Pasangan Muhammad Abrar Azhar dan Alvi Chairiah berfoto dengan Wali Kota Banda Aceh, Hj Illiza Sa aduddin Djamal serta Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh, Fadhil usai dinobatkan sebagai Agam Inong (Duta Wisata) Kota Banda Aceh 2015, di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Sabtu (4/4) malam. SERAMBI/BUDI FATRIA
* Abrar dan Alfi, Agam Inong Banda Aceh 2015
JINGLE Banda Aceh model Kota Madani membuka acara puncak malam penobatan agam inong (duta wisata) Banda Aceh 2015. Hajatan yang dihelat oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) kota itu menyedot seribuan pemuda-pemudi yang menyemut memenuhi tribun AAC Dayan Dawood Banda Aceh, Sabtu (4/4).
Langkah-langkah kaki gesit nan gemulai milik 15 pasang agam inong saat parade finalis menghentak panggung. Tak pelak kehadiran mereka sebagai bintang utama mengundang histeria penonton. Tempik sorak dan kilatan blitz kamera mengabadikan paras-paras menawan nan mempesona putra-putri Aceh yang malam itu dibalut dalam busana Aceh modern.
Dossy Alfian yang didapuk menjadi host berhasil membakar semangat penonton dan menghidupkan malam yang mulai beranjak tua. Tak tampak gurat-gurat lelah dan mengantuk dari wajah hadirin. Ajang ke-8 pemilihan Agam Inong kali ini mengambil tema: Let us welcome in charming Banda Aceh. Sejak 31 Maret lalu, kota itu dinobatkan sebagai World Islamic tourism. Perhelatan itu sendiri dikemas untuk mendukung program "Visit Banda Aceh".
"Wisata syariah tidak hanya di Aceh atau di Indonesia maupun di negara-negara Islam. Wisata syariat juga sedang dikembangkan oleh dunia internasiona seperti penyediaan makanan halal dan hotel bersyariat. Pemuda-pemudi Aceh harus menjadi trendsetter," ujar Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal dalam kata sambutannya.
Malam itu sang walikota yang akrab disapa dengan panggilan 'Bunda' mendapat kehormatan sebagai juri tamu. Babak pertama menyisakan lima pasangan agam inong. Satu persatu pertanyaan yang diambil secara acak dilemparkan kepada para finalis. Mulai dari pertanyaan seputar konsep kota madani, wisata syariah, hingga cara para calon duta wisata itu mempromosikan kota tersebut.
Ketegangan yang membuat napas tertahan hadirin khususnya para pendukung mewarnai sesi tanya jawab tersebut. Bahasa nasional, bahasa internasional, dan lantunan hafalan ayat suci Al quran yang terdengar fasih mengaung memenuhi Gedung AAC Dayan Dawood. 30 Detik yang menentukan.
Anda sedang membaca artikel tentang
Saatnya yang Muda yang Bicara
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2015/04/saatnya-yang-muda-yang-bicara.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Saatnya yang Muda yang Bicara
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar