks karyawan belum runtas," kata Farid.

Farid didamping sejumlah eks karyawan PDKS itu, meminta Pemkab Simeulue untuk segera menyelesaikan hak-hak mereka yang sampai saat ini  belum tuntas.

Seorang penjaga Mes, Hendra,  mengaku dia  hanya disuruh jaga mes dari PT Kasama Ganda. "Saya hanya disuruh, saya diupah Rp 800 ribu sebulan," kata Hendra.(*)


16.24 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger