Saifullah Isri, Doktor Termuda UIN Ar-Raniry

Written By Unknown on Sabtu, 08 Maret 2014 | 16.24

* Lulus Cum Laude Meneliti Kecerdasan Ganda

BANDA ACEH - Jumat (7/3) kemarin merupakan hari paling bersejarah bagi Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh. Seorang mahasiswanya, Drs Saifullah Isri MAg, dinyatakan lulus dengan predikat sangat baik (cum laude) dalam usia 31 tahun. Ia tercatat sebagai doktor paling muda yang dihasilkan UIN Ar-Raniry saat ini.

Tiga pendahulunya di Konsentrasi Kependidikan Islam, yakni Muslim RCL, Sahminan, dan Basidin Mizal meraih gelar doktor justru dalam usia di atas 40 tahun. Di Konsentrasi Fikih Modern yang juga sudah melahirkan doktor, umumnya meraih gelar akademik tersebut di atas usia 35 tahun.

Dosen Fakultas Tarbiyah UIN Ar-Raniry ini mengajukan disertasi berjudul "Kecerdasan Ganda Linguistik dan Logis Matematis dalam Praktik Satuan Pendidikan Islam Madrasah Aliah di Provinsi Aceh". Studi kasusnya di sejumlah madrasah aliah di Aceh, dibimbing oleh Prof Dr Nasir Budiman MA dan Prof Dr Jamaluddin Idris MEd.

Saat promosi doktor kemarin, sidangnya dipimpin oleh Rektor UIN Ar-Raniry Prof Dr Farid Wajdi Ibrahim MA dan Dr Muhibbuthabry MAg selaku sekretaris. Tim penguji terdiri atas Prof Dr Rusjdi Ali Muhammad SH, Prof Dr Ali Mudlofir MA, Prof Dr Yusrizal MPd, dan Prof Dr M Hasbi Amiruddin MA.

Setelah hampir tiga jam pria kelahiran Cot Masam, Aceh Besar ini diuji, delapan orang guru besar yang mempromosikan dan mengujinya berembuk di ruang terpisah. Saat mereka kembali, Dr Muhibbuthabry MAg yang juga Wakil Rektor I UIN Ar-Raniry dipercaya membacakan hasil sidang promosi doktor itu. Saifullah dinyatakan lulus dengan predikat sangat baik. Lalu tepuk tangan hadiri pun membahana. Di antara hadirin hadir ayah dan ibu sang promovendus, Drs Isri Ibrahim MAg dan Hj Ruslaini SPdI. Hadir pula istrinya yang sedang hamil tua, Zahratul Mudhaiyafah SPdI. Pasangan ini sudah dikaruniai Allah seorang bocah berumur tiga tahun, Naysa 'Arifa As-Saza.

Promovendus mengajukan dan berupaya menemukan jawaban terhadap pertanyaan penelitiannya: Bagaimanakah similiritas dan representasi kecerdasan ganda dalam pendidikan Islam? Bagaimanakah aktualisasi kecerdasan linguistik dan logika matematis bagi siswa dalam pembelajaran di madrasah? Bagaimanakah relevansi kecerdasan linguistik dan logika matematis dengan konsentrasi belajar siswa pada madrasah? Lalu bagaimanakah kecenderungan studi lanjutan siswa sesuai dengan kecerdasan/jurusan pada madrasah?

Kesimpulan dari disertasi ini, antara lain, similaritas dan representasi kecerdasan ganda dalam pendidikan Islam berkaitan dengan analisis persamaan dan keterwakilan dari konsep-konsep pada teori kecerdasan ganda. Dalam hal ini dikajinya tujuh aspek, yaitu potensi otak, faktor lingkungan, peserta didik, pendidik, strategi/metode, kurikulum, dan penilaian yang didasarkan pada analisis ayat Alquran QS Al-Baqarah: 164 dan Al-Rum: 22 serta konsep pemikiran al-Ghazali.

Kesimpulan lainnya, terdapat relevansi kecerdasan linguistik dan logika matematis dengan konsentrasi belajar siswa Madrasah Aliah (MA) di Aceh. Dalam hal ini, kecerdasan ganda mengilhami para pendidik untuk mengubah pola dan strategi pembelajaran agar mampu mengembangkan potensi-potensi siswa, termasuk di dalamnya meningkatkan konsentrasi belajar siswa.  "Jika pola dan strategi pembelajaran yang diterapkan guru sesuai dengan kecenderungan kecerdasan belajar siswa, maka akan terbentuklah konsentrasi belajarnya," demikian kesimpulan Saifullah.

Berdasarkan survei berkaitan dengan konsentrasi belajar, kata sang promovedus, hanya lima persen siswa dengan kecenderungan kecerdasan linguistik yang mengalami masalah konsentrasi belajar. Sedangkan pada siswa dengan kecenderungan logika matematis hanya sekitar empat persen yang mengalami masalah konsentrasi belajar.

Di bagian akhir disertasinya, Saifullah merekomendasikan, Kementerian Agama Provinsi Aceh hendaknya menyelenggarakan secara kontinyu pelatihan tentang implementasi kecerdasan ganda dalam pendidikan sehingga seluruh komponen madrasah termasuk pimpinan dan guru-guru dapat menerapkan kecerdasan ganda di madrasah.

Untuk menyukseskan penerapan kecerdasan ganda haruslah didukung dengan pemenuhan berbagai kebutuhan seperti laboratorium, alat-alat peraga, bahan perpustakaan dengan buku bacaan keagamaan, buku tentang budaya, seni, arkeologi, sains teknologi, oleh karena itu  hendaknya menjadi perhatian dari pimpinan dan pengelola madrasah.

Ia rekomendasikan juga agar guru sebagai perancang pembelajaran hendaknya memperhatikan karakteristik siswa. Khususnya kecenderungan kecerdasan yang melekat pada diri siswa, sehingga guru dapat menetapkan pilihan strategi/metode pembelajaran yang lebih sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran.

Sidang promosi doktor di Auditorium Lantai 3 Program Pascasarjana UIN Ar-Raniry itu dihadiri sekitar 150 undangan. Sedangkan di lantai bawah terdapat lebih 100 papan bunga dari relasi Saifullah yang mengucapkan selamat atas promosinya sebagai doktor. (dik)


Anda sedang membaca artikel tentang

Saifullah Isri, Doktor Termuda UIN Ar-Raniry

Dengan url

http://acehnewinfo.blogspot.com/2014/03/saifullah-isri-doktor-termuda-uin-ar.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Saifullah Isri, Doktor Termuda UIN Ar-Raniry

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Saifullah Isri, Doktor Termuda UIN Ar-Raniry

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger