* Warga Meulaboh Mengungsi
TAPAKTUAN - Laut pantai barat Aceh, mulai dari Aceh Jaya hingga Aceh Selatan, bergolak hebat pada Jumat (27/6). Belasan gubuk wisata di pantai Aceh Jaya rubuh. Di Aceh Barat, ratusan rumah terendam, sebuah boat karam, empat tongkat terdampar. Sedangkan di Aceh Selatan lebih parah; 10 perahu motor milik nelayan Reukam, Kecamatan Tapaktuan, hancur.
Dari Calang, ibu kota Aceh Jaya dilaporkan, tinggi gelombang di pantai Desa Gampong Baro Sayeung, Kecamatan Setia Bakti, sekitar pukul 04.00 WIB kemarin berkisar antara 1-4 meter. Kondisi ini membuat warga di kawasan itu panik.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Jaya, Amren Sayuna kepada Serambi mengatakan, gelombang tinggi tidak hanya menghantam lokasi wisata di Gampong Baro Sayeung, tapi juga puluhan rumah di Desa Lhok Timon, Setia Bakti. "Tak ada korban jiwa, tapi kerugian pedagang mencapai puluhan juta rupiah karena puluhan gubuk kecil yang dibangun di pinggir pantai rubuh dihantam gelombang," kata Amren.
Seorang pedagang di Pantai Gampong Baro Sayeung, Jamaludin (38) mengaku, empat gubuk miliknya hancur, sedangkan gubuk tetangganya Usman, hancur enam unit, Amiruddin empat unit. "Karena gelombang tinggi, pengunjung takut datang dan akhirnya sementara waktu kami tak berjualan," ujarnya.
Warga mengungsi
Sementara itu, sejumlah desa di Meulaboh, Aceh Barat, kemarin dihantam gelombang pasang menyebabkan ratusan rumah terendam. Air pasang yang meluap ikut menyapu kios-kios di pinggir pantai sehingga ratusan keluarga dari tiga desa dalam Kecamatan Johan Pahlawan mengungsi ke rumah famili atau ke masjid. Warga yang menetap di sejumlah desa di pinggir pantai sempat panik dan bersiap-siap melarikan diri.
Data yang diperoleh Serambi, gelombang pasang itu merendami Desa Suak Indrapuri, Pasir, Ujong Kalak, dan Suak Ribee dalam Kecamatan Johan Pahlawan.
Permukiman warga di sekitar pantai Kecamatan Samatiga, Arongan Lambalek, dan Johan Pahlawan juga terendam air laut. Dampak rendaman air laut ini dirasakan oleh 103 warga Pasir, 136 warga Suak Indrapuri, dan 252 jiwa warga Ujong Kalak.
Bupati Aceh Barat, HT Alaidinsyah didampingi Kepala BPBD Teuku Nofrizal dan Kabid Kedaruratan, Dedek Arisman mengatakan, air laut yang meluap ini masih terus dipantau tim dari pemkab, dibantu oleh para relawan. "Sudah saya minta tim BPBD melakukan pemantauan dan segera lakukan upaya membantu masyarakat," kata bupati.
Dedek Arisman menambahkan, air pasang yang cukup besar ini menyebabkan tanggul pengaman pantai di Suak Indrapuri dan Pasir jebol, sehingga air meluap ke permukiman penduduk.
Selain di Desa Pasir, Suak Indrapuri, dan Ujong Kalak, air pasang juga merendam sejumlah ruas jalan di Desa Kampung Belakang, Pasar Aceh, Pangong, dan Padang Seurahet.
Tongkang terdampar
Air pasang dan gelombang besar yang disertai badai juga menyebabkan empat tongkang dan satu tug boat terdampar ke bibir pantai saat ditambatkan di Teluk Suak Indrapuri, Meulaboh.
Namun, tiga tongkang dan satu tug boat sudah berhasil ditarik dari tempatnya terdampar di Peunaga Cut Ujong dan Suak Puntong. Sedangkan satu tongkang lagi yang melansir batu bara milik PLTU Nagan Raya terdampar di Padang Seurahet.
Kapolres Aceh Barat, AKBP Faisal Rivai melalui KBO Polisi Air, Ipda Slamet mengatakan, pihaknya masih terus mengawasi tongkang yang terdampar itu, termasuk mengamankan empat kapal nelayan Thailand yang ditambatkan di Pelabuhan Jetty, sebab ombak cukup besar.(c45/tz/riz/edi)
Anda sedang membaca artikel tentang
Laut Bergolak di Barat Selatan
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2014/06/laut-bergolak-di-barat-selatan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Laut Bergolak di Barat Selatan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Laut Bergolak di Barat Selatan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar