Sindikat Antarnegara Diduga Giring Rohingya ke Aceh

Written By Unknown on Jumat, 02 Agustus 2013 | 16.25

Laporan Yarmen Dinamika | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kakanwil Kemenkumham) Aceh, Dr Yatiman Edy MHum menduga kali ini ada sindikat yang bermain, sengaja menggiring etnis Rohingya untuk masuk Aceh secara ilegal dengan trik seolah-olah hanyut, terdampar, atau mengalami kecelakaan saat berlayar ke negara tujuan.
 
Pernyataan itu disampaikan Yatiman kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Jumat (2/8/2013), setelah Kamis lalu dia turunkan tiga stafnya ke Calang, Aceh Jaya, untuk mewawancarai beberapa orang dari 66 migran Myanmar yang terdampar di pantai Lueng Gayo, Kecamatan Teunom, Aceh Jaya itu. Mereka terdampar Sabtu (27/7/2013) sekitar pukul 23.40 WIB, dengan alasan boat yang mereka tumpangi rusak kompasnya saat berlayar.

Yatiman mengaku curiga dengan alasan itu, karena dalam suasana badai sekalipun kompas kapal jarang rusak. Lalu, dia kirim tiga stafnya ke Calang, yakni Kabid Intelijen Keimigrasian, Kasi Lalu Lintas Orang Asing, dan Kasi Pengawasan Orang Asing pada Kanwil Kemenkumham Aceh. Dari wawancara yang dilakukan tim itu terungkap banyak hal yang mengagetkan.

Pertama, dari 66 orang yang disebut-sebut sebagai migran Rohingya itu, ternyata tak semuanya berkebangsaan Myanmar. Hanya 57 orang Myanmar, selebihnya terdiri atas delapan orang Bangladesh dan satu orang Vietnam. Keberagaman etnisitas para migran itu mengindikasikan bahwa mereka bukan bertolak serempak dari Myanmar demi menghindari konflik antaragama di sana, melainkan sudah singgah di mana-mana dan bergabung dengan warga negara lainnya.

Dalam wawancara lanjutan, para migran itu mengaku bahwa mereka memang sudah beberapa lama berada di Malaysia, baru kemudian naik kapal menuju Australia, tanah harapan yang mereka obsesikan bakal memberi suaka politik kepada mereka. Fakta lainnya yang juga penting, jumlah migran itu tadinya saat mendarat di Aceh Jaya 68 orang. Tapi begitu mulai didata, tiba-tiba dua orang menghilang dan hingga kini belum ketahuan ke mana larinya. Yatiman menduga, dua orang yang menghilang ini merupakan "tokoh kunci" dalam pelayaran "manusia perahu" itu menuju Australia.

"Intelijen keimigrasian kita mendapat info dari pihak yang mereka wawancarai bahwa kedua migran yang tiba-tiba menghilang itu adalah orang yang mengkoordinir pelayaran mereka dari Malaysia ke  Australia," kata Yatiman. Ia tambahkan, para pengungsi antarnegara itu memberikan sesuatu atau semacam kompensasi kepada dua orang koordinator itu dengan iming-iming mereka akan diantar sampai bisa masuk Australia. "Tapi nyatanya, mereka didaratkan di perairan Aceh, bukan di Australia. Bisa jadi dua koordinator itu memanfaatkan ketidaktahuan para migran Rohingya itu akan teritorial Indonesia dan Australia, sehingga mereka perdaya warga asing itu untuk didaratkan di Aceh dengan menyatakan seolah-olah ini adalah wilayah Australia," kata Yatiman.

Ia berharap pihak kepolisian dan terkait lainnya bisa menemukan dua warga Melayu yang tiba-tiba menghilang itu secepatnya untuk mengungkap kasus ini. "Feeling saya, gelombang pendatang yang masuk ke Aceh kali ini tidak murni pengungsi, melainkan orang-orang yang difasilitasi oleh 'koordinator'nya untuk mencari suaka politik di negara lain. Tapi sebelum sampai ke tujuan yang semestinya, kedua koordinator itu sudah lari, karena sudah mendapat keuntungan finansial. Mereka ini sudah seperti sindikat," demikian Yatiman.(*)


Anda sedang membaca artikel tentang

Sindikat Antarnegara Diduga Giring Rohingya ke Aceh

Dengan url

http://acehnewinfo.blogspot.com/2013/08/sindikat-antarnegara-diduga-giring.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Sindikat Antarnegara Diduga Giring Rohingya ke Aceh

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Sindikat Antarnegara Diduga Giring Rohingya ke Aceh

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger