* HMI Ikut Mengecam
SABANG - Wali Kota Sabang, Zulkifli H Adam menyesalkan terjadinya pemukulan terhadap lima siswa SMA 1 Sabang oleh oknum TNI Batalion 116 Garuda Samudera, Kamis (2/1) siang. Ia menilai tindakan itu tak bisa ditolerir dan pelakunya harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
Wali Kota Sabang yang ditemui Serambi seusai menjadi inspektur upacara (Irup) Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama Ke-68 di halaman MAN Sabang, Jumat (3/1), mengaku sangat kecewa karena di masa damai ini masih ada oknum TNI yang mengasari warga sipil, bahkan korbannya siswa SMA.
"Siapa pun yang melakukan perbuatan melawan hukum harus diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku karena negara Indonesia negara hukum," kata Zulkifli M Adam yang mengklaim bahwa tindak kekerasan yang dilakukan dua oknum TNI terhadap lima siswa SMA itu pastilah bertentangan dengan tugas dan fungsi TNI sebagai pengayom dan pelindung masyarakat.
Selaku kepala pemerintahan di Sabang, Wali Kota Zulkifli Adam meminta pimpinan kesatuan para pelaku maupun Subdetasemen Polisi Militer (Subdenpom) Sabang memproses pelaku sesuai dengan ketentuan yang berlaku. "Apabila masalah ini tidak ditangani dengan baik oleh pihak komandannya maupun Subdenpom, maka kita akan laporkan hal ini ke pemerintah atasan. Kita akan lihat apakah masalah ini akan ditangani dengan serius atau tidak. Jika serius kita ucapkan terima kasih. Tapi, apabila memang dianggap sepele, maka akan kita laporkan hal ini kepada pemerintahan atasan," tambahnya.
Wali Kota juga mengaku sudah berkunjung ke RSUD Sabang untuk membesuk siswa yang menjadi korban pemukulan oknum TNI itu. Dari lima siswa yang mengalami luka dan memar, satu di antaranya, yakni M Alfaruq, siswa kelas II SMA 1 Sabang, masih dirawat. Dia tercatat sebagai atlet selancar (wind surfing) yang pernah meraih medali perak di Kejurnas surfing. "Korban masih diopname di VIP ruang Belimbing RSUD Sabang dan ia mengaku sering pusing," kata Zulkifli.
Terkait adanya keinginan sebagian masyarakat yang menghendaki Kompi Markas Balik Gunung itu dibubarkan, Wali Kota Sabang mengatakan keinginan itu sudah lama disuarakan warga seiring dengan ditetapkannya Sabang sebagai daerah destinasi wisata nasional.
"Soalnya, jika kita lihat di luar negeri, di mana pun tempat-tempat objek wisata tidak ada tentara. Tapi sangat disayangkan di objek wisata daerah ini sudah ada kompi. Sehubungan dengan peristiwa pemukulan siswa oleh oknum TNI ini, diharapkan kepada Pangdam Iskandar Muda supaya mencari solusi apakah mungkin dipindah ke tempat lain. Mudah-mudahan di tempat objek wisata jangan ada TNI. Ini harapan kita atas nama pemerintah kota," kata Wali Kota Sabang.
Sedang diperiksa
Sementara itu, Komandan Subdenpom Sabang, Lettu CPM Dalimin, yang dihubungi via telepon selular mengatakan, kasus pemukulan itu masih dalam tahap pemeriksaan. Selain sudah meminta keterangan dari pelaku, pihaknya juga telah mengorek keterangan dari para korban. Saat ditanya identitas pelaku pemukulan, Dansubdenpom enggan memberikan penjelasan, karena menurutnya kasus itu masih dalam tahap pemeriksaan. "Tersangka masih diamankan," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan kemarin, lima siswa SMA 1 Sabang menjadi korban pemukulan sedikitnya dua oknum TNI dan Batalion 116 Garuda Samudera, Sabang. Pemukulan dipicu oleh ketidaksenangan oknum TNI yang berjaga di markas mereka terhadap siswa-siswa SMA itu karena saat melintas di depan markas mereka tidak membunyikan klakson sepeda motor masing-masing.
HMI mengecam
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Banda Aceh mengecam pemukulan yang dilakukan oknum TNI terhadap lima siswa SMA 1 Kota Sabang. Kabid Pengembangan Umat HMI Banda Aceh, Juanda Tayeb Sawang dalam rilis yang diterima Serambi, Jumat (3/1) menyesalkan dan mengaku kecewa atas sikap oknum TNI tersebut.
Ia menilai kelalaian kelima siswa tersebut tidak membunyikan klakson sepeda motornya saat melintas di depan markas TNI, merupakan persoalan yang sepele. "Tapi sangat kita sayangkan karena persoalan ini berujung pada pemukulan. Tidak sepantasnya oknum TNI melakukan hal itu kepada masyarakat sipil apalagi yang menjadi korbannya anak sekolah," kata Juanda.
Ia ingatkan bahwa TNI itu pengayom masyarakat, bukan justru pemukul masyarakat. "Kejadian seperti ini hendaknya jangan terulang lagi," demikian Juanda. (az/hs)
Anda sedang membaca artikel tentang
Wali Kota Sabang: Tindak Tegas TNI Pemukul Siswa
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2014/01/wali-kota-sabang-tindak-tegas-tni.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Wali Kota Sabang: Tindak Tegas TNI Pemukul Siswa
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Wali Kota Sabang: Tindak Tegas TNI Pemukul Siswa
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar