Di Antara Warna Warni Kursi Dewan

Written By Unknown on Rabu, 07 Mei 2014 | 16.24

PETA kekuatan partai politik (parpol) di legislatif, baik parpol berbasis lokal maupun nasional sudah mulai terbaca. Suara rakyat yang diberikan pada Pileg 2014 tidak lagi menumpuk ke salah satu parpol seperti halnya pada Pileg 2009, tetapi berbagi   

ke sejumlah partai lainnya. Makanya kalangan pengamat meyakini warna parlemen Aceh untuk periode ini lebih menarik.

Ketua Partai Golkar Aceh, Drs H Sulaiman Abda MSi menyatakan, kursi yang diraih Partai Golkar Aceh untuk DPRA melalui Pileg 2014 berdasarkan hasil rekapitulasi perolehan suara calon anggota DPRA oleh KIP Aceh pada 22-28 April 2014, untuk sementara ini tercatat memperoleh 9 kursi.

Menurut Sulaiman, dengan kursi sebanyak itu sudah cukup bagi Golkar membentuk satu fraksi. "Meski demikian kami tetap membuka pintu (koalisi) dengan parnas dan parlok yang perolehan kursinya belum mencapai angka minimum untuk membentuk satu fraksi," kata Sulaiman kepada Serambi, Selasa (6/5).

Misalnya, kata Sulaiman, PAN yang meraih 7 kursi, PPP 6 kursi, PKS 4 kursi, Gerindra, PNA masing-masing 3 kursi, PKB, PKPI, PBB, PDA masing-masing 1 kursi. Partai Golkar sudah melakukan penjajakan, lobi, dan pembicaraan awal," katanya.

Penjajakan tersebut, lanjut Sulaiman Abda dilakukan sejak dini untuk mengetahui secara pasti parpol mana saja yang akan dan mau berkoalisi dengan Golkar. "Waktu pelantikan anggota DPRA yang baru tinggal 120 hari lagi. Kita harus manfaatkan waktu untuk melobi parpol yang belum bisa membentuk satu fraksi yang mau bergabung ke Fraksi Golkar agar menjadi fraksi besar," kata Sulaiman.

Dikatakannya, Golkar butuh fraksi besar untuk  menempatkan calegnya pada posisi yang bagus pada alat kelengkapan dewan. Tujuannya untuk menyuarakan aspirasi rakyat agar bisa lebih banyak lagi yang bisa diperbuat. "Partai Golkar juga serius dengan penegakan hukum, keadilan, pembangunan infrastruktur, ekonomi, kesehatan, pendidikan, agama sosial budaya yang merata di berbagai daerah," tandas Sulaiman Abda.

 Sikap Demokrat
Tanggapan menyangkut isu koalisi atau menjadi oposisi juga disampaikan Plt Ketua DPD Partai Demokrat Aceh, Ir Nova Iriansyah.

Menurut Nova, meski Partai Demokrat berdasarkan rekapitulasi perolehan suara caleg anggota DPRA yang telah direkap KIP Aceh pada 22-28 April 2014 memperoleh 8 kursi, tetapi untuk berkoalisi dengan partai lain atau beroposisi, masih melihat perkembangan posisi partai. "Kita tidak terburu-buru (menentukan sikap)," kata Nova kepada Serambi, Selasa (6/5).

Nova punya alasan, karena dari 8 kursi yang diraih Partai Demokrat, dua kursi lagi masih dalam posisi 'panas', karena ada parpol lain yang menggugatnya ke Makamah Konstitusi (MK). Ini artinya, 8 kursi yang diraih Partai Demokrat belum menjamin untuk pembentukan satu fraksi di DPRA.

"Partai Demokrat belum bisa menjadi parpol yang menerima koalisi, karena kedudukan fraksi utuhnya belum pasti sebab masih menunggu putusan MK," ujar Nova.

Pada prinsipnya, lanjut Nova, koalisi dengan parpol lain sangat diperlukan untuk memperkuat posisi partai di lembaga legislatif. Kecuali itu, pada 9 Juli 2014, rakyat Indonesia akan melaksanakan pemilihan presiden (pilpres). "Ini juga membutuhkan koalisi untuk memenangkan calon presiden atau wakil presiden dari Partai Demokrat," katanya.

Ditegaskan Nova, koalisi itu harus dilakukan dan penting. Tapi, koalisi baru terjadi jika kedua belah pihak membuat kesepakatan dan komitmen kepentingan bersama dan pembagian orang dalam alat kelengkapan DPRA nantinya. "Siapa yang akan menjabat ketua fraksi, wakil ketua, dan sekretaris. Begitu juga untuk pengisian orang dari partai dalam komisi," ujarnya.

Kalau dulu, kata Nova, karena komposisi anggota DPRA didominasi salah satu partai lokal, maka orang partai lokal tersebut yang paling banyak menjabat ketua, wakil ketua, dan sekretaris komisi. Tapi sekarang tidak ada partai yang terlalu mendominasi kursi DPRA, maka pembagian pengisian posisi jabatan ketua, wakil ketua, dan sekretaris komisi yang berjumlah delapan komisi akan terbagi secara proporsional.

"Di sinilah diperlukan koalisi dengan parpol lain, agar jabatan ketua, wakil ketua, dan sekretaris yang ada pada alat kelengkapan dewan, bisa juga diisi oleh kader Partai Demokrat," demikian Nova Iriansyah.(her/nasir nurdin)

sikap nasdem dan pan
Nasdem:  Seluruh kader Partai Nasdem di DPRA dan DPRK agar bekerja profesional sesuai dengan fungsi legislatif * Pastikan DPR kembali ke fungsinya * Jangan ada lagi yang memanfaatkan kekuasaan politik untuk kepentingan pribadi dan kelompok * Aceh harus dibangun secara bersama-sama, karena Aceh bukan milik satu kelompok

PAN: Kader PAN di DPRA dan DPRK se-Aceh diinstruksikan lebih kritis, lebih jeli, dan lebih memahami berbagai persoalan Aceh sehingga segala kepentingan masyarakat dapat terselesaikan dengan baik * Siap berkoalisi dengan partai manapun sejauh dengan tujuan untuk membangun Aceh yang lebih baik * Semua partai politik yang ada di dewan, bukan hanya parpol yang meraih kursi mayoritas, jangan sampai menzalimi kepentingan orang lain


Anda sedang membaca artikel tentang

Di Antara Warna Warni Kursi Dewan

Dengan url

http://acehnewinfo.blogspot.com/2014/05/di-antara-warna-warni-kursi-dewan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Di Antara Warna Warni Kursi Dewan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Di Antara Warna Warni Kursi Dewan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger