LHOKSEUMAWE - Sekretaris Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Partai Nasional Aceh (PNA) Sofyan Dawood menegaskan partainya tidak mengarahkan dukungan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Kader dan simpatisan PNA dibebaskan untuk memilih calon pemimpin sesuai dengan hati nuraninya.
"Sebagai partai lokal, PNA fokus memperjuangkan bagaimana ke depan ekonomi Aceh bisa meningkat. Siapa pun yang menjadi presiden terserah, yang penting presiden terpilih nanti bisa memperhatikan pembangunan ekonomi rakyat Aceh," ungkap Sofyan Dawood menjawab Serambi di Lhokseumawe, Minggu (22/6).
Sofyan Dawood, mantan juru bicara militer GAM ini menyatakan, ada beberapa alasan sehingga PNA tidak mengarahkan anggota dan kadernya untuk memilih salah satu pasangan Calon Presiden RI. Salah satunya dalam rangka menghindari terjadinya sengketa sesama anggota dan simpatisan partai.
"Daripada menyimpan sifat dendam sehabis Pilpres, kan lebih baik diserahkan saja kepada rakyat untuk memilih calon pemimpinnya," ujar mantan panglima GAM Wilayah Pase ini.
Ia mengingatkan ada satu hal yang penting diperhatikan saat ini, yaitu menghindari setiap benih timbulnya kembali konflik di Aceh. Biasanya, sebut Sofyan, setiap 10-12 tahun muncul kembali benih-benih konflik di Aceh, karena rakyat merasa dikhianati oleh orang-orang yang telah mereka berikan kepercayaan.
"Orang Aceh adalah pemegang janji yang kuat, kalau tidak sesuai janji atau diingkar tentu marah dan memberontak. Nah, bagaimana ke depan mengubah sikap ini. Ke depan, kita harus menciptakan generasi yang berjuang dengan kepala, bukan lagi dengan senjata," ujarnya.
Pada bagian lain, Sofyan Dawood menilai UUPA yang merupakan tindak lanjut dari penandatanganan MoU Damai di Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005, nyaris gagal memperbaiki kehidupan rakyat Aceh.
Faktanya, sebut Sofyan Dawood, setelah 10 tahun MoU Hilsinki, masih banyak sekali rakyat miskin yang menjerit dan membutuhkan uluran tangan. "Termasuk fenomena terakhir dengan banyaknya pencari sedakah masuk kantor dan toko tiap hari, karena kepedulian aparatur pemerintah yang belum mampu memperbaiki kehidupan mereka," ujar Sofyan Dawood.
"Seharusnya, Pemerintah Aceh dapat mendesak Pemerintah Pusat untuk segera mengimplementasikan poin-poin UUPA yang menjadi kebutuhan rakyat banyak. Hal-hal yang tidak menyentuh langsung kehidupan rakyat dapat diselesaikan sambil jalan. Jangan gara-gara satu poin belum dapat selesai, lalu poin penting dalam MoU Helnsiki ditinggalkan," ungkap Sofyan Dawood.(ib)
Anda sedang membaca artikel tentang
PNA tak Memihak di Pilpres
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2014/06/pna-tak-memihak-di-pilpres.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
PNA tak Memihak di Pilpres
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar