Der Panzer, Penasarannya Joachim Loew

Written By Unknown on Sabtu, 07 Juni 2014 | 16.25

SELEPAS Piala Dunia 2006 di Jerman, Federasi Sepakbola Negeri Bavaria dengan ras Aria tersebut, langsung mengumunkan figur juru latih timnas ke depan. Sosok tersebut tak jauh-jauh dari tim. Ya, siapa lagi kalau bukan Joachim Loew. Pria modis dengan busana ala Charles Bronson itu pun tersenyum sumringah, dengan kepercayaan itu.

Memang, kala Piala Dunia 2006, Juergen Klinsmann ditabalkan sebagai pelatih Der Panzer---julukan timnas Jerman--. Klinsi, sapaan akrab Klinsmann, gagal menuntaskan turnamen empat tahunan yang berlangsung di negeri Bavaria. Mereka terhenti di babak semifinal setelah takluk di tangan Italia. Sosok Marcello Lippi akhirnya sukses membawa Gli Azzurri ke tangga juara di tengah kasus calciopolli (pengaturan skor) saat itu.

Walau sebenarnya Jerman kala itu telah melahirkan generasi emas sepakbola mereka. Joachim Loew sang suksesor akhirnya bisa menerima tongkat estafet dari Klinsi dengan hasil mengesankan. Dengan berani, ia pun mulai meninggalkan nama-nama veteran. Selebihnya, Loew lebih memberi kepercayaan buat anak-anak muda, semisalnya Sami Khedira, Mesut Oziel, Manuel Neuer hingga Thomas Muller. Hasilnya, luar biasa! Der Panzer berubah wujud jadi kekuatan menakutkan di dunia dan daratan Benua Eropa. Ibarat panser, mereka menggilas semua lawannya.

Pada Piala Eropa 2008 di Austria-Swiss, Loew sukses membawa Jerman maju ke partai puncak. Sayangnya, dahaga untuk menuntaskan gelar jawara kandas di tangan Spanyol. Skuad El Matador memastikan juara berkat gol tunggal Fernando Torres. El Nino--julukan Torres-- pun menjadi mimpi buruk bagi mereka. Padahal, cuma selangkah lagi Joachim membawa Jerman ke status kampiun.

Vicente Del Bosque, juru latih Spanyol sepertinya menjadi hambatan berarti Loew. Buktinya, di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, Der Panzer kembali gigit jari. Superioritas Spanyol masih sulit mereka bendung. Satu gol berkat tandukan Carles Puyol sudah cukup membuat Jerman terhenti. Kali ini, mereka terhenti di babak semifinal.

Luka di dua edisi atas Spanyol kembali dicoba oleh Jerman untuk membalas dalam Piala Eropa 2012 di Polandia-Ukraina. Lagi-lagi Joachim Loew harus takluk dari seorang pelatih sarat pengalaman, Vicente Del Bosque. Spanyol pada tiga edisi akhirnya tampil sebagai juara baik Piala Dunia dan juga mempertahankan gelar di Benua Biru.

Tentunya, hetrik kegagalan dari satu negara membuat penasaran Loew di karier kepelatihannya. Padahal, setiap kali turnamen dimulai, sebagai tim spesialis turnamen, Jerman selalu menjadi unggulan. Bukan rahasia lagi, kalau awak Aria lolos ke Piala Dunia merupakan hal lumrah. Terlebih, mereka pun pemegang titel juara dunia pada tahun 1954, 1974, plus terakhir 1990 ketika berlangsung di Italia.

Harapan tinggi kembali diapungkan oleh publik Jerman. Loew kembali dituntut untuk mengakhiri dahaga gelar juara setelah 17 tahun. Mereka pun terakhir tampil sebagai kampiun di Euro 1996 di Inggris. Pada laga final di Stadion Wembley saat itu, Oliver Bierhoff menjadi bintang kemenangan. Jerman menang dramatis atas Republik Cekoslowakia 2-1.

Padahal, Ceko lebih dulu unggul lewat gol penalti Patrcik Berger.

Lalu, bagaimana kans Sami Khedira dkk di Brasil? Satu tiket menuju ke 16 besar sudah pasti menjadi milik mereka. Jerman dengan materi pemain merata bukanlah lawan sepadan bagi Portugal, AS, plus wakil Afrika, Ghana dalam penyisihan Grup G.

Guna menuntaskan rasa penasaran dalam hetrik kegagalan itu, Jerman tetap datang dengan optimisme yang membubung. Ya, berbekal perpaduan dari pemain Bayern Muenchen, Borussia Dortmund, ditambah sejumlah pilar di Liga Inggris, Der Panzer tetap menjadi ancaman serius. Kali ini, mereka tak cuma punya Philip Lahm, Thomas Mueller, Sami Khedira, Lukas Podolski dan Mesut Ozil.

Ingat, Jerman memiliki amunisi lengkap pada sosok Mario Gotze, Toni Kroos, Marco Reus, dan juga super sub asal The Blues Chelsea, Andre Schurrle. Mungkin saja, inilah kesempatan terbaik buat mereka untuk menuntaskan asa tinggi publik Aria. Joachim Loew harus membuktikan kalau dirinya memang pantas disejajarkan dengan sang kaisar, Franz Beckenbauer. Ya, legenda Jerman yang sukses mempersembahkan gelar kampiun sebagai pemian di tahun 1974, serta membawa Der Panzer merengkuh Piala Dunia 1990 di Italia, kala menjadi pelatih.(imran thayeb)  

pemain timnas jerman
KIPER - Manuel Neuer (Bayern Munchen), Roman Weidenfeller (Borussia Dortmund), Ron-Robert Zieler (Hannover)
BAWAH - Jerome Boateng (Bayern Munchen), Erik Durm, Kevin Grosskreutz (Borussia Dortmund), Benedikt Hoewedes (Schalke 04), Mats Hummels (Borussia Dortmund), Philipp Lahm (Bayern Munchen), Per Mertesacker (Arsenal)
TENGAH - Julian Draxler (Schalke 04), Matthias Ginter (Freiburg), Mario Gotze (Bayern Munchen), Christoph Kramer (Borussia Monchengladbach), Sami Khedira (Real Madrid), Toni Kroos (Bayern Munchen), Mesut Ozil (Arsenal), Marco Reus (Borussia Dortmund), Andre Schurrle (Chelsea), Bastian Schweinsteiger (Bayern Munchen)
DEPAN - Miroslav Klose (Lazio), Thomas Muller (Bayern Munchen), Lukas Podolski (Arsenal)

jadwal pertandingan
16 Juni 2014: Jerman vs Portugal (Arena Fonte Nova, Salvador)
21 Juni 2014: Jerman vs Ghana (Stadion Castelao, Fortaleza)
26 Juni 2014: Amerika Serikat vs Jerman (Arena Pernambuco, Recife)


Anda sedang membaca artikel tentang

Der Panzer, Penasarannya Joachim Loew

Dengan url

http://acehnewinfo.blogspot.com/2014/06/der-panzer-penasarannya-joachim-loew.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Der Panzer, Penasarannya Joachim Loew

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Der Panzer, Penasarannya Joachim Loew

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger