* 18 Mayam Emasnya Raib
SUBULUSSALAM - Nur Sasmi (50), penduduk Desa Subulussalam Selatan, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, ditemukan tewas Jumat (3/10) siang dalam kondisi wajah lebam dan leher tergorok di rumah familinya. Sedangkan perhiasan emasnya seberat 18 mayam raib, diduga dilarikan pelaku.
Korban merupakan penduduk Desa Subulussalam Selatan, Kecamatan Simpang Kiri. Pada hari nahas itu Nur Sasmi menemani suaminya, Deli (53) yang sendirian membersihkan kebun kelapa sawit mereka di Desa Harapan Baru. Di desa itu, pasangan suami istri ini menumpang di rumah kerabatnya yang selama ini kosong, untuk beristirahat. Rumah itu berjarak 150 meter dari kebun kelapa sawit mereka.
Setelah meracuni rumput di kebun sawitnya, Deli kembali ke rumah itu sekitar pukul 11.30 WIB. Ia kaget dan histeris melihat jasad istrinya tergeletak tak bernyawa, bersimbah darah. Deli pun berteriak minta tolong kepada warga sekitar.
Beberapa warga yang terkejut mendengar teriakan Deli, langsung berdatangan. Warga kaget menyaksikan korban sudah tak bernyawa dengan leher tergorok.
Polisi yang mendapat laporan tentang kejadian itu langsung meluncur ke lokasi. Tim identifikasi dari Polres Singkil melakukan olah tempat kejadian. Selanjutnya korban dibawa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam untuk di-visum et repertum.
Disimpulkan, korban meninggal akibat dianiaya. Kepalanya dipukuli dengan benda tumpul atau tangan kosong, lalu lehernya digorok. Pendarahan yang tak cepat teratasi membuat korban tewas di tempat.
Hingga tadi malam polisi masih melakukan penyelidikan. Suami korban kepada polisis hanya menjelaskan bahwa dia melihat istrinya tak lagi bernyawa saat pulang dari kebun. Warga sekitar pun tidak ada yang mendengar teriakan korban atau melihat kejadian itu, apalagi rumah tersebut terbilang jauh dari permukiman warga.
Di desa itu memang ada Posyandu Plus, namun kemarin tutup lebih awal karena hari Jumat, sehingga petugas posyandu tak ada yang mendengar teriakan korban atau melihat aksi si pelaku.
Bermotif perampokan
Kapolres Aceh Singkil, AKBP Anang Triarsono SIK yang dikonfirmasi melalui Kasatreskrim AKP Yasir kemarin sore mengatakan, berdasarkan penyelidikan awal, almarhumah Nur Sasmi diduga korban perampokan. Indikasi ini menguat karena sejumlah perhiasan korban, raib. Mulai dari gelang emas seberat 15 mayam (per mayam 3,33 gram, red), cincin tiga mayam, hingga telepon genggam korban.
Selain itu, polisi menduga luka lebam bekas pukulan pada wajah korban mengindikasikan karena adanya perlawanan. "Dari penyelidikan awal, kasus ini bermotif perampokan karena korbannya melawan sehingga dibunuh pelakunya," kata AKP Yasir.
Lebih jauh Yasir mengatakan, polisi belum menemukan barang bukti berupa alat yang digunakan pelaku untuk menghabisi korban. Alat yang diperkirakan berupa sebilah pisau dibawa kabur pelaku bersama perhiasan korban. Polisi juga belum dapat menyimpulkan jumlah pelakunya apakah tunggal atau lebih dari satu.
Ia tambahkan, dari fakta lapangan, polisi memperkirakan pelaku telah lama mengincar korban untuk dirampok. Sebab, pelaku bisa mengetahui keberadaan korban di rumah itu, padahal selama ini tak ada penghuninya.
Pelaku yang telah membuntuti korban diduga sengaja melancarkan aksinya ketika sang suami sudah tak berada di rumah. "Korban ini sepertinya sudah lama diincar. Pelaku sudah tahu bahwa korban memiliki perhiasan, jadi pelakunya sudah membuntuti dan mencari waktu yang tepat," ujar Yasir seraya mengingatkan kaum Hawa agar jangan memakai perhiasan emas secara berlebihan saat ke luar rumah, apalagi ke tempat sepi, seperti kebun dan sawah. (lid)
Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |
Anda sedang membaca artikel tentang
Perempuan Paruh Baya Tewas Digorok
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2014/10/perempuan-paruh-baya-tewas-digorok.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Perempuan Paruh Baya Tewas Digorok
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Perempuan Paruh Baya Tewas Digorok
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar