Rabu, 23 Januari 2013 14:22 WIB
BANDA ACEH - Pakar Ekonomi Universitas Syiah Kuala Dr Iskandar Madjid SE MM mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Aceh lambat. Bahkan Pemerintah Aceh dinilai belum melakukan satu upaya maksimal dan terarah guna merangsang geliat perekonomi di Aceh meningkat.
"Pertumbuhan ekonomi sekarang masih slow down (lambat). Salah satu indikartornya kurangnya pemberdayaan usaha ekonomi kecil, dan penyediaan infrastruktur seperti pasar," ujar Iskandar seusai menjadi pemateri pada diskusi publik "Pemaparan Hasil Analisa Keuangan Publik Aceh" di 3in1 Coffee Shop, Selasa (22/1).
Hadir juga pemateri lainnya Wakil Ketua DPRA Amir Helmi. Menurut Iskandar lambatnya laju pertumbuhan ekonomi ini juga dipicu karena terlambatnya pengesahan APBA yang hingga kini masih dalam pembahasan dewan.
Kondisi ini menyebabkan perputaran uang di tengah masyarakat menjadi kecil, yang berdampak pada tingkat daya beli masyarakat juga melemah. Sebaliknya, kata dia, bila semakin cepat APBA disahkan maka akan semakin besar peluang perputaran uang di tengah masyarakat, yang berarti juga akan mendongkrak daya beli.
Menurut Iskandar tingkat pertumbuhan ekonomi di Aceh saat ini berkisar pada posisi 6,5 persen, yang berarti ada peningkatan dari tahun sebelumnya. "Namun persentase tersebut hanya berupa angka, dan sulit untuk diterjemahkan dalam bentuk realisasi kongkret di lapangan," tegas Direktur UKM-Center Fakultas Ekonomi Unsyiah ini.
Dia sebutkan semestinya yang perlu dilakukan pemerintah saat ini adalah membuka seluasnya lapangan kerja dan sektor wirausaha sehingga akan membuka ruang bagi pertumbuhan ekonomi di Aceh.
Iskandar juga menyebutkan tingkat pengangguran di Aceh yang semakin hari semakin bertambah juga menjadi satu ancaman. Kondisi ini diperparah lagi di tengah pemerintah kesulitan membuka peluang kerja.
"Jumlah pengangguran yang semakin meningkat ini akan menjadi efek sosial. Ketika mereka tidak terserap di sektor lapangan pekerjaan maka ini akan menjadi masalah," tegasnya.
Menurutnya pengangguran tidak hanya dilihat dari mereka dengan tingkat pendidikan rendah. Namun di sisi lain, tingkat pengangguran dari kalangan terdidik atau pengangguran intelektual juga terus bertambah.
"Perguruan Tinggi setiap tahunnya meluluskan mahasiswa, dan mereka yang tidak terserap dalam dunia kerja, akan menjadi pengangguran intelektual," sebutnya.(sar)
Anda sedang membaca artikel tentang
APBA Terlambat, Daya Beli Masyarakat Turun
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2013/01/apba-terlambat-daya-beli-masyarakat.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
APBA Terlambat, Daya Beli Masyarakat Turun
namun jangan lupa untuk meletakkan link
APBA Terlambat, Daya Beli Masyarakat Turun
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar