Parnas Janji Lebih Kritis

Written By Unknown on Rabu, 07 Mei 2014 | 16.24

* Siap Berkoalisi atau Menjadi Oposisi di Parlemen

BANDA ACEH - Pimpinan partai politik berbasis nasional (parnas) yang berpotensi memiliki fraksi di DPRA periode 2014-2019, berjanji akan lebih kritis dalam menyikapi berbagai persoalan Aceh. Mereka menyatakan siap berkoalisi dengan parpol manapun yang ingin bersama-sama membangun Aceh. Namun juga siap beroposisi jika masih ada pihak yang memaksakan kehendak kelompoknya.

Penegasan tersebut disampaikan oleh setidaknya dua dari empat pimpinan parnas yang diwawancarai Serambi secara terpisah, Selasa (6/5).

Dua pimpinan parnas yang mengintruksikan kadernya untuk lebih kritis di DPRA adalah Ketua DPW Partai Nasdem Aceh Zaini Djalil dan Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Aceh, Anwar Ahmad.

Dua pimpinan parnas lain yang juga dimintai pendapatnya adalah Sulaiman Abda selaku Ketua DPD I Partai Golkar Aceh dan Nova Iriansyah, Ketua DPD Partai Demokrat Aceh.

Seperti diketahui, Partai Golkar diprediksi menjadi pemenang kedua setelah PA. Berdasarkan perkiraan sementara, Partai Golkar meraih 9 kursi di DPRA dan berhak atas satu kursi wakil ketua. Sementara Partai Nasdem dan Partai Demokrat yang sama-sama diprediksi meraih 8 kursi DPRA bakal mengisi dua kursi wakil ketua lainnya.

Sedangkan PAN yang diprediksi meraih 7 kursi hampir dipastikan dapat membentuk fraksi sendiri, meski tidak mendapatkan jatah kursi pimpinan. Total jumlah kursi keempat parnas ini mencapai 32 kursi.

Keberagaman partai peraih kursi di DPRA ini membuat pimpinan parpol optimis suasana di DPRA lima tahun mendatang akan lebih kritis dari periode sebelumnya. Mereka pun telah menginstruksikan kadernya untuk bersikap kritis terhadap kebijakan yang akan dilahirkan.

"Kita menginginkan seluruh kader Partai Nasdem di DPRA dan DPRK di seluruh Aceh agar bekerja secara profesional sesuai dengan fungsi legislatif. Kita ingin memastikan DPR juga harus kembali ke fungsinya. Jangan ada lagi yang memanfaatkan kekuasaan politik untuk kepentingan pribadi dan kelompok. Bagi kita Aceh harus dibangun secara bersama-sama, karena Aceh bukan milik satu kelompok saja," ujar Zaini Djalil, Ketua DPW Partai Nasdem Aceh kepada Serambi di Banda Aceh, Selasa (6/5).

Zaini menyatakan, sebagai sebuah partai baru, Nasdem ingin membawa perubahan bagi Aceh yang lebih baik. Terkait rencana koalisi, Zaini mengatakan, sejauh ada kesepakatan untuk membangun Aceh secara bersama-sama dan melibatkan semua komponen masyarakat, maka Nasdem siap bekerja sama dengan siapa pun, termasuk berkoalisi dengan partai penguasa.

"Tapi, jika ada pemanfaatan kekuasaan dan pemaksaan kehendak untuk kepentingan individu dan kelompok, maka Nasdem siap berada di luar (oposisi)," ujarnya. Zaini menambahkan, "Keinginan kita ke depan, suasana akan lebih demokratis. Tidak ada lagi pemaksaan kehendak oleh kelompok-kelompok tertentu, tapi semua punya keinginan untuk membangun Aceh secara bersama-sama. Kita mendorong pemerintah untuk kembali profesional dan bersih sesuai dengan tupoksi."

Lebih merata
Terpisah, Ketua DPW PAN Aceh, Anwar Ahmad menyatakan, dengan semakin banyaknya parpol pemilik kursi di DPRA kali ini, pihaknya berharap DPRA akan lebih kritis dalam menyikapi persoalan Aceh.

"Walaupun banyak partai politik, tapi jika mereka tidak kritis dan tidak jeli melihat berbagai persoalan Aceh, ini juga menjadi kendala. Karena itu PAN menginstruksikan kader di DPRA dan DPRK se-Aceh untuk lebih kritis, lebih jeli, dan lebih memahami berbagai persoalan Aceh. Sehingga segala kepentingan masyarakat dapat terselesaikan dengan baik," ujarnya.  

Ia juga menyatakan siap berkoalisi dengan partai manapun sejauh dengan tujuan untuk membangun Aceh yang lebih baik. "Saya pikir semua partai politik memang hadir untuk membangun dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat, bukan kepentingan kelompok atau kepentingan politik yang sifatnya sesaat," ujarnya.  

Ditanya apakah PAN merasa dendam dengan perlakuan yang diterima kadernya di DPRA periode 2009-2014, Anwar Ahmad mengatakan, "dalam politik kita tidak bicara dendam, tapi kita bicara aturan main. Jadi semua partai politik yang ada di dewan, bukan hanya parpol yang meraih kursi mayoritas, jangan sampai menzalimi kepentingan orang lain," ujarnya.

Seperti diketahui, PAN yang mengklaim berhak atas kursi Wakil Ketua III DPRA, hingga menjelang akhir masa jabatan periode 2009-2014, tidak berhasil mendudukkan kadernya di kursi itu. Sebabnya, kursi ini juga diklaim menjadi milik PA.  

"Kita memang berangkat dari sebuah pengalaman yang lalu, kita berharap semua partai politik dan kadernya di legislatif untuk menaati segala aturan dan peraturan yang ada. Jadi tidak ada lagi partai politik yang terzalimi. Intinya kita harus taat kepada aturan main yang ada. Jangan membuat aturan-aturan yang baru, yang tidak ada dalam undang-undang. Itu saya kira sangat perlu dalam rangka menyusun tata tertib, qanun, dan lain-lain," demikian Ketua DPW PAN Aceh, Anwar Ahmad.(nal)


Anda sedang membaca artikel tentang

Parnas Janji Lebih Kritis

Dengan url

http://acehnewinfo.blogspot.com/2014/05/parnas-janji-lebih-kritis.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Parnas Janji Lebih Kritis

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Parnas Janji Lebih Kritis

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger