SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menganggap program Keluarga Berencana adalah program paling sukses yang diusung oleh Presiden Kedua Republik Indonesia, Soeharto. Sebab, lanjut dia, program KB merupakan program yang paling ampuh untuk dapat mengendalikan pertumbuhan penduduk.
"Semenjak zaman reformasi, kita seolah-olah menganggap semua yang ditinggalkan oleh Pak Harto itu barang haram. Saya kira pandangan itu adalah sebuah kesalahan. Selain maju di pembangunan, Pak Harto juga sukses luar biasa mengembangkan program KB, itu luar biasa," kata Basuki dalam sambutannya di Optimalisasi Pelatihan KB, di Gedung BKKBN Jakarta Timur, Senin (16/2/2015), dilansir Kompas.com.
Menurut dia, program KB itu telah dipromosikan dengan baik pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Sejak ia kecil, Basuki mengaku telah hafal di luar kepala lagu "Mars KB". Selain itu, acara televisi yang saat itu hanya diproduksi oleh TVRI, seringkali memutar edukasi perihal pentingnya mengikuti program KB.
"Hampir di tiap kampung, di gapura atau di depan puskesmasnya, pasti ada patung bapak dengan ibu gandeng dua anak dan ada lambang dua jari di dalam lingkaran. Pak Harto begitu rajin mensosialisasi program KB ini, saya pikir beliau orang hebat yang bisa berfikir ke depan kalau akan ada bonus demografi," kata Basuki.
Lebih lanjut, ia menginginkan supaya program KB ini digerakkan dengan RT dan RW yang aktif. Termasuk dengan keberadaan ruang-ruang publik yang ada di setiap perkampungan warga. Dengan adanya tempat tersebut, kata dia, bisa diketahui anak-anak yang kurang gizi atau tidak sehat.
Pemprov DKI tahun ini membangun sebanyak enam ruang atau taman publik ramah anak, yakni taman di Sungai Bambu Jakarta Utara, Gandaria Selatan Jakarta Selatan, Cideng Jakarta Pusat, Cililitan Jakarta Timur, Kembangan Jakarta Barat, serta Pulau Untung Jawa di Kepulauan Seribu.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) DKI Jakarta, Dien Emmawatim mengatakan, berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk di DKI Jakarta ada 9,5 juta jiwa. Pada tahun 2014, jumlah penduduk meningkat mencapai 10,2 juta jiwa.
"Berarti tingkat laju pertumbuhan penduduk sebanyak 2,4 persen. Kami targetkan tahun ini, pertumbuhan penduduk 2,1 persen," kata Dien.
Anda sedang membaca artikel tentang
Ahok: Tidak Benar Semua Peninggalan Soeharto Itu "Haram"
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2015/02/ahok-tidak-benar-semua-peninggalan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ahok: Tidak Benar Semua Peninggalan Soeharto Itu "Haram"
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Ahok: Tidak Benar Semua Peninggalan Soeharto Itu "Haram"
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar