Korban Sabu Aceh hingga Tukang Becak

Written By Unknown on Minggu, 27 Juli 2014 | 16.24

BANDA ACEH - Penggunaan narkotika jenis sabu-sabu di Aceh dilaporkan terus meningkat. Yang mengonsumsi barang terlarang itu bukan hanya kalangan atas tetapi juga meracuni masyarakat bawah seperti tukang becak.

Di Aceh Barat, misalnya, tren penggunaan sabu terus meningkat seiring meluasnya jaringan peredaran. Di daerah tersebut, sabu tak hanya dikonsumsi kalangan berduit saja seperti wiraswastawan atau  pengusaha melainkan ikut menjadi 'teman hidup' para tukang becak.

"Di Aceh Barat barang haram ini sudah memasuki ke taraf yang sangat meresahkan," kata Kapolres Aceh Barat, AKBP Faisal Rivai kepada Serambi di Meulaboh.

Menurut Kapolres Aceh Barat, jumlah pengguna sabu-sabu dan pengedar yang ditangkap hingga Juli tahun ini mencapai puluhan orang. Rata-rata tahanan dan narapidana yang kini menghuni LP Meulaboh dan ditahan di Mapolres Aceh Barat terkait dengan sabu dan ganja.

AKBP Faisal mengakui, pelaku yang mengedarkan barang haram ini memiliki jaringan yang sangat luas. Untuk mencegah maraknya aksi pemakaian dan penjualan, pihaknya terus mengampanyekan bahaya narkoba di tengah masyarakat maupun pelajar. Selain itu, pihaknya juga bekerja keras untuk membongkar jaringan bisnis tersebut sekaligus menangkap pelakunya.                                                                

Dari Kabupaten Nagan Raya dilaporkan, penggunaan narkotika jenis sabu-sabu di wilayah ini juga semakin meningkat. Pasalnya, sebagian besar pelaku yang mengonsumsi barang haram tersebut adalah kalangan pemuda dan pelajar yang duduk di bangku SMA.

Informasi yang diperoleh Serambi dari sumber terpercaya, rata-rata kawula muda yang mengonsumsi barang haram ini adalah para pebisnis ataupun anak muda yang memiliki strata sosial tinggi. Artinya, barang terlarang ini dipakai oleh anak muda yang orangtuanya berduit dan memiliki banyak usaha sampingan seperti perkebunan.

Faktor pergaulan disebut-sebut salah satu penyebabnya. "Dengan mengonsumsi sabu-sabu dianggap sudah gaul dalam berteman dan terkesan paling hebat karena mampu mengonsumsi barang mahal," kata seorang sumber.

Kapolres Nagan Raya, AKBP Gunawan Eko Susilo SIK melalui Wakapolres Kompol Erwan SH MH kepada Serambi mengakui tingkat peredaran narkoba di wilayah ini tergolong tinggi dan semakin meresahkan.

Pekan lalu, pihaknya menangkap seorang pengedar sabu-sabu plus 12 paket barang terlarang dari tangan pelaku yang beroperasi di kawasan Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya.

Kompol Erwan menambahkan, perang melawan peredaran narkoba oleh aparat kepolisian di wilayah ini terus digencarkan. Tak hanya bagi masyarakat, aksi pemberantasan barang haram ini juga dilakukan di internal kepolisian dengan kegiatan rutin memeriksakan urine anggota polisi.

Pengedar sabu di Nagan Raya memiliki jaringan luas.  Namun, kata Kapolres Nagan, untuk memberantasnya butuh peran seluruh komponen masyarakat.

Bukan cuma di Aceh Barat dan Nagan Raya. Kasus narkotika yang ditangani Polres Lhokseumawe juga meningkat pada tahun 2014. Sejak Januari hingga Juli 2014, jumlah kasus narkotika (sabu, ganja, dan ektasi) yang ditangani mencapai 45 kasus dengan tersangka mencapai 60 orang lebih. Namun, dari ketiga kasus tersebut, yang paling dominan adalah sabu-sabu.

Kapolres Lhokseumawe, AKBP Joko Surachmanto melalui Kasat Narkoba Iptu Sofyan kepada Serambi mengatakan, pihaknya belum berhasil mengungkap dari mana sabu-sabu yang dipasok ke Lhokseumawe selama ini.

Sedangkan di Bireuen, 70 persen napi dan tahanan di rumah tahanan negara (rutan) setempat tersangkut kasus narkoba jenis sabu-sabu. Masih tingginya kasus narkotika jenis sabu-sabu di kabupaten ini diduga karena barang haram tersebut begitu mudah memasuki Bireuen. "Saat ini masih banyak pengguna dan pengedar narkoba jenis sabu-sabu yang tertangkap di Bireuen. Namun bandarnya masih sulit tertangkap, karena jaringan mafia narkoba itu terputus, lantaran pengguna dan pengedar sabu-sabu yang tertangkap tidak mau membeberkan siapa bandarnya," kata Kasat Narkoba Polres Bireuen, AKP Aji Wisa.

Sedangkan Kepala BNNK Bireuen, Drs Agussalim mengatakan, pihaknya berupaya meminimalisir dan mencegah peredaraan serta pengguna narkoba jenis sabu-sabu dengan menyosialisasikan tentang bahaya barang haram tersebut. "Kami fokus pada pencegahan dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, elemen pemerintah dan swasta, lembaga swadaya masyarakat, pelajar, aparat desa, dan berbagai elemen lainnya," kata Agussalim. (edi/jf/c38)

Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |


Anda sedang membaca artikel tentang

Korban Sabu Aceh hingga Tukang Becak

Dengan url

http://acehnewinfo.blogspot.com/2014/07/korban-sabu-aceh-hingga-tukang-becak.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Korban Sabu Aceh hingga Tukang Becak

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Korban Sabu Aceh hingga Tukang Becak

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger