AZWIR NAZAR, mahasiswa program doktoral asal Aceh, melaporkan dari Laut Hitam, Turki
SEUSAI menyelesaikan kewajiban pada Musyawarah Tahunan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki periode 2014-2015, saya tak langsung pulang ke ibu kota Turki, Ankara. Saya lebih memilih gezi (jalan- jalan) menikmati pesona Kota Trabzon yang terletak di wilayah Laut Hitam, 12 jam perjalanan darat ke timur Turki.
Sesampai di kota ini memori saya langsung terbayang Zamboanga, sebuah kota tua nan klasik peninggalan Portugis dan Spanyol di Mindanao, Filipina. Kota yang memiliki bangunan tua di berbagai sudut kota dengan aroma musik khas Amerika Latin.
Memang saya tak melihat orang Trabzon memakai topi koboi maupun melakukan konvoi mobil klasik atau bermain musik di tepi jalan laksana dalam film berlatar Portugis seperti saya lihat ketika mengunjungi Filipina akhir 2008. Tapi ternyata Kota Trabzon juga penghasil artis. Turki terkenal dengan musik Karadeniz (Laut Hitam) dan umumnya pelantun tembang dan para selebritis berasal dari kota berpenduduk 300.000 jiwa ini. Satu hal menakjubkan lagi adalah kemasyhuran masyarakatnya sebagai pemilik hidung mancung. Jadi, walaupun sepintas lalu orang Turki secara paras tak jauh beda, namun di Trabzon orangnya lebih ganteng dan cantik. Lelaki maupun perempuan Trabzon memiliki karakteristik dengan hidung khas dan supermancung. Rata-rata di atas 4 centimeter. Sebagiannya bermata biru.
Sopir yang menjadi pemandu tamasya kami ke Sumela memiliki keduanya. Plus rambut sebahu dengan balutan baju dan celana jin, sehingga jadi sulit membedakannya dengan para bintang Hollywood.
Bagi penikmat wisata religi dan sejarah budaya, Turki yang dijuluki Tanah Anatolia ini tak terbantahkan adalah jantung untuk hampir semua agama. Para turis dapat mencoba kesempatan menikmati dan melacak landmark peninggalan situs-situs besar berbagai agama. Biara Sumela yang terletak pada ketinggian 1.200 kaki di Distrik Maça adalah salah satu warisan dunia sejak ratusan tahun silam yang masih terawat baik.
Alkisah, Biara Sümela (Sümela Monastery) adalah peninggalan Yunani Kuno yang didedikasikan untuk seorang perawan tua, Bunda Maria.
Anda sedang membaca artikel tentang
Orang-orang Berhidung Mancung di Trabzon
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2015/02/orang-orang-berhidung-mancung-di-trabzon.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Orang-orang Berhidung Mancung di Trabzon
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Orang-orang Berhidung Mancung di Trabzon
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar