* KPA Blangpidie: Itu Bendera Aceh
PEKALONGAN - Seorang anggota Intel Kodim 0710/Pekalongan membeberkan proses penangkapan dan penyitaan pada Jumat (5/9) siang ribuan bendera Bintang Bulan di Pekalongan, Jawa Tengah yang diduga pesanan seseorang dari kalangan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Jakarta. Sementara itu, Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) Blangpidie menyatakan bendera yang disita itu merupakan bendera Aceh, bukan (lagi) bendera GAM.
Temuan ribuan lembar bendera tersebut, menurut sang intel yang minta namanya dirahasiakan, berawal dari informasi masyarakat yang curiga melihat adanya bendera GAM dijahit oleh warga di Kelurahan Bener, Kecamatan Wiradesa, Pekalongan. Kampung itu memang terkenal sebagai wilayah konveksi karena sebagian masyarakatnya berprofesi sebagai penjahit.
Tim langsung bergerak ke lokasi dimaksud untuk memastikan kebenaran informasi yang mereka terima. "Pengintaian pun dilakukan selama dua bulan. Hingga akhirnya menjurus ke satu penjahit bernama Herlina, warga Jalan Cendrawasih RT01/RW09, Kelurahan Bener, Kecamatan Wiradesa, Pekalongan," ungkap sang intel kepada Tribun Jateng--koran satu grup dengan Serambi Indonesia--di Pekalongan, Sabtu (6/9) kemarin.
Beberapa anggota tim, menurutnya, langsung menuju rumah si penjahit itu dan menyamar sebagai pelanggan yang hendak memberikan orderan berupa spanduk even motorcross dalam jumlah banyak. Herlina tak tahu bahwa mereka adalah anggota intel Kodim.
Sebelum memutuskan untuk memberikan orderan "fiktif" kepada Herlina, seorang anggota intel Kodim yang menyamar meminta janda berusia 45 tahun itu memberikan contoh garapan yang sudah jadi. Herlina tak punya contoh jahitan yang sudah jadi, lalu dia ambil beberapa sampel di kediaman Misriah (45), berjarak sekitar 300 meter dari rumahnya.
Entah disengaja atau tidak, kebetulan beberapa sampel yang diambil dari rumah teman dekatnya itu adalah bendera GAM. Diketahui sejak Kamis (4/9) lalu Herlina baru saja meminta bantuan Misriah menjahit orderan dari abang iparnya bernama Haji Imam Kamaludin berupa bendera Bintang Bulan yang dicetak dengan teknik sablon.
Saat itulah anggota kodim tersebut membeberkan identitas dia yang sebenarnya. Herlina lantas dimintai keterangan tentang siapa yang memberikan orderan bendera itu kepadanya. "Ternyata Herlina dapat orderan dari abang iparnya bernama Imam Kamaludin," kata anggota Intel Kodim 0710/Pekalongan yang akrab disapa "Ambon" itu.
Temuan itu terus dikembangkan dan mengarah ke rumah Imam Kamaludin dan Misriah. Kebetulan jarah rumah Herlina ke dua rumah itu tak terlalu jauh, masih satu kampung, tapi berbeda RT. "Terus terang saat operasi saya bawa pistol, khawatirnya ada anggota GAM di dalam salah satu rumah tersebut," ungkap Ambon.
Menurutnya, hanya Imam yang dibawa ke Makodim untuk dimintai keterangan, sedangkan Musriah dan Herlina hanya dimintai keterangan di rumah mereka masing-masing. "Imam ternyata menyimpan ribuan bendera yang sudah jadi di rumah orang tunya di Jalan Jlamprang 71, Pekalongan Utara. Selain ribuan bendera, kami juga menyita satu alat sablon dan satu mesin jahit sebagai barang bukti," katanya.
Sementara itu, Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Blangpidie, Teuku Kamaluddin mengatakan, ribuan bendera Bintang Bulan yang disita Kodim 0710/Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (5/9) siang--sebagaimana diberitakan Serambi kemarin--bukanlah bendera GAM, melainkan adalah bendera Aceh.
"Sebenarnya, bendera Bintang Bulan itu tidak bisa disita karena merupakan bendera Aceh, bukan lagi bendera GAM," ungkap Kamaluddin yang akrab disapa Teungku Yong kepada Serambi, Sabtu (6/9) kemarin, menanggapi pemberitaan Serambi tentang penyitaan ribuan bendera Bintang Bulan di Pekalongan.
Kamaludin punya argumen kuat mengapa bendera itu dia sebut bendera Aceh. "Soalnya, DPR Aceh sudah menyetujui bendera Bintang Bulan tersebut sebagai bendera Aceh. Lagi pula, di dalam MoU Helsinki maupun UUPA dijelaskan bahwa Aceh berhak memiliki bendera, lambang, dan himne," timpalnya.
DPRA selaku wakil rakyat Aceh, lajut Kamaluddin, pada tahun 2013 sudah menetapkan bendera Bintang Bulan sebagai bendera Aceh. Juga sudah disahkan dalam bentuk qanun. "Jadi, kenapa harus disita?" gugat Teuku Kamaluddin. (tribunnews/wan/nun)
Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |
Anda sedang membaca artikel tentang
Intel Menyamar, Ribuan Bendera GAM Didapat
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2014/09/intel-menyamar-ribuan-bendera-gam.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Intel Menyamar, Ribuan Bendera GAM Didapat
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Intel Menyamar, Ribuan Bendera GAM Didapat
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar