Rabu, 8 Mei 2013 15:15 WIB
"Pemerintah Aceh harus menekan Pertamina agar mempekerjakan kembali seluruh eks pekarya yang sudah dipecat, sebagai pegawai tetap karena mereka sebetulnya yang paling berjasa bagi Pertamina, terutama di masa konflik," kata Mahyaruddin kepada Serambi, Selasa (7/5).
Menurut Mahyaruddin para eks pekarya Pertamina tersebut dinilai menjadi garda terdepan yang menjaga aset-aset perusahaan itu tidak dirusak pada masa suram tersebut. Seharusnya, kata dia, mereka diberi penghargaan bukan malah dipecat gara-gara minta dinaikkan status menjadi pegawai tetap.
Dikatakan Makhyaruddin, para eks pekarya Pertamina EP Rantau itu sudah bekerja sebagai outsourcing dengan waktu yang cukup lama, bahkan ada yang sudah 28 tahun.
"Adalah wajar bila mereka meminta kejelasan status sesuai undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku dimana tidak boleh ada lagi outsourcing. Kalaupun Pertamina Rantau tidak mau mempekerjakan lagi, Pertamina diminta menaikkan uang pesangon senilai Rp 10 juta yang saat ini ditawarkan kepada eks pekarya," ungkap politisi dari FPKS ini.
Sementara dari hasil pertemuan Makhyar dengan 80-an eks pekarya, Minggu (5/5) lalu, eks pekarya mengaku harus segera hengkang per 30 Mei 2013 dari kompleks perumahan Pertamina karena ultimatum manajemen Pertamina Rantau.
Terkait ditahannya empat orang eks pekarya pascademonstrasi beberapa waktu lalu, Mahyaruddin menyatakan akan mengupayakan minimal menjadi tahanan luar kalau tidak bebas. "Mereka ingin kembali bisa berkumpul dengan keluarga dan kawan-kawannya sesama eks pekarya," sebutnya.(sar)
Anda sedang membaca artikel tentang
Anggota DPRA: Pemerintah Harus Peduli Nasib Eks Pekarya Pertamina
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2013/05/anggota-dpra-pemerintah-harus-peduli.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Anggota DPRA: Pemerintah Harus Peduli Nasib Eks Pekarya Pertamina
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Anggota DPRA: Pemerintah Harus Peduli Nasib Eks Pekarya Pertamina
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar