TERJAL dan berliku! Itulah kalimat yang pantas dialamatkan untuk menggambarkan perjalanan pasukan Negeri Gingseng Korea Selatan (Korsel) menuju pentas Piala Dunia 2014 di Brasil, Juni mendatang. Betapa tidak, dengan skuad yang terus berubah, Macan Asia--julukan timnas Korsel--tercengang dengan kekalahan 1-2 di tangan Lebanon pada laga kedua putaran ketiga prakualifikasi. Seakan jalan menuju Brazil 2014 sudah tertutup.
Putaran berikutnya mereka lalui dengan kondisi yang hampir sama, saat ditahan imbang Uzbekistan dan Lebanon serta kalah dari Iran. Menang 1-0 atas Uzbekistan di kandang pada leg kedua seolah menghidupkan kembali semangat anak-anak Negeri Ginseng tersebut. Tapi, kalah dalam duel terakhir melawan Iran membuat mereka harus menunggu sampai Uzbekistan mengkandaskan Qatar 5-1, untuk memastikan Korea Selatan lolos ke Brasil dengan selisih gol. Ya..keberhasilan dengan menggantung asa pada tim lain.
Kendati terbang ke Copa do Mundo tahun ini dengan 'napas' pas-pasan, tapi Korsel sebagai negara Asia yang paling sering tampil di kejuaraan antarnegara empat tahunan ini, berharap bisa kembali membuat kejutan seperti yang meraka lakukan di Piala Dunia 2002 dan 2010.
Piala Dunia 2002 menjadi momen monumental bagi Korsel karena saat itu mereka menjadi tuan rumah bersama Jepang. Tampil di negara sendiri, membuat timnas Korsel bermain bak banteng ketaton. Di grup D, mereka melibas dua wakil Eropa, Polandia dan Portugal serta menahan imbang Amerika Serikat yang menjadikan Korsel ke babak knock out sebagai juara Grup D. Di babak 16 besar, Korsel menghadapi Italia. Sempat tertinggal 0-1, Korsel berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-88. Korsel akhirnya mengalahkan Italia melalui perpanjangan waktu.
Kiprah sensasional Taeguk Warriors--julukan lain timnas Korsel--berlanjut di delapan besar dengan mengalahkan Spanyol melalui adu penalti. Tembakan '12 pas' Hong Myung Bo yang merupakan pelatih Korsel saat ini menjadi penentu kemenangan 5-3 atas Spanyol. Kiprah menawan Korsel di Piala Dunia 2002 akhirnya terganjal di semifinal setelah kalah 0-1 dari Jerman. Pada laga perebutan tempat ketiga, Korsel takluk 2-3 dari Turki.
Kiprah hebat Korsel tak terulang di Piala Dunia 2006 dimana mereka tersingkir di fase grup. Pada Piala Dunia 2010 di Arika Selatan, prestasi Korsel kembali berkibar. Pada duel pertama Grup B, Korsel sukses mengalahkan Yunani dan kemudian kalah 1-4 dari Argentina serta bermain imbang 2-2 dengan Nigeria. Hasil itu membawa Korsel lolos ke babak 16 besar. Tapi, akhirnya langkah Korsel terhenti di babak 16 besar setelah kalah 1-2 dari Uruguay.
Menghadapi Piala Dunia tahun ini, Pelatih Korsel Hong Myung-bo mengandalkan pemain muda yang selama ini berkiprah di liga domestik, Jepang, China, liga Eropa. "Tim diisi skuad muda, bukan berarti pemain ini tidak berpengalaman," kata Hong seperti dilansir di laman resmi FIFA. "Mereka bermain di liga yang kompetitif. Mungkin ini bukan skuad terbaik yang mewakili Korea Selatan, tapi saya bisa menjamin mereka akan bekerja keras," tegas Hong Myung-bo usai mengumumkan skuad Korsel ke Brasil, Kamis (8/5).
Salah satu pemain yang diandalkan Hong adalah Park Chuyoung. Park telah mengoleksi 24 gol dari 62 pertandingan. Park merupakan satu dari lima pemain yang membawa Korsel melaju hingga 16 besar piala dunia 2010. Sebelum dipinjamkan Arsenal ke Watford, pemain 28 tahun ini juga pernah dipinjamkan ke Celta Vigo. Di depan, Park akan didukung Son Heungmin (Bayer Leverkusen) dan Koo Jacheol (Mainz) serta Ki Sungyueng (Sunderland), Kim Bokyung (Cardiff City), dan Lee Chungyong (Bolton Wanderers) di barisan gelandang.
Di Piala Dunia 2014, Jepang bergabung dalam Grup H bersama Belgia, Russia, dan Aljazair. Pada pertandingan pertama 18 Juni mendatang, Taeguk Warriors akan menghadapi Rusia dan kemudian akan menantang wakil Afrika yakni Aljazair pada 23 Juni. Pada laga terakhir Grup H, Korsel akan menghadapi tim kuat Eropa yang memiliki 'Golden Generation' (generasi emas) yaitu Belgia. Untuk diketahui, Korsel pernah menahan imbang Belgia 1-1 di Piala Dunia 1998.
Melihat peta kekuatan di Grup H Piala Dunia 2014, peluang Korsel untuk melangkah ke babak knock out sangat besar. Pasalnya, Korsel merupakan tim yang lebih sering tampil di Piala Dunia dibanding tiga negara lain yaitu untuk yang kesembilan kalinya. Dengan fakta yang ada, Hong tentu menaruh harapan besar kepada skuad mudanya agar bisa kembali membuat kejutan di Brasil nanti.
Sepertinya itu bukan pepesan kosong. Bermodal personil skuad yang sudah merasakan kerasnya persaingan liga-liga Eropa, serta tipikal Korea yang bermain impresif dibarengi speed dan endurance prima, generasi penerus Park Ji Sung itu memang layak punya harapan. Mengulang sensasi 2002 sekalipun! * jamaluddin
Anda sedang membaca artikel tentang
Skuad Muda Harapan Macan Asia
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2014/05/skuad-muda-harapan-macan-asia.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Skuad Muda Harapan Macan Asia
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar