LEGENDA hidup sepakbola Argentina, Diego Armando Maradona, lewat harian Argentina Star, menyindir kemenangan 3-1 Brazil atas Kroasia. Maradona melihat Brazil justru tampil grogi dan penuh tekanan, hingga muncul gol bunuh diri Marcello menit ke-13. "Tak usah terkejut dengan penalti atas ulah Fred, karena itu adalah wajar wajar saja. Kita berada di Brazil," ketus Maradona.
Kroasia tampil lepas dengan permainan terbuka dan menyerang, hingga mampu mencuri gol. Namun Brazil justru masuk lapangan dengan penuh ketakutan, kata Maradona. Ini jelas tak boleh terjadi dengan Argentina, ketika membuka tarung mereka di Grup F, melayani tantangan Bosnia, kata Maradona seperti dikutip Adnmundo, edisi kemarin.
Maradona meminta Lionel Messi dkk untuk belajar dari Brazil, kandidat kampiun yang nyaris terpuruk di laga pembuka. Serta nasib paling pahit yang dialami La Furia Roja Spanyol, yang dihancurkan Belanda 5-1.
Maradona meminta agar Messi cs bermain lepas, tanpa terbeban secara emosional. Hingga malah ujung ujungnya akan mengacaukan permainan.
Bagi Bosnia yang merdeka sejak tahun 1992 dari Jugoslavia, Piala Dunia 2014 adalah debut mereka. Namun tim yang berjuluk Zmajevi atau sang naga itu, diklaim kini memiliki generasi emas. Striker Bosnia-Herzegovina Edin Dzeko seperti dikutip Cronica Buenos Aires, merasa optimis timnya menembus Grup F, yang dihuni bersama Argentina, Iran dan Nigeria. "Tapi kami juga harus jujur, jika Argentina akan berkibar jauh di Brazil 2014," ujar Edin Dzeko.
Sementara dari Belo Horizante, markas Argentina di Brazil 2014, Lionell Messi dan Sergio Aguero mengaku sedang on fire. Saat tiba di Belo Horizante dengan pesawat khusus, pasukan Argentina yang dilatih Alejandro Sabella, tampak disambut histeris para pendukungnya.
Sambutan itulah yang menurut Maradona, bisa membahayakan bagi Albeceleste terutama jika larut hingga membuat tim merasa tertekan, saat tampil di lapangan. Argentina datang ke Brazil untuk mewujudkan mimpi menjadi juara dunia ke-3 kalinya, setelah sukses meraih titel kampiun tahun 1974 dan 1986.
Ada satu 'kutukan' bagi Argentina jika tampil melawan tim yang kurang diunggulkan. Yaitu jarang tampil maksimal, hingga malah jadi korban lawan. Apalagi Bosnia memiliki Edin Dzeko, Miralem Pjanic, Vedad Ibisevic, serta penjaga gawang Asmir Begovic.
Argentina diwarnai raport merah, tak bisa meraih kemenangan di dua laga terakhir. Sementara Bosnia makin menampakkan kondisi on fire mereka, ketika menyapu bersih tiga laga persahabatan terakhir jelang Brazil 2014.
Selain itu, kedua tim memang mengandalkan amunisi muda. Argentina punya usia rata-rata 26,7 tahun, sedangkan Sang Naga punya rata rata usia pemain 26,0.
Sama dengan Argentina yang mengadalkan personil dari La Liga, maka Bosnia mengandalkan pemain dari Liga Inggris, Jerman dan Turki. Hanya satu orang pemain dari liga lokal, itupun hanya kiper ke tiga.
Karena itu secara kualitas, pasukan besutan Safet Susic tak kalah jauh dari tim Argentina yang ditukangi entrenador Alejandro Sabella.
Argentina punya Messi, Aguero serta Higuain sekalipun, namun Sang Naga telah membuktikan mereka adalah tim paling produktif di babak kualifikasi, dan hanya kalah dari Inggris, Jerman dan Belanda. Edin Dzeko mencetak 10 gol dari 30 gol Bosnia dalam 10 laga babak kualiafikasi.
Dengan fenomena di atas, Lionel Messi cs akan mengundang maut, jika tampil over confidence saat melayani Bosnia di Stadion Maracana, Rio de Janeiro. Brazil hampir tergelincir, juara bertahan Spanyol menuai mimpi buruk di laga pembuka. Ingat, Bosnia sangat gembira dengan debutnya di Piala Dunia 2014, tapi mereka bukan datang hanya sebagai penggembira.(nurdinsyam)
Anda sedang membaca artikel tentang
Grogi, Sama dengan Bunuh Diri
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2014/06/grogi-sama-dengan-bunuh-diri.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Grogi, Sama dengan Bunuh Diri
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar