Maulid Nabi Dirayakan bak Hari Lebaran

Written By Unknown on Minggu, 18 Januari 2015 | 16.25

OLEH MUHAMMAD RIZA MUARRIF, alumnus Madrasah Aliyah Ruhul Islam Anak Bangsa Aceh Besar, kuliah S2 di University of Malaya, melaporkan dari Kuala Lumpur

BARU saja kita peringati dan rayakan hari kelahiran rasul tercinta, Muhammad saw pada 12 Rabiul Awal 1436 Hijriah. Hari yang begitu mulia bagi umat Islam di belahan dunia mana pun, sehingga momen peringatannya bisa berlanjut sampai satu-dua bulan ke depan.

Seperti halnya di negara muslim lainnya yang merayakan hari lahirnya nabi akhir zaman ini, masyarakat Malaysia pun punya tradisi tersendiri dalam menyambut hari kelahiran sang Kekasih Allah tersebut.

Di Malaysia ini jika boleh diibaratkan, maulid rasul merupakan Lebaran ketiga bagi warga muslim Melayu setelah Lebaran Idul Fitri dan Idul Adha. Betapa tidak, pagi hari pada saat maulid nabi, hampir semua warga ke luar dari rumah mereka dengan hati gembira, berkumpul dan saling bersalaman antarsesama warga. Demikian pula dengan semua anggota keluarganya, hal yang lazimnya dilakukan pada saat Lebaran.

Banyak hal menarik yang saya dapati saat menghadiri acara maulid nabi di negara jiran kita ini. Misalnya, warga Malaysia libur dan cuti bersama untuk merayakan serempak hari yang mulia ini di seluruh negeri. Selain itu, sebagian warga Malaysia mengenakan busana Melayu lengkap dengan ikatan kain songket di pinggang. Sebagiannya lagi mengenakan pakaian jubah, khas pakaian Timur Tengah.

Bahkan, ada warga yang sengaja pakai baju baru pada hari maulid, dengan maksud memeriahkan hari kelahiran penghulu para nabi itu.

Kegiatan lainnya yang mengundang kekaguman saya adalah digelarnya arak-arakan atau berjalan keliling ramai-ramai di kawasan masing-masing sambil melantunkan selawat kepada Nabi Muhammad. Kumandang selawat tersebut saling bersahutan dengan rombongan lain yang juga melakukan hal yang sama dari daerah lainnya. Di belakang ketua rombongan terlihat tim khusus memukul gendang rebana sehingga suasana tambah semarak. Hal ini menjadi tontonan menarik bagi warga yang belum berkesempatan ikut dalam rombongan tersebut. Tapi penonton pun ikut berselawat kepada Rasulullah yang kelahirannya diperingati hari itu.

Seusai perarakan keliling kawasan, rombongan kembali ke titik start. Biasanya start dimulai dari masjid atau surau di perkampungan warga.

Agenda berikutnya adalah mendengarkan kembali suara merdu kelompok khusus berselawat kepada Rasulullah saw di dalam surau, diiringi dengan barzanji oleh "budak-budak" kecil dengan penuh semangat yang tak mau kalah dengan selawat dari kaum tua.

Setelah semua agenda utama berakhir, tibalah saatnya bagi jamaah yang berpartisipasi meramaikan peringatan maulid ini untuk menikmati hidangan yang disediakan. Kelompok ibu-ibu menyajikan hidangan istimewa, tentunya dengan menu ala Melayu.

Masyarakat sekitar yang menyaksikan peringatan itu juga diundang hadir mencicipi hidangan, sebagai bentuk berbagi kebahagiaan saat peringatan lahirnya Rasulullah ke dunia.

Tak hanya di kalangan masyarakat biasa, tradisi seperti ini pun dilakukan pihak kerajaan di beberapa negeri bagian sekitar Semenanjung Malaysia. Namun, ada yang berbeda saat peringatan maulid tahun ini. Bedanya adalah warga nonmuslim juga ikut mewarnai agenda tahunan bersejarah Islam ini di beberapa wilayah. Mereka ikut bergembira menyambut pawai jamaah muslim yang melintasi tempat tinggal mereka. Bahkan, sebagian nonmuslim ikut keliling bersama, seraya membawa spanduk dan memainkan rebana dengan irama khas Melayu.

Kegiatan tahunan ini berlangsung sejak pagi hingga siang hari. Suasana kebersamaan seperti inilah yang telah menjadikan masyarakat Malaysia selalu bersemangat menanti momen indah ini. Selain sebagai ajang untuk berkumpul, momen ini juga dijadikan sebagai ajang untuk mempererat hubungan silaturahmi antarwarga dengan saling bekerja sama menyukseskan agenda yang telah menjadi warisan negeri ini. Dengan pewarisan nilai-nilai budaya dan religi seperti itu pula, sehingga generasi-generasi selanjutnya akan selalu ingat dengan hari lahirnya baginda Rasulullah saw, rasul akhir zaman. Allahummashalli 'alahabibillah Muhammad shalallahu alaihi wasallam.

* Jika Anda punya informasi menarik, kirimkan naskah dan fotonya serta identitas bersama foto Anda ke redaksi@serambinews.com

Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |


Anda sedang membaca artikel tentang

Maulid Nabi Dirayakan bak Hari Lebaran

Dengan url

http://acehnewinfo.blogspot.com/2015/01/maulid-nabi-dirayakan-bak-hari-lebaran.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Maulid Nabi Dirayakan bak Hari Lebaran

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Maulid Nabi Dirayakan bak Hari Lebaran

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger