SABANG - Daerah yang berbatasan dengan dunia internasional seperti Sabang, harus dirawat dan diperhatikan oleh Pemerintah Indonesia. Jangan sampai Sabang dan daerah perbatasan lainnya bernasib seperti Krimea di Ukraina yang dianeksasi oleh Rusia, akibat kurang perhatian.
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Farhan Hamid mengingatkan hal itu dalam pertemuan jamuan makan malam rombongan MPR RI dengan Pemerintah Kota Sabang, di Pendopo Wali Kota Sabang, Senin (28/4) malam.
"Kita harus memperhatikan daerah dan kota yang berada di perbatasan. Kejadian Krimea bisa saja terjadi, termasuk di Indonesia, karena gagal merawat kota perbatasan," kata Farhan Hamid.
Kehadiran delegasi MPR RI ke Sabang didampingi oleh pejabat kementerian terkait, menurut Farhan Hamid dimaksudkan untuk mendorong percepatan pembangunan di wilayah perbatasan. Program pembangunan kawasan perbatasan diawali sejak 2012 dan sudah dilangsung untuk daerah perbatasan di wilayah rimur dan tengah Indonesia. "Kali ini giliran Sabang," tambah Farhan Hamid.
Dalam pertemuan silaturrahmi dengan delegasi MPR esoknya, Selasa (29/4) di Kantor Bappeda Sabang, Wali Kota Sabang Zulkifli Haji Adam menceritakan kegetiran nasib Pulo Rondo, pulau terluar tanpa penduduk, tapi memiliki penjaga.
Wali Kota mengarapkan perhatian khusus untuk Pulo Rondo karena letaknya strategis, berbatasan langsung dengan negara asing dan menyimpan sumber daya alam minyak dan gas yang memiliki cadangan sangat besar. "Kalau tidak dijaga dengan baik, ada harapan Pulo Rondo dicaplok asing dan kita tidak bisa berbuat apa- apa," kata Wali Kota.
Sementara Kepala Badan Pengusahaan Pelabuhan Bebas dan Kawasan Perdagangan Bebas Sabang (BPKS) Fauzi Husein mengutarakan rencana pembangunan kembali Tugu Nol Kilometer, sebagai bentuk dukungan BPKS terhadap kemajuan pariwisata Sabang.
"Tugu tersebut akan dibangun tahun ini, mudah-mudahan akan mampu memberi nilai tambah bagi Sabang," kata Fauzi seraya memperlihatkan disain tugu Nol Kilometer yang baru.
M Jailani, tokoh masyrakat Pulo Raya, Aceh Jaya, mengharapkan agar pemerintah membangun jembatan gantung yang menghubungkan Pulo Raya dengan Sampinet. "Kami sangat membutuhkaan jembatan itu," kata Jailani saat diminta menyampaikan aspirasi dan pertemuan tersebut.
Aspirasi lainnya diutarakan Basri Hasyim, Ketua Ekspor-Impor Aceh. Ia mempersoalkan peraturan tentang barang tentengan dari daerah pelabuhan bebas ke kawasan pabean. "Peraturan tentang hal itu belum jelas sampai sekarang, padahal sangat dibutuhkan. Sebab masyarakat memerlukan barang tentengan sebagai oleh- oleh dari Sabang," kata Basri.
Irwan SH, dari Yayasan Peduli Sabang minta perhatian pemerintah tentang tunjangan guru di perbatasan yang berbeda antara guru umum dengan guru dari kementerian agama. Ia minta pemerintah juga memperhatikan nasib guru perbatasan.(fik/az)
Anda sedang membaca artikel tentang
Wakil Ketua MPR Minta Pusat Perhatikan Sabang
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2014/04/wakil-ketua-mpr-minta-pusat-perhatikan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Wakil Ketua MPR Minta Pusat Perhatikan Sabang
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Wakil Ketua MPR Minta Pusat Perhatikan Sabang
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar