‘Syahrul Tarbiyah’

Written By Unknown on Sabtu, 13 Juli 2013 | 16.25

Prof. Dr. Farid Wajdi Ibrahim, M.A.
Rektor IAIN Ar-Raniry, Banda Aceh

BULAN Ramadhan yang kini sedang kita jalani dikenal pula sebagai syahrul tarbiyah (bulan pendidikan). Mengapa? Karena pada bulan Ramadhan Allah Swt mendidik umat Islam secara langsung dengan puasa. Pada bulan Ramadhan, Rasulullah saw juga melakukan murajaah Alquran bersama Jibril, dan aktivitas para sahabat dalam menuntut ilmu mengalami peningkatan.

Secara umum ada empat kecerdasan yang dididik, dibimbing, dibina, dan dilatih melalui puasa Ramadhan: Pertama, kecerdasan intelektual. Dalam Ramadhan ini, kita biasanya melakukan kegiatan atau mendengar ceramah, kajian-kajian tentang ilmu agama, training (pelatihan) guna meningkatkan khazanah pengetahuan Islam yang semua ini merupakan satu aspek pembentukan kecerdasan intelektual.

Kedua, kecerdasan emosional. Puasa di bulan suci ini merupakan momentum istimewa untuk mengembangkan kesadaran hati sebagai kesadaran tertinggi, seperti halnya menahan amarah, mengurangi fitnah, tidak munafik, dengki, khianat, iri hati, sombong, angkuh, dan begitu banyak sikap lain yang dilatih untuk membentuk kecerdasan emosional melalui Ramadhan ini.

Ketiga, kecerdasan sosial. Dalam bulan puasa kita dilatih untuk merasakan penderitaan lapar dan dahaga yang lazimnya dialami oleh kaum fakir dan miskin. Dengan upaya ini diharapkan tumbuh empati terhadap penderitaan kaum fakir dan miskin tersebut dan mendorong kita memberikan infak, sedekah, dan menunaikan zakat seperti halnya zakat fitrah. Itu semua menuntun agar terbentuk kecerdasan emosional pada pribadi kita sebagai hamba Allah yang taat dan beriman, dan;

Keempat, kecerdasan spiritual yaitu kecerdasaan dan kemampuan seseorang menyerap inspirasi, ide, taufik, hidayah, simbol-simbol, dan memunculkannya dalam bentuk penemuan-penemuan baru. Lazimnya dalam bulan Ramadhan kita selalu berupaya meningkatkan ketaatan dan ketakwaan kepada Allah, yaitu dengan memperbanyak zikir, melakukan shalat Tarawih dan Witir selain shalat wajib, membaca Alquran dan kegiatan lainnya yang substansinya adalah mendidik agar terbentuk kecerdasan spiritual.

Oleh karena itu, ibadah Ramadhan yang kita laksanakan harus dipahami sebagai suatu rangkaian ibadah untuk meningkatkan empat aspek kecerdasan manusia yang tujuannya adalah untuk meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Allah Swt. Keempat aspek kecerdasan manusia tersebut, sejatinya yang dimiliki oleh para nabi, rasul, ulama, syuhada, sufi, serta para ilmuwan, dan penemu di masa keemasan Islam.

Pada sisi lain, ada banyak juga keutamaan thalabul 'ilmi (menuntut ilmu), khususnya ilmu-ilmu agama dalam bulan Ramadhan yang merupakan syahrut tarbiyah ini, di antaranya: Pertama, Allah Swt akan meninggikan derajat orang yang berilmu sebagaimana firman-Nya, "Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." (QS. Al-Mujadilah:11)

Kedua, ilmu adalah syarat generasi Rabbani. Hanya dengan bekal ilmu, khususnya ilmu tentang Alquran yang terus diperdalam dan juga diajarkan seseorang menjadi orang atau generasi yang Rabbani sebagaimana firman Allah: "Hendaklah kamu menjadi orang-orang Rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Alkitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya." (QS. Ali Imran:79)

Ketiga, menuntut ilmu memudahkan masuk surga. Dengan ilmu, seseorang bisa mengetahui mana yang haq dan mana yang bathil, memahami mana yang halal dan mana haram, mengerti perintah dan larangan dari Rabb-nya, serta memahami hak-hak Allah dan rahasia-rahasia syariat yang diturunkan-Nya. Maka, seseorang yang menuntut ilmu akan dimudahkan Allah menuju surga sebagaimana sabda Rasulullah saw, "Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya ke surga." (HR. Muslim)

Demikianlah sebagian keutamaan menuntut ilmu. Di bulan Ramadhan yang pahala kebaikan dilipatgandakan, bahkan amal sunnah diberi pahala seperti amal wajib, tentu pahala yang didapat dari thalabul 'ilmi (menuntut ilmu) lebih besar dan keutamaannya lebih luar biasa lagi. Di samping itu, ia juga menjadi faktor penguat sehingga puasa kita menjadi puasa yang berkualitas. Amiin ya rabbal `alamin.


Anda sedang membaca artikel tentang

‘Syahrul Tarbiyah’

Dengan url

http://acehnewinfo.blogspot.com/2013/07/asyahrul-tarbiyaha.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

‘Syahrul Tarbiyah’

namun jangan lupa untuk meletakkan link

‘Syahrul Tarbiyah’

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger