Solar Subsidi Lari ke Industri

Written By Unknown on Selasa, 03 Juni 2014 | 16.25

* Pertamina Akan Tegur Lima SPBU

MEULABOH - Sejumlah kalangan meyakini krisis solar di wilayah barat selatan Aceh sejak beberapa hari terakhir karena larinya solar bersubsidi ke sektor industri. Pihak Pertamina sendiri membenarkan adanya indikasi tersebut bahkan ada lima SPBU yang akan ditegur, salah satunya di Aceh Barat.

Anggota DPRK Aceh Barat dari Komisi B yang membidangi ekonomi, Ramli SE menyatakan, pihaknya sudah mendapatkan data dari Pertamina Depo Meulaboh yang menyebutkan sedikit sekali industri yang membeli solar non-subdisi di Pertamina. "Banyak sekali industri di Aceh Barat dan aktivitas mereka terus berjalan. Sebaliknya permintaan solar non-subsidi ke Pertamina sedikit sekali. Ini mengindikasikan mereka (industri) membeli solar jatah rakyat di SPBU atau ada orang-orang tertentu menyelundupkan solar subsidi dan menjualnya ke industri," kata Ramli.

Ramli berharap adanya pengawasan ketat dari tim pengawasan BBM subdisi untuk memastikan solar jatah rakyat tidak mengalir ke sektor industri. "Sudah menjadi pemandangan sehari-hari banyak mobil perusahaan membeli solar subdisi di SPBU," ungkap Ramli.

Kabag Ekonomi Pemkab Aceh Barat, T Riswan yang dimintai tanggapannya oleh Serambi, Senin (2/6) terkait krisis solar tersebut mengatakan, pejabat dari Dinas Pertambangan Aceh Barat sudah ke Pertamina Depo Meulaboh untuk mencari tahu akar persoalannya, namun belum didapat jawaban. "Kami heran kenapa pihak Pertamina terkesan tertutup," kata Riswan.

PT Pertamina (Persero) Aceh mensinyalir banyak industri dan perusahaan perkebunan di pantai barat selatan Aceh menggunakan solar bersubsidi dalam kegiatan industrinya.

Hal ini diungkapkan Ritel Fuel Marketing PT Pertamina Branch Aceh, Fachrizal Imaduddin kepada Serambi, Senin (2/6) terkait kekosongan stok solar bersubsidi di Depo Pertamina Meulaboh, Aceh Barat yang membawahi SPBU dari Aceh Jaya hingga Aceh Selatan.

"Berdasarkan realisasi permintaan solar bersubsidi di Depo Meulaboh bulan Januari hingga Mei tahun ini meningkat sebesar 122%. Peningkatan ini ada dua faktor, ekonomi tumbuh di kawasan itu dan indikasi industri," ujar Fachrizal.

Dia menambahkan, dilihat dari realisasi pengambilan/permintaan solar industri atau non-subsidi di Pertamina wilayah Aceh Barat pada tahun ini sangat kecil.

"Pengambilan solar industri atau non-subsidi oleh agen industri untuk tahun ini turun sekitar 24 persen. Sehingga kemungkinan besar potensi pemakaian solar bersubsidi untuk sektor industri itu ada," ungkapnya.

Fachrizal juga menyebutkan, kekosongan solar bersubsidi di pantai barat selatan disebabkan oleh total solar bersubsidi untuk Aceh tahun 2014 sebesar 248,992 Kl terjadi pengurangan kuota solar bersubsidi bagi seluruh Aceh sebesar 19 persen dari total tahun 2013 sebesar 309,158 Kl.

"Demikian juga untuk Meulaboh juga adanya pengurangan kuota solar bersubsidi pada tahun 2013 ditetapkan kuotanya sebesar 15 juta liter, sedangkan tahun ini ditetapkan 12 juta liter," sebutnya.

Menurutnya, sangat sulit menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi secara tepat, jika tidak ada pengawasan yang ketat.

"Karenanya kami berharap, seluruh pihak, pemerintah setempat dan aparat keamanan juga berperan saling menjaga kuota BBM bersubsidi," kata Fachrizal.

Beberapa saat sebelumnya, ketika dihubungi wartawan Serambi Biro Meulaboh, Fachrizal Imaduddin juga menginformasikan, dalam waktu dekat ada lima SPBU di Aceh, salah satunya di Aceh Barat akan ditegur oleh Pertamina karena dugaan menjual minyak subsidi kepada yang tidak berhak. "Segera akan diberikan teguran," tandasnya.(riz/avi)


Anda sedang membaca artikel tentang

Solar Subsidi Lari ke Industri

Dengan url

http://acehnewinfo.blogspot.com/2014/06/solar-subsidi-lari-ke-industri.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Solar Subsidi Lari ke Industri

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Solar Subsidi Lari ke Industri

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger