Mengenal Qatar, Tuan Rumah Piala Dunia 2022

Written By Unknown on Sabtu, 01 Februari 2014 | 16.25

KHAIRAN YUSUF, Dosen Jurusan Kimia-Farmasi FMIPA Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, melaporkan dari Doha, Qatar

SELAMA lebih dari satu bulan ini kami berkesempatan tinggal dan menikmati kehidupan di Qatar, salah satu negara penghasil minyak terbesar di Timur Tengah yang berbatasan langsung dengan Arab Saudi. Qatar merupakan sebuah negara kecil yang terletak di semenanjung Teluk Persia dengan luas wilayah 11.606 km persegi. Ya, kira-kira seperlima dari luas Provinsi Aceh. Penduduknya sekitar 1,7 juta jiwa atau hampir seperempat jumlah penduduk Aceh.

Berbeda dengan Aceh yang berada di Samudra Hindia, Qatar tidak berbatasan langsung dengan samudra, melainkan dengan sebuah teluk, yakni Teluk Persia. Qatar dipimpin raja dengan sistem pemerintahan monarki absolut yang menempatkan kekuasan raja sebagai kekuasaan tertinggi negara.

Qatar beribu kota Doha, sebuah kota modern yang penuh dengan gedung pencakar langit. Selain sebagai pusat pemerintahan, Doha juga merupakan sentra ekonomi dan sentra bisnis Qatar. Kami sekeluarga berada di Qatar atas undangan Ibu Safnidar M Noer yang merupakan makcik dari istri saya yang kebetulan sudah berada di Qatar selama 15 tahun menemani suaminya, Zulkifli Ali, staf senior di salah satu perusahaan gas terbesar di Qatar, RasGas.

Qatar Airways, pesawat yang kami tumpangi alhamdulillah mendarat mulus di Doha International Airport, sebuah bandar udara (bandara) modern yang berfungsi sebagai bandara utama negara Qatar. Dari Bandara Doha kami dijemput oleh keluarga istri saya menuju kediaman mereka di Al Khor, 70 kilometer sebelah utara Doha.

Sepanjang perjalanan menuju Al Khor, dari kiri dan kanan jalan kami dibuat terpana dengan kemajuan dan pembangunannya yang sangat pesat. Sementara itu, pembangunan perumahan, jalan, museum, situs sejarah, international sirkuit, mal, pusat perdagangan, dan pusat-pusat pendidikan, serta masjid-masjid dibangun oleh pemerintah kerajaan secara serentak di hampir seluruh Qatar. Pembangunan yang pesat ini kami rasa dikarenakan persiapan Qatar menuju perdagangan bebas serta telah terpilihnya Qatar sebagai negara penyelenggara Piala Dunia olahraga bola tangan (Handball World Championship) tahun 2015 dan Piala Dunia (FIFA World Cup) pada tahun 2022.

Kunjungan kami ini menjadi lebih menarik karena kami dapat menyaksikan langsung sebuah pagelaran seni tunggal yang langka oleh seorang seniman kawakan berkewarganegaraan Inggris, Damien Hirst bertajuk "Solo Relics Exhibition: Damien Hirst's" yang diselenggarakan di Museum Al-Riwaq, Doha. Menariknya lagi, untuk menonton pertunjukan itu tidak dipungut biaya karena acara tersebut digagas oleh Raja Qatar Tamim bin Hamad Al Thani untuk menarik animo wisatawan mancanegara mengunjungi Qatar dengan tujuan utama ingin memperkenalkan Qatar sebagai penyelenggaran Piala Dunia 2022.

Bagi Damien Hirst, Qatar adalah negara Timur Tengah pertama tempat pergelaran seni ini diselenggarakan setelah hampir 27 tahun ia berkarier. Damien Hirst dikenal sebagai seniman, entrepreneur, kolektor dan juga ikon seni relik dunia. Dia merupakan salah satu seniman terkaya di Inggris dengan kekayaan mencapai 215 juta poundsterling atau setara dengan Rp 4,3 trilliun. Di mata penikmat seni, beliau dikenal sebagai seniman pengusung tema "death animal art" (seni hewan mati) seperti merpati, sapi, kambing, dan ikan hiu yang telah diawetkan dalam larutan formalin dan dipajang dalam vitrine (lemari pajangan kaca) dengan bentuk yang sangat sempurna yang seolah-olah opsetan hewan tersebut masih hidup.

Di samping itu, hewan jenis lain seperti lalat dan aneka ragam dan jenis kupu-kupu juga menjadi perhatian bagi seniman ini. Jutaan lalat dan kupu-kupu mati dikumpulkan dalam bentuk relik yang sangat apik. Bahkan yang sangat menakjubkan adalah cincin, puntung rokok, obat-obatan, alat-alat medis, serta alat-alat dapur dari berbagai merek juga tak terlepas dari sentuhan seni seorang Damien Hirst. Spot painting (melukis titik-titik) dengan pola titik-titik yang penuh warna-warni juga terdapat dalam pagelaran seni oleh sang maestro ini.

Melihat pagelaran seni ini mengingatkan kami kepada tanah kelahiran, Aceh. Pasti akan menjadi sebuah ajang yang menarik jika even-even sejenis mampu dihadirkan di Aceh. Selain akan memberikan kepuasan kepada pengunjung, even-even pagelaran seni, baik seni lukis, seni relik, dan seni ukir sejenis akan mampu mendatangkan banyak wisatawan lokal atau mancanegara.

Selain itu kegiatan seperti ini diharapkan bisa menjadi ajang berbagi pengalaman bagi seniman dunia kepada seniman nasional dan lokal sehingga nantinya Aceh akan mampu menghasilkan seniman-seniman muda yang berkelas yang mampu mengharumkan nama Aceh baik di tingkat nasional maupun dunia. [email penulis: khannazia_yusuf@yahoo.com]

* Bila Anda punya informasi menarik, kirimkan naskah dan fotonya serta identitas Anda ke email: redaksi@serambinews.com


Anda sedang membaca artikel tentang

Mengenal Qatar, Tuan Rumah Piala Dunia 2022

Dengan url

http://acehnewinfo.blogspot.com/2014/02/mengenal-qatar-tuan-rumah-piala-dunia.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Mengenal Qatar, Tuan Rumah Piala Dunia 2022

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Mengenal Qatar, Tuan Rumah Piala Dunia 2022

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger