BUKAN saja tega menghamili anak kandungnya sampai lima kali, Sai (55), warga Gampong Cot Meukaso, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya (Pijay), juga dikabarkan tega menggugurkan kandungan anaknya itu sebanyak empat kali.
Setelah menggugurkan kandungan anaknya, Sai biasanya melakukan ritual yang tak lazim, yakni memakan mentah-mentah plasenta (ari-ari) janin yang merupakan benihnya itu.
"Cerita itu saya dapatkan dari korban setelah ia berhasil kami evakuasi dari rumah orang tuanya," kata Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Perempuan dan Anak Pijay, Drs Rosmiati kepada Serambi di Hotel Hermes Hotel, Banda Aceh, kemarin.
Dari Hesti (nama samaran korban), Rosmiati juga mendapat informasi bahwa Sai, ayah yang menghamili Hesti, dikenal di desanya sebagai dukun yang introver (tertutup). Tapi ia punya kelebihan, mampu menautkan luka orang hanya dengan sapuan tangannya, tanpa perlu dijahit atau diperban seperti yang lazim dilakukan paramedis. Dalam dunia mistik, ini disebut ilmu pantan. Tak jelas ia berguru di mana.
Selain itu, watak Sai digambarkan anaknya kepada Rosmiati, temperamental (mudah tersinggung dan mudah marah). Sehari-hari ia memegang parang yang terasah tajam. Bahkan saat menggauli anaknya pun, parang tajam itu ia letakkan di leher sang anak.
Istri dan empat anaknya, kata Rosmiati, benar-benar tertekan perasaan dan takut total pada Sai. Apalagi Sai kerap mengancam bunuh mereka bila perbuatannya menghamili sang anak dilaporkan kepada orang lain, apalagi kepada polisi.
Namun, lambat laun perbuatan inses Sai dengan anak sulungnya diketahui tetangga dan warga sekampung, karena Hesti sering terlihat bunting, sedangkan ia tak punya suami.
Keuchik Gampong Cot Meukaso, Trienggadeng, Pidie Jaya, Hanafiah Abdul Majid, pada Maret lalu berhasil menggalang kesepakatan dengan warganya untuk mengusir Sai dari gampong itu karena tindakannya telah menodai gampong. Tapi saat didatangi ke rumahnya, dia hadang warga dengan parang terhunus.
Menurut Rosmiati, warga gampong mendesak aparat keamanan untuk segera membekuk pelaku. Jika polisi tak proaktif, warga bahkan telah merencanakan untuk membakar rumah Sai agar ia tak leluasa lagi kembali ke rumah itu. Apalagi pelaku juga dikabarkan tega memperkosa adik Hesti, padahal perempuan itu sudah bersuami. "Sebaiknya polisi bertindak cepat, sebelum terjadi penghakiman oleh massa," ujarnya.
Kekhawatiran Rosmiati tak berlebihan, mengingat tahun 2005 puluhan warga pernah menghakimi Sai dengan membakar gubuk tempat tinggalnya. Namun, Sai bukan tipe pria yang mudah keder dan keok. Bagai tak kunjung jera, ia ulangi lagi menghamili Hesti, bahkan menggauli adik Hesti yang sudah menikah. Kini Hesti hamil enam bulan dan sudah dijauhkan dari rumah orang tuanya.
Menurut Rosmiati, pihaknya bakal kontinyu mengupayakan pendampingan terhadap Hesti, termasuk perlindungan bagi kesehatan diri dan janin yang kini dikandungnya. Akankah kali ini bayi yang merupakan benih ayahnya itu lahir selamat? Akan terjawab dua-tiga bulan lagi. (yarmen dinamika)
Anda sedang membaca artikel tentang
Pelaku Makan Ari-ari Anaknya
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2014/05/pelaku-makan-ari-ari-anaknya.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pelaku Makan Ari-ari Anaknya
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar