TERKAIT kekecewaan Ormas dan OKP Islam karena tak berhasil menemui langsung Gubernur Zaini Abdullah ketika berunjuk rasa ke Kantor Gubernur Aceh, Selasa (17/6) siang--bahkan menganggap Gubernur lebih memprioritaskan menerima delegasi Uni Eropa ketimbang rakyat sendiri--Serambi memintai konfirmasi dari Gubernur Aceh, Zaini Abdullah. Tanggapan disampaikan secara langsung oleh Gubernur Zaini maupun melalui Kepala Biro Humas-nya, Muthalamuddin. Inilah rangkuman tanggapannya.
"Perlu saya pertegas bahwa saya memiliki komitmen yang komprehensif terhadap implementasi syariat Islam.
Pemerintah Aceh segera akan melakukan rekoordinasi khusus Qanun Jinayah dan strategi implementasi syariah Islam secara holistik di Aceh. Saya sudah tua, apalagi yang saya pikirkan kalau bukan kemaslahatan berbasis syariat Islam untuk warga Aceh.
Perlu saya tambahkan, saya dan Wagub Muzakir Manaf memiliki komitmen untuk membangun Aceh berbasis syariat Islam. Kita sedang bekerja. Kalau ada salah, silakan dikoreksi. Silakan beri kami kritik yang konstruktif, untuk kemajuan semua orang Aceh.
Perlu diingat, mengimplementasikan syariat Islam tidak boleh parsial, sepotong-sepotong. Tapi kita harus jalankan syariat Islam secara menyeluruh, secara kafah. Semuanya harus dimulai dari sikap dan tingkah laku kita. Demonstrasi pun harus sesuai dengan syariat Islam. Kalau demo saja tidak sesuai dengan norma Islam, bagaimana bisa syariat Islam diterapkan? Itu pun harus dikritisi. Islam itu rahmat bagi semua golongan. Jangan kemudian menjadikan syariat sebagai alat untuk saling menuduh satu sama lain.
Terhadap tuntutan pengunjuk rasa agar izin hotel yang memfasilitasi perbuatan maksiat dicabut, saya perlu tegaskan bahwa negara ini memiliki aturan. Ini negara hukum. Segera buktikan kepada saya dan Wakil Gubernur dan seluruh bupati/wali kota di Aceh jika ada hotel yang melanggar nilai-nilai Islam. Akan kita cabut izin operasionalnya. Rakyat Aceh harus bersatu melawan setiap tindakan yang melanggar aturan negara ini.
Tentang tamu dari Uni Eropa yang Selasa pagi bertemu dengan saya di pendopo, ini bukan persoalan prioritas. Semua tamu yang datang selalu saya sambut. Siang malam saya bekerja untuk kemajuan Aceh. Tidak ada dalam pikiran saya memarginalkan satu kelompok, lalu memuliakan kelompok yang lain. Saya orang tua bagi rakyat Aceh. Wajib bagi saya memuliakan jamee (tamu -red) yang datang ke Aceh, baik itu rakyat saya sendiri maupun tamu dari nasional dan internasional.
Khusus terhadap dubes-dubes Uni Eropa itu, kedatangan mereka telah diagendakan sebulan lalu. Jadi, bukan karena saya memprioritaskan mereka, sehingga saat para ulama dan santri berdelegasi ke kantor gubernur, saya tak berada di kantor, karena memang sedang melayani tamu dari Uni Eropa itu di pendopo. Jadi, momennya saja yang kebetulan tidak klop.
Sebenarnya, sebagai perpanjangan tangan Gubernur (secara teknis) sudah dikirim untuk menemui massa adalah Asisten I Setda Aceh dan Kadis Syariat Islam yang akan memberi penjelasan sekaligus menampung berbagai aspirasi maupun tuntutan yang disampaikan. Namun massa tak bisa menerima kedua pejabat yang sangat berkompeten tersebut." (dik/nas)
Anda sedang membaca artikel tentang
Saya Komit terhadap Implementasi Syariat
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2014/06/saya-komit-terhadap-implementasi-syariat.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Saya Komit terhadap Implementasi Syariat
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Saya Komit terhadap Implementasi Syariat
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar