GENDERANG Pilkada Subulussalam telah ditabuh menyusul ditetapkannya empat pasangan calon dan nomor urut, Selasa (10/9) lalu di Kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) setempat di kompleks Perkantoran Pemerintah Dusun Lae Terutung, Desa Lae Oram, Kecamatan Simpang Kiri. Sebagaimana tahapan yang dijadwalkan, pesta demokrasi lima tahunan untuk memilih orang nomor satu dan dua di tanah Syekh Hamzah Fansury itu rencananya akan digelar Selasa, 29 Oktober mendatang.
Amatan Serambi di lapangan, setelah penetapan calon dan nomor urut pembicaraan seputar kandidat mana yang akan menduduki kursi nomor satu dan dua daerah ini pun makin gencar terdengar di setiap penjuru bumi Sada Kata--julukan untuk Kota Subulussalam. Setiap ada perkumpulan masyarakat kerap terdengar adu argumen menceritakan kepiawaian calon yang mereka unggulkan. Isu putra daerah, berpengalaman, pemurah, latar belakang hingga masalah keburukan kedua kandidat turut menjadi bahan yang mereka bahas. Sayangnya, sangat sedikit warga yang membahas visi dan misi keempat kandidat yang akan bertarung di pilkada nanti.
Dalam berargumen, sampai ada yang 'mati-matian' mempertahankan pendapatnya. Meski pilkada Subulussalam masih sepi dari baliho dan spanduk, namun kandidat mulai gencar berkampanye secara bergerilya maupun lewat jejaring sosial seperti facebook, twitter, dan BlackBerry Messenger (BBM). Bahkan sudah ada beberapa kandidat yang membuat website agar mudah diakses masyarakat. Namun tidak mudah untuk memprediksi perolehan suara dalam pilkada nanti, karena keberadaan sistem diselaraskan dengan kondisi ekonomi serta sikap mental dan politik warga setempat belakangan ini.
Pada bagian lain, masyarakat Subulussalam menaruhkan sejumlah harapan agar pilkada yang kedua daerah ini lebih baik. Seperti disampaikan dr H Syahyuril, Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kota Subulussalam kepada Serambi, Rabu (11/9). Menurutya, ICMI berharap tidak ada percikan konflik yang mengganggu keamanan daerah apalagi sampai menyeret rakyat kepada persoalan rumit. Dikatakan, masyarakat Subulussalam menaruh harapan besar terhadap pilkada damai serta terjadinya perubahan kehidupan mereka ke arah yang lebih baik.
Dikatakan, banyak kandidat wali kota/wakil wali kota yang muncul dalam pilkada Subulussalam menjadi peluang baru bagi rakyat. Sebab, ada banyak gagasan yang bisa dipertarungkan. Pasalnya, Subulussalam yang mekar pada 2 Januari 2007 masih memendam banyak persoalan, seperti kemiskinan, pengangguran, pelayanan publik, banjir, pendidikan, dan kesehatan.
Ditambahkan, jabatan yang diperebutkan kandidat bukanlah singgasana, tapi merupakan tugas yang bisa mendekatkan mereka kepada rakyat sebagai pemegang kedaulatan. Karenanya, kandidat wali kota dan wakilnya diharapkan mampu bertarung secara sehat dengan menawarkan program-program untuk direalisasikan sesuai kebutuhan masyarakat saat ini. Untuk hal ini, masyarakat diingatkan agar benar-benar jeli dalam memilih pemimpinnya.(khalidin)
Anda sedang membaca artikel tentang
Pilkada dan Harapan Masyarakat âSada Kataâ
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2013/09/pilkada-dan-harapan-masyarakat-asada.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pilkada dan Harapan Masyarakat âSada Kataâ
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pilkada dan Harapan Masyarakat âSada Kataâ
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar