Arabian Street di Negeri Tirai Bambu

Written By Unknown on Minggu, 28 Desember 2014 | 16.25

ANHAR FAJRI, Pemuda Aceh Selatan, sedang kuliah pada Program Magister Jurnalistik di Huazhong University of Science and Technology (HUST) Wuhan, melaporkan dari Tiongkok

SAAT ini Tiongkok merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar di dunia dengan kekuatan ekonomi yang hampir menyamai Amerika Serikat. Melihat aktivitas ekonomi yang saat ini berjalan di Tiongkok maka wajar jika dikatakan negeri ini salah satu kekuatan ekonomi dunia pada era sekarang. Ini bisa dilihat dari penguasaan pasar oleh produk-produk bermerek China hampir seluruhnya.

Di Negeri Tirai Bambu ini hampir semua daerah punya kekhususan. Misalnya Guangzhou, dijadikan kawasan perdagangan dan Shenzhen jadi pusat industri. Namun, ada satu kota kecil yang bagi sebagian kita masih jarang terdengar, yaitu Yiwu yang juga diposisikan sebagai kota industri dan promosi berbagai produk dari berbagai daerah di Tiongkok.

Yiwu yang punya sebutan International Trade City merupakan kota tempat perbelanjaan grosir yang berada di Provinsi Zhejiang. Kota ini belum setenar Guangzhou atau Shanghai yang sudah menjadi kota tren mode di Tiongkok. Namun, pengusaha maupun konsumen model-model produk terbaru tak akan melewatkan kesempatan berbelanja ke Yiwu.

Kota grosir tanpa ujung ini juga punya alternatif tempat lain untuk berbelanja berbagai produk, seperti Yiwu Night Market yang hanya dibuka sejak pukul 6 sore hingga malam dan menjelang pagi dengan produk mulai brand dengan kualitas ternama hingga produk tanpa merek, namun kualitasnya lumayan. Underground market juga menawarkan produk-produk bagi remaja yang ingin berfesyen. Huangxian Market juga menyediakan berbagai produk pakaian jadi, baik untuk keperluan pribadi maupun untuk dijual kembali.

Produk-produk yang tersedia di Yiwu Market juga ada yang biasanya dipakai oleh umat Islam, seperti baju koko, aksesori-aksesori muslim, jilbab, musabah, peci, dan produk lainnya. Dengan begitu, pedagang-pedagang muslim pun bisa sekalian berbelanja produk tersebut dengan barang-barang lainnya yang bisa dipasarkan di negara masing-masing.

Ketika pertama kali tiba di salah satu penginapan saya tak menyangka akan ada tulisan bernada Islam di negara yang mayoritas penduduknya komunis ini. Ada hal menarik ketika seorang kawan dari Mauritius mengatakan bahwa kami akan ke Arabian Street untuk minum kopi. Ketika sampai di kawan tempat tersebut memang suasananya seperti sedang berada di daerah Timur Tengah karena dipenuhi orang-orang Arab, juga banyak berdiri restoran dengan nama Arab.

Penyebutan Arabian Street memang didasari dari banyaknya restoran dengan tulisan Arab dan halal. Misalnya, Sulaiman Restaurant dan Madina Restaurant yang berderet di jalan tersebut. Walaupun disebut Arabian Street, tapi yang berjualan di tempat ini tak seluruhnya orang Timur Tengah. Ada juga muslim Tiongkok yang berjualan di jalan ini.

Lokasi Arabian Street tak jauh dari tempat perbelanjaan Night Market yaitu perbelanjaan yang dibuka menjelang malam dan ditutup menjelang pagi, sehingga orang-orang akan selalu ramai di sekitar kawasan itu dan menjadi kawasan yang sangat strategis serta nyaman bagi umat Islam yang ingin berbelanja di Kota Yiwu, tanpa takut dengan makanan yang tidak halal. Dengan begitu, akan hilang rasa khawatir bagi umat muslim akan terjebak dengan makanan yang ada di sana. Pelayanan yang bersifat persaudaraan sesama muslim juga mudah didapatkan di daerah ini.

Namun, berbelanja di sini bukan berarti semua barang akan kita dapatkan pada hari itu juga sesuai keinginan kita. Soalnya, sebagian besar produk yang ditampilkan di toko hanyalah sampel. Apabila kita meinginkan barang tersebut maka akan mereka ambil ke gudang sesuai dengan sampel yang kita pilih.

Di pusat perbelanjaan Yiwu Market ini selalu terdapat banyak orang Timur Tengah, baik untuk sekadar beberlanja keperluan pribadi maupun mencari barang untuk tujuan dijual kembali di negerinya.

Berbelanja di Kota Yiwu juga tak perlu repot memikirkan bagaimana proses pengiriman atau pengangkutan barang dari Yiwu. Di sini semuanya sudah tersedia. Bahkan untuk proses pengiriman banyak pedagang di sini akan membantu mencarikan agen-agen shiping (angkutan kapal) antarnegara yang terpercaya dan murah.

Sungguh menjadi momen yang sangat menarik perjalanan bisnis ke negeri empat musim ini, karena selain bisa berwisata ria mengunjungi tempat bersejarah, kita juga bisa berbelanja dengan harga lebih murah untuk dipasarkan kembali di negeri asal kita. [email penulis: faj_del06@yahoo.com]

Jika Anda punya informasi menarik, kirimkan naskah dan fotonya serta identitas bersama foto Anda ke redaksi@serambinews.com


Anda sedang membaca artikel tentang

Arabian Street di Negeri Tirai Bambu

Dengan url

http://acehnewinfo.blogspot.com/2014/12/arabian-street-di-negeri-tirai-bambu.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Arabian Street di Negeri Tirai Bambu

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Arabian Street di Negeri Tirai Bambu

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger