BANDA ACEH - Memasuki musim hujan, demam berdarah dengue (DBD) dan malaria menjadi ancaman serius. Penyebabnya, genangan air menjadi habitat ideal untuk berkembangnya nyamuk penyebab kedua penyakit tersebut.
"Nyamuk DBD disebut juga nyamuk elite karena habitatnya di air bersih yang tergenang sehingga kasusnya meningkat pada musim hujan, khususnya di kawasan perkotaan. Sedangkan nyamuk malaria hidup di air genangan yang kotor seperti got ataupun di kebun yang bersemak," terang Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Aceh, dr Abdul Fatah MPPM menjawab Serambi di Banda Aceh, Rabu (8/10).
Fatah menerangkan, langkah antisipatif menangkal DBD dan malaria bisa dilakukan melalui gerakan 3M Plus (mengubur barang bekas, menutup bak penampungan, dan menguras bak mandi) serta menyemprot insektisida dan memelihara ikan pemakan jentik di kolam. Selain menjaga kebersihan lingkungan, antisipasi juga bisa dilakukan dengan meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara mengonsumsi asupan makanan bergizi, memperbanyak makan buah, dan minum air putih.
Fatah menerangkan DBD yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti mempunyai gejala demam dengan siklus tinggi-rendah dalam tempo beberapa hari. Sementara nyamuk anopheles, penyebab malaria, mengakibatkan penderitanya demam menggigil diselingi dengan fase suhu tubuh normal.
"Bagi pengungsi karena banjir harus dipastikan tempatnya terlindungi dari paparan udara terbuka, gigitan nyamuk, serta bebas sampah. Hal ini penting karena DBD dan malaria merupakan penyakit menular," tegas Fatah.
Ia tambahkan, banjir yang merupakan fenomena musim hujan kerap mendatangkan leptospirosis yaitu penyakit akibat bakteri Leptospira sp yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Penyakit ini berisiko terhadap individu yang terpapar air yang terkontaminasi.
Di daerah endemis, puncak kasus leptospirosis terutama terjadi pada saat musim hujan dan banjir.
"Kasus leptospirosis belum banyak ditemukan. Adapun DBD dan malaria kasusnya selalu meningkat di musim hujan dengan karakteristik lokal, sedangkan tifus dan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas, red) tidak mengenal tempat. Penularannya melalui makanan dan udara juga banyak terjadi di musim hujan sehingga perlu diwaspadai," demikian dr Fatah. (rul)
Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |
Anda sedang membaca artikel tentang
Musim Hujan, Waspadai DBD dan Malaria
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2014/10/musim-hujan-waspadai-dbd-dan-malaria.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Musim Hujan, Waspadai DBD dan Malaria
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Musim Hujan, Waspadai DBD dan Malaria
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar