RAHMAD JULIANTO, S.Kep, MNS, Dosen Akper Tjoet Nya' Dhien Banda Aceh, melaporkan dari Ormoc, Filipina
SEJAK beberapa pekan lalu, Kota Ormoc menjadi "kota mati", karena daerah ini merupakan salah satu daerah paling parah diterjang topan haiyan pertengahan Oktober silam, selain beberapa kota lainnya seperti Tacloban dan Leyte di Provinsi Leyte Utara, Filipina. Kota ini menjadi pintu gerbang ke luar masuknya setiap orang ke Provinsi Leyte.
Banyak relawan (volunteer) dari berbagai negara turut berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan yang berpusat di wilayah provinsi tersebut. Saya bersama Tim Volunteer Kesehatan PKPU yang beranggotakan empat orang (perawat dan dokter yang berasal dari Aceh) bersama tim logistik, terjun selama sepuluh hari perjalanan menelusuri Kota Ormoc sambil melakukan kegiatan kemanusiaan, seperti pengobatan gratis dan perawatan luka serta mendistribusikan kebutuhan logistik, terpal, atau tenda.
Provinsi Cebu menjadi salah satu tempat persinggahan sementara para relawan yang hendak berangkat dan pulang dari Kota Ormoc. Setelah tiba di Cebu International Airport, kami lanjutkan perjalanan dengan menyeberangi laut menuju Kota Ormoc yang membutuhkan waktu lebih dari tiga jam menggunakan kapal cepat.
Tak jauh beda dengan kondisi awal setelah topan terjadi, hampir sebagian besar rumah dan tiang listrik rubuh, bahkan di antara rumah-rumah penduduk banyak yang hanya beratapkan langit. Berbagai pepohonan tumbang disertai dengan banyak bekas material rumah seperti seng yang telah berkarat dan kayu yang berserakan di sekitar jalan dan areal lingkungan tempat tinggal warga.
Selain itu, listrik yang masih padam membuat aktivitas kegiatan kemanusiaan sedikit terhambat. Bahkan, menurut informasi dari otoritas pemerintah, Kota Ormoc membutuhkan waktu enam bulan untuk memulihkan pelayanan listrik agar dapat kembali normal. Tapi hal itu tidak menyurutkan semangat saya sebagai volunteer dan teman-teman satu tim untuk melakukan kerja kemanusiaan di daerah ini. Sebagian besar penduduk yang tinggal di lokasi bencana hanya menggunakan lilin dan lampu minyak sebagai alat penerangan. Saya jadi teringat kondisi sebagian Aceh pada minggu-minggu pertama pascatsunami 2004.
Salah satu yang menjadi sorotan perhatian saya adalah kota yang berpenduduk lebih dari 190 ribu ini ternyata juga memiliki komunitas muslim. Suasana kehidupan muslim di tengah mayoritas beragama Nasrani memang menjadi tantangan tersendiri bagi saya sebagai muslim. Salah satunya adalah kesulitan mencari warung makanan halal.
Sarana ibadah seperti masjid, tak mudah dijumpai, karena di kota ini hanya ada dua masjid. Salah satu masjid yang masih dapat berfungsi aktif adalah Masjid Mabini. Sedangkan satu masjid lainnya, Masjid Tambolilid, tidak dapat dipergunakan karena mengalami kerusakan yang cukup parah. Alhamdulillah, saya juga turut menyempatkan diri untuk shalat Jumat di Masjid Mabini. Bahkan, saya juga dipercaya mengumandangkan azan sebagai panggilan untuk shalat Jumat. Ternyata, Jumatan tersebut merupakan aktivitas shalat Jumat pertama setelah bencana topan menerjang Ormoc.
Jamaah yang ikut shalat Jumat saat itu tidak kurang dari 80 orang dan sebagian besarnya adalah para mualaf. Selain itu, kaum wanita dan anak perempuan juga turut mendengarkan khutbah Jumat saat itu. Dalam isi khutbah Jumat yang disampaikan dalam bahasa Tagalog oleh imam masjid tersebut disebutkan bahwa topan haiyan atau "topan yolanda" merupakan bagian dari bentuk teguran Allah kepada setiap manusia. Tentunya, masyarakat muslim di Ormoc berharap musibah yang mereka alami dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt dan berupaya untuk terus bangkit membangun kembali daerahnya. Seperti halnya masyarakat Aceh yang cepat bangkit setelah dilanda gempa dan tsunami dahsyat pada tahun 2004, kita berharap warga Filipina pun begitu pula hendaknya. Saatnya bangkit dan membangun lebih baik dari sebelumnya (build back better). [email penulis: ners.rahmad@yahoo.co.id]
* Bila Anda punya informasi menarik, kirimkan naskah dan fotonya serta identitas Anda ke email: redaksi@serambinews.com
Anda sedang membaca artikel tentang
Jumatan Perdana Pascatopan Haiyan
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2013/12/jumatan-perdana-pascatopan-haiyan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Jumatan Perdana Pascatopan Haiyan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Jumatan Perdana Pascatopan Haiyan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar