IDANG meulapeh (hidangan berlapis yang berisi aneka menu) Nagan Raya meraih rekor dunia Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai hidangan terbesar. Sertifikat Muri diserahkan Ketua Muri Indonesia, Jaya Suprana dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Anjungan Aceh Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (3/1). Tak ada perwakilan Pemerintah Aceh maupun Pemkab Nagan Raya yang terlihat hadir pada kegiatan tersebut.
Idang meulapeh atau hidangan berlapis yang dipersembahkan Ikatan Keluarga Nagan Raya (IKNR) Jakarta merupakan hidangan paling menarik perhatian dalam tradisi perayaan maulid Nabi kali ini yang diselenggarakan IKNR Jabodetabek dan dihadiri seribuan anggota masyarakat Nagan Raya.
Idang peraih rekor Muri berisi 1100 butir telor asin, 74 kg daging sapi, 100 kg aneka buah, 337 buah bu kulah (nasi berbungkus daun pisang), 54 ekor ayam, 244 pcs ikan kering, 26 kg lobster, 72 kg ikan basah, dan 100 cucuk tebu. Menghabiskan biaya Rp 60 juta.
Jaya Suprana mengaku kagum dengan idang meulapeh dan mengatakan pihaknya menolak hidangan tersebut sebagai memecahkan rekor Indonesia. "Kami tolak untuk rekor Indonesia, karena idang meulapeh merupakan hidangan terbesar dunia dan pantas dicatatkan sebagai rekor dunia," kata Jaya Suprana.
Idang meulapeh raksasa tersebut diletakkan dalam tempat idang setinggi empat meter yang dibungkus kain berwarna hijau, merah, dan kuning. Hidangan diletakkan di panggung utama dan dibagikan kepada tamu-tamu kehormatan. Tampak hadir anggota DPR asal Aceh Nasir Djamil, Ketua Taman Iskandar Muda (TIM) Surya Darma, dan Ketua Majelis Adat Aceh Jakarta Prof Syamsuddin Mahmud.
"Ini perayaan penting dalam kultur masyarakat Aceh. Selain bersifat religi juga memiliki dimensi sosial, setelah Aceh dilanda konflik dan tsunami," kata Nasir Djamil tentang perayaan maulid tersebut.
Dalam perayaan maulid ini terhimpun 90 idang meulapeh yang disumbangkan oleh masyarakat Aceh. Seluruh idang tampak menarik karena dibalut dengan kertas dan kain warna warni. Perayaan maulid rutin diselenggarakan tiap tahun oleh masyarakat Nagan sejak 1990. "Ini adalah pelaksanaan tahun ke 25. Kami menyiapkan kegiatan maulid ini sebagai kalender budaya tahunan, tapi tentu saja kami sangat membutuhan dukungan semua puhak termasuk Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten Nagan Raya," kata Ketua Panitia Pelaksana, Sabaruddin Akbar.
Zikir Maulid
Perayaan maulid tersebut diiringi dangan lantunan zikir maulid yang dibawakan sangat kompak oleh kelompok zikir masyarakat Nagan. Lantunan zikir terus menggema sampai tiba saatnya seluruh idang meulapeh dibuka dan masyarakat yang duduk di bawah tenda besar, duduk bersila menyantap seluruh hidangan.
Banta B Alwi yang memandu jalannya pembagian hidangan menyebutkan, panitia telah menyiapkan hidangan yang cukup untuk seluruh peserta maulid. "Kita telah atur sedemikian rupa sehingga semua kebagian," katanya.
Hanya saja ia menyesalkan tidak tampak perwakilan dari Pemerintah Aceh dan Pemerintah Nagan Raya pada acara tersebut. "Seharusnya kegiatan seperti ini mendapat perhatian pemerintah daerah. Ini merupakan bentuk pelestarian budaya Aceh yang islami," kata Banta B Alwi.
Ketua PP Taman Iskandar Muda Surya Dharma menyatakan dukungan penuh teradap pelaksanaan kenduri maulid Nagan Raya di Jakarta. "Di masa mendatang kegiatan seperti ini harus difasilitasi Pemerintah Aceh," katanya.
Soal fasilitas, memang dikeluhkan oleh Ketua Panitia Sabaruddin Akbar. Ia menyebutkan seluruh pembiayaan ditanggung sendiri oleh masyarakat Nagan. "Tenda, listrik, tiket masuk taman mini, sound system, semuanya dibebankan kepada panitia. Kami harus urun rembuk bersama," kata Sabaruddin.(fik)
Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |
Anda sedang membaca artikel tentang
âIdang Meulapehâ Nagan Raih Rekor Dunia
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2015/01/aidang-meulapeha-nagan-raih-rekor-dunia.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
âIdang Meulapehâ Nagan Raih Rekor Dunia
namun jangan lupa untuk meletakkan link
âIdang Meulapehâ Nagan Raih Rekor Dunia
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar