OLEH INTAN POPY RINALDY, alumnus SMA Tunas Bangsa Abdya, kuliah di Jurusan Hubungan Internasional Uludag Üniversitesi, penerima beasiswa Türkiye Burslari, melaporkan dari Bursa, Turki
JUMAT malam lalu saya mendapat undangan dari teman untuk ikut shalat Subuh berjamaah di Ulu Camii. Ini masjid termasyhur di Bursa yang terletak di pusat kota. Tapi jaraknya jauh dari tempat saya tinggal, sebab saya tinggal di asrama kampus, jauh dari pusat kota.
Jadi, untuk ke sana saya harus naik kendaraan umum, otobüs ataupun tram. Masalahnya, pada awal subuh transportasi umum belum beroperasi. Jadi, untuk pergi ke sana saya harus naik bus khusus yang telah disediakan oleh kelompok teman-teman saya tersebut.
Esoknya, pukul 06.10 kami ke luar dari asrama, disambut oleh kencangnya angin subuh hari pada musim dingin ini. Perjalanan ke Ulu Camii menghabiskan waktu sekitar 45 menit. Namun, karena menjelang subuh jalanan lengang, sehingga waktu tempuh kami hanya 30 menit. Pukul 06.50 kami sudah tiba di Ulu Camii. Alhamdulillah, kami dapat shalat Subuh berjamaah, karena saya pikir tadinya kami pasti sudah terlambat untuk shalat berjamaah.
Tapi saya rasakan satu keanehan, mengapa hampir pukul 07.00 pagi shalat Subuh belum juga dimulai? Saya sempat menduga imamnya sudah pulang dan jamaah sudah bubar. Tapi perkiraan saya meleset. Kami ternyata bisa mengikuti shalat Subuh berjamaah dengan tenang karena subuh di Bursa memang dilaksanakan jelang pukul 07.00 pagi.
Nah, di kota inilah saya tinggal. Bursa, kota yang terletak di sebelah barat Turki ini adalah kota keempat terbesar setelah Istanbul, Ankara, dan Izmir. Sebagai salah satu kota terbesar di Turki tentulah ia memiliki banyak pesona yang tidak bisa diabaikan oleh para wisatawan asing. Ibu kota Ottoman pertama di Turki ini memiliki kekayaan alam yang sangat indah. Kota ini dijuluki sebagai "Yesil Bursa" yang berarti Bursa yang hijau. Julukan yang tak berlebihan karena di sini banyak terdapat kebun dan taman. Bahkan Bursa termasuk kota yang menghasilkan buah terbanyak di Turki.
Selain dari panorama kotanya yang indah, Bursa juga sangat layak dijadikan objek wisata sejarah sebab di kota ini sangat kaya akan monumen keagamaan. Salah satunya Ulu Camii. Ulu Camii adalah salah satu masjid terbesar dan bersejarah di Bursa. Masjid ini dibangun pada masa Ottoman yang disultani oleh Sultan Beyazid I pada tahun 1396. Ulu bermakna tinggi, camii berarti masjid. Masjid ini dibangun selama tiga tahun oleh arsitek terkenal pada zamannya bernama Ali Neccar. Memiliki 20 kubah besar, masjid ini diapit oleh dua menara tinggi. Di dalamnya terdapat air mancur (sadirvan) yang disediakan untuk jamaah yang ingin berwuduk yang terletak di tengah bangunan masjid. Tak kalah hebat di dalamnya juga terdapat 192 kaligrafi yang terkenal pada masa Kesultanan Ottoman yang tersebar di dinding dan langit-langit masjid.
Banyak ahli yang mengatakan bahwa Ulu Camii memiliki salah satu contoh kaligrafi Islam terbesar di dunia. Seperti inilah gambaran keindahan masjid yang dibangun pada masa Ottoman ini. Masih begitu banyak keindahan masjid yang bisa kita temukan di negeri para penakluk ini. Semoga tidak hanya di sini kita bisa menikmati ciptaan Allah yang begitu luar biasa ini, seperti salah satu syair Imam Syafii, "Orang pandai dan beradab tak akan tenang diam di kampung halaman, tinggalkan negerimu lalu merantaulah." Salam hangat dari Bursa, Türkiye.
[email penulis: intanpopyr@gmail.com]
* Jika Anda punya informasi menarik, kirimkan naskah dan fotonya serta identitas bersama foto Anda ke redaksi@serambinews.com
Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |
Anda sedang membaca artikel tentang
Ulu Camii, Masjid Terkenal dari Kesultanan Ottoman
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2014/12/ulu-camii-masjid-terkenal-dari.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ulu Camii, Masjid Terkenal dari Kesultanan Ottoman
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Ulu Camii, Masjid Terkenal dari Kesultanan Ottoman
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar