Pelindo: Krueng Geukueh OK

Written By Unknown on Sabtu, 19 Oktober 2013 | 16.24

LHOKSEUMAWE - Manajer Teknik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I Cabang Lhokseumawe, Budi Setiadi memastikan fasilitas Pelabuhan Umum Krueng Geukueh di Aceh Utara kini dalam keadaan OK atau sudah sangat siap sebagai pelabuhan impor.

"Fasilitasnya sudah lebih dari cukup. Cuma selama ini aktivitasnya yang kurang sekali dan hanya bersifat temporary. Sehingga fasilitas dan tenaga kerja bongkar muat serta kontraktornya banyak yang menganggur," ujar Budi menjawab Serambi, Jumat (18/10).

Pihaknya berjanji segera melakukan koordinasi dengan instansi terkait sehubungan dengan keluarnya Peraturan Menteri Perdagangan RI

Nomor 61/M/DAG/PER/9/2013 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu melalui Pelabuhan Krueng Geukueh sejak 30 September 2013.

"Koordinasi segera kita lakukan agar Pelindo bisa memberikan pelayanan terpadu dan terbaik kepada para pengusaha Aceh," kata Budi Setiadi.

Ia sebutkan, Pelabuhan Krueng Geukueh memiliki kedalaman 10 meter, bisa disandari kapal dengan ukuran 20.000 Dead Weight Ton/DWT (bobot mati kapal) x panjangnya 100 meter.

Pelabuhan tersebut juga memiliki dermaga seluas 267 x 25 meter yang memungkinkan dua kapal bersandar sekaligus. Juga ditunjang dengan dua gudang permanen masing-masing berukuran 2.000 dan 600 meter persegi, serta lima gudang terpal berukuran 32 x 10 dan 24 x 10 meter.

Untuk peralatan pendukung, kata Budi, Pelabuhan Krueng Geukueh saat ini mempunyai dua unit mobil crane dengan muatan masing-masing 45 dan 25 ton. Untuk mengangkut barang dari kapal ke gudang, pihaknya memiliki enam unit forklift (garpu ungkit) dengan bobot masing-masing 7,5 ton, 5 ton, dan 3 ton.

Ia tambahkan, saat ini selain 60 petugas Pelindo I, pelabuhan tersebut juga mempekerjakan 300-an kontraktor dan buruh bongkar muat.

"Tapi yang perlu dipikirkan sekarang adalah bagaimana caranya agar kapal impor tersebut tidak kembali tanpa muatan, karena dengan begitu biaya operasionalnya menjadi lebih mahal yang kemudian berdampak pada harga barang impor tersebut," ujarnya.

Menurut Budi, Aceh memiliki sumber daya alam (SDA) yang beraneka, seperti kakao, pinang, kopi, jagung, dan sawit. Hal itu bisa diandalkan sebagai komoditas ekspor. Tapi, menurut Budi, alangkah baiknya barang-barang tersebut tidak diekspor dalam bentuk mentah, melainkan dalam bentuk setengah jadi atau siap pakai, sehingga memiliki nilai jual tinggi.

Ia juga melihat dengan dibukanya keran impor empat jenis produk meliputi makanan dan minuman, pakaian jadi, elektronika, dan alas kaki memungkinkan Lhokseumawe menjadi kota perdagangan. Di sisi lain ia melihat pentingnya pengembangan sentral industri yang memproduksi kekayaan etnik Aceh yang mempunyai nilai ekspor.

"Sekarang tinggal kesiapan dari pengusaha lokal saja dalam melihat peluang ini. Di sisi lain pemerintah perlu segera menyosialisasikan aturan pengurusan izin agar mereka bisa memanfaatkan Pelabuhan Krueng Geukueh secara optimal," ujarnya.

 Mestinya petikemas
Pakar ekonomi Aceh, Dr Nazamuddin berpendapat, sangat menyedihkan jika ada pejabat justru senang kalau Krueng Geukueh bisa impor, apalagi yang akan diimpor adalah barang-barang jadi. Menurut akademisi Fakultas Ekonomi Unsyiah ini, pelabuhan mestinya lebih bisa mendorong ekspor dan mendatangkan uang (devisa), bukan malah impor (mengalirkan uang ke luar) yang itu bermakna negatif bagi pertumbuhan ekonomi. Kecuali kalau yang diimpor itu bahan baku dan setengah jadi untuk produksi lebih lanjut, sehingga terbuka kesempatan kerja.

Nazamuddin berpandangan, Pelabuhan Krueng Geukuh mestinya disiapkan sebagai pelabuhan petikemas, dibuat semacam kawasan ekonomi terpadu, termasuk perlu direncanakan sebagai kawasan ekonomi khusus (bonded zone). Apalagi di dalam Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) jelas disebutkan bahwa Pemerintah Aceh berhak mengelola bandara, pelabuhan laut, dan membangun kawasan industri.

"Ini momen yang tepat ketika ada MP3EI dari pemerintah pusat dan rencana revitalisasi PT Arun. Bappeda juga sedang menyusun sejenis MP3EA atau RIPEA (Rencana Induk Pembangunan Ekonomi Aceh)," ujar salah satu anggota Tim RIPEA ini. (nr/dik)


Anda sedang membaca artikel tentang

Pelindo: Krueng Geukueh OK

Dengan url

http://acehnewinfo.blogspot.com/2013/10/pelindo-krueng-geukueh-ok.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Pelindo: Krueng Geukueh OK

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Pelindo: Krueng Geukueh OK

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger