DVI tak Otopsi Semua Jenazah

Written By Unknown on Sabtu, 03 Januari 2015 | 16.25

SERAMBINEWS.COM, SURABAYA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk korban pesawat AirAsia QZ8501 memutuskan tidak melakukan otopsi kepada semua jasad korban. Padahal, dari otopsi itu, sebenarnya bisa diketahui waktu kematian hingga penyebabnya. Apa alasan DVI tak melakukan otopsi?

Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Anas Yusuf mengungkapkan bahwa di Indonesia, proses otopsi harus memperhatikan kearifan lokal. Biasanya, kata Anas, beberapa keluarga menolak proses otopsi itu.

"Jadi walaupun harus dilakukan, investigasi akan penyebab dan waktu kematiannya ini butuh proses lama karena kita juga harus perhatikan perasaan keluarga yang tidak mau jenazah diotopsi," kata Anas di posko antemortem, Surabaya, Sabtu (3/1/2015).

Anggota tim DVI dari Universitas Indonesia, Prof Budi Sampurna, mengungkapkan tim sebenarnya sudah melakukan otopsi terhadap satu jenazah. Namun, dia tidak bisa memberikan rincian identitas jenazah itu.

Dia hanya menyebutkan standarnya untuk mengetahui kecelakaan pesawat, otopsi biasa dilakukan terhadap pilot dan kru kabin. "Biasanya dilakukan kepada kru kabin dan pilot, tetapi kami harus berkonsultasi dulu dengan kepolisian yang punya wewenang," ujar Budi.

Seperti diketahui, hingga Sabtu (3/1/2015) pagi ini, masih ada 14 jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 di RS Bhayangkara Surabaya yang menjadi pusat proses identifikasi berlangsung.

Tim DVI sebelumnya sudah mengidentifikasi empat jenazah atas nama Hayati Lutfiah Hamid, Grayson Herbert Linaksita, Khairunisa Haidar Fauzi, dan Kevin Alexander Soetjipto.


Anda sedang membaca artikel tentang

DVI tak Otopsi Semua Jenazah

Dengan url

http://acehnewinfo.blogspot.com/2015/01/dvi-tak-otopsi-semua-jenazah.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

DVI tak Otopsi Semua Jenazah

namun jangan lupa untuk meletakkan link

DVI tak Otopsi Semua Jenazah

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger