* 14 Luka-luka
* Tiga Mobil, Lima Sepmor, Satu Rumah Hangus
SIGLI - Gampong Blang Raya di Kecamatan Muara Tiga (Laweung), Kabupaten Pidie, lepas zuhur kemarin rusuh akibat bentrokan antara warga setempat dengan serombongan besar laki-laki dan perempuan yang menamakan diri Tim Relawan Aceh (TRA). Laporan yang dihimpun hingga pukul 22.00 WIB tadi malam, 14 orang luka-luka--termasuk seorang kritis--sebuah bus berbadan sedang, satu minibus L-300, satu minibus Avanza plus lima sepeda motor serta satu rumah hangus akibat insiden itu.
Gampong Blang Raya berjarak sekitar 35 kilometer dengan Sigli, ibu kota Pidie. Wilayah pesisir ini berada di kaki Gunung Seulawah. Bentrokan itu sendiri disebut-sebut dipicu oleh informasi adanya anggota TRA yang menganut aliran sesat. Namun Pengurus TRA membantah isu tersebut, bahkan menurut pihak TRA kedatangan mereka ke Blang Raya untuk mengklarifikasi tuduhan itu.
Bantahan bahwa TRA tidak mengajarkan aliran sesat juga disampaikan oleh Tgk Sufaini Syekhy dari Komite Acehnese Australia Association (AAA). Syekhy dalam keterangan tertulisnya yang dikirim ke Serambi tadi malam meminta aparat berwajib mengusut tuntas kasus ini karena dia menilai ada pihak-pihak yang telah melempar isu untuk tujuan perpecahan di masyarakat. "Harus diusut agar terungkap apa motif yang sebenarnya. Kita tidak ingin rakyat diadu domba untuk kepentingan tertentu," tulis Syekhy.
Menurut pengamatan dan informasi yang dihimpun Serambi di lokasi kejadian maupun sumber-sumber lainnya, bentrokan tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 WIB, Jumat (18/7). Sebanyak 14 orang terluka dan delapan unit kendaraan yang digunakan anggota TRA dibakar massa. Kendaraan yang hangus tersebut masing-masing satu bus penumpang Bireuen Expres (BE) BL 7301 ZY, satu mobil penumpang minibus L-300 BL 1890 AB, satu minibus Toyota Avanza, dan lima unit sepeda motor. Selain itu, sebuah rumah juga terbakar akibat rembesan api.
Sedangkan 14 anggota TRA juga mengalami luka di bagian kepala dan patah tangan masing-masing Abdul A Jalil (41) warga Gampong Peuniti, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh, Zulfitri Ali (35) warga Gampong Tanoh Anoe, Kecamatan Jangka, Bireuen, Musliadi A Gani (33) warga Gampong Meunasah Leungah, Kecamatan Peudada, Bireun, Mukhtar (45) warga Gampong Pante Ranub Jangka, Bireuen.
Berikutnya, Syukran Sofyan (25) warga Gampong Tanoh Anoe, Bireuen, Fadli (37) warga Peuniti, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh, Abubakar Ibrahim (35) warga Gampong Meurah Dua, Pidie Jaya,
Rahmi Salmiyah (25) dan Safrina (22) warga Teupin Reusep, Sawang, Aceh Utara, M Husein (43) warga Lhok Nibong, Bandar Baru, Pidie Jaya, dan Anwar (42) warga Bangka Jaya, Aceh Utara.
Masih ada tiga lainnya yang juga jadi korban, yaitu Muslim Usman, warga Gampong Blang Reulieng, Sawang, Aceh Utara, M Juned (40) warga Meunasah Bueng Ulim, Pidie Jaya, dan A Taleb (63) warga Dama Kawa, Gandapura, Bireuen.
Dari 14 korban cidera yang rata-rata akibat pukulan benda keras dan senjata tajam itu, seorang di antaranya dilaporkan kritis yaitu Mukhtar asal Pante Ranub, Jangka, Bireuen. Tadi malam Mukhtar langsung dirujuk ke RSUZA Banda Aceh. Sedangkan yang lainnya menjalani perawatan di RSU Tgk Chik Di Tiro Sigli.
"Korban (Mukhtar) belum sadarkan diri, karena mengalami pendarahan di bagian kepala akibat tusukan benda tajam. Juga rahang sebelah kiri korban patah," kata petugas piket IDG RSU Sigli, tadi malam.
Menurut laporan, bentrokan berawal sekitar pukul 14.30 WIB dan berhasil diamankan sekitar setengah jam kemudian setelah
aparat keamanan dari kepolisian dan TNI diturunkan ke lokasi. Beredar kabar, sejumlah anggota TRA sempat kabur mengamankan diri ke kawasan hutan dan hingga tadi malam masih disisir oleh aparat keamanan bersama masyarakat.
Sudah dilarang
Kapolres Pidie, AKBP Sunarya SIK melalui Kabag Ops, Kompol H Nazaruddin MM kepada Serambi mengatakan, pihak Polsek Muara Tiga bersama anggota Koramil sempat menyetop anggota TRA yang menggunakan puluhan unit kendaraan roda dua dan mobil ketika menuju ke Gampong Blang Raya. Tapi, kata Kompol Nazaruddin, instruksi polisi dan TNI tidak diindahkan.
Kabag Ops Polres Pidie menjelaskan, bentrok warga dengan TRA diduga terkait masalah ajaran sesat. Kasus tersebut sudah ditangani Polres Pidie. "Kami juga akan memanggil kedua belah pihak untuk menyelesaikan masalah tersebut secara damai. Dengan harapan kasus yang sama tidak terjadi lagi," demikian Kompol Nazaruddin.(naz/c43)
Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |
Anda sedang membaca artikel tentang
Laweung Rusuh
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2014/07/laweung-rusuh.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Laweung Rusuh
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar