Pria Stres Bunuh 2 Warga

Written By Unknown on Sabtu, 03 November 2012 | 16.24


* Empat Lainnya Kritis
* Diparang Membabibuta

 
BIREUEN - Suasana bersahaja di Keude Geurugok, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen menjelang Jumat kemarin berubah layaknya ladang pembantaian melibatkan seorang laki-laki bersenjata tiga bilah parang. Sebelum akhirnya diringkus oleh masyarakat bersama pihak keamanan, laki-laki yang diduga stres itu sempat membacok enam warga, dua di antaranya tewas, empat kritis.

Menurut informasi yang diperoleh Serambi, laki-laki yang mengamuk di Keude Geurugok tersebut bernama Jamaluddin bin Yakob (35), warga Lapang Barat, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen. Peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 10.45 WIB, Jumat (2/11) ketika pasar ibu kota Kecamatan Gandapura itu sedang sibuk-sibuknya.

Sekdes Lapang Barat, Muzakkir kepada Serambi membenarkan Jamaluddin sudah lama menderita gangguan jiwa. Bahkan, kata Muzakkir, tiga tahun lalu Jamaluddin pernah membacok tetangganya hingga tewas. Setelah itu, Jamaluddin dibawa berobat ke RSJ Banda Aceh. (Baca; Insiden setelah Rantai Dipotong).

Informasi yang diterima dari Sekdes Lapang Barat, parang yang digunakan Jamaluddin untuk mengeksekusi korban-korbannya bukan dibawa dari rumahnya yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari lokasi kejadian melainkan diambilnya dari tukang kaleng yang juga jualan parang di lorong tengah Keude Geurugok, Gandapura.

Dengan tiga bilah parang di kedua tangannya, Jamaluddin tampak berbicara dengan seorang warga di dekat Pasar Ikan Geurugok. Tak jelas apa yang dibicarakan. Sejenak kemudian dia mendekat dan berbicara dengan seorang perempuan bernama Nur Aini (55), warga Blang Keude, Gandapura yang sehari-hari berjualan di samping pagar SMPN 1 Gandapura.

Tak jelas juga apa yang dibicarakan Jamaluddin dengan Nur Aini. Tiba-tiba saja Jamaluddin membacok perempuan itu di bagian kepala. Dalam kondisi bersimbah darah korban menjerit minta tolong sambil berlari ke kedai Rusli (55) di dekat pasar ikan, tak jauh dari tempat Nur Aini berjualan.

Rusli berusaha melindungi Nur Aini dari amukan laki-laki tersebut. Ternyata Jamaluddin semakin beringas dan terus mengejar korban sehingga perempuan itu berhasil dibacoknya lagi. Rusli juga tak luput dari bacokan mengenai kepala dan bahu. Rusli dan Nur Aini terkapar mandi darah.

Suasana pasar, termasuk di sekitar pasar ikan panik luar biasa. Meski sudah jatuh dua korban, Jamaluddin masih terus mengejar siapa saja sambil megibas-ngibaskan parang di kedua tangannya. Puluhan warga lari tunggang langgang menyelamatkan diri. Keadaan semakin kacau karena pada saat bersamaan ratusan siswa SMA/MA Gandapura sudah jam pulang sekolah.

Selain Nur Aini dan Rusli, tercatat eda empat lainnya korban kebringasan Jamaluddin, baik yang coba-coba melerai atau terjatuh saat berusaha menyelamatkan diri.

Seorang anggota Wilayatul Hisbah (WH) Bireuen, Usman mengatakan, ketika pelaku diburu oleh pihak keamanan bersama masyarakat, sebagian lainnya membantu korban luka-luka dengan melarikan ke Puskesmas Gandapura yang berjarak sekitar satu kilometer ke arah timur dari lokasi kejadian. Dari Puskesmas Gandapura, sebagian korban dirujuk ke RSUD Bireuen dan RS Kesrem Lhokseumawe.

Nur Aini meninggal dunia beberapa menit setelah berada dan ditangani di Unit Gawat Darurat RSUD Bireuen. Sedangkan Rusli mengembuskan napas terakhir di Puskesmas Gandapura setelah sempat diinfus. Kedua korban meninggal diyakini akibat luka bacokan di kepala dan beberapa bagian tubuh lainnya dan banyak mengeluarkan darah.

 Abaikan tembakan
Aparat kepolisian dan TNI dari Polsek dan Koramil Gandapura dibantu masyarakat berusaha meringkus Jamaluddin yang semakin beringas. Polisi sempat melepaskan tiga kali tembakan ke udara namun tak membuat Jamaluddin menghentikan aksinya. Pelaku malah terlihat berjalan santai ke arah jalan nasional Banda Aceh-Medan.

Dengan parang terhunus di kedua tangannya, pelaku terus berjalan ke samping Masjid Gandapura hingga ke bagian belakang MAN. Pihak keamanan bersama masyarakat terus mengikuti hingga melewati kompleks MAN Gandapura terus ke ruas jalan nasional, depan mapolsek, dan akhirnya berhasil diringkus di pintu gerbang Kantor Camat Gandapura sekitar pukul 12.00 WIB.(yus)

korban jamaluddin  
* Nur Aini (55), warga Blang Keude meninggal dunia * Rusli (55), warga Keude Lapang, Gandapura meninggal dunia * Saiful Bahri (30), warga Geurugok luka-luka dirawat di RSUD Bireuen * M Yunus (54) warga Lapang Timu luka-luka dirawat di RSUD Bireuen * Sulaiman Matsyah (58) warga Samuti Krueng luka-luka dirawat di RS Kesrem Lhokseumawe * Azhari Usman (38) warga Blang Guron dirawat di Puskesmas Gandapura

Insiden setelah
Rantai Dipotong

JAMALUDDIN bin Yakob, begitulah nama lengkap laki-laki berusia 35 tahun yang melakukan aksi brutal memarangi orang-orang di Keude Geurugok, Kecamatan Gandapura, menjelang Jumat (2/11). Enam warga menjadi korban bacokan dan tusukan, dua di antaranya tewas.

Lalu, siapa sebenarnya Jamaluddin? Hingga tadi malam Serambi belum mendapat konfirmasi langsung dari pihak keluarga maupun orangtuanya. Namun Jamaluddin tercatat sebagai penduduk Desa (Gampong) Lapang Barat, Kecamatan Gandapura, Bireuen.

Sekdes Lapang Barat, Muzakkir kepada Serambi, Jumat (2/11) sore mengatakan, Jamaluddin yang ayahnya sudah meninggal ini sudah lama menderita gangguan jiwa. Tiga tahun lalu pernah membacok tetangganya hingga tewas. Setelah itu, Jamaluddin dibawa berobat ke RSJ Banda Aceh.

Ketika masih dalam perawatan di RSJ Banda Aceh, Jamaluddin dilaporkan kabur dan kembali ke kampung. Waktu itu perangainya sempat membaik. Namun berselang bulan, ia mengamuk lagi. Pimpinan desa bersama masyarakat memusyawarahkan kondisi Jamaluddin dan sepakat membantu biaya untuk pengobatannya dan dikirim lagi ke Banda Aceh.

Pada akhir 2011, Jamaluddin kembali lagi ke kampung dan mengamuk lagi. Ibunya, Basyariah (63) tak punya pilihan kecuali merantai sang anak agar tidak menimbulkan persoalan.

Beberapa bulan dirantai, Basyariah memotong rantai yang membelenggu anaknya karena mengira Jamaluddin sudah sembuh. Setelah rantai dipotong, Jamaluddin sempat menghilang dari kampung. "Kira-kira 10 hari lalu, Jamaluddin muncul lagi di rumah orang tuanya. Warga menyarankan agar dirantai lagi. Namun karena tak ada tanda-tanda mengganggu, orang tuanya membiarkan begitu saja. Akhirnya terjadilah peristiwa itu," kata Sekdes Muzakkir.

Setelah sempat ditahan di Mapolsek Gandapura pasca-insiden menjelang Jumat kemarin, Jamaluddin dibawa ke Mapolres Bireuen. Selanjutnya sekitar pukul 14.00 WIB dibawa ke RSUD Bireuen. Kabar terbaru, sekitar pukul 16.00 WIB kemarin Jamaluddin dibawa ke RSJ Banda Aceh.(yus)

tanggapan polisi
Diduga Sakit Jiwa

 
DIDUGA kuat pelaku pembacokan bernama Jamaluddin bin Yacob itu menderita gangguan jiwa. Namun untuk pastinya masih harus menunggu hasil pemeriksaan psikiater.

Insiden itu telah menyebabkan jatuh korban enam orang, dua meninggal, empat lainnya luka berat. Kami sudah turun langsung ke Gandapura melihat keadaan masyarakat dan menjumpai sejumlah tokoh setempat, termasuk melihat korban yang sedang dirawat.

Kami juga perlu menjelaskan bahwa anggota bertindak arif dan sangat hati-hati pada saat akan meringkus pelaku karena tidak ingin ada timbul masalah lain. Polisi yakin pelaku dapat dilumpuhkan tanpa harus menggunakan senjata, ternyata terbukti biasa ditangkap tanpa harus ditembak ke sasaran.
* AKBP Yuri Karsono SIK, Kapolres Bireuen. (yus)


Anda sedang membaca artikel tentang

Pria Stres Bunuh 2 Warga

Dengan url

http://acehnewinfo.blogspot.com/2012/11/pria-stres-bunuh-2-warga.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Pria Stres Bunuh 2 Warga

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Pria Stres Bunuh 2 Warga

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger