KEUCHIK Blang Raya, Safwan Ahmad, kepada Serambi mengatakan, bentrok massa dengan anggota TRA dipicu oleh laporan adanya aliran sesat yang diamalkan oleh anggota kelompok organisasi tersebut.
Safwan menceritakan, bentrokan berawal ketika anggota TRA yang menggunakan tiga mobil dan puluhan unit sepeda motor menuju Gampong Blang Raya. Kedatangan rombongan TRA untuk menyerahkan teman mereka bernama Muslim, Rozi, Samsul, dan Mus kepada warga untuk penyelesaian (klarifikasi) soal isu ajaran sesat.
Menurut Keuchik Safwan, sebelum datang, anggota TRA bernama Nasrul menelepon dirinya menyampaikan rencana kedatangan tersebut. Keuchik Safwan menyarankan kepada Nasrul dan kawan-kawan agar masalah tersebut (mengenai ajaran sesat) diselesaikan dengan pihak Polsek Muara Tiga. "Jangan dengan masyarakat, karena kami telah menyerahkan kasus itu ke polisi," kata Safwan mengutip pembicaraannya dengan Nasrul.
Namun, kata Safwan, pihak TRA tetap memaksa masalah tersebut diselesaikan dengan masyarakat meski Keuchik Blang Raya mengaku sudah mengatakan pihak desa tidak bertanggung jawab jika terjadi masalah. "Akhirnya mereka tetap datang beramai-ramai ke Gampong Blang Raya hingga terjadilah insiden yang tidak diharapkan itu," kata Safwan.
Masih menurut Keuchik Blang Raya, ketika mengetahui anggota TRA akan datang ke desa mereka, secara spontan masyarakat setempat ke luar ke jalan menunggu kedatangan rombongan tersebut. Selanjutnya, tanpa ada yang mengomandoi, langsung terjadi penyerangan ketika rombongan TRA tiba di desa itu.
Serangan secara spontan tersebut membuat angota TRA kalang kabut menyelamatkan diri dari amukan massa. Massa dari Gmapong Blang Raya mengejar dan memukul anggota TRA dengan kayu dan melempar dengan batu. Bahkan, kata Safwan, anggota TRA yang lari ke arah timur sempat dihadang warga Gampong Ujong Pie dan warga Gampong Sagoe. "Rata-rata anggota TRA berdarah di bagian kepala. Menurut yang sempat saya saksikan, empat anggota TRA terluka di Gampong Blang Raya, dua di Gampong Ujong Pie, dan Tiga di Gampong Sagoe karena dicegat warga saat lari," katanya.
Tak hanya itu, kata Safwan, warga yang sudah emosi membakar tiga mobil dan lima sepeda motor yang digunakan TRA. Sebuah rumah juga ikut terbakar akibat rembesan api dari bus yang dilalap si jago merah kemudian menjalar dari kabel listrik.
Tuha Peuet Gampong Blang Raya, Tgk Rizalulfitri, kepada Serambi mengatakan, sebenarnya masalah ajaran sesat di tubuh TRA sudah terpantau sejak setahun lalu. "Kami juga menemukan buku mereka yang isi di dalamnya mengandung kesesatan. Persoalan tersebut sudah pernah ditempuh dengan jalan damai, tapi tidak membuahkan hasil," kata Rizalulfitri sambil menyebut beberapa penyimpangan dalam praktik ibadah anggota TRA. Menurut sumber-sumber masyarakat, di Desa Blang Raya itu sendiri ada beberapa anggota TRA.(naz/c43)
Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |
Anda sedang membaca artikel tentang
Dipicu Dugaan Ajaran Sesat
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2014/07/dipicu-dugaan-ajaran-sesat.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Dipicu Dugaan Ajaran Sesat
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar