BANDA ACEH - Wakil Ketua DPRA, Tanwier Mahdi, mengusulkan agar Pemerintah Aceh membentuk badan penyangga produk pertanian. Hal ini dinilai perlu dilakukan untuk menjaga stabilitas harga produk pertanian, baik ketika d masa paceklik maupun di masa panen.
Saran tersebut disampaikan Tanwier Mahdi, menanggapi dipasarkannya bawang merah asal Gampong Lamtutui ke Sumatera Utara. Namun Tanwier menambahkan, fenomena tersebut tidak hanya terjadi pada bawang merah, namun juga pada hampir semua komoditas lainnya, terutama padi.
"Kita lihat sekarang ini banyak sekali padi Aceh yang diangkut ke luar untuk diolah menjadi beras. Beras itu kemudian dipasarkan kembali ke Aceh dengan harga yang lebih mahal. Kan ironis sekali," pungkasnya.
Kondisi-kondisi seperti inilah yang menurut dia menyebabkan inflasi di Aceh lebih tinggi ketimbang daerah-daerah lain. Karena itu dia menilai keberadaan lembaga penyangga produk pertanian sangat penting. Sebab selain menjaga kestabilan harga di pasar, juga akan membuat harga di tingkat petani lebih stabil.
"Jadi Pemerintah Aceh harus menyediakan dana untuk menampung dan membeli komoditas hasil pertanian. Bisa melalui dinas-dinas terkait atau juga membentuk badan penyangga," imbuhnya.
Perusahaan Daerah Pemerintah Aceh (PDPA) menurutnya sangat tepat menjadi badan penyangga, sehingga dengan demikian keberadaannya bisa lebih bermanfaat. "Memang lebih tepat PDPA. Tetapi itu terserah Pemerintah Aceh, yang penting kita bisa membantu petani," imbuhnya.(yos)
Anda sedang membaca artikel tentang
Aceh Perlu Bentuk Badan Penyangga Pertanian
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2014/08/aceh-perlu-bentuk-badan-penyangga.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Aceh Perlu Bentuk Badan Penyangga Pertanian
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Aceh Perlu Bentuk Badan Penyangga Pertanian
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar