* Diduga Mengandung Bensin
MEULABOH - Emi Suriana (42) dan anaknya Ilham (26), warga Gampong Ranto Panyang Timur, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Jumat (25/7) sekitar pukul 09.30 WIB terbakar setelah kompor yang digunakan untuk membuat rempeyek (peyek) dan kue Lebaran meledak dan menyambar tubuhnya yang berbalut pakaian.
Akibatnya, sekujur tubuh Emi Suriana yang berprofesi sebagai guru di sebuah sekolah di Kecamatan Kaway XVI itu melepuh. Anaknya, Ilham juga tak luput dari jilatan api. Dada dan kedua tangannya mengalami luka bakar serius saat ia berusaha menolong ibunya yang menjerit minta tolong karena disambar api.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Serambi dari sejumlah keluarga korban di Ruang IGD RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat kemarin, sebelum musibah itu terjadi, Emi Suriana sedang membuat peyek dan kue Lebaran di dapurnya menggunakan kompor yang bahan bakarnya minyak tanah (mitan).
Setelah satu jam asyik membuat peyek seorang diri, tiba-tiba kompor yang ia gunakan meledak. Api dari kompor beserta minyak langsung menyambar tubuh korban. Ia menjerit sejadi-jadinya.
Ilham yang mendengar teriakan ibunya dengan sigap melepaskan bajunya dan membasahinya dengan air unuk memadamkan lidah api yang menjilati sekujur tubuh ibunya. Karena jarak Ilham terlalu dekat dengan ibunya, akhirnya Ilham pun terbakar.
Begitupun meski dalam kondisi tubuh terbakar, ia terus berusaha mati-matian memadamkan api di tubuh ibunya. Ilham juga menyiramkan air ke tubuh wanita yang melahirkannya itu maupun ke beberapa bagian rumah yang sudah mulai terbakar.
Upaya anak muda ini tak sia-sia. Api yang sudah membakar ibu, dirinya, dan beberapa bagian rumah, berhasil ia padamkan. Bersamaan dengan itu para tetangga pun datang membantu. Emi Suriana pun langsung ditolong warga dan dilarikan ke rumah sakit.
Serambi melihat langsung kondisi Emi Suriana di Ruang IGD RSUD Cut Nyak Dhien siang kemarin. Sangat memprihatinkan. Di sekujur tubuhnya terdapat perban basah yang digunakan tim medis untukmeringankan deritanya. Tidurnya pun harus dialasi daun pisang agar kulit maupun jaringan ototnya yang sudah gosong tidak lengket di bagian tempat tidur.
Ia kini tak bisa bicara. Sanak keluarga ataupun tamu yang membesuknya hanya bisa ia sapa dengan lirikan mata sendu.
Mengandung bensin
Keuchik Gampong Ranto Panyang Timur, Kecamatan Meureubo, Almasri PK kepada Serambi, Jumat siang kemarin mengatakan kejadian itu diduga akibat bahan bakar kompor mitan yang digunakan korban Emi Suriana mengandung bensin. Dugaan itu muncul setelah ia melihat kondisi luka bakar yang dialami korban sangat menyebar karena sifat bensin yang sambarannya lebih cepat menyebar dibanding mitan. Apalagi kejadian serupa pernah terjadi di Kecamatan Meureubo tahun 2013 sehingga menelan korban di kalangan masyarakat.
"Persoalan ini harus segera diusut oleh aparat kepolisian, sehingga tak ada lagi jatuh korban," harap Almasri.
Terpisah, dokter jaga di Ruang IGD RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, dr Riantiara Putri yang ditanyai Serambi kemarin mengatakan kondisi luka bakar yang dialami Emi Suriana sangatlah parah. Spektrum luka bakar di tubuhnya mencapai 100 persen.
"Secara umum kondisi pasien stabil dan masih sadarkan diri. Namun, perawatan luka bakar terhadap pasien harus diintensifkan dan kondisi kesehatannya harus dipantau secara berkelanjutan," jelas Tiara.
Sedangkan kondisi Ilham, anak korban, dilaporkan membaik. Namun, ia masih memerlukan rawatan lanjutan untuk beberapa hari lagi. (edi)
Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |
Anda sedang membaca artikel tentang
Kompor Mitan Meledak, Ibu dan Anak Terbakar
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2014/07/kompor-mitan-meledak-ibu-dan-anak.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kompor Mitan Meledak, Ibu dan Anak Terbakar
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kompor Mitan Meledak, Ibu dan Anak Terbakar
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar