LANGSA – Penjara di Aceh bobol lagi, masing-masing di Langsa pada Jumat (20/12) sore dan di Bireuen pada Kamis (19/12) dini hari. Dalam insiden terpisah itu seorang narapidana (napi) kasus sabu-sabu, Kamaruzzaman bin Daud (38), kabur dari Rumah Tahanan Negara (Rutan) Bireuen. Sedangkan Muliadi alias Adi Mayed bin Syamaun (36), tahanan yang juga terlibat kasus sabu, kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II B Langsa dengan cara memanjat tembok LP menggunakan kain sarung yang disambung-sambung.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Serambi, tersangka Muliadi kabur pada Jumat sekitar pukul 14.30 sore, dengan cara memanjat tembok belakang LP Langsa setinggi enam meter. Untuk sampai ke puncak tembok, ia menggunakan empat helai kain sarung yang ujungnya saling terikat, sehingga berfungsi sebagai tali.
Modusnya, tersangka diduga melemparkan salah satu ujung kain yang sudah tersimpul ke bagian paling atas tembok. Begitu tersangkut di kawat berduri di bagian atas tembok, barulah ia memanjat. Kemudian, ia turun ke sebelah tembok juga menggunakan "tali kain" tersebut.
Hingga sore kemarin, kain sarung yang sudah berjasa dalam pelarian Muliadi itu masih tersangkut di tembok bagian belakang LP Langsa yang terletak di Gampong Baro, Kecamatan Langsa Kota.
Anak-anak di sekitar LP yang ditanyai Serambi mengaku sempat melihat seorang pria turun dari tembok LP. Tak lama setelah itu, seorang pemuda datang naik sepeda motor bebek, berhelm dan berjaket gelap. Dialah yang menjemput pria yang turun dari tembok LP tersebut, lalu mereka tancap gas menjauh dari LP.
Menurut Kepala LP Kelas II B Langsa, Erri Taruna BcIP SH, kepada Serambi kemarin sore, tersangka yang lolos dari LP itu berstatus titipan Kejari Langsa sejak 30 November lalu. Kasus yang membelitnya, kepemilikan narkotika jenis sabu.
Kata Erri Taruna, petugas jaga (sipir) baru pada pukul 14.30 WIB mengetahui bahwa Muliadi kabur. Hingga tadi malam sejumlah petugas LP Langsa masih pencari tersangka dan kasus pelarian ini juga sudah dilaporkan ke Kepala Divisi Pemasyarakatan pada Kanwilkemenkum HAM di Banda Aceh.
Serambi pernah memberitakan bahwa Polsek Langsa Kota pada Selasa, 15 Januari silam menangkap seorang bandar sabu dan menyita sepucuk pistol Super Seven (Super-7) buatan Pindad yang merupakan senjata gas air mata. Selain itu polisi juga menyita 22 gram sabu seharga Rp 20 juta, dua timbangan elektrik, bong hisap, dan dua gunting dari tersangka. Nah, lelaki itu adalah Muliadi yang kemarin justru lari dari LP Langsa.
Pelarian di Bireuen
Jajaran Polres Bireuen juga hingga tadi malam masih menguber Kamaruzzaman bin Daud (38) yang kabur dari rutan setempat, Kamis dini hari. Namun hingga kemarin, warga asal Pucok Alue, Peudada, Bireuen itu belum diketahui keberadaannya.
Sumber-sumber Serambi di Rutan Bireuen menyebutkan, Kamaruzzaman yang akrab disapa Jubir, merupakan napi kelas kakap yang memiliki jaringan narkoba antarnegara (jaringan internasional).
Ia ditangkap di Jakarta beberapa tahun lalu. Kamis lalu dia kabur lewat tembok belakang rutan tersebut. Saat kejadian, kawasan Rutan Bireuen sedang dilanda hujan lebat, sehingga tak seorang pun yang mengetahui Jubir lari dari rutan. Ia diduga melompat dari dinding belakang rutan.
Kepala Rutan Bireuen, Irfan yang dikonfirmasi Serambi kemarin, membenarkan bahwa warga binaannya itu telah kabur dari rutan. Saat kejadian, kata Irfan, dia sedang bertugas di Banda Aceh.
Jubir divonis hakim Pengadilan Negeri Jakarta sebelas tahun penjara. Baru enam tahun terakhir menjalani hukuman di Rutan Bireuen. Sebelumnya ia pernah mendekam di LP Cipinang Jakarta, LP Banda Aceh dan Lhokseumawe.
Menurut Irfan, pihaknya telah melaporkan kasus larinya Jubir ke Polres Bireuen. Pihaknya bersama tim khusus Polres Bireuen juga terus memburu dan mencari tahu keberadaan Jubir. "Kami meminta kepada masyarakat yang mengetahui keberadaannya agar melaporkan ke rutan maupun aparat keamanan terdekat," pinta Irfan.
Tembok rendah
Di sisi lain, tambah Irfan, tembok Rutan Bireuen masih rendah, karena bangunan tersebut merupakan bangun lama berkapasitas 75 orang. Sementara jumlah tahanan dan napi kini sudah sangat overkapasitas, mencapai 289 orang. Jumlah tersebut sudah berkurang dari sebelumnya 400-an orang, karena dalam setahun ini ada sekitar 200 warga binaan yang dipindah ke beberapa LP dan rutan lainnya.
Kapolres Bireuen, AKBP M Ali Khadafi mengatakan, sambil mencari napi Rutan Bireuen yang kabur itu kepolisian setempat juga telah dan masih akan memeriksa beberapa saksi dan sipir yang bertugas di rutan saat sang napi lari. (zb/c38)
Anda sedang membaca artikel tentang
Panjat Tembok, Tahanan Kabur dari LP
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2013/12/panjat-tembok-tahanan-kabur-dari-lp.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Panjat Tembok, Tahanan Kabur dari LP
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Panjat Tembok, Tahanan Kabur dari LP
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar