Mantan Napi Beberkan Transaksi Sabu di Penjara

Written By Unknown on Sabtu, 04 April 2015 | 16.24

PENJARA sejatinya adalah tempat pembinaan yang bisa mengubah perilaku manusia dari buruk menjadi lebih baik. Namun, dalam praktiknya, tidaklah demikian. Penjara justru membuat manusia bertambah jahat, menghalalkan perbuatan yang dilarang oleh negara. Begitu setidaknya penuturan Basri (37), mantan narapidana (napi). Sebagai pria yang kini menjabat Kepala Perwakilan YARA Aceh Timur, ayah dua anak ini juga banyak menyelami seluk-beluk penjara di seluruh Aceh. Dia bersama lembaganya telah mengadvokasi sejumlah kasus. Laporan-laporan penyimpangan banyak diterimanya.

Kata Basri sambil membuat lelucon, kalau bisa, usahakan dengan cara apa pun agar Anda tidak harus mendekam di dalam penjara. Bukan hanya karena semua orang harus menjauhi perbuatan yang melanggar aturan, namun boleh jadi jika dipenjara membuat perilaku Anda tambah rusak.

"Jika Anda sebelum masuk penjara tak pernah merokok, saat di penjara Anda bisa jadi pemakai sabu atau ganja," kata dia.

Soalnya, kata Basri, sabu dan ganja di penjara justru dijual lebih murah ketimbang di luar penjara. Menurutnya, barang bukti hasil sitaan kerap dijajakan di hotel prodeo itu dengan harga murah meriah. Maka tidak aneh, kalau napi bisa mengendalikan peredaran sabu di luar penjara. "Satu amp dijual dua ribu di sini. Kalau di luar mana dapat," kata dia. Yang lebih menggelikan lagi, pipet aqua gelas pun dijual per biji Rp 2.000. Pipet ini digunakan untuk mengisap sabu, pengganti bong. Sementara harga sebenarnya pipet untuk mengisap air mineral ini di luar penjara hanya Rp 3.000 per paks, isi 100 biji.

Itu sebab, kata Basri, banyak napi yang terutang ketika sampai di penjara, hanya untuk membeli sabu dan ganja. Uang dari keluarganya yang diantar saban bulan pun habis untuk membeli barang haram itu. Sebagian napi lainnya yang dianggap punya naluri bisnis, diberi kesempatan untuk mengendalikan penjualan di luar penjara. Jaringan pemasaran saat berbisnis sabu/ganja di luar penjara, bisa dipakai lagi ketika berada dalam kerangkeng. Bagi napi yang kreatif, uang juga bisa diperoleh dengan menjebak orang lewat sms "mama minta pulsa" atau "Tolong kirim ke nomor rekening ini saja".

Kalau berhasil mengelabui korban, seperti dilakoni seorang napi di LP Tanjung Gusta, Medan, penghasilan sampingan ini pada akhirnya juga banyak digunakan untuk membeli barang haram itu di penjara.

Namun diakuinya, beberapa penjara yang dekat dengan ibu kota provinsi, transaksi sabu dan ganja tidak terbuka. Jaringannya lebih rapi. Tidak mudah untuk dibuktikan. Sementara untuk penjara yang jauh dari ibu kota, transaksinya sangat terbuka. "Saya punya foto napi dan sipir mengisap sabu di penjara," kata dia lagi, sambil memperlihatkan beberapa foto kepada Serambi.


Anda sedang membaca artikel tentang

Mantan Napi Beberkan Transaksi Sabu di Penjara

Dengan url

http://acehnewinfo.blogspot.com/2015/04/mantan-napi-beberkan-transaksi-sabu-di.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Mantan Napi Beberkan Transaksi Sabu di Penjara

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Mantan Napi Beberkan Transaksi Sabu di Penjara

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger