Komentari Kasus Penembakan, Pendengar Serambi FM Menangis

Written By Unknown on Senin, 03 Maret 2014 | 16.24

Laporan : Nani Hs | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Beragam peristiwa kekerasan yang terjadi di Aceh menjelang Pemilu 2014, tidak hanya mengkhawatirkan kalangan politisi, tapi juga membangkitkan kembali trauma masa konflik.

Seorang pendengar Radio Serambi FM, Heri warga Blang Bintang, Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar, bahkan sampai menangis tersedu-sedu saat memberikan komentarnya melalui sambungan telepon, dalam Program Cakrawala yang membedah Salam Serambi, Senin (3/3/2014).

Usai mengucapkan innalillahi wainna ilaihi rajiun, Heri tak dapat lagi menahan rasa emosionalnya. Ia langsung menangis tersisak sembari berkomentar.

"Kami sebagai rakyat Aceh menangis dan melihat bangsa Aceh dijajah oleh bangsanya sendiri. Orang Aceh tidak ada lagi akhlak. Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah. Mana aparat keamanan untuk bisa mengambil senjata-senjata itu. Mari rakyat buka mata, buka telinga, dan melihat dengan mata. Ini kehancuran Aceh. Kita di dunia hanya sementara," keluh Heri sambil terisak-isak.

Selebihnya, suara Heri makin parau, dan di hampir sepuluh menit interaktifnya dengan Serambi FM, banyak kata-kanya tak begitu jelas terdengar. Suaranya begitu tenggelam dalam kedukaannya.

Ia benar-benar menagis tak terbendung. Kendati secara lahiriah kita tak melihat Heri, namun secara verbal/audio kita bisa membayangkan bagaimana air mata Heri berjatuhan.

Di ruang talkshow studio Serambi FM keharuan juga tampak di wajah Redaktur Harian Serambi Indonesia, Yarmen Dinamika (narasumber), Dosi Alfian (presenter) dan Executive Serambi FM (Achyar Abdullah).

Selama hampir delapan tahun usia Serambi FM, baru kali ini seorang pendengar pria penelepon, berbicara sambil menangis terisak-isak. Kondisi ini menimbulkan komentar lanjutan dari sejumlah kalangan.

"Kalau seorang lelaki sudah menangis, dengan bersuara tersedu-sedu, bayangkanlah seberapa parah luka hatinya? Seberapa besar kekecewaannya?" tulis seorang ibu melalui pesan Blackberry kepada Serambinews.com.

Sementara pendengar yang lain, Sukma Hayati juga memberi komentarnya. "Sebenarnya masyarakat Aceh mulai kehilangan karakternya. Tidak lagi berpegang pada nilai-nilai dan norma agama nilai sosial. Sehingga di mata dunia kita bukan lagi terlihat hebat. Tapi jadi terlihat bodoh. Sikap-sikap tidak menghargai nyawa manusia kurang lebih seperti sikap Yahudi."

Cakrawala Serambi FM pagi tadi bertema, "Tak Bisakah Berpolitik tanpa Kekerasan?" Selain narasumber Yarmen Dinamika, berkomentar juga Direktur Studi Perdamaian dan Resolusi Konflik UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Sahlan Hanafiah.

Hari ini, Harian Serambi Indonesia juga menurunkan laporan peristiwa pemberondongan yang menewaskan seorang caleg Partai Nasional Aceh (PNA) di Kabupaten Aceh Selatan, malam tadi.

Sejauh ini, sejumlah peristiwa kekerasan yang menimpa kader dan simpatisan parpol peserta Pemilu telah memakan 2 korban tewas, sejumlah korban luka-luka, pemberondongan posko, serta pembakaran armada dan atribut milik caleg.


Anda sedang membaca artikel tentang

Komentari Kasus Penembakan, Pendengar Serambi FM Menangis

Dengan url

http://acehnewinfo.blogspot.com/2014/03/komentari-kasus-penembakan-pendengar.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Komentari Kasus Penembakan, Pendengar Serambi FM Menangis

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Komentari Kasus Penembakan, Pendengar Serambi FM Menangis

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger