* Uang Saku Peserta Dipotong Rp 500.000
BANDA ACEH - Rapat Koordinasi (Rakor) Unsur Pimpinan Dayah dan Pesantren se-Aceh yang dilaksanakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh dilaporkan 'ternoda' sehubungan terjadinya pemotongan uang saku peserta yang mencapai Rp 500.000/orang. Pihak Dinkes Aceh melalui Kasi Promosi Kesehatan, Saifullah AG mengakui pemotongan tersebut namun menurutnya kebijakan itu dilakukan untuk menutupi kebutuhan biaya yang tidak dialokasikan dalam APBA.
Informasi terjadinya pemotongan uang saku peserta rakor diterima Serambi berdasarkan laporan seorang tokoh dayah yang mengaku kecewa dengan kejadian itu. "Saya dapat laporan dari unsur pimpinan dayah. Coba ditelusuri, karena kami juga sering terlibat dalam acara seperti ini tapi tak pernah memotong uang saku peserta. Sangat disayangkan apalagi menimpa pimpinan dayah dan pesantren," kata sumber tersebut.
Sesuai dengan agenda rakor yang diterima dari pihak panitia maupun peserta, kegiatan itu dilaksanakan Dinkes Aceh di Asrama Haji Banda Aceh, 5-7 Desember 2013 diikuti 157 peserta (dari 159 yang diundang). Namun ada juga peserta yang mendapatkan informasi awal dari pihak Puskesmas di daerah asal yang mengabarkan acara itu berlangsung dari tanggal 5 sampai 8 Desember 2013. Pada kenyataannya, rakor hanya berlangsung satu hari, dibuka Kamis (5/12) malam dan ditutup Jumat (6/12) sore. Soal rakor yang hanya berlangsung satu hari itu juga dibenarkan oleh Kasi Promosi Kesehatan Dinkes Aceh, Saifullah AG.
Penelusuran Serambi kepada peserta yang dilakukan secara acak (yang minta identitas mereka tidak ditulis), membenarkan terjadinya pemotongan uang saku sebesar masing-masing Rp 500.000. Sedangkan besaran uang saku disesuaikan dengan jauh dekatnya asal peserta. Angka yang tercatat diterima masing-masing peserta berkisar antara Rp 1.200.000 sampai Rp 1.500.000.
Seorang peserta mengaku tidak mengerti mengapa uang sakunya yang telah diteken pada berita acara sejumlah Rp 1.500.000 tidak diterima sejumlah itu. "Saya cuma dikasih Rp 900.000. Sudah saya tanyakan kepada panitia, mereka mengatakan uang itu dipotong untuk uang acara dan itu sudah biasa. Saya heran karena selama ini tidak pernah seperti ini," ujarnya.
Peserta lain mengaku menerima Rp 920.000. Namun ia mengaku tidak melihat pasti berapa jumlah uang yang diberikan kepada para peserta karena pada saat diberikan sudah menjelang magrib. "Pembagian uangnya tidak terlalu tertib karena jumlah peserta banyak, sedangkan tempat pembagian hanya ada dua meja. Saya langsung tanda tangan saja dan tidak sempat lagi melihat jumlah pasti uang yang akan diterima," ujarnya.
Menurut peserta tersebut, pada malam harinya panitia memang mengumumkan akan ada pemotongan uang saku. "Saat pengumuman itu saya tidak mendengar langsung karena sedang berada di luar ruangan. Informasi itu saya terima dari kawan-kawan," katanya.
Pengakuan juga disampaikan peserta lain yang mengaku menerima Rp 930.000. Dia juga mengakui ada pengumuman dari panitia yang menyebutkan uang saku akan dipotong karena tidak ada biaya lainnya. Peserta ini sempat heran juga karena pada awalnya dia mendapat kabar acara itu akan berlangsung dari tanggal 5 sampai 8 Desember 2013. "Agar semuanya menjadi jelas, kami minta masalah ini diusut oleh pihak-pihak terkait," kata sumber-sumber dari kalangan peserta.(hs)
Anda sedang membaca artikel tentang
Rakor Dinkes âTernodaâ
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2013/12/rakor-dinkes-aternodaa.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Rakor Dinkes âTernodaâ
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar