BANDA ACEH - Koodinator Program Pemantauan dan Pendidikan Politik pada Aceh Civil Society Task Force (ACSTF), Ilham Saputra menilai Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh terlalu terburu-buru mengklaim Pemilu di Aceh sukses.
"Pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014 belum selesai dan proses penghitungan suara masih terus berlangsung hingga 9 Mei 2014. Selain itu, adanya temuan pelanggaran pemilu di lapangan oleh pengawas dan pemantau pemilu semakin mengindikasikan pemilu di Aceh tercederai alias tidak sukses," kata Ilham.
Menurutnya, penyelanggara pemilu dibatasi oleh etika penyelenggara pemilu yang apabila dilanggar, maka pemilu akan tercederai dengan sendirinya, sehingga klaim sukses itu menjadi kabur.
"Daripada mengklaim sukses peneyelanggaraan pemilunya, lebih baik KIP dan jajarannya bekerja secara profesional dan tidak memihak sesuai kode etik penyelenggara pemilu, agar proses yang sedang berjalan bisa menghsilkan pemilu yang berkualitas," kata mantan Wakil Ketua KIP Aceh ini.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil pemantauan ACSTF di lapangan, pelaksanaan pesta demokrasi itu masih diwarnai bentuk-bentuk pelanggaran seperti intimidasi dan politik uang. "Ini juga mengindikasikan pemilu di Aceh tidak sukses. Ini masih berproses dan masih sebulan lagi. Masih mungkin ditemukan potensi-potensi kecurangan baik dari penyelenggara pemilu maupun partai politik. Hal itu masih terbuka kalau kita mengacu pada pemantauan pemilu yang dilakukan oleh jaringan pemantau Aceh," kata Ilham.
Hal senada juga disampaikan Juru Bicara Aceh Network for Election and Democracy (ANFED) Fidaus Yusuf kepada Serambi. "Seharusnya Ketua KIP Aceh mengimbau seluruh jajarannya untuk menjaga suara dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang melanggar prinsip-prinsip penyelenggara pemilu," katanya.
ANFED juga mengingatkan KIP Aceh bahwa potensi adanya sengketa pemilu sangat terbuka.
Data JPA
Sementara Jumat (11/4) kemarin, dalam konferensi pers di Media Center KIP Aceh, Jaringan Pemilu Aceh (JPA) membeberkan tujuh kasus pelanggaran pemilu yang masuk ke SMS Center Forum LSM Aceh. Ketujuh kasus tesebut terkait dengan intimidasi dan tindak kekerasan.
"Temuan pelanggaran pemilu ini akan kita teruskan ke Bawaslu Aceh," kata Sekjen Forum LSM Aceh Roy Falevi.
Berdasarkan temuan-temuan tersebut, JPA menyimpulkan pelaksanaan pemilu di Aceh belum berlangsung damai dan demokratis. JPA juga mendesak agar semua temuan ini dapat ditindaklanjuti, diproses, dan diselesaikan secepatnya sebelum batas waktu terakhir penetapan rekapitulasi suara.
JPA juga menyampaikan harapannya agar praktik politik uang, intimidasi, dan berbagai kecurangan lainnya tidak terjadi lagi pada pemilu Aceh ke depan. (sr)
Anda sedang membaca artikel tentang
LSM: Pemilu di Aceh tak Bisa Diklaim Sukses
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2014/04/lsm-pemilu-di-aceh-tak-bisa-diklaim.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
LSM: Pemilu di Aceh tak Bisa Diklaim Sukses
namun jangan lupa untuk meletakkan link
LSM: Pemilu di Aceh tak Bisa Diklaim Sukses
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar