Kerja Keras, Teladani Nabi

Written By Unknown on Minggu, 04 Januari 2015 | 16.24

JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta warga Indonesia meneladani sikap dan perilaku Nabi Muhammad. Sikap kerja keras dan tabah saat menghadapi tantangan dapat membawa kebahagiaan bagi bangsa ini.

"Beliau (Muhammad, red) pekerja keras. Kita semua mestinya mengikuti keteladanan Nabi. Kita bekerja keras untuk umat dan keluarga," tutur Jokowi pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 H di Monas, Jakarta, Sabtu (3/1) pagi.

Acara ini diselenggarakan oleh Majelis Rasulullah SAW, salah satu majelis zikir dan shalawat terbesar di Jakarta. Sekitar 5.000 santri dari wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya menghadiri acara tersebut. Sebagian besar pria memakai baju koko dan peci, sementara untuk perempuan memakai baju gamis dan jilbab. Ini merupakan acara rutin yang diselenggarakan setiap tahun.

Hari Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan hari peringatan lahirnya Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah.

"Kalau kita mau bekerja keras, insya Allah ini menjadi negara sejahtera dan makmur. Tetapi, memang belum semua mau bekerja keras meneladani apa yang dicontohkan Nabi," kata Presiden Jokowi.

Sikap kedua yang patut dicontoh dari Nabi Muhammad, kata Jokowi adalah tabah saat menghadapi tantangan. Nabi Muhammad tabah dalam menghadapi cobaan dan hinaan. Nabi bahkan membalas keburukan itu dengan kebaikan dan doa.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sadar, sikap yang dilakukan Nabi tidak mudah dipraktikkan di zaman sekarang saat seseorang menghadapi tantangan. Ia mencontohkan sebuah kampung bereaksi karena dihina warga kampung lain. Naiknya emosi para warga kampung akhirnya menimbulkan tawuran antarkampung.

"Ini bukan contoh yang ditunjukkan Nabi. Mestinya kalau ada yang melotot sedikit didoakan supaya yang melotot jangan banyak-banyak. Ada yang lewat kemudian menghina, didoakan," ujar Jokowi.

Jokowi meyakini mempraktikkan akhlak Nabi dalam hidup sehari-hari membuat hidup cinta damai dan penuh kasih. Tidak ada tawuran, berantem, apalagi perkelahian antarpemuda.

"Kita sanggup tidak seperti itu? Ada tidak di antara kita dicaci kita balas dengan kebaikan dan doa? Insya Allah kalau dilakukan dan terus-menerus dicoba, saya yakin itu bisa dilakukan. Muara dari semua ibadah adalah akhlak baik," tambah Jokowi.

di Banda Aceh
Sementara itu, di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW berlangsung Jumat (2/1) malam. Acara dibuka dengan pembacaan sambutan Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Dermawan. Tampak hadir Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Haytar, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta sejumlah Kepala SKPA.

Suara merdu qari internasional, H Hamli Yunus dalam melantunkan ayat suci Alquran membuat suasana terasa sangat nyaman. Jamaah shalat Isya dari Banda Aceh dan Aceh Besar, terlihat kusyuk mendengarkan tausiah yang disampaikan oleh guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Prof Yusny Saby PhD.

"Rasulullah Muhammad SAW memiliki kompetensi yang istimewa, sehingga mampu memikul amanah menyampaikan wahyu Allah," ujar Yusny Saby memaparkan tentang sosok Nabi Muhammad, mulai masa kecil hingga diangkat menjadi Rasul.

Yusny mengatakan, Rasulullah Muhammad SAW sangat mengutamakan pendidikan. Hal ini terlihat dari perintah kewajiban menuntut ilmu bagi setiap muslim. Bahkan Allah mengangkat derajat orang berilmu.

Dari keteladanan Rasulullah ini, Yusny Saby mengatakan bahwa Aceh hanya bisa bangkit dari keterpurukan akibat konflik, dengan membenahi sektor pendidikan. "Tanpa pendidikan yang baik, tak akan ada kader pemimpin bangsa dan pelaksana syariat Islam," kata Yusny Saby.

Prof Yusny juga mengupas tentang keteladanan Rasulullah SAW yang mengutamakan keluarga dan kaum perempuan. Karenanya, Yusny berharap pengambil kebijakan di Aceh, dapat mencontoh sikap Rasul ini dengan meningkatkan pendidikan bagi kaum perempuan di Aceh. Sebab, perempuan adalah sosok yang paling menentukan bagi masa depan anak-anak kita.

Rasulullah Muhammad SAW juga sosok yang mengutamakan dan membangun nalai-nilai kemanusian, mengajarkan pentingnya silaturahim, dan taat kepada pemimpin. "Taati ulil amri, namun koreksi juga ulil amri yang menyimpang. Rasul juga mengajarkan sebarkan salam. Perbaiki hubungan antar manusia. Jangan sampai hubungan kita di dunia jadi maop (menakutkan)," kata Yusny Saby.

Menyinggung tentang pelaksanaan hukum syariah di Aceh, Yusny Saby memaparkan, syariah bisa juga dimulai dari bawah, bukan hanya tanggung jawab negara saja. "Akan ada rumah tangga syariah, sekolah syariah, warung syariah. Dari warung syariah, kantor syariah, masjid syariah, hingga gampong syariah. Semuanya kita bisa tentukan indikator syariahnya," demikian Prof Yusny Saby PhD.(tribunnews.com/nal)

keteladanan rasulullah
(antara lain)
* Memiliki kompetensi yang istimewa, sehingga mampu memikul amanah menyampaikan wahyu Allah
* Mengutamakan pendidikan
* Mengutamakan keluarga
* Mengutamakan dan membangun nalai-nilai kemanusian
* Meningkatkan derajat perempuan
* Mengajarkan pentingnya menyambung silaturahim
* Menyebarkan salam dan memperbaiki hubungan antarmanusia
(Disarikan dari ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 H di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat 2 Januari 2015)

Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |


Anda sedang membaca artikel tentang

Kerja Keras, Teladani Nabi

Dengan url

http://acehnewinfo.blogspot.com/2015/01/kerja-keras-teladani-nabi.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Kerja Keras, Teladani Nabi

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Kerja Keras, Teladani Nabi

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger