* Antisipasi Pelemparan Bus dan Bajing Loncat
BANDA ACEH - Jajaran Polda Aceh bertekad akan menggencarkan patroli di titik-titik yang rawan pelemparan bus oleh orang tak dikenal (OTK), yakni di lintasan Medan-Banda Aceh mulai dari Aceh Tamiang hingga Bireuen. Selain itu, polisi akan menyamar sebagai penumpang bus dan truk untuk menjebak dan menyergap pelempar maupun 'bajing loncat'. Kemudian, menjelang Lebaran dan seminggu pasca-Idul Fitri akan diterjunkan para penembak jitu (sniper).
Kepala Bidang Humas Polda Aceh, Kombes Pol Gustav Leo mengatakan, patroli bakal digencarkan mulai akhir pekan ini untuk menindaklanjuti pengaduan para pengusaha dan sopir bus di Aceh yang melaporkan busnya kerap dilempari batu sehingga memecahkan kaca dan mencederai bodi bus. Tak jarang pula, vandalisme menggunakan batu itu mengganggu konsentrasi sopir, sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan kecelakaan.
"Semua polisi jajaran polres di daerah akan meningkatkan patroli di daerah yang dinilai rawan, sebagaimana pengaduan pengusaha bus, terutama pada malam hari dan di daerah sepi. Ini juga dalam rangka Operasi Cipta Kondisi yang bertujuan mengevaluasi tingkat kejahatan atau laka lantas agar menjadi pengalaman ketika Operasi Ketupat 2013 pada H-1 hingga H+7 Idul Fitri nanti," kata Gustav Leo menjawab Serambi di Banda Aceh, Jumat (19/7) sore.
Menurutnya, jika polisi menangkap pelaku pelemparan bus itu, maka pastilah akan diproses secara hukum. Sedangkan untuk mengungkap pelaku bajing loncat, kata Gustav, polisi juga akan menyamar dengan menumpang di truk. "Trik seperti ini sudah pernah dilakukan di Pulau Jawa dan biasanya berhasil," ujar Kabid Humas.
Kombes Gustav Leo mengatakan, Operasi Cipta Kondisi ini akan berlangsung hingga digelar Operasi Ketupat 2013 mulai H-1 hingga H+7 Idul Fitri. Pada saat Operasi Ketupat nanti akan dibentuk pos-pos polisi guna memberi keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan yang diperkirakan semakin padat dibanding hari-hari biasa.
Sniper
Bahkan, menurutnya, untuk daerah-daerah tertentu yang kerawannnya sangat tinggi, maka ketika H-1 hingga H+7 nanti juga dipersiapkan penembak jitu (sniper) untuk mengantisipasi kejahatan di jalan raya. "Untuk di Aceh kita lihat kondisi keamanan nanti, jika diperlukan bisa jadi dipersiapkan juga penembak jitu. Tetapi pada intinya, polisi berkomitmen mewujudkan suasana kenyamanan dan ketenangan," tegas Kabid Humas.
Masih menurut Kombes Gustav Leo, sebelumnya polisi sudah melakukan patroli jarak jauh secara tertutup untuk melacak keberadaan pelaku pelemparan bus, termasuk melibatkan personel Brimob dan Samapta. Namun, belum ada yang ditemukan sesuai laporan, apalagi pelaku yang disebut sengaja melempar bus agar terjadi kecelakaan, sehingga mereka bisa menjarah barang penumpang.
Dalam suasana seperti itu, menurutnya, lalu pada 2 Juli 2013 terjadi gempa di Aceh Tengah dan Bener Meriah, sehingga semua polisi yang selama ini siaga di jalan, ditarik dan dikonsentrasikan ke zona bencana. "Dan kini petugas mulai disiagakan untuk meningkatkan patroli di daerah-daerah rawan itu," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan Serambi kemarin, aksi pelemparan bus-bus milik pengusaha Aceh di lintasan Medan-Banda Aceh kembali marak sejak awal Ramadhan. Hingga pertengahan bulan ini, sedikitnya enam bus penumpang dari arah Medan ke Banda Aceh atau sebaliknya dihujani dengan batu oleh OTK. Pelemparan yang umumnya memecahkan kaca atau mencederai bodi bus itu mengakibatkan kerugian materi yang tidak sedikit, di samping melukai sopir dan penumpang.
Sudah dilapor
Ketua Organda Aceh, Musni Haffas kepada Serambi tadi malam mengatakan, kasus-kasus pelemparan bus dan aksi 'bajing loncat' itu sudah dia laporkan kepada Dirlantas Polda Aceh saat acara buka puasa bersama kemarin petang.
"Beliau langsung lapor ke Kapolda dan Pak Kapolda menanggapinya sangat serius. Salah satu langkah konkretnya, Kapolda langsung memerintah Dirlantas untuk meneruskan instruksi ke semua polres dan polsek, juga ke pos-pos polisi, untuk menindaklanjutinya dalam bentuk meningkatkan intensitas patroli jalan raya," ujar Musni.
Selain itu, kata Musni yang akrab disapa Alex, perlu pula disosilisasikan ke masyrakat tentang bahaya gangguan terhadap mobilitas angkutan umum. "Persoalan ini akan dibicarakan serius dalam rapat di Dishub Provinsi Aceh dengan mengundang instansi terkait," demikian Musni Haffas.
Minta dilibatkan
Sementara itu, Organda Lhokseumawe berembuk dan sepakat minta dilibatkan dalam penangkapan pelaku pelemparan bus-bus Aceh. Hal ini dipicu karena dari peristiwa yang terjadi tidak ada satu pun pelaku yang tertangkap. Upaya ini dilakukan dengan berkoordinasi dengan kepolisian setempat demi keselamatan dan kenyamanan penumpang.
"Kami sudah berembuk dan sepakat mengirim masing-masing perwakilan angkutan ke tempat kejadian agar bisa berkoordinasi langsung dengan polisi dalam melacak pelaku. Ini bukan persoalan angkutan tertentu yang dilempari batu, tapi menyangkut keselamatan dan kenyamanan penumpang yang melintas di kawasan timur Aceh," ujar Ketua Organda Lhokseumawe, Azhar kepada Serambi. (sal/dik/nr)
Anda sedang membaca artikel tentang
Polda Siapkan Penembak Jitu
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2013/07/polda-siapkan-penembak-jitu.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Polda Siapkan Penembak Jitu
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar