JAKARTA - Segelas kopi arabika Gayo terjual dengan harga 500 ribu rupiah. Peristiwa langka ini terjadi dalam acara "Sebuku Tanah Gayo" di Kebun Seni, Tamansari, Bandung, Kamis (4/7).
Acara tersebut merupakan bagian dari upaya penggalangan dana yang diselenggarakan Komunitas Kebun Seni dengan "Tour de Coffee Ghayo Arabica."
Juru lelang, penyair Bandung, Ahda Imran, awalnya membuka harga Rp 20.000 untuk segelas kopi Gayo arabika yang diproduksi perusahaan bubuk kopi "Aroma Gayo Coffee."
Tawaran itu langsung disambut antusias oleh pengunjung. Harga lelang kopi sempat harga saling berkejaran, sampai akhirnya ditutup dengan harga tertinggi Rp 500.000 oleh Ridha Fuadi, karyawan PT Badak, Bontang, Kalimantan Timur.
"Saya berada di Bandung untuk urusan pekerjaan. Saya bahagia bisa hadir di acara ini dalam rangka penggalangan dana korban gempa," kata Ridha Fuadi, kelahiran Takengon, Aceh Tengah.
Penyair Ahda Imran mengaku surprise dengan harga tinggi tersebut. "Saya kira inilah yang tertinggi untuk secangkir kopi," kata Ahda yang pernah hadir di Banda Aceh mengikuti acara "Aceh International Literary Festival" pada Agustus 2009.
Selain melelang "secangkir kopi," juga dilelang bubuk kopi Gayo arabika spesial dan bubuk kopi luwak. Untuk ukuran 250 gram bubuk dijual seharga Rp 500.000. Pembelinya, antara lain, Fachri, salah seorang pemuka masyarakat Aceh di Bandung dan perkumpulan "Batee Kamaba" yang memborong kopi bubuk senilai Rp 3,2 juta.
Total dana yang terkumpul dalam acara fundraising itu Rp 5,7 juta. Seluruhnya diperuntukkan bagi korban gempa Aceh Tengah dan Bener Meriah. Dana tersebut disalurkan melalui organisasi "Gayo Go Green" yang berpusat di Takengon.
Selain diisi lelang kopi, "Sebuku Tanah Gayo" juga dimeriahkan pertunjukan musik dan baca puisi. Sebuku dalam bahasa Gayo berarti ratapan. Gempa yang meremukkan Aceh Tengah dan Bener Meriah dengan kekuatan 6,2 SR telah melahirkan tangis luka. "Kita doakan saudara-saudara kita tabah. Mereka harus tahu bahwa mereka tidak sendiri, kami senantiasa menemani," kata penyair Ahda Imran lagi.
Penggalangan dana dengan cara melelang kopi akan terus dilanjutkan di Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia. "Gayo adalah penghasil utama kopi arabika di Indonesia. Gempa yang melanda kawasan itu sudah pasti berpengaruh terhadap produksi kopi," kata Yoppi Smong, pemusik kelahiran Simeulue yang ikut mendesain "Sebuku Tanah Gayo."
Penggalangan di HI
Sementara itu, pada 4 Juli lalu, puluhan mahasiswa Aceh di Jabodetabek melakukan penggalangan dana untuk korban gempa Gayo di Bundaran HI (Hotel Indonesia) Jakarta Pusat. Belum diketahui berapa donasi yang terkumpul, karena upaya penggalangan dana di Ibu Kota masih terus dilakukan oleh para mahasiswa Aceh di sana.
Upaya penggalangan dana juga dilakukan mahasiswa dan pemuda di hampir seluruh Aceh. Di Banda Aceh, penggalangan itu berlangsung di persimpangan jalan protokol hingga tengah malam. Sebagian penggalang bantuan mengenakan jaket almamater, namun lebih banyak yang tanpa atribut apa pun. (fik/dik)
Anda sedang membaca artikel tentang
Rp 500 Ribu untuk Secangkir Kopi Gayo
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2013/07/rp-500-ribu-untuk-secangkir-kopi-gayo.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Rp 500 Ribu untuk Secangkir Kopi Gayo
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Rp 500 Ribu untuk Secangkir Kopi Gayo
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar